Gambaran Umum Kecamatan Wanasalam

BAB V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Kecamatan Wanasalam

5.1.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah

Kecamatan Wanasalam merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Lebak Propinsi Banten. Jarak dari Rangkasbitung sebagai ibukota Kabupaten Lebak sekitar 120 km yang dihubungkan oleh jalan negara, propinsi dan kabupaten. Secara administrasi wilayah Kecamatan Wanasalam dibatasi : Sebelah Utara : berbatasan dengan Kecamatan Banjarsari Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Malingping Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat : berbatasan dengan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang Luas Kecamatan Wanasalam berdasarkan data pokok kecamatan tahun 20032004 adalah 12.922 ha yang terbagi pada 12 desa. Jumlah penduduk Kecamatan Wanasalam sampai dengan tahun 2004 sebanyak 44.157 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 22.691 jiwa dan wanita sebanyak 21.466 jiwa Bappeda Kab. Lebak, 2005. Bentuk fisiografi Kecamatan Wanasalam mempunyai bentang lahan berada pada lereng datar sampai berbukit dengan kemiringan tanah 0-15 persen. Ketinggian tempat mencapai 0-200 m di atas permukaan laut dpl. Sebagian besar lahan mencapai 98,8 persen merupakan dataran rendah kurang dari 100 m dpl meliputi dataran 80,53 persen dan pantai 18,27 persen. Dataran tinggi lebih dari 100 m dpl hanya mencapai 1,2 persen Bappeda Kab. Lebak, 2005. Jenis tanah yang terdapat di Kecamatan Wanasalam adalah podsolik, latosol, alluvial dan regosol yang mempunyai pH 4-7,5. Tingkat kesuburan tanah secara umum dari tidak subur sampai agak subur dengan tingkat kepekaan terhadap erosi dari tidak peka sampai sangat peka. Morfologi lahan bergelombang hingga landai karena berbatasan dengan lautan. Keadaan curah hujan menurut Schmidt-Ferguson termasuk pada iklim basah yaitu tipe A dan B. Jumlah curah hujan rata-rata per tahun berkisar antara 2.000-3.000 mm dengan jumlah hari hujan 122-130 hari hujan per tahun Bappeda Kab. Lebak, 2005. Bencana yang perlu mendapat perhatian adalah bencana letusan gunung api, gempa bumi dan bencana longsor akibat berkembangnya kegiatan pertanian yang tidak berwawasan konservasi. Berdasarkan kondisi geologi litologi, stratigrafi dan struktur geologi, bentuk medan sudut lereng dan bentuk muka tanah, curah hujan, tata guna lahan dan kondisi kegempaan, Kecamatan Wanasalam termasuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah rendah. Pusat gempa dangkal yang terdekat yang pernah terjadi di sekitar Selat Sunda dengan magnitude 6-6,9 dan 7-7,9 dengan kedalaman pusat gempa antara 0-65 km Bappeda Kab. Lebak, 2005. Pemanfaatan lahan di Kecamatan Wanasalam didominasi oleh kawasan budidaya dataran rendah pertanian lahan basah dan lahan kering dan kawasan non budidaya kawasan pariwisata, pengembangan pelabuhan laut, pemukiman dan fasilitas umum.

5.1.2 Kependudukan

Kecamatan Wanasalam merupakan daerah pemekaran dari Kecamatan Malingping pada tahun 2004 yang terdiri dari 12 Desa. Jumlah penduduk tercatat sebanyak 45.990 jiwa pada tahun 2004 dan 47.823 jiwa pada tahun 2005 dengan jumlah penduduk terbesar terdapat di Desa Muara dan Wanasalam dengan kepadatan penduduk masing-masing sebesar 6 jiwaha dan 5 jiwaha. Rata-rata kepadatan penduduk di Kecamatan Wanasalam sebesar 3 jiwaha. Laju pertambahan penduduk rata-rata di Kecamatan Wanasalam termasuk kategori tinggi yaitu sebesar 1,87 persen per tahun Bappeda Kab. Lebak, 2005.

5.1.3 Komposisi Pendidikan dan Tenaga Kerja

Komposisi penduduk Kecamatan Wanasalam pada tahun 2004 berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang berpendidikan rendah Sekolah Dasar masih dominan mencapai 62,58 persen, 36,53 persen berpendidikan menengah SMP dan SMU, sedangkan penduduk yang berpendidikan tinggi Perguruan Tinggi hanya mencapai 0,41 persen. Berkaitan dengan pengembangan usaha budidaya ikan di KJA, maka salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah sumber daya manusia petani. Sumber daya manusia petani yang rendah akan menjadi faktor penghambat. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan SDM petani dapat dilakukan melalui kegiatan alih teknologi Bappeda Kab. Lebak, 2005. Komposisi penduduk berdasarkan matapencaharian pada tahun 2004 menunjukkan bahwa sektor pertanian arti luas merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, dimana sebesar 50,25 persen penduduk adalah petani. Posisi kedua terbanyak matapencaharian penduduk sebagai buruh tanikebun mencapai 19,62 persen. Komposisi penduduk Kecamatan Wanasalam berdasarkan matapencaharian pada tahun 2004 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Komposisi Penduduk Kecamatan Wanasalam berdasarkan Matapencaharian pada Tahun 2004 No Matapencaharian Persentase 1. Petani 50,25 2. Buruh tanikebun 19,62 3. Buruh bangunan 15,21 4. Pedagangpengusaha 8,18 5. Nelayan 3,61 6. Industri 1,31 7. PNSTNIPolri 1,25 8. Buruh industri 1,31 Jumlah 100,00 Sumber : Bappeda Kab. Lebak, 2005.

5.2 Gambaran Umum Waduk Cikoncang