Sugiyono, 2008: 240. Penelitian ini akan mengabadikan sesuatu yang khas dari yang khusus dengan menggunakan foto.
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Keabsahan data digunakan untuk derajat kepercayaan data dari hasil penelitian yang di dapat di lapangan. Peneliti disini menggunakan tringgulasi yaitu
teknik pemeriksaan keabsahan data. Dalam penelitian ini menggunakan tringgulasi dengan sumber. Pengujian di tempuh dengan jalan membandingkan pengamatan
dengan hasil wawancara. Ada beberapa teknik pemeriksaan data yang dapat digunakan untuk
meningkatkan atau mengetahui validitas data, seperti triangulasi, review informan, member check, menyusun data base dan penyusunan mata rantai bukti penelitian
Moleong, 2000:175. Data yang telah diperoleh dari wawancara dan observasi kemudian dibandingkan dengan sumber lain. Dalam hal ini wawancara yang
dilakukan dengan guru kaitannya dengan pemahaman eksistensi museum Kartini kemudian dibandingkan dengan hasil wawancara dengan guru sejarah yang lainnya.
G. Teknik Analisa Data
Analisis yang dilakukan menggunakan model analisis model interaktif. Analisis data kualitatif terdiri dari alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu
1 reduksi data, 2 penyajian data, 3 penarikan kesimpulan. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan lapangan Miles Huberman, 2000:18. Reduksi data dalam penelitian ini akan dilakukan
terus menerus selama penelitian berlangsung. Langkah-langkat yang dilakukan dalam bagian ini adalah menajamkan analisis, menggolongkan atau pengategorisasikan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi Miles dan Huberman,
2000:17-18. Pada penelitian ini peneliti melakukan proses klasifikasi terhadap persepsi eksistensi Museum Kartini di SMA Negeri 1 Pecangaan. Klasifikasi
dilakukan selain untuk mempermudah pemahaman juga sebagai upaya untuk memilah data-data yang digunakan dalam penelitian. Klasifikasi dalam penelitian ini
dilakukan dengan mengelompokan data hasil wawancara dan pengamatan, serta dokumentasi. Penyajian data digunakan pada data kualitatif adalah data meliputi jenis
matriks, grafik, jaringan dan bagan. Analis data merupakan penggabungan informasi dengan suatu bentuk yang mudah dipahami, maka peneliti akan mudah mengerti
kejadian yang terjadi dan menentukan penarikan kesimpulan yang benar. Kesimpulan merupakan tinjaun terhadap catatan yang telah dilakukan di
lapanngan. Penarikan kesimpulan sebenarnya hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Miles dan Huberman 2000:20 mengatakan kesimpulan
adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan
kecocokannya yaitu yang merupakan validitasnya. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat hubungan-hubungan dari data yang diperoleh
dari hasil penelitian, kemudian diambil makna dari hubungan-hubungan tersebut. Alur di atas, bila digambarkan dengan skema adalah sebagai berikut
Pengumpulan dat a
Reduksi data Penyajian data
Penarikan kesimpulanverifikasi
Gambar 1. Komponen dalam analisis data. Sumber : Miles dan Hiberman 1992:20
Dalam pandangan ini ada tiga jenis kegiatan analisis dan pengumpulan data itu sendiri merupakan proses nsiklus dan interaktif. Peneliti harus siap bergerak
diantara empat sumber komponen ini selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian, penarikan kesimpulanverifikasi
selama sisa waktu penelitiannya. Pengkodean data, misalnya reduksi data menjurus
kearah gagasan-gagasan baru guna dimasukkan kedalam suatu matrikspenyajian data. Pencacatan data mengsaratkan reduksi data selanjutnya. Dalam penelitian ini,
analisis datakualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus menerus. Masalah reduksi, data penyajian data, dan penarikan kesimpulanverifikasi menjadi
gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian analisis yang saling susul menyusul. Namun dua hal lainnya itu senantiasa merupakan bagian dari lapangan.
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Lokasi
SMA Negeri 1 Pecangaan terletak di Desa Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara dengan kode pos 59462. Jarak ke pusat kecamatan
sejauh 2 km dan jarak ke pusat pemerintahan kabupaten 14 km. Kepala SMA Negeri 1 Pecangaan yang dulu adalah Drs. H. Hery Purwanto sebelum kemudian digantikan
oleh bapak Drs. Hartono sampai sekarang dengan staf mengajar atau guru sejarah sebanyak 3 orang yaitu bapak Hupoyo, S. pd, ibu Nur Ika Heming, S.pd dan bapak
Mahasin Dharmawan S, pd.
2. Sejarah
SMA Negeri 1 Pecangaan atau lebih di kenal dengan sebutan SMANCA. Berdiri pada tahun 1984, saat itu hanya memiliki 3 kelas. Berdirinya berdasarkan SK
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 827C1984, tanggal 15 Mei 1984.
Awal berdirinya sekolah ini menumpang di SMP Negeri 3 Pecangaan sekarang SMP Negeri 2 Pecangaan. Dengan kegiatan belajar mengajar pada sore
hari tepatnya pukul 13:00 sampai dengan 17:00 WIB. Kemudian tahun ke 2 SMA Negeri 1 pecangaan pindah dan menempati gedung baru tepatnya tanggal 28 Mei
1985. Gedung sekolah ini awalnya sesuai dengan rencana tata ruang sekolah