Dampak Positif Dampak pariwisata

 Way of life attitude dari wisatawan yang ditiru oleh masyarakat lokal sehingga merubah nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat.  Terjadinya komersialisasi budaya.  Terjadinya secara bebas perjudian, pelacuran, narkoba dan minuman keras.  Produk seni yang diikuti oleh permintaan pasar hilang identitas. 3. Dampak lingkungan, mencakup :  Pencemaran lingkungan sebagai akibat dari berkurangnya landskap pertanian alamiah dan areal pertanian. Dampak yang timbul adalah terjadi bencana alam.  Berkurangnya atau punahnya jenis flora dan fauna akibat dari perluasan wilayah.  Industri pariwisata yang melibatkan industri dan lalu lintas berat dampak yang timbul adalah pencemaran udara, tanah dan air.  Hilangnya panorama alami, sehingga yang ada hanya lingkungan binaan.  Pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pemakaianpengunaan bahan makanan atau akomodasi lainnya yang hanya menyisakan sampah misalnya plastik, kaleng, polusi, puntung rokok, dan lain-lain.

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI OBJEK WISATA AIR TERJUN

KOTA PAGAR ALAM Bab ini memberikan gambaran umum wilayah penelitian bertujuan untuk memberikan informasi pariwisata di Kota Pagar Alam. pembahasan mengenai gambaran umum wilayah studi yang terdiri dari kondisi objek wisata air terjun sebagai objek pariwisata yang berada di Kota Pagar Alam, kondisi eksisting pariwisata, serta pesepsi pengelola objek wisata air terjun Kota Pagar Alam.

3.1 Gambaran Umum Kota Pagar Alam

3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Kota Pagar Alam

Kota Pagar Alam juga di kenal sebagai kota perjuangan. Sejarah Kota Pagar Alam sebagai kota perjuangan bertitik tolak pada masa penjajahan Jepang, dengan didirikannya Sekolah Pendidikan Perwira Militer Jepang yang di sebut GIYUGUN di Pagar Alam. Melalui sekolah ini telah banyak melahirkan pemuda- pemuda Indonesia yang akhirnya menjadi tunas-tunas perjuangan kemerdekaan Indonesia, yang pada tanggal 20 agustus 1945 meletakkan monumen bersejarah dengan mengibarkan bendera merah putih di Ibu Kota Pagar Alam. Pada bulan oktober 1945 terbentuklah Pemerintah Kewedanaan Tanah Besemah yang membawahi 4 empat Kecamatan yaitu Kecamatan Pagar Alam sebagai Ibu Kota Kewedanaan, di antaranya Kecamatan Tanjung Sakti, Kecamatan Jarai dan Kecamatan Kota Agung. Sejarah Kota Pagar Alam sebagai Kota Administrarif terinspirasi oleh di keluarkannya Peraturan Presiden RI Nomor 22 Tahun 1963 tentang Penghapusan Keresidenan dan Kewenadaan, maka secara otomatis tidak ada lagi kewedanaan di tanah Besemah. Namun melahirkan Pagar Alam menjadi Kecamatan Pagar Alam. Didorong jiwa untuk memajukan dan membangun Pagar Alam, para tokoh dan pemuka masyarakat di seluruh eks.kewedanaan tanah besemah pada tahun 1966 berkeinginan untuk mengusulkan kepada pemerintah agar di bentuk Kabupaten Besemah, namun karena situasi dan kondisi pada waktu itu pemerintah