Akhir Kehidupan Nabi Kongzi
95
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti menyunting dan menulis berbagai catatan kitab-kitab klasik Ru Jiao serta berbagai
karya yang berasal dari zaman peralihan Zhongguo. Kitab Lunyu berisi percakapan Nabi Kongzi bersama murid-muridnya menjadi
bagian dari karya ini sebelum dibuat menjadi buku tersendiri pada pertengahan abad ketiga sebelum Masehi.
Kitab-kitab klasik Rujiao terentang mulai dari Shi Jing yang berisi puisi-puisi juga sebagai Book of Song
yang menjadi satu dengan berbagai materi legendaris tentang kehidupan Zhongguo pada zaman dahulu kala hingga kitab Yi Jing Buku tentang
perubahan dan kejadian dunia. Para murid telah memberikan perawatan ketika sang guru sakit. Pada tahun 479 SM.
atau pada usia 72 tahun, Nabi Kongzi berpulang kembali keharibaan Kebajikan Tian. Sabda terakhir yang terekam oleh Zilu, adalah: “Gunung Tai runtuhlah, balok-balok
patah. Kini selesailah riwayat sang budiman.” Nabi Kongzi dimakamkan di kota Qu Fu. Lokasi pemakaman Nabi Kongzi merupakan
tempat suci dan telah lebih dari dua ribu tahunsenantiasa dikunjungi peziarah dan di dekat makam Nabi mengalir sungai Si Shui.
Ssumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar 4.2 Nabi Kongzi menyelesaikan penyusunan kitab-kitab
Bila menyimak sabda terakhir, tampak jelas Nabi Kongzi menyadari tugas sucinya.
96 Buku Guru Kelas VII SMP
Nabi Kongzi khawatir ajarannya tidak ada yang meneruskan. Karena murid terpandai yang diharapkan telah tiada. Cita-cita nabi mewujudkan Keharmonisan Agung, sebuah
kehidupan ideal selaras dengan Jalan Suci, khawatir tidak ada yang melanjutkan. Sepeninggalan Nabi Kongzi, banyak bermunculan aliran yang telah mempengaruhi
kemurnian ajaran Nabi Kongzi. Namun Tian berkenan melindungi ajarannya. Satu abad setelah kemangkatan Nabi Kongzi lahir seorang pandai bijaksana bernama
Mengzi .
Mengzi di kemudian hari menjadi tokoh penegak ajaran Nabi Kongzi yang mulai
diselewengkan. Dua abad setelah kematian Nabi Kongzi, berdiri Dinasti Han yang menerapkan ajaran Nabi Kongzi sehingga mencapai puncak zaman keemasannya.
Pemerintahan Dinasti Han dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Rujiao atau Kongjiao
merupakan agama yang bersifat universal.