Kualitas Ulat Sutera (Bombyx mori L.) Ras Tropis, Ras Cina dan Ras Jepang
Vera Widiansari. D01496040. Kualitas Ulat Sutera (Bombyx nwn. L.) Ras
Tropis, Ras Cina, dan Ras Jepang. Jurusan Ilrnu Produksi Temak. Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pernbimbing Anggota
: Prof. Dr. D.T.H Sihombing, MSc.
: Dra Lincah Andadari
Bibit ulat yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan persuteraan alam. Kualitas ulat ditentukan oleh bebas dari
bibit penyalat, jumlah telur dan daya tetas yang tinggi serta seragam; dan
menghasilkan kokon yang bermutu tinggi. Dan hasil pengarnatan di Soppeng,
Sulawesi Selatan, diternukan dua bibit lokal yaitu Poly-1 dan Poly-2 yang rnerniliki
sifat yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat Poly-2 serta
membandingkan kualitas ulat dari beberapa ras yaitu ras Tropis, ras Cina dan ras
Jepang.
Penelitian ini melivuti tahav vemeliharaan. dilaksanakan di Kebun Percobaan
Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam, Darmaga, Bogor. Waktu penelitian adalah
dari bulan Maret sampai April 2000. Materi yang digunakan adalah ulat sutera galur
mumi yaitu Poly-1 dan Poly-2 (ras Tropis), 902 (ras Cina) dan 705 (ras Jepang)
dengan Morus catlzuyana sebagai sumber pakan. Penelitian ini terdiri dari empat
perlakuan berupa galur ulat sutera dan empat ulangan. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah rancangan acak kelompok yang dilanjutkan uji jarak berganda
Duncan. Parameter yang diarnati adalah jumlah telur per induk (butir), daya tetas
telur (%), keseragaman penetasan, umur ulat, berat ulat instar V (gram)dan rendemen
pemeliharaan (%). Data parameter jumlah telur per induk, daya tetas telur dan
keseragarnan penetasan sebagai data pelengkap. Uji statistik dilakukan terhadap
parameter berat ulat instar V dan rendemen pemeliharaan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa perbedaan galur (ras) ulat sutera
berpengaruh nyata (P
Tropis, Ras Cina, dan Ras Jepang. Jurusan Ilrnu Produksi Temak. Fakultas
Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pernbimbing Anggota
: Prof. Dr. D.T.H Sihombing, MSc.
: Dra Lincah Andadari
Bibit ulat yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan persuteraan alam. Kualitas ulat ditentukan oleh bebas dari
bibit penyalat, jumlah telur dan daya tetas yang tinggi serta seragam; dan
menghasilkan kokon yang bermutu tinggi. Dan hasil pengarnatan di Soppeng,
Sulawesi Selatan, diternukan dua bibit lokal yaitu Poly-1 dan Poly-2 yang rnerniliki
sifat yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat Poly-2 serta
membandingkan kualitas ulat dari beberapa ras yaitu ras Tropis, ras Cina dan ras
Jepang.
Penelitian ini melivuti tahav vemeliharaan. dilaksanakan di Kebun Percobaan
Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam, Darmaga, Bogor. Waktu penelitian adalah
dari bulan Maret sampai April 2000. Materi yang digunakan adalah ulat sutera galur
mumi yaitu Poly-1 dan Poly-2 (ras Tropis), 902 (ras Cina) dan 705 (ras Jepang)
dengan Morus catlzuyana sebagai sumber pakan. Penelitian ini terdiri dari empat
perlakuan berupa galur ulat sutera dan empat ulangan. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah rancangan acak kelompok yang dilanjutkan uji jarak berganda
Duncan. Parameter yang diarnati adalah jumlah telur per induk (butir), daya tetas
telur (%), keseragaman penetasan, umur ulat, berat ulat instar V (gram)dan rendemen
pemeliharaan (%). Data parameter jumlah telur per induk, daya tetas telur dan
keseragarnan penetasan sebagai data pelengkap. Uji statistik dilakukan terhadap
parameter berat ulat instar V dan rendemen pemeliharaan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa perbedaan galur (ras) ulat sutera
berpengaruh nyata (P