Bilangan Iod MESA Kadar Bahan Aktif MESA dan MES

SO 3 yang terlepas mengakibatkan berat molekul berkurang sehingga viskositasnya juga menurun.

4.4.6 Densitas MESA

Densitas merupakan perbandingan berat dari suatu volume sampel pada suhu 25 °C dengan berat air pada volume dan suhu yang sama. Efek temperatur pada densitas cairan tidak dapat diabaikan karena cairan akan meregang mengikuti perubahan temperatur. Densitas umumnya dikaitkan dengan viskositas dimana cairan lebih padat maka viskositasnya lebih tinggi, hal ini tentunya berkolerasi dengan kandungan total padatan pada bahan. Densitas MESA pasca aging berkisar antara 0,955 - 1,000 gml. Data densitas MESA pasca aging selengkapnya disajikan pada Lampiran 9a. Hasil analisis ragam α=0,01 terhadap suhu dan lama aging menunjukkan bahwa suhu aging berpengaruh sangat nyata terhadap densitas MESA pasca aging sedangkan lama aging dan interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap densitas MESA pasca aging. Hasil analisis ragam densitas MESA pasca aging disajikan pada Lampiran 9b. Hasil uji lanjut Duncan terhadap perlakuan suhu aging menunjukkan bahwa rata-rata densitas MESA pasca aging pada perlakuan suhu aging 80°C 0,9917 gml berbeda nyata dengan perlakuan suhu aging 100°C 0.9833 gml dan berbeda nyata dengan densitas MESA pada suhu aging 120°C 0.9590 gml. Hasil analisis uji lanjut Duncan selengkapnya disajikan pada Lampiran 9c. Densitas MESA pasca aging menurun seiring dengan peningkatan suhu dan lama aging. Grafik hubungan antara suhu dan lama aging terhadap densitas MESA disajikan pada Gambar 24. Densitas MESA pasca aging tertinggi diperoleh dari kombinasi perlakuan suhu aging 80°C dengan lama aging 60 menit yaitu 0,997 gml, sedangkan densitas MESA terendah pada kombinasi perlakuan suhu aging 120°C dengan lama aging 60 menit yaitu 0,957 gml. Densitas MESA pasca aging pada kombinasi perlakuan suhu aging 80°C dengan lama aging 30 menit 0,985 gml, 45 menit 0,992 gml dan 60 menit 0,997 gml mempunyai kecenderungan meningkat bila dibandingkan dengan kadar bahan aktif MESA sebelum aging yaitu 0,987 gml. Akan tetapi bila dibandingkan dengan densitas MESA pasca aging pada kombinasi perlakuan suhu aging 100 dan 120°C dengan lama aging 30, 45 dan 60 menit, mempunyai kecenderungan terjadinya penurunan nilai densitas. Gambar 24 Grafik hubungan antara suhu dan lama aging terhadap densitas MESA suhu aging ‹ 80°C, „ 100°C S 120°C Pada Gambar 24 terlihat bahwa perlakuan suhu aging yang lebih tinggi dan waktu aging yang lebih lama cenderung menurunkan densitas MESA pasca aging. Kenaikan suhu dan lama aging berpengaruh terhadap gaya kohesi tarik menarik antar molekul pada cairan dimana dengan meningkatnya suhu dan lama aging akan mengurangi gaya kohesi dan meningkatkan perubahan molekul di dalamnya termasuk melemahnya ikatan C-S sehingga SO 3 terlepas yang mengakibatkan massa persatuan volume berkurang yang menyebabkan densitas menurun. Sifat densitas sangat erat kaitannya dengan viskositas yaitu tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lainnya. MESA yang mempunyai densitas rendah mempunyai viskositas yang encer. Suhu tinggi menyebabkan melemahnya ikatan antara molekul atau bahkan degradasi yang mengakibatkan pemutusan ikatan antar molekul pada suatu jenis cairan. Hal ini menyebabkan kerapatan massa berkurang, hal ini berimplikasi terhadap menurunnya densitas dan viskositas kekentalan. 0.950 0.960 0.970 0.980 0.990 1.000 30 40 50 60 D e nsi tas MESA gm l Lama Aging Menit