Efektivitas Pemasangan AKDR Tinjauan Pustaka .1 Keluarga Berencana

Perubahan siklus menstruasi umumnya terjadi pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan, hal ini diakibatkan oleh enzim-enzim yang merusak protein dan mengaktivasi penghancuran bekuan-bekuan darah plasminogen activator terkumpul dalam jaringan endometrium yang berhubungan dengan AKDR Hartanto, 2004. Enzim-enzim ini menyebabkan bertambahnya aktivitas fibrinolitik, yaitu pemisahan fibrin yang membentuk bagian-bagian bekuan darah. Maka terjadilah pengeluaran darah yang bertambah banyak dan menstruasi yang terjadi pada akseptor lebih cepat Glaiser, 2006. 2.2 Kerangka Penelitian 2.2.1 Kerangka Teori Gambar 8. Kerangka Teori Sumber : BKKBN dan Kemenkes RI 2012, Hartanto 2004 NON HORMONAL KELUARGA BERENCANA KONTRASEPSI HORMONAL PIL SUNTIKAN IMPLAN AKDR MAL KONTRASEPSI MANTAP KONDOM EFEKTIVITAS: Faktor AKDR Faktor akseptor Faktor waktu pemasangan Faktor teknik pemasangan Faktor tenaga medis yang memasang AKDR MASA INTERVAL AKDR PASCA PERSALINAN

2.2.2 Kerangka Konsep

Gambar 9. Kerangka Konsep

2.2.3 Hipotesis

Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan antara pemasangan AKDR pasca persalinan dan masa interval. EFEKTIVITAS: Faktor AKDR Faktor akseptor Faktor waktu pemasangan Faktor teknik pemasangan Faktor tenaga medis yang memasang AKDR MASA INTERVAL AKDR PASCA PERSALINAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dekriptif analitik yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki Nazir, 2003. 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksakan pada Bulan September – November 2016.

3.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di bagian kebidanan Puskesmas Kedaton dan RSUD Abdul Moeloek Lampung. 3.3 Subjek Penelitian 3.3.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek penelitian yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono, 2006. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh wanita PUS yang menggunakan alat kontrasepsi AKDR jenis Copper T 380A di wilayah Bandar Lampung tahun 2016 dengan populasi terjangkau yaitu wanita PUS yang menggunakan AKDR pasca persalinan di RSUD Abdul Moeloek dan wanita PUS yang menggunakan AKDR masa interval di Puskesmas Kedaton Bulan September hingga November tahun 2016. Subyek dimasukkan dalam penelitian ini jika memiliki kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Wanita usia subur yang menggunakan AKDR jenis Copper T 380A pasca persalinan antara 20- 46 tahun. 2. Wanita usia subur yang menggunakan AKDR jenis Copper T 380A masa interval antara 20- 46 tahun. 3. Wanita yang masih aktif seksual. 4. Wanita yang mampu berkomunikasi dengan baik. Subyek dikeluarkan dari penelitian ini jika memiliki kriteria eksklusi. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Akseptor AKDR yang tidak bersedia untuk menjadi responden penelitian. 2. Menderita penyakit diabetes melitus hipertensi stroke penyakit jantung masalah psikis.

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono, 2006. Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutive sampling yaitu semua sampel yang memenuhi syarat yang datang ke suatu tempat misalnya klinik atau rumah sakit yang akan dijadikan sampel penelitian sampai jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi serta berdasarkan waktu pengumpulan data yang tersedia