Metode deskriftif kualitatif ini digunakan dengan beberapa pertimbangan: 1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabibila berhadapan dengan
kenyataan ganda. 2. Metode ini menyajikan secara langsung hakekat hubungan antara penelitian
dengan responden. 3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
C. Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus pada permasalahan yang menyangkut mengenai pemahaman guru sejarah tentang eksistensi museum Kartini. Informan adalah
seorang yang diwawancarai untuk didapatkan keterangan dan data untuk keperluan informasi Koentjaraningrat, 1997:130. Informan yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah guru sejarah. Selain informan untuk membandingkan data digunakan pula responden, yaitu seseorang yang diwawancarai untuk didapatkan keterangan tentang
diri pribadi, pendirian atau pandangan untuk ketentuan komparasi Koentjaraningrat, 1997:130. Informan dalam penelitian ini adalah guru sejarah di SMA Negeri 1
Pecangaan bapak Hupoyo, S. pd, ibu Nur Ika Heming W, S.pd dan bapak Mahasin Dharmawan S, pd.. Dari data yang didapatkan dari guru kemudian dibandingkan
untuk mengetahui pemahaman tentang eksistensi museum Kartini. Menurut Moleong 2006, pada dasarnya penelitian kualitatif tidak
dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan berdasarkan persepsi seseorang
terhadap adanya masalah. Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada sesuatu fokus. Penetapan fokus dapat membatasi studi dan berfungsi untuk
memenuhi kriteria masuk-keluar inclusion-exlusion criteria suatu informasi yang diperoleh di lapangan, jadi fokus dalam penelitian kualitatif berasal dari masalah
itu sendiri dan fokus dapat menjadi bahan penelitian Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkan adanya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang
timbul sebagai masalah dalam penelitan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian mempertajam
fokus. Kedua, penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus. Dengan kata lain, bagaimanapun penetapan fokus sebagai
pokok masalah penelitian penting artinya dalam menentukan usaha menemukan batas penelitian. Dengan hal itu, peneliti dapat menemukan lokasi penelitian.
Fokus penelitian pada penelitian ini adalah persepsi guru sejarah tentang eksistensi museum kartini dalam pembelajaran sejarah tahun ajaran 20112012 di SMA
negeri 1 pecangaan. Penelitian ini difokuskan di SMA negeri 1 pecangaan, dari SMA tersebut peneliti meminta guru sejarah untuk memberikan persepsi terkait
eksistensi museum kartini dalam pembelajaran sejarah.
D. Sumber Data