Kepemimpinan Leading Pengawasan Controlling

pelatih, kurangnya fasilitas untuk latihan. Kesulitan yang dihadapi pada saat menjalankan kebijakan tersebut yaitu susah untuk menerapkannya, sebagai contoh Pengkot PSI Semarang tidak mendapatkan sponsor.

4.1.3 Kepemimpinan Leading

Ketua Pengurus Pengkot PSI Semarang dalam hal ini terkadang mengadakan pertemuan yang bertempat di hall tempat latihan squash , dalam hal ini saya sebagai ketua memberi kebebasan kepada pengurus yang lain, karena kita dalam bekerja saling terbuka antar pengurus yang lain dan saling percaya atau bersifat kekeluargaan. Pihak Pengkot PSI Semarang selalu memberikan motivasi terhadap kemajuan olahraga squash, yaitu dengan cara antar klub dipertandingkan walaupun cuma sedikit, hadiah berupa raket squash, serta memberikan pelatihan kepada atlet. Bentuk motivasi yang diberikan terhadap atlet-atlet ialah membantu atlet, dalam hal ini berupa kerjasama dengan pihak sekolah, serta memanjakan atlet dengan mengajak atlet jalan-jalan pas malam minggu. Pada saat melaksanakan tugas komunikasi biasanya untuk mengadakan pertemuan pengurus PSI Semarang susah karena kendala sinyalnya pas jelek itu sangat menggangu untuk kita bisa saling komunikasi. Bentuk jembatan komunikasi yang dilakukan pengurus PSI Semarang terhadap pemberian tugas yang diberikan kepada setiap klub yang melakukan pembinaan olahraga squash ialah pihak pengurus PSI Semarang mengecek ditempat latihan, rajin tidaknya. Tidak ada sanksi terhadap anggota kepengurusan, karena organisasi masih kecil dan bersifat kekeluargaan, aman terkendali. Dalam melakukan komunikasi dengan pihak luar tidak ada permasalahan yang muncul, karena misalkan pengurus yang terlibat lagi ada kesibukan yang lain digantikan pengurus lain yang tidak lagi ada kesibukan.

4.1.4 Pengawasan Controlling

Sistem pengawasan di Pengkot PSI Semarang yang kita anut adalah satu tau semua tau, misalnya dari masalah pendanaan, tidak ada yang ditutup-tutupi atau adanya keterbukaan. Tidak ada sistem pengawasan secara khusus, karena organisasi squash di Pengkot PSI Semarang sendiri terbilang kecilterbatasnya sumber daya manusia dan saling keterbukaan antar pengurus satu sama lain. Dalam internal kepengurusan jarang melakukan pertemuan, paling kita melakukan pertemuan di hall tempat latihan squash. Bentuk bantuan yang diberikan Pengkot PSI Semarang terhadap proses pembinaan olahraga squash dalam hal ini menyalurkan bantuan yang diberikan pemerintah kepada atlet berupa uang pembinaan yang berprestasi, ataupun raket squash walaupun pihak PSI Semarang sendiri belum mendapatkan sponsor. Faktor yang menjadi penghambat proses pengawasanpengendalian yaitu kesibukan masing-masing pengurus. Pihak Pengkot PSI Semarang sendiri jika ada atlet yang mempunyai prospek prestasi yang baik yaitu dibina secara baik dan meningkatkan latihan, selain itu atlet dikirim ke pertandingan taraf nasional maupun internasional. Agar kualitas pelatih tetap terjaga pada saat ada pelatihan pelatih, dari pihak PSI Semarang mengirimkan pelatih untuk mengikuti penataran, selain itu juga di PSI Semarang atlet yang lebih senior melatih atlet yang baru, karena atlet yang lebih senior disiapkan untuk menjadi pelatih dan adanya regenerasi.

4.2 Pembahasan