USABILITY REVIEW HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambar 5 Tampilan awal indonesiaeast menggunakan browser Modzila Firefox.

4.3. USABILITY REVIEW

RESPONDEN TERHADAP FITUR Penentuan peringkat perbaikan berdasarkan masukan responden terhadap lembar pertanyaan yang telah ada dapat dikelompokkan menurut Heuristic Evaluation seperti yang dikemukakan oleh Schneidrman 2006. Masukan dari responden terhadap situs yang secara abstrak yang dijabarkan sebelumnya menyebabkan perlunya penanganan dengan alternatif modul aplikasi yang perlu diprioritaskan perbaikannya. Adapun penentuan alternatif tersebut dilakukan dengan penentuan kualitatif secara terhirarki dengan kriteria yang tercantum dalam eight golden rule concept. Untuk perhitungan dengan mempergunakan AHP, bobot kriteria diperoleh berdasarkan nilai rata-rata baris hasil normalisasi matriks perbandingan berpasangan dapat dilihat pada Gambar 6 sedangkan proses perhitungan bobot kriteria disajikan pada Gambar 7. Dari hasil perhitungan sebagaimana tertuang pada tersebut diperoleh bobot untuk masing-masing kriteria adalah sebagai berikut: 1. Design Dialogs to yield closure: 0,1538 2. Support internal locus of control: 0,1026 3. Reduce short-term memory load: 0,2308 4. Offer informative feedback: 0,1282 5. Strive for consistency: 0,1538 6. Enable frequent users to use shortcuts: 0,1282 7. Permit easy reversal of actions: 0,0513 8. Offer error prevention and simple error handling: 0,0513 Gambar 6. Matriks Perbandingan Berpasangan Prioritas Kriteria 1 Design Dialogs to yield closure 2 Support internal locus of control 3 Reduce short-term memory load 4 Offer informative feedback 5 Strive for consistency 6 Enable frequent users to use shortcuts 7 Permit easy reversal of actions 8 Offer error prevention and simple error handling 1 2 3 4 5 6 7 8 1 1,0000 1,5000 0,6667 1,2000 1,0000 1,2000 3,0000 3,0000 2 0,6667 1,0000 0,4444 0,8000 0,6667 0,8000 2,0000 2,0000 3 1,5000 2,2500 1,0000 1,8000 1,5000 1,8000 4,5000 4,5000 4 0,8333 1,2500 0,5556 1,0000 0,8333 1,0000 2,5000 2,5000 5 1,0000 1,5000 0,6667 1,2000 1,0000 1,2000 3,0000 3,0000 6 0,8333 1,2500 0,5556 1,0000 0,8333 1,0000 2,5000 2,5000 7 0,3333 0,5000 0,2222 0,4000 0,3333 0,4000 1,0000 1,0000 8 0,3333 0,5000 0,2222 0,4000 0,3333 0,4000 1,0000 1,0000 Gambar 7. Perhitungan Bobot Kriteria. Nilai inkonsistensi dihitung untuk menilai konsistensi penentuan skala kepentingan relatif masing-masing kriteria penilai. Matriks perbandingan berpasangan dikalikan dengan matriks bobot kriteria untuk mendapatkan nilai λmax seperti Gambar 8. Nilai ini kemudian digunakan untuk mendapatkan indeks konsistensi. Hasil pembagian antara indeks konsistensi dan rasio indeks konsistensi menghasilkan nilai inkonsistensi. Dari kedua proses perhitungan λmax pada Gambar 8 diperoleh nilai λ max = 8. Dengan nilai n jumlah kriteria = 8 maka dapat dihitung nilai indeks konsistensinya. 1 − − = n n CI maks λ 1 8 8 8 = − − = CI Nilai inkonsistensi dihitung berdasarkan nilai indeks konsistensi dan rasio indeks konsistensi. CRI CCI CRH = 41 , 1 0 = = CRH 0,1538 0,1026 0,2308 0,1282 0,1538 0,1282 0,0513 0,0513 Bobot Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 1 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 2 0,1026 0,1026 0,1026 0,1026 0,1026 0,1026 0,1026 0,1026 3 0,2308 0,2308 0,2308 0,2308 0,2308 0,2308 0,2308 0,2308 4 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 5 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 0,1538 6 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 0,1282 7 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 8 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 0,0513 Normalisasi matriks perbandingan berpasangan Gambar 8 Perhitungan λ max. Hasil perhitungan nilai inkonsistensi = 0 menunjukkan bahwa penentuan skala kepentingan terhadap kriteria penilai dikatakan konsisten, karena nilainya kurang dari 0,1. Perhitungan bobot kriteria dan nilai inkonsistensi pembobotan dilakukan berulang untuk semua node pohon hirarki. Bobot kriteria yang dihasilkan menjadi dasar perhitungan sintesis prioritas. Sesuai dengan hasil perhitungan pada tiap-tiap kriteria terhadap alternatif yang ada maka dapat dihasilkan prioritas perbaikan pada masing-masing fitur terhadap Konsep Heuristic Evaluation. Adapun hasil perhitungan secara umum terhadap konsep tersebut dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut: Gambar 9 Prioritas perbaikan berdasarkan Heuristic Evaluation. 0,1538 0,1026 0,2308 0,1282 0,1538 0,1282 0,0513 0,0513 Bobot Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 1 1,0000 1,5000 0,6667 1,2000 1,0000 1,2000 3,0000 3,0000 2 0,6667 1,0000 0,4444 0,8000 0,6667 0,8000 2,0000 2,0000 3 1,5000 2,2500 1,0000 1,8000 1,5000 1,8000 4,5000 4,5000 4 0,8333 1,2500 0,5556 1,0000 0,8333 1,0000 2,5000 2,5000 5 1,0000 1,5000 0,6667 1,2000 1,0000 1,2000 3,0000 3,0000 6 0,8333 1,2500 0,5556 1,0000 0,8333 1,0000 2,5000 2,5000 7 0,3333 0,5000 0,2222 0,4000 0,3333 0,4000 1,0000 1,0000 8 0,3333 0,5000 0,2222 0,4000 0,3333 0,4000 1,0000 1,0000 X 1,2308 0,8205 1,8462 1,0256 1,2308 1,0256 0,4103 0,4103 = Gambar 9 menunjukkan bahwa konsep yang terdapat pada Treduce short- term memory load memiliki nilai bobot terbesar yaitu 0,354 sedangkan pada konsep Offer error prevention and simple error handling memiliki nilai bobot terkecil yaitu sebesar 0,023. hal ini membuktikan bahwa semakin besar bobot, maka semakin besar pula kekurangan yang terdapat pada situ tersebut secara keseluruhan. Nilai Inkonsistensi dengan nilai sebesar 0,02 masih dapat ditolerir dikarenakan inkonsistensi tersebut masih lebih kecil dari 0,1. Penilaian melalui perhitungan yang telah dilakukan analyst dengan mempergunakan Expert Choice tersebut tidak terlepas dari masukan responden. Penilaian kekurangan yang bersifat abstrak dan intuitif tersebut tertuang pada tabel 5 berikut ini: Tabel 5 Alternatif Perbaikan No. Usability Concept Masukan terhadap responden Alternatif Perbaikan 1. Design dialogs to yield closure 1. Masih dilihat terdapat kurangnya kepraktisan penggunaan aplikasi 2. Memiliki bentuk tampilan yang monotonkaku sehingga menyebabkan ketidak tertarikan penggunaan dalam melanjutkan penelusuran situs web 3. Pengunaan komposisi warna dan tata letak tampilan yang tidak sesuai 4. Tampilan yang kurang atraktif dan komunikatif 5. Tidak ada fokus terhadap main subject yang terdapat pada situs Memperbaiki desain yang ada dengan memperhatikan bentuk tampilan yang sederhana namun atraktif dan tidak keluar dari tujuan situs web tersebut dibuat. 2. Internal locus of control 1. Tidak adanya petunjuk kedalaman terhadap aplikasi sehingga sangat mempersulit pengguna dalam melakukan proses Kekurangan terhadap locus of control dapat dikurangi dengan melakukan perbaikan algoritma pemrograman No. Usability Concept Masukan terhadap responden Alternatif Perbaikan browsing aplikasi situs 2. Terdapat kurangnya kepraktisan penggunaan aplikasi 3. Terdapat beberapa modul aplikasi yang kurang up to date 4. Penggunaan alat bantu yang kurang komunikatif 5. Masih terdapatnya broken link 6. Tampilan yang masih kosong 7. Masih diperlukannya penyederhanaan scipting pada algoritma program sehingga dapat mempercepat laju proses aplikasi dengan yang lebih sederhana namun mengikuti perkembangan jaman yang ada. 3. Reduce short-term memory load 1. Tampilan yang ada masih terlalu kompleks 2. Kurang fleksibel 3. Lambatnya akses terhadap content yang ditampilkan Lemahnya daya tangkap pembelajaran dapat diatasi dengan perubahan server web yang diopergunakan, sedangkan untuk mempermudah pamahaman penggunaan situs dapat dilakukan penambahan seperti tree- site maupun tutotial lainnya. 4. Offer informatif feedback 1. Kurang komunikatif dan atraktif 2. Kurang lengkapnya data yang ada 3. Lambatnya tampilan informasi yang disajikan 4. Tidak ada fokus terhadap Kurangnya informasi yang diberikan dan kurangnya umpan balik dari aplikasi dapat diatasi dengan perbaikan internal institusi berupa SDM yang handal baik pengembang situs No. Usability Concept Masukan terhadap responden Alternatif Perbaikan main subject 5. Kurang up to date web maupun pencari data. 5. Strive for consistency 1. Data yang tidak lengkap atau bahkan kosong sama sekali 2. Komposisi warna yang dipergunakan tidak konsisten dengan identitas instansi Kurangnya konsistensi yang ada pada situs web dapat diselesaikan dengan perlunya pengembang situs web DP-KTI memahami arti di dalam tiap pembuatannya baik itu desain layout maupun algoritma pemrogramannya. 6. Enable frequent userr to use shortcut 1. Terdapat beberapa missing link 2. Tampilan data yang kosong setelah melakukan lompatan 3. Banyaknya info yang ditampilkan dan banyaknya menu lompatan yang ada akan menyebabkan kurang efektifnya penggunaan lompatan 4. Tampilan yang kurang informatif dan atraktif Kelemahan pada penggunaan shortcut oleh penguna yang sering mengunjungi situs web tersebut dapat ditasi dengan mematikan link yang ada bila tidak ada isi dalam berita. 7. Permit easy reversal of actions 1. Bahwa tidak adanya penanganan kembali proses 2. Banyaknya info yang ditampilkan akan menyebabkan kurang efektifnya penggunaan lompatan yang ada 3. Tampilan yang kurang informatif dan atraktif Kelemahan yang ada pada situs web terhadap konsep ini dapat diselesaikan dengan diadakannya aplikasi tambahan yang berupa kontrol terhadap pemakaian baik itu berupa button, icon maupun link. 8. Offer error prevention and simple error handling 1. Penggunaan fitur yang kompleks dan memiliki Kelemahan situs web pada konsep ini dapat No. Usability Concept Masukan terhadap responden Alternatif Perbaikan kedalaman modul berita tidak diiringi oleh aplikasi pesan kesalahan 2. Broken link 3. Kekosongan isi berita 4. Tidak adanya tindakan penanganan kesalahan pada aplikasi tersebut baik yang bersifat statis maupun dinamis 5. Tidak adanya tindakan preventif ditasi dengan dilakukan suatu tindakan simulasi kesalahan baik berupa aplikasi informasi pemakaian aplikasi, maupun penjelasan terhadap main subject dan file yang ada. Secara terhirarki, penilaian tiap fitur yang didasari oleh konsep Usability tersebut dapat menjadi penilaian tersendiri, adapun hasil perhitungan dengan menggunakan aplikasi Expert Choice dapat dilihat pada Gambar 10. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 Con. 1 Con. 2 Con. 3 Con. 4 Con. 5 Con. 6 Con. 7 Con. 8 Tampilan Awal Propinsi Download Perpustakaan Gambar 10 Hasil Analisis Fitur Terhadap Usability Concept. Pada gambar 10 tersebut, dapat dilihat pada secara khusus fitur pada tampilan awal masih memiliki kekurangan paling besar yakni pada penggunaan konsep Design dialogs to yield closure dengan bobot terbesar 0,4 maupun Offer informatif feedback dengan bobot terbesar 0,395. Fitur Propinsi dan Download masih dinilai baik dengan bobot 0,143 pada pemakaian konsep Internal locus of control dan 0,143 pada pemakaian konsep Reduce short-term memory load. Perbaikan keseluruhan fitur dapat dilakukan dengan memperhatikan konsep usability dan penyelesaian secara hirarki, adapun nilai bobot fitur tersebut dapat dilihat pada gambar 11 berikut ini: Gambar 11 Hasil Analisis Keseluruhan. Dari gambar yang tersaji, maka hasil terendahterburuk pada fitur situs terdapat pada fitur Download yang hanya memiliki bobot skor sebesar 0,201 sedangkan fitur yang terbaik menurut para responden adalah pada fitur tampilan awal yakni memiliki bobot sebesar 0,294. Secara garis besar, analisis perbaikan fitur situs DP-KTI memerlukan analisis berulang dan bertahap yang mana memerlukan responden yang berkompeten untuk melakukan penilaian walaupun untuk melakukan penilaian berdasarkan usability hampir semua responden merupakan sumber data yang perlu untuk diperhitungkan. Adapun langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan tidak harus dilakukan berdasarkan urutan perbaikan yang dikemukakan oleh penulis, namun dapat juga perbaikan dilakukan secara terbalik.

5. KESIMPULAN DAN SARAN