menyeramkan. Cacat tubuh tersebut sebenarnya dapat dicegah apabila diagnosis dan penanganan penyakit dilakukan secara dini. Demikian pula
diperlukan pengetahuan berbagai hal yang dapat menimbulkan kecacatan dan pencegahan kecacatan, sehingga tidak menimbulkan cacat tubuh yang tampak
menyeramkan.
Identifikasi dan pengobatan penderita kusta merupakan kunci pengawasan. Anakanak dari orang tua yang teinfeksi diberikan kemoprofilaksis
dengan sulfon sampai orang tua tidak infeksius lagi. Jika salah satu anggota dalam keluarga menderita lepra lepromatosa, maka profilaksis demikian
diperlukan bagi anak-anak dalam keluraga tersebut.
a. Pencegahan Primodial
Pencegahan primodial yaitu upaya pencegahan pada orang-orang yang belum memiliki faktor resiko penyakit kusta melalui penyuluhan. Penyuluhan
tentang penyakit kusta adalah proses peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat oleh petugas kesehatan sehingga masyarakat dapat
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya dari penyakit kusta.
b. Pencegahan Primer Primary Prevention
Pencegahan primer merupakan upaya untuk mempertahankan seseorang yang telah memiliki faktor resiko agar tidak sakit. Tujuan dari pencegahan
primer adalah untuk mengurangi insidensi penyakit dengan cara mengendalikan penyebab-penyebab penyakit dan faktor-faktor resikonya.
Untuk mencegah terjadinya penyakit kusta, upaya yang dilakukan adalah
memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, personal hygiene, deteksi dini adanya penyakit kusta dan penggerakan peran serta
masyarakat untuk segera memeriksakan diri atau menganjurkan orang-orang yang dicurigai untuk memeriksakan diri ke puskesmas.
c. Pencegahan Sekunder Secondary Prevention
Pencegahan sekunder merupakan upaya pencegahan penyakit dini yaitu mencegahorang yang telah sakit agar sembuh, menghambat progresifitas
penyakit dan menghindarikomplikasi. Tujuan pencegahan sekunder adalah untuk mengobati penderita danmengurangi akibat-akibat yang lebih serius dari
penyakit yaitu melalui diagnosis dini danpemberian pengobatan.Pencegahan sekunder ini dapat dilakukan dengan melakukan diagnosis dini danpemeriksaan
neuritis, deteksi dini adanya reaksi kusta, pengobatan secara teratur
melaluikemoterapi atau tindakan bedah. d. Pencegahan Tertier Tertiary Prevention
Tujuan pencegahan tertier adalah untuk mengurangi ketidakmampuan dan mengadakan rehabilitasi. Rehabilitasi adalah upaya yang dilakukan untuk
memulihkan seseorang yang sakit sehingga menjadi manusia yang lebih berdaya guna, produktif, mengikuti gaya hidup yang memuaskan dan untuk
memberikan kualitas hidup yang sebaik mungkin, sesuai tingkatan penyakit dan ketidakmampuannya.
3. Kusta Dalam Perspektif Kehidupan Sosial Manusia a. Sejarah Penyakit Kusta