BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI OBJEK WISATA AIR TERJUN
KOTA PAGAR ALAM
Bab ini memberikan gambaran umum wilayah penelitian bertujuan untuk memberikan informasi pariwisata di Kota Pagar Alam. pembahasan mengenai
gambaran umum wilayah studi yang terdiri dari kondisi objek wisata air terjun sebagai objek pariwisata yang berada di Kota Pagar Alam, kondisi eksisting
pariwisata, serta pesepsi pengelola objek wisata air terjun Kota Pagar Alam.
3.1 Gambaran Umum Kota Pagar Alam
3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kota Pagar Alam
Kota Pagar Alam juga di kenal sebagai kota perjuangan. Sejarah Kota Pagar Alam sebagai kota perjuangan bertitik tolak pada masa penjajahan Jepang,
dengan didirikannya Sekolah Pendidikan Perwira Militer Jepang yang di sebut GIYUGUN di Pagar Alam. Melalui sekolah ini telah banyak melahirkan pemuda-
pemuda Indonesia yang akhirnya menjadi tunas-tunas perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang pada tanggal 20 agustus 1945 meletakkan monumen bersejarah
dengan mengibarkan bendera merah putih di Ibu Kota Pagar Alam. Pada bulan oktober 1945 terbentuklah Pemerintah Kewedanaan Tanah
Besemah yang membawahi 4 empat Kecamatan yaitu Kecamatan Pagar Alam sebagai Ibu Kota Kewedanaan, di antaranya Kecamatan Tanjung Sakti,
Kecamatan Jarai dan Kecamatan Kota Agung. Sejarah Kota Pagar Alam sebagai Kota Administrarif terinspirasi oleh di
keluarkannya Peraturan Presiden RI Nomor 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewenadaan, maka secara otomatis tidak ada lagi kewedanaan di
tanah Besemah. Namun melahirkan Pagar Alam menjadi Kecamatan Pagar Alam. Didorong jiwa untuk memajukan dan membangun Pagar Alam, para tokoh
dan pemuka masyarakat di seluruh eks.kewedanaan tanah besemah pada tahun 1966 berkeinginan untuk mengusulkan kepada pemerintah agar di bentuk
Kabupaten Besemah, namun karena situasi dan kondisi pada waktu itu pemerintah
pusat belum memberikan kemungkinan adanya pengembangan Daerah Tingkat II sehingga maksud tersebut tidak dapat dilanjutkan.
Pada awal tahun 1987 masyarakat Kecamatan Pagar Alam kembali bertekat untuk mengusulkan kepada pemerintah agar Kecamatan Pagar Alam
dapat di tingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif, maka melalui panitia lokal yang telah terbentuk mengajukan permohonan melalui surat tertanggal 15
april 1987 yang ditujukan pada Mentri Dalam Negeri di Jakarta yang didukung oleh Camat Pagar Alam dengan surat tertanggal 2 mei 1987 Nomor :
1383401987, kemudian secara berturut-turut mendapat dukungan dari DPRD Kabupaten Tingkat II Lahat, melalui surat tertanggal 6 juni 1987 Nomor :
135051987 dan dukungan Gubernur Sumatera Selatan dengan surat tertanggal 31 agustus 1987 Nomor : 1320351987. Selanjutnya proses demi proses akhirnya
lahirlah Kota Pagar Alam sebagai Kota Administratif dengan di terbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 63 tahun 1992 tentang pembentukan Kota
Administratif Pagar Alam, dan Pemekaran Wilayah Kecamatan Pagar Alam menjadi 4 empat wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Pagar Alam Utara,
Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kecamatan Dempo Utara dan Kecamatan Dempo Selatan.
Selanjutnya puncak momentum Pagar Alam sebagai Kota Administratif pada tanggal 15 januari 1992 Mentri Dalam Negeri meresmikan Kota Pagar Alam
sebagai Kota Administratif dan melantik Drs. Musrin Yasak sebagai Walikota Administratif Pagar Alam yang pertama, sekaligus menetapkan Pagar Alam
sebagai kota perjuangan. Lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah
daerah membawa warna dan angin segar bagi masyarakat Kota Administratif Pagar Alam, karena undang-undang tersebut menetapkan bahwa Kota
Administratif di tingkatkan statusnya menjadi Kota Otonom. Kesempatan ini di manfaatkan dengan sangat baik oleh masyarakat Kota
Kota Administratif Pagar Alam dengan dukungan tokoh-tokoh masyarakat, organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan serta seluruh komponen
masyarakat berkeinginan kuat untuk menjadikan Kota Administratif Pagar Alamdi tingkatkan statusnya menjadi Kota Otonom Pagar Alam.
Setelah melalui proses, maka akhirnya di tetapkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2001, Tanggal 21 Juni 2001 tentang pembentukan Kota Pagar Alam, dan
puncaknya atas nama Presiden RI, Mentri Dalam Negeri meresmikan Kota Pagar Alam menjadi Kota Otonom pada tanggal 7 oktober 2001. Selanjutnya pada
tanggal 12 november 2001 Gubernur Sumatera Selatan atas nama Mentri Dalam Negeri Melantik Drs. Djazuli Kuris sebagai Pejabat Walikota Pagar Alam.
Sebagai Pejabat Walikota Pagar Alam. Drs. Djazuli Kuris melaksanakan pelantikan perdana Perangkat Pemerintah Kota Pagar Alam pada tanggal 7 januari
2002. Pada tanggal 4 november 2002 dilaksanakan peresmian anggota DPRD
Kota Pagar Alam, dengan tugas pokok pertama melaksanakan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Pagar Alam definitif perdana pada tanggal 3
februari 2003. Dalam proses demokrasi tersebut terpilih pasangan Drs. H. Djazuli Kuris sebagai Walikota Pagar Alam dan Dr. Budiarto SE, M.Si sebagai Wakil
Walikota Pagar Alam periode 2003-2008, yang pelantikannya dilakukan oleh Gubernur Sumatera Selatan pada tanggal 5 maret 2003, dengan menetapkan Visi
Mewujudkan Kota Pagar Alam sebagai Kota Agrobisnis dan Pariwisata Yang Bernuansa Islami pada tahun 2010.
Kota Pagar Alam adalah salah satu kota dalam Propinsi Sumatra Selatan yang di bentuk berdasarkan Undang
– Undang Nomor 8 Tahun 2001 Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4115.
Sebelumnya Kota Pagar Alam secara Geografis berada pada posisi 4
o
Lintang Selatan LS dan 103, 15
o
Bujur Timur BT dengan luas wilayah 63.366 Lintang Selatan Ha 633.66 Km2 dan terletak sekitar 298 km dari Kota Palembang serta
berjarak 60 km di sebelah barat daya dari Ibu Kota Kabupaten Lahat.
3.1.2 Letak Geografis dan Batasan Daerah Kota Pagar Alam
Letak Kota Pagar Alam berbatasan dengan kecamatan – kecamatan yang
ada dalam Kabupaten Lahat Propinsi Sumatera Selatan yaitu sebagai berikut : Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Propinsi Bengkulu