Hasil Penelitian 1. Data Hasil Pengujian Kekerasan Mikro Vikers

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Data Hasil Pengujian Kekerasan Mikro Vikers Pengujian kekerasan dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2012 sampai dengan 27 Agustus 2012 di laboratorium bahan jurusan teknik mesin fakultas teknik UGM. Pada pengujian ini spesimen yang diuji berjumlah sepuluh buah yaitu terdiri dari satu spesimen raw material, tiga spesimen eksperimen carburizing dengan katalis barium karbonat, tiga spesimen eksperimen carburizing dengan katalis kalium karbonat, dan tiga spesimen eksperimen carburizing dengan katalis natrium karbonat. Setiap spesimen akan dikenai tiga titik injakan, sehingga menghasilkan data harga kekerasan seperti pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.4: a. Hasil data penelitian 1 Hasil rata-rata nilai kekerasan seluruh spesimen Tabel 4.1 Hasil Rata-Rata Nilai Kekerasan Seluruh Variasi Raw Carburizing dengan penggunaan Katalis material Barium Kalium Natrium VHN karbonat karbonat karbonat kgmm 2 201,3 218,7 216,7 217,9 48 No Penggunaan Katalis d 1 µm d 2 µm d rata-rata mm Kekerasan Rata-rata VHN VHN Kgmm 2 Kgmm 2 39,5 38,5 0,039 243,786 A 1 41,5 41,5 0,0415 215,299 214,1 45 45 0,045 183,111 37,2 37 0,0371 269,396 1 Barium A 39,5 40 0,03975 234,674 222,8 47,5 47,5 0,0475 164,343 38,5 38,5 0,0385 250,160 A 3 41 41 0,041 220,582 219,3 44,5 44,5 0,0445 187,249 39,5 39,5 0,0395 237,654 B 1 41 41 0,041 220,582 212,4 45,5 45,5 0,0455 179,108 38,5 39 0,03875 246,942 2 Kalium B 40,5 41 0,04075 223,297 219,2 44,5 44,5 0,0445 187,249 39 38,5 0,03875 246,942 B 3 41,5 39,5 0,0405 226,063 218,7 43,5 46,5 0,045 183,111 37 37 0,037 270,854 C 1 39,5 39,5 0,0395 237,654 234,9 47,5 47,5 0,0475 164,343 36,5 36,5 0,0365 278,326 3 Natrium C 40 41,5 0,04075 223,297 218,6 50 48 0,049 154,435 37,5 36,5 0,037 270,854 C 3 45 45 0,045 183,111 200,3 50,5 50 0,05025 146,847 2 Hasil rata-rata nilai kekerasan Tabel 4.2 Data Hasil Nilai Kekerasan Tiap Variasi karbonat 2 karbonat 2 karbonat 2 3 Hasil rata-rata nilai kekerasan raw material Tabel 4.3 Data Hasil Nilai Kekerasan Raw Material No Spesimen d 1 d 2 d rata-rata Kekerasan Rata-rata µm µm mm VHN VHN 1 Raw Kgmm 2 Kgmm 2 42,5 42,5 0,0425 205,287 2 Material 43 43,5 0,04325 198,229 201,3 3 43 43 0,043 200,540 4 Hasil nilai ketebalan Tabel 4.4. Data Hasil Tebal Carburizing Tiap Variasi No Spesimen Tebal Carburizing strip Tebal Carburizing mm Tebal Rata-rata mm 1 Barium karbonat 2 Kalium karbonat 3 Natrium karbonat A 1 20 0,8 A 2 23 0,92 A 3 23 0,92 B 1 22 0,8 B 2 21 0,76 B 3 22 0,8 C 1 20 0,88 C 2 19 0,84 C 3 20 0,88 0,88 0,78 0,86 N VH N k g mm 2 N ila i Ke te b a la n m m b. Grafik peningkatan dan penurunan nilai kekerasan Data hasil pengujian kekerasan pada tabel diatas dalam bentuk grafik seperti terlihat pada Gambar 4.1 dibawah ini: Nilai Kekerasan Seluruh Spesimen 240 230 220 210 200 190 180 Raw Barium Kalium Natrium Spesimen 1 Spesimen 2 Spesimen 3 material Karbonat Karbonat Karbonat Variasi Katalis Gambar 4.1. Grafik Hasil Pengujian Kekerasan Baja S45C ilai rata‐rata Uji Ketebalan 0,88 0,86 0,84 0,82 0,8 0,78 0,76 0,74 0,72 Barium Karbonat Kalium Karboat Natrium Karbonat Variasi katalis Gambar 4.2. Grafik Ketebalan Lapisan Carburizing Hasil eksperimen pengujian kekerasan diperoleh nilai rata-rata kekerasan pada setiap spesimen sebagai berikut: a. Pada kelompok spesimen raw material mempunyai nilai kekerasan 201,3 Kgmm 2 berfungsi sebagai pembanding. b. Data nilai kekerasan spesimen A spesimen dengan katalis barium karbonat sebesar 218,7 Kgmm 2 mengalami kenaikan nilai kekerasan sebesar 8,64 dari spesimen raw material. Kelompok spesimen B spesimen dengan katalis kalium karbonat sebesar 216,7 Kgmm 2 mengalami penurunan nilai kekerasan sebesar 0,91 dari spesimen A, sedangkan kelompok spesimen C spesimen dengan katalis natrium karbonat yang mempunyai nilai kekerasan sebesar 217,9 Kgmm 2 dan mengalami kenaikan nilai kekerasan sebesar 0,55 dari kelompok spesimen B. c. Nilai kekerasan kelompok spesimen B sebesar 216,7 Kgmm 2 mengalami kenaikan nilai kekeraan terhadap raw material sebesar 7,65 dan untuk kelompok spesimen C yang mempunyai nilai kekerasan sebesar 217,9 Kgmm 2 mengalami kenaikan nilai kekerasan sebesar 8,25 terhadap spesimen raw material dan mengalami penurunan nilai kekersan 0,37 terhadap spesimen A. Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa pada kelompok spesimen yang dilakukan perlakuan panas dengan variasi penambahan katalis barium karbonat, kalium karbonat dan natrium karbonat mengalami perbedaan kenaikan nilai kekerasan spesimen A spesimen R, spesimen B spesimen N VH N k g mm 2 A, spesimen C spesimen B, spesimen R spesimen A, yang dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Tabel 4.5. Hasil pengujian nilai rata-rata uji ketebalan pada Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata uji ketebalan pada kelompok spesimen A dengan penambahan katalis barium karbonat sebesar 0,88 mm, kelompok spesimen B dengan penambahan katalis kalium karbonat sebesar 0,78 mm, dan kelompok spesimen C dengan penambahan katalis natrium karbonat sebesar 0,86 mm. ilai rata‐rata Uji Kekerasan 220 215 210 205 200 195 190 Jenis Spesimen Gambar 4.3. Grafik Peningkatan dan Penurunan Nilai Kekerasan Baja S45C Tabel 4.5 Peningkatan Nilai Kekerasan Bahan No. Spesimen Kenaikan nilai kekerasan 1 R A 8,64 2 R B 7,65 3 R C 8,25 4 B C 0,55 5 C A 0,37 6 B A 0,92

4.1.1. Data Hasil Pengamatan Struktur Mikro

Pengamatan struktur mikro dalam penelitian ini yaitu, logam tanpa perlakuan raw material, spesimen carburizing dengan katalis barium karbonat, spesimen carburizing dengan katalis kalium Hasil pengamatan struktur mikro dalam penelitian ini yaitu, spesimen tanpa perlakuan karbonat, dan spesimen carburizing dengan katalis natrium karbonat. Pengamatan yang telah dilakukan menggunakan perbesaran 160 kali dengan ukuran 13,7 mikron. Berikut ini adalah hasil foto mikro dari eksperimen yang telah dilakukan: a. Foto struktur mikro spesimen raw material seperti terlihat pada Gambar 4.4 mempunyai struktur ferrit lebih mendominasi dibandingkan dengan perlit dan berwarna terang yang menandakan bahwa baja bersifat tidak keras namun ulet. R Perlit Ferit Gambar 4.4. Foto Struktur Mikro Raw Material R dengan Pembesaran 160x b. Gambar 4.5 sampai Gambar 4.7 menunjukan foto mikro kelompok spesimen A yang telah diberi perlakuan panas yaitu carburizing dengan penambahan katalis barium karbonat menunjukan struktur mikro yang dihasilkan pada proses ini adalah didominasi martensit dan ferit. c. Pada Gambar 4.8 sampai Gambar 4.10 menunjukan foto struktur mikro kelompok spesimen B yang telah diberi perlakuan panas yaitu carburizing dengan penambahan katalis kalium karbonat menunjukan struktur yang lebih halus dibandingkan dengan spesimen raw material. d. Pada Gambar 4.11 sampai Gambar 4.13 dibawah ini menunjukan foto struktur mikro kelompok spesimen C yang telah diberi perlakuan panas yaitu carburizing dengan penambahan katalis natrium karbonat menunjukan struktur yang lebih halus dibandingkan dengan spesimen raw material dan kelompok spesimen B. A 1 A 2 A 3 Ferit Butirbaru Gambar 4.5 Foto Struktur Mikro Daerah Batas Pinggir dan Tengah Kelompok Spesimen A dengan Pembesaran 160x A 1 A 2 A 3 Perlit Gambar 4.6. Foto Struktur Mikro Daerah Pinggir Kelompok Spesimen A dengan Pembesaran 160x A 1 A 2 A 3 Butir baru Gambar 4.7. Foto Struktur Mikro Daerah Tengah Kelompok Spesimen A dengan Pembesaran 160x B 1 B 2 B 3 Ferit Butir Baru Gambar 4.8. Foto Struktur Mikro Daerah Batas Pinggir dan Tengah Kelompok Spesimen B dengan Pembesaran 160x B 1 B 2 B 3 Perlit Gambar 4.9. Foto Struktur Mikro Daerah Pinggir Kelompok Spesimen B dengan Pembesaran 160x B 1 B 2 B 3 Butir baru Gambar 4.10. Foto Struktur Mikro Daerah Tengah Kelompok Spesimen B dengan Pembesaran 160x C 1 C 2 C 3 Butir baru Ferit Gambar 4.11. Foto Struktur Mikro Daerah Batas Pinggir dan Tengah Kelompok Spesimen C dengan Pembesaran 160x C 1 C 2 C 3 Perlit Gambar 4.12. Foto Struktur Mikro Daerah Pinggir Kelompok Spesimen C dengan Pembesaran 160x C 1 C 2 C 3 Butir baru Gambar 4.13. Foto Struktur Mikro Daerah Tengah Kelompok Spesimen C dengan Pembesaran 160x

4.2. Pembahasan