Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Analisis Data

BAB IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Waduk Cikoncang, Desa Ketapang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan karena waduk ini diarahkan untuk dikembangkan sebagai kawasan budidaya pembesaran ikan pada KJA di Kabupaten Lebak. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai dari bulan September sampai dengan Nopember 2007.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan dan melalui wawancara langsung dengan petani ikan pemilik, buruh tani dan informan lainnya yang ditetapkan secara purposive sampling. Informan terdiri dari pedagang input dan output maupun petugas pengawas perikanan. Data primer seperti harga input dan output, biaya dan jumlah produksi, jumlah penjualan serta data lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, antara lain : internet, Badan Pusat Statistik, Buletin, Departemen Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten dan Kabupaten Lebak, hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya serta literur-literatur yang mendukung penelitian ini. Data sekunder berupa data permintaan dan penawaran pasar, data potensi perikanan, data produksi perikanan Indonesia, luas usaha budidaya ikan, konsumsi ikan perkapita serta data lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

4.3 Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis aspek pasar, teknis, manajemen, hukum, lingkungan, finansial dan analisis sensitivitas. Analisis aspek pasar, teknis, manajemen, hukum dan lingkungan dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis finansial sehingga memberikan informasi yang lengkap mengenai kelayakan usaha pembesaran ikan mas dan nila dengan sistem jaring kolor. Analisis yang terakhir yaitu analisis sensitivitas digunakan untuk menguji kelayakan usaha bila terjadi perubahan harga produk, biaya dan jumlah produksi. Pengolahan data dilakukan dengan tahapan pemasukan data, transfer data dan editing data, pengolahan data dengan menggunakan mesin hitung kalkulator dan komputer dengan program Excel. Jumlah KJA yang di analisis sebanyak lima unit KJA sistem jaring kolor, terdiri dari 20 kolam jaring atas dan lima kolam jaring bawah atau jaring kolor. Benih ikan mas yang dipelihara pada kolam jaring atas mempunyai ukuran 5-8 cm berumur sekitar dua bulan, sedangkan benih ikan nila yang dipelihara pada kolam jaring kolor mempunyai ukuran 8-12 cm berumur sekitar tiga bulan.

4.3.1 Analisis Aspek Pasar

Aspek pasar dianalisis secara deskriptif atau kualitatif. Analisis aspek pasar dilakukan untuk mengetahui permintaan, penawaran, harga, perkiraan penjualan, struktur pasar dan persaingan. Usaha pembesaran ikan mas dan nila dengan sistem jaring kolor dikatakan layak ditinjau dari aspek pasar bila terdapat suatu permintaan dengan harga yang menguntungkan.

4.3.2 Analisis Aspek Teknis

Analisis aspek teknis dilakukan secara deskriptif. Analisis ini meliputi lokasi proyek, penggunaan input, luas produksi dan rencana produksi, lay out lahan lokasi serta pemilihan jenis teknologi dan equipment.

4.3.3 Aspek Manajemen

Analisis aspek manajemen dilakukan secara deskriptif. Analisis ini menjelaskan mengenai pengelolaan usaha pembesaran ikan mas dan nila dengan sistem jaring kolor, meliputi struktur organisasi, spesifikasi tenaga kerja, wewenang dan tanggung jawab, kebutuhan biaya upah, pelaksana kegiatan dan jadwal kegiatan usaha.

4.3.4 Analisis Aspek Hukum

Analisis aspek hukum dilakukan secara deskriptif. Aspek hukum yang dianalisis meliputi bentuk badan dan izin usaha budidaya ikan pada KJA sistem jaring kolor di waduk Cikoncang.

4.3.5 Analisis Aspek Lingkungan

Analisis aspek lingkungan dilakukan secara deskriptif. Aspek lingkungan yang dianalisis mengenai pengaruhnya terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan hidup sekitar baik berupa dampak positif maupun negatif adanya usaha budidaya ikan di waduk.

4.3.6 Analisis Aspek Finansial

Analisis aspek finansial dilakukan terhadap lima unit KJA sistem jaring kolor. Setiap unit KJA terdiri dari jaring atas empat petak 196 m 2 dan satu jaring bawahjaring kolor 289 m2. Jaring atas ditebar ikan mas sebagai komoditas utama dan jaring bawah ditebar ikan nila sebagai komoditas tambahan. Menurut Ibrahim 2003, format aliran kas cash flow disusun untuk menganalisis finansial. Cash flow terdiri dari cash inflow arus penerimaan kas dan cash outflow arus pengeluaran kas. Cash inflow meliputi nilai produksi total, penerimaan pinjaman, dana bantuan, nilai sewa, nilai sisa dan lain-lain. Cash outflow terdiri dari biaya investasi, biaya produksi, pembayaran pinjaman dan bunga, pajak dan lain-lain. Pengurangan cash inflow dengan cash outflow diperoleh net benefit manfaat bersih. Analisis kriteria investasi yang digunakan untuk menilai kelayakan usaha dapat dihitung setelah cash flow diketahui. Kriteria investasi yang digunakan adalah NPV, IRR dan Net BC Kadariah, Karlina dan Gray, 1999.

4.3.6.1 Net Present Value NPV

Net Present Valu NPV atau nilai bersih sekarang adalah nilai sekarang present value dari selisih antara benefit manfaat dengan cost biaya pada discount rate tertentu. NPV merupakan kelebihan manfaat dibandingkan biaya. Jika present value manfaat lebih besar daripada present value biaya, berarti proyek tersebut menguntungkan. Dengan perkataan lain, apabila NPV0 berarti ∑ = + − = n t t i Ct Bt NPV 1 ∑ ∑ = = + − + − = n t t n t t i Ct Bt i Ct Bt C B Net 1 1 − Ct Bt − Ct Bt proyek tersebut menguntungkan. Sebaliknya jika NPV0 berarti proyek tersebut tidak layak diusahakan Choliq, Wirasasmita dan Hasan, 1999. Cara perhitungan NPV menurut Kadariah, Karlina dan Gray 1999, adalah sebagai berikut : Keterangan : Bt = Benefit pada tahun ke t Ct = Biaya pada tahun ke t n = Umur ekonomis dari proyek t = Tahun

4.3.6.2 Net Benefit Cost Ratio Net BC

Menurut Ibrahim 2003, Net BC merupakan perbandingan net benefit yang telah didiskonto yang bernilai positif dengan net benefit yang telah di discount yang bernilai negatif. Jika nilai Net BC lebih besar dari satu berarti gagasan suatu usaha layak untuk dikerjakan dan jika lebih kecil dari satu berarti tidak layak untuk dikerjakan. Net BC sama dengan satu berarti cash in flow sama dengan cash outflow. Perhitungan Net BC Kadariah, Karlina dan Gray, 1999, adalah sebagai berikut :

4.3.6.3 Internal Rate of Return IRR

Menurut Choliq, Wirasasmita dan Hasan 1999, IRR adalah suatu kriteria investasi untuk mengetahui presentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun dan merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan Net Present Value sama dengan nol. Jika hasil perhitungan IRR lebih besar dari discount rate dikatakan proyek tersebut layak, sedangkan IRR yang sama dengan discount rate t i I v PBP 1 + = berarti pulang pokok dan di bawah discount rate berarti proyek tersebut tidak layak Ibarahim, 2003. Nilai IRR ditentukan dengan menghitung nilai NPV 1 dan nilai NPV 2 dengan cara coba-coba. Apabila nilai NPV 1 telah menunjukkan angka positif maka discount factor yang kedua harus lebih besar dari discount rate, sebaliknya apabila NPV 2 menunjukkan angka negatif maka discount factor yang kedua berada di bawah discount rate. Berdasarkan hasil percobaan ini, nilai IRR berada antara nilai NPV positif dan nilai NPV negatif yaitu NPV nol. Formula untuk IRR Ibrahim, 2003, adalah sebagai berikut : Keterangan : i 1 = Discount Rate yang menghasilkan NPV 1 i 2 = Discount Rate yang menghasilkan NPV 2

4.3.6.4 Payback Period

Menurut Ibrahim 2003, payback period adalah waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan cash in flow secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Analisis Payback Period diperlukan untuk mengetahui berapa lama usaha yang dikerjakan dapat mengembalikan investasi. Semakin cepat dalam pengembalian biaya investasi sebuah proyek, maka semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar perputaran modal. Perhitungan payback period menggunakan data yang telah didiskontokan discounted payback period sebagai berikut : Keterangan : v = Nilai Investasi I = Net Benefit

4.3.7 Analisis Sensitivitas

Menurut Kadariah, Karlina dan Gray 1999, analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya dan manfaat. 1 2 2 1 1 1 i i NPV NPV NPV i IRR − − + = Variasi yang digunakan pada analisis sensitivitas adalah nilai pengganti switching value. Analisis sensitivitas secara langsung memilih sejumlah nilai yang dengan nilai tersebut dilakukan perubahan terhadap masalah yang dianggap penting pada analisa proyek dan kemudian dapat ditentukan pengaruh perubahan terhadap daya tarik proyek. Sebaliknya, bila ingin dihitung suatu nilai pengganti maka harus ditanyakan berapa banyak elemen yang kurang baik dalam analisa yang akan diganti agar supaya proyek dapat memenuhi tingkat minimum diterimanya proyek sebagaimana ditunjukkan oleh salah satu ukuran-ukuran kemanfaatan proyek Gittinger, 1986. Variabel-variabel yang akan dirubah dalam skenario analisis switching value yaitu harga output, biaya input dan hasil produksi atau kuantitas output. Perubahan variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh yang cukup besar pada perhitungan biaya total, jumlah produksi, jumlah penerimaan dan manfaat bersih dari usaha pembesaran ikan mas dan nila pada KJA sistem jaring kolor.

BAB V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN