Kerangka Teori Kerangka Penelitian

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi merupakan sekumpulan individu, objek atau fenomena yang secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian Swarjana, 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan Rattus norvegicus galur Sprague dawley. Sampel yang digunakan adalah tikus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: 3.3.1.1 Kriteria Inklusi Tikus putih jantan Rattus norvegicus galur Sprague dawley yang memiliki berat badan normal 250-300 gram, berusia 2-3 bulan sebelum dilakukan adaptasi, pada pengamatan visual tampak sehat dan bergerak aktif, serta tidak terdapat kelainan anatomis. 3.3.1.2 Kriteria Eksklusi Tikus putih jantan Rattus norvegicus galur Sprague dawley yang memiliki kelainan pada kulit di bagian inguinal, terdapat penurunan berat badan secara drastis lebih dari 10 setelah masa adaptasi di laboratorium, dan mati selama masa perlakuan. 3.3.2 Sampel Penelitian Sampel merupakan sekumpulan individu atau objek yang dapat diukur dan dapat mewakili populasi Swarjana, 2012. Pada penelitian ini, sampel dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan, dimana satu kelompok adalah control groups dan dua kelompok lainnya adalah experimental groups.

3.3.2.1 Besar Sampel

Besar sampel penelitian dihitung dengan menggunakan rumus Federer untuk data homogen, yaitu tn- 1 ≥ 15, dimana t= banyaknya kelompok perlakuan dan n= jumlah sampel tiap kelompok Sastroasmoro, 2014. Penelitian ini menggunakan 3 kelompok perlakuan yang terdiri dari: 1 kelompok kontrol negatif K yang dibersihkan dengan akuades 1x sehari, 2 kelompok perlakuan 1 P1 yang diberi topikal ekstrak sel punca mesenkimal tali pusat manusia 1x sehari, dan 3 kelompok perlakuan 2 P2 yang diberikan gel Bioplacenton 1x sehari, sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan adalah: tn-1 ≥ 15 3n-1 ≥ 15 3n -3 ≥ 15 3n ≥ 15+3 = 18 n ≥ 183 = 6 Berdasarkan rumus tersebut, jumlah minimal sampel yang dibutuhkan untuk masing-masing kelompok perlakuan adalah 6 ekor tikus dan jumlah minimal sampel untuk 3 kelompok perlakuan adalah 18 ekor tikus. Jumlah minimal sampel ditambahkan 10 untuk mengantisipasi drop out. Pembagian

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU BUNGA AKASIA TOPIKAL, OXOFERIN, DAN OKSITETRASIKLIN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN DEWASA GALUR Sprague Dawley

1 13 78

PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU TOPIKAL NEKTAR KOPI DENGAN SILVER SULFADIAZINE PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR Sprague dawley

0 7 82

PERBANDINGAN TINGKAT KESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU TOPIKAL NEKTAR KOPI DENGAN HIDROGEL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague Dawley

1 14 71

PERBANDINGANTINGKATKESEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II ANTARA PEMBERIAN MADU DENGAN TUMBUKAN DAUN BINAHONG PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley

3 27 79

PERBEDAAN PENYEMBUHAN LUKA SAYAT SECARA MAKROSKOPIS ANTARA PEMBERIAN TOPIKAL EKSTRAK SEL PUNCA MESENKIMAL TALI PUSAT MANUSIA DENGAN POVIDONE IODINE PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley

1 25 69

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

2 6 96

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 3 96

EFEKTIFITAS PEMBERIAN GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) SECARA TOPIKAL TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT II PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MELALUI PENGAMATAN MAKROSKOPIS

0 4 56