b. Karbonasi dengan media zat cair Pada proses karbonasi ini baja dipanaskan pada suhu tertentu, setelah itu
baja diberi larutan kalium ferrosianida. Pencarian larutan kalium ferrosianida dalam baja yang dipanaskan akan meresap kedalam baja dan
menambah kandungan karbon pada permukaan baja tersebut. c. Karbonasi dengan media gas
Pada proses ini bahan dimasukkan ke dalam dapur pemanas yang dipanaskan dengan gas karbon yang sesuai. Kandungan karbon didalam
lapiasan komponen dapat dikontrol dengan mengatur komposisi gas untuk karbonasi.
2.7. Energizer Katalis
Penggunaan katalis sangat berpengaruh pada proses karbonasi, Pada suhu yang tinggi katalis berfungsi membentuk atau mempercepat
pembentukan gas CO. Bahan kimia yang dapat digunakan sebagai katalisator pada proses carburizing sehingga dapat mempercepat
pembentukan gas CO, yaitu BaCO
3,
K
2
CO
3
, dan Na
2
CO
3
yang berfungsi sebagai pengubah bentuk karbon sehingga menjadi gas CO
2
secara keseluruhan. Adapun proses reaksi katalis–katalisnya dapat ditunjukkan
sebagai berikut: 1 Barium karbonat BaCO
3
BaCO
3
→ BaO + CO
2
CO
2
+ C → 2 CO
Gas CO yang terjadi kemudian larut kedalam fasa austenit atau bereaksi dengan Fe sebagai berikut: 3 Fe + 2 CO
→ Fe
3
C + CO
2.
Gas CO yang terbentuk dari reaksi diatas kemudian bereaksi dengan BaO dan membentuk BaCO
3
, sehingga BaCO
3
senantiasa ada dalam proses sehingga reaksi-reaksi dapat berjalan terus.
2 Kalium karbonat K
2
CO
3
K
2
CO
3
→ K
2
O + CO
2
CO
2
+ C → 2 CO
Gas CO yang terjadi kemudian larut kedalam fasa austenit atau bereaksi dengan Fe sebagai berikut: 3 Fe + 2 CO
→ Fe
3
C + CO
2.
Gas CO yang terbentuk dari reaksi diatas kemudian bereaksi dengan K
2
O dan membentuk K
2
CO
3
, sehingga K
2
CO
3
senantiasa ada dalam proses sehingga reaksi-reaksi dapat berjalan terus.
3 Natrium karbonat Na
2
CO
3
Na
2
CO
3
→ Na
2
O + CO
2
CO
2
+ C → 2 CO
Gas CO yang terjadi kemudian larut kedalam fasa austenit atau bereaksi dengan Na
2
O dan membentuk Na
2
CO
3
. Komposisi arang batok kelapa dengan katalis energizer yang
digunakan adalah sebagai berikut: a 75 arang batok kelapa
b 25 katalis energizer.
2.8. Pengujian Logam
Proses pengujian logam adalah proses pemeriksaan bahan-bahan untuk diketahui sifat dan karakteristiknya yang meliputi sifat mekanik, sifat
fisik, bentuk struktur, dan komposisi unsur-unsur yang terdapat didalamnya. Metode pengujian dikelompokkan ke dalam tiga kelompok menurut proses
pengujiannya, yaitu: 1. Destructive Test DT, yaitu proses pengujian logam yang dapat
menimbulkan kerusakan logam yang diuji. 2. Non Destructive Test NDT, yaitu proses pengujian logam yang tidak
dapat menimbulkan kerusakan logam atau benda yang diuji. 3. Metallography, yaitu proses pemeriksaan logam tentang komposisi
kimianya, unsur-unsur yang terdapat didalamnya, dan bentuk strukturnya.
2.9. Uji Kekerasan Hardness Test