Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan ikhtisar arus masuk dan arus keluar atas kas untuk satu periode tertentu. Pelaporan sumber, penggunaan,
dan pertambahan atau pengurangan bersih dalam kas adalah penting karena investor, kreditor, dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang terjadi terhadap
sumber lancar likuid dalam suatu perusahaan. Laporan arus kas bermanfaat karena laporan tersebut menyediakan jawaban terhadap pertanyaan sederhana
namun penting yaitu darimana sumber kas selama periode tersebut, untuk apa penggunaan kas selama periode tersebut, dan apakah terjadi perubahan saldo kas
selama periode tersebut.
2.4.1 Klasifikasi Laporan Arus Kas Menurut Aktivitas
Menurut PSAK 2 revisi 2009 laporan arus kas, tiga klasifikasi dalam arus kas yaitu sebagai berikut :
1. Aktivitas operasi
Adalah aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan
pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas
operasi masa mendatang. Arus kas dari aktivitas operasi dapat disajikan dengan dua
metode, yaitu sebagai berikut : 1.
Metode langsung Menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto gross
dan pembayaran kas bruto. Metode langsung memperinci arus kas aktual dari kegiatan operasi entitas. Ketika metode
ini digunakan, informasi dapat diperoleh dari catatan akuntansi entitas atau dengan menyesuaikan penjualan, beban
pokok penjualan, dan pos – pos lain dalam laporan laba rugi komprehensif. Entitas dianjurkan untuk menggunakan
Universitas Sumatera Utara
metode langsung dalam penyusunan laporan arus kas dari aktivitas operasi. Metode ini menghasilkan informasi yang
berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan oleh metode tidak langsung.
2.
Metode tidak langsung
Yaitu metode dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi nonkas,
akrual, dan tangguhan dari pos yang penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas investasi dan pendanaan. Dengan
metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi neto dari
pengaruh : 1.
Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha
selama periode berjalan;
2. Pos nonkas, seperti penyusutan, provisi, pajak tangguhan,
keuntungan dan kerugian mata uang asing yang belum direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum
didistribusikan;
3. Pos lain yang berkaitan dengan aktivitas investasi atau
pendanaan, misalnya laba dari penjualan aset tetap.
2. Aktivitas investasi Adalah aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Informasi ini relevan bagi investor karena informasi perubahan
aset – aset jangka panjang memberikan informasi tentang kapasitas oparasi dan potensi laba yang dihasilkan dan arus kas
masa depan. Bagian ini juga membantu pengguna dalam menilai apakah entitas hanya mempertahankan kapasitas atau
meningkatkan kapasitas, dan apakah entitas hanya secara pasif melakukan investasi pada instrumen ekuitas dan utang.
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan
penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa
mendatang.
3. Aktivitas Pendanaan Adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Pengguna laporan keuangan memerlukan informasi arus kas dari
aktivitas pendanaaan untuk mengetahui informasi tentang perubahan struktur modal entitas. Informasi ini penting untuk
mengetahui pihak – pihak yang berkepentingan atas klaim terhadap arus kas entitas di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Arus Kas sebagai Prediktor