KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL Kekuatan Strengthness PELUANG DAN TANTANGAN EKSTERNAL Peluang Opportunities

Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 24 Kota Payakumbuh 2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD 2.3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Untuk mendukung terwujudnya kinerja pembangunan yang optimal dari suatu institusi sangat dipengaruhi oleh pencapaian pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok yang dilaksanakan. Dalan implementasinya ke dua unsur penting dari keberadaan suatu institusi pemerintah tersebut berdampak langsung pada masyarakat luas, karena sasaran akhir dan tujuan utamanya adalah memberdayakan semua aspek dan potensi kehidupan masyarakat untuk terwujudnya kesejahteraan yang dicita- catakan bersama, terutama bagi institusi pemerintah yang memiki fungsi pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dalam penyelenggaraan tugas pokok, Dinas Koperasi,UMKM, Perindustrian dan Perdagangan yang mempunyai kewenangan mengelola 3 tiga urusan pemerintahan dalam struktur Pemerintahan Kota Payakumbuh yaitu 1 urusan wajib Koperasi dan UMKM dan 2 Urusan pilihan Perindustrian dan Perdagangan belum sepenuhnya dapat melaksanakan fungsi pelayanan dan tugas pokoknya secara optimal. Hal ini tidak terlepas dari berbagai kendala dan permasalahan dalam lingkup pelaksanaan fungsi pelayanan dan tugas pokok tersebut. Kendala dan permasalahan tersebut berasal dari Faktor-faktor yang berpengaruh dalam mendukung fungsi pelayanan dan pelaksanaan tugas pokok, baik itu berasal dari internal institusi Dinas maupun eksternalnya.

2.3.2. KEKUATAN DAN KELEMAHAN INTERNAL Kekuatan Strengthness

 Tersedianya Sumber Daya Aparatur Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 25 Kota Payakumbuh  Tersedianya Anggaran Pendukung Pelaksanaan Program  Tersedianya Dasar Hukum Dalam Pelaksanaan Tugas  Dukungan Prasarana dan Sarana Untuk bekerja  Tersedianya Dokumen Perencanaan Jangka Pendek dan Menengah  Struktur Organisasi Dinas Sebagai Wadah Untuk Melaksanakan Tupoksi  Tersedianya Sistem Administrasi Kedinasan yang Baku Kelemahan Weakness  Kualitas Sumber Daya Aparatur yang Belum Merata  Terbatasnya Jumlah Anggaran Yang Tersedia  Belum Tersedianya Peraturan Daerah Sebagai Payung Hukum Untuk Pengembangan UMKM dan Pengelolaan Hak Sewa Pertokoan Pasar.  Belum Optimalnya Ketersedian Sarana dan Fasilitas.  Terbatasnya Ketersedian Anggaran Dalam APBD Untuk Pengembangan dan Penataan Pasar  Belum Tertatanya Administrasi Kedinasan secara Baik.  Belum Mendukungnya Struktur Organisasi Dinas Terhadap Capian Fungsi Pelayanan dan Tugas Pokok.  Belum Adanya SOP Tentang Standar Kualitas Pelayanan.

2.3.3. PELUANG DAN TANTANGAN EKSTERNAL Peluang Opportunities

 Tingginya Motivasasi Masyarakat Untuk Berwira Usaha.  Tingginya Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kota Payakumbuh Dalam 3 Tahun Terakhir. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 26 Kota Payakumbuh  Letak Geografis Payakumbuh yang Strategis Pada Perlintasan Jalur Ekonomi Antara Prov. Sumatera Barat Dengan Riau.  Dukungan Topografi dan Luas Daerah yang Relatif Kecil.  Dukungan Organisasi Non Pemerintahan Yang Menjadi Bagian Integral Dari Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Kedinasan.  Tersedianya Dukungan Sarana Di Sektor Perdagangan Dan Pemasaran.  Terbinanya koordinasi yang baik dengan instansi vertikal di tingkat provinsi  Pangsa pasar yang semakin terbuka baik lokal, regional maupun internasional dengan letak geografis Kota Payakumbuh; Ancaman Theats  Belum Optimalnya Peningkatan Daya Saing Usaha, Terutama Untuk Produk-Produk spesifik Daerah.  Tidak Tersedianya Tenaga Fungsional di Sektor Perdagangan dan Perindustrian.  Belum Tuntasnya Penyelesaian Status Asset, Terutama Untuk Lingkup Pengelolaan Pasar.  Belum Sinergisnya Pengelolaan Limbah Industri Kecil Dengan Lintas Sektoral.  Minimnya Investasi Di Sektor Sarana Perindustrian dan Perdagangan.  Telah Berlakunya AFTA ASEAN FREE TRADE AREA Dari inventarisasi faktor-faktor internal dan eksternal tersebut di atas dapat diperoleh gambaran tentang penyelenggaraan fungsi pelayanan menyangkut kewenangan dan Pelaksanaan tugas pokok Dinas Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 27 Kota Payakumbuh Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, termasuk permasalahan-permasalahan dilingkup implementasinya. Secara umum kendala dan permasalahan dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan dan tugas pokok dapat di kelompokan pada permasalahan teknis dan non teknis. Permasalahan yang bersifat teknis terkait dengan belum maksimalnya konstribusi faktor internal terutama potensi kekuatan dan belum ditindaklanjutinya solusi kelemahan institusi Dinas dalam mendukung tercapainya optimalisasi fungsi pelayanan. Kondisi ini terlihat dari belum meratanya kualitas aparatur yang berdampak pada dukungan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh Dinas yang muaranya adalah tidak tercapainya target kinerja yang sudah ditetapkan. Dari sisi penyelenggaraan tugas pokok khususnya tugas pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan UMKM, belum semuanya dapat terlaksana dengan mempedomani kebijakan yang telah dirumuskan. Beberapa faktor yang menjadi kendalanya, antara lain terbatasnya anggaran yang tersedia, sarana dan fasilitas kerja belum lengkap, untuk beberapa sasaran kerja belum didukung oleh payung hukum yang mendasarinya seperti Pola Pengembangan UMKM di daerah serta pengelolaan hak sewa pasar. Struktur Organisasi Tata Kerja SOTK Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, dimana 2 dua urusan pilihan yaitu urusan Perindustrian dan urusan Perdagangan dijadikan dalam satu kewenangan bidang Industri dan Perdagangan serta ditambah dengan masuknya kewenangan pengelolaan pasar menjadi salah satu bidang disamping bidang lainnya. Situasi ini memberi ruang yang sempit bagi peningkatan fungsi pelayanan dan penyelenggaraan tugas pokok, Alasan yang mendasar adalah tumpang tindihnya tupoksi di tataran teknisnya yaitu pada tingkat eselon IV, sehingga cakupan fungsi pelayanan dan tugas pokoknya menjadi lebih luas dan bersifat umum. Fungsi Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 28 Kota Payakumbuh pelayanan pada urusan perindustrian yang bersifat teknis tidak berjalan sebagai mana mestinya. Sementara itu bidang pengelolaan pasar yang semula pengelolaan kewenangannya dalam bentuk SKPD tersendiri menjadi bagian integral dalam kewenangan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan walaupun secara nomenklatur tidak dicantumkan, menimbulkan dilema pada penentuan skala prioritas fungsi pelayanan. Dengan keterbatasan dukungan berbagai faktor tersebut di atas dan kompleksitas permasalahan serta dinamika lingkungan pasar yang bersentuhan erat dengan kepentingan berbagai lapisan masyarakat setiap harinya, maka akan selalu menjadi prioritas utama dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan, sehingga fokus pengelolaan urusan Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan relatif kecil. Permasalahan dan kendala dalam penyelenggaraan fungsi pelayanan dan tugas pokok Dinas dari segi non teknis secara eksternal dengan belum optimalnya peningkatan daya saing usaha, terutama untuk produk- produk spesifik daerah Kota Payakumbuh, sehingga produk-produk UMKM tersebut kalah bersaing di pasar, dan ditambah lagi dengan berlakunya pasar global ASEAN atau berlakunya AFTA Asean Free Trade Area yang merupakan ancaman yang paling besar untuk perkembangan dan pangsa pasar produk-produk UMKM. Disamping itu minimnya investasi di sektor sarana Perindustrian dan Perdagangan sangat mempengaruhi pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana pendukung perkembangan UMKM, sehingga Kota Payakumbuh memang hanya menghandalkan dana pemerintah yang bersumber dari seperti APBD, APBD Provinsi, APBN. Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan 29 Kota Payakumbuh

2.3.4. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH