PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera) TERHADAP PERBAIKAN PERLEMAKAN HATI NON ALKOHOLIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar)

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perlemakan hati non alkoholik merupakan suatu kondisi dimana
kandungan lemak di hati (sebagian besar terdiri atas trigliserida) melebihi
5% dari seluruh berat hati. Diagnosis dibuat berdasarkan analisis spesimen
biopsi jaringan hati, yaitu ditemukannya minimal 5-10% sel lemak dari
keseluruhan hepatosit (Hasan, 2009). Spektrum penyakit perlemakan hati
ini dimulai dari perlemakan hati sederhana (simple steatosis) sampai
steatohepatitis non alkoholik (nonalcoholic steatohepatitis), fibrosis, dan
sirosis hati (Leon et all, 2005). Perlemakan hati non alkoholik
berhubungan dengan resistensi insulin serta sindrom metabolik. Prevalensi
penyakit perlemakan hati non alkoholik meningkat bersamaan dengan
meningkatnya pandemi obesitas (Mathur et all, 2007)
Perlemakan hati non alkoholik menyerang 36,9% dari penduduk
Amerika Serikat. Prevalensi bervariasi menurut etnis dimana lebih tinggi
pada orang kulit putih dan lebih rendah pada Afro-Amerika. Prevalensi
meningkat 57,5-74% pada obesitas (Bellentani S. et all, 2000). Penyakit
perlemakan hati non alkoholik kini diketahui sebagai bentuk penyakit hati
kronik di negara-negara berkembang (Sey, 2003). Di Indonesia, prevalensi
perlemakan hati non alkoholik mencapai 30,6% dan terbanyak pada usia

pertengahan. Hal ini tidak banyak berbeda dengan prevalensi di negara
maju (Nurman et all, 2007).
1

2

Di Indonesia penelitian mengenai perlemakan hati non alkoholik
belum banyak. Prevalensi penyakit perlemakan hati non alkoholik
tertinggi pada usia 40-49 tahun (Sey, 2003). Penyakit perlemakan hati non
alkoholik akan berlanjut menjadi fibrosis atau sirosis hepatis 15-50%
dengan mortalitas 10% (Sears, 2007). Dari keseluruhan pasien dengan
penyakit perlemakan hati non alkoholik, 5% berkembang menjadi sirosis
hepatis dalam kurun waktu 7 tahun dan 3,8% meninggal karena sirosis
hepatis (Bugianesi et all, 2008)
Buah-buahan selain mengandung vitamin C, vitamin E dan beta
karoten juga mengandung substansi lain yang mempunyai aktivitas
antioksidan, yang mungkin berasal dari flavonoid. Flavonoid adalah suatu
senyawa dengan berat molekul rendah yang termasuk golongan polifenol
dan banyak terdapat pada kulit, biji dan daging buah-buahan (Wang,
1996). Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber

antioksidan alami adalah anggur merah (Rukmana, 1999)
Biji anggur dikenal sebagai sumber antioksidan yang sangat kuat
yang digunakan untuk melindungi tubuh dari perubahan dini, serta
penyakit.

Biji

anggur

proanthocyanidins
membuktikan

juga

mengandung

(oligomeric

bahwa


antioksidan

fenol

proanthocyanidins).
yang

ada

di

antara

lain

Penelitian
oligomeric

proanthocyanidins (OPC) 20 kali lebih besar daripada vitamin E dan 50
kali lebih besar daripada vitamin C. (Shi, 2003)

Perlemakan hati non alkoholik juga berkaitan erat dengan aktifitas
antioksidan. Pada perlemakan hati non alkoholik terjadi peningkatan stress

3

oksidatif yang dapat terjadi karena resistensi insulin dan menurunnya
aktivitas antioksidan. Ketika stress oksidatif yang terjadi di hati melebihi
kemampuan perlawanan anti oksidan, maka aktifitas sel stelata dan sitokin
pro inflamasi akan berlanjut dengan inflamasi progresif, pembengkakan
hepatosit dan kematian sel, pembentukan badan Mallory, serta fibrosis
(Hasan, 2009)
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah kandungan
antioksidan polifenol (proanthocyanidin) dalam ekstrak biji anggur merah
dapat memperbaiki perlemakan hati non alkoholik pada tikus yang
mengalami hiperkolesterol dan hiperglikemi.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah pengaruh ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera)
terhadap perbaikan perlemakan hati non alkoholik pada tikus putih jantan
(Rattus novergicus strain wistar)?
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum
Membuktikan bahwa ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera) dapat
mempengaruhi perbaikan perlemakan hati non alkoholik pada tikus putih
jantan (Rattus novergicus strain wistar)

4

1.3.2 Tujuan Khusus
a. Membuktikan penurunan jumlah sel makrovesikuler perlapang
pandang pada hepar.
b. Membuktikan dosis efektif ekstrak biji anggur merah dalam
memperbaiki perlamakan hati non alkoholik
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademik
Digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat klinis
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan tentang pengaruh pemberian
ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera) dalam memperbaiki perlemakan
hati non alkoholik.
1.4.3 Manfaat bagi masyarakat

Sebagai wacana baru tentang manfaat pemberian ekstrak biji anggur
merah (Vitis vinifera) dalam memperbaiki perlemakan hati non alkoholik
sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya.

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera)
TERHADAP PERBAIKAN PERLEMAKAN HATI NON ALKOHOLIK
PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar)

Oleh:
ATIKA CAESARINI
09020081

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2013

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

11 Maret 2013
Pembimbing I

Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp. PD, KPTI

Pembimbing II

dr. Kusuma Andriana, Sp. OG

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati, M. Kes


ii

LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Atika Caesarini ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 11 Maret 2013

Tim Penguji

Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp. PD, KPTI

Ketua

dr. Kusuma Andriana, Sp. OG

Anggota

dr. Isbandiyah, Sp. PD

Anggota


iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
tulis akhir dengan judul “Pengaruh ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera)
terhadap perbaikan perlemakan hati non alkoholik pada tikus putih jantan (Rattus
norvegicus strain wistar)”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan pada
junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia
dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp. PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.

3. dr. Fathiyah Safitri, M. Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp. KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

iv

5. Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, Sp. PD, KPTI, selaku dosen pembimbing I yang
telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan
demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
6. dr. Kusuma Andriana, Sp. OG, selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi
kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
7. dr. Isbandiyah, Sp. PD, selaku dosen penguji yang telah memberi tambahan
ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
8. dr. Soebarkah Basuki, Sp. PA selaku pembaca hasil penelitian yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan dalam pengamatan hasil penelitian
9. Segenap jajaran TU dan staf Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang atas bantuannya selama mengerjakan tugas akhir ini.
10. Staf Lab. Kimia UMM, mas Aris Sandy, yang sangat membantu baik

dukungan maupun ilmu selama penulisan tugas akhir ini.
11. Keluarga Budi Sasongko, ayah, ibu, beserta adik-adik yang memberikan
dukungan yang luar biasa.
12. Teman sekaligus sahabat terbaik, Windha Tri Astuti dan Harien Lestari, yang
selalu menguatkan kapanpun, dimanapun.
13. Kepada Moh. Rom Rowi Sholeh yang selalu ada baik saat suka maupun duka
dari awal penulisan hingga selesainya tugas akhir ini.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis akhir ini,
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun,

v

serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, Februari 2013

Penulis

vi

ABSTRAK
Atika Caesarini. 2013. Pengaruh Ekstrak Biji Anggur Merah (Vitis vinifera)
Terhadap Perbaikan Perlemakan Hati Non Alkoholik Pada Tikus Putih
Jantan (Rattus norvegicus strain wistar). Tugas Akhir, Fakultas
Kedokteran, Universitas Muhammdiyah Malang. Pembimbing: (1) Djoni
Djunaedi *. (2) Kusuma Andriana **.
Latar belakang: Perlemakan hati non alkoholik merupakan kondisi dimana
kandungan lemak di hati melebihi 5% dari berat hati. Perlemakan hati non
alkoholik berhubungan dengan resistensi insulin dan sindrom metabolik yang
akan meningkatan stres oksidatif. Biji anggur mengandung oligomeric
proanthocyanidin sebagai sumber antioksidan yang dapat memperbaiki
perlemakan hati non alkoholik.
Tujuan: Membuktikan pengaruh ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera)
terhadap perbaikan perlemakan hati non alkoholik pada tikus putih jantan.
Metode: Menggunakan eksperimental murni dengan rancangan post test control
group design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol
negatif), kelompok II (kontrol positif) diberi diet tinggi kolesterol, aloksan, dan
propiltiourasil selama 35 hari, dan tiga kelompok lainnya diberi ekstrak biji
anggur merah dengan dosis: 1,8; 3,6; 5,4 mg/kgBB/ekor/hari selama 21 hari
dengan 5 kali ulangan.
Hasil penelitian: hasil uji Kruskal Wallis sig = 0,000 < p (0,01) menunjukkan
pengaruh pemberian ekstrak biji anggur merah secara bermakna menurunkan
jumlah sel makrovesikuler pada perlemakan hati non alkoholik. Hasil uji korelasi
sig = 0,000 < p (0,01) dan uji regresi linier sig = 0,000 < p (0,01) menunjukkan
adanya hubungan antara dosis ekstrak biji anggur merah terhadap perbaikan
perlemakan hati non alkoholik.
Kesimpulan: ekstrak biji anggur merah terbukti dapat memperbaiki perlemakan
hati non alkoholik pada tikus putih jantan.
Kata kunci: biji anggur merah, diet tinggi kolesterol, perlemakan hati non
alkoholik
* : Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam, FK UMM
** : Staff pengajar Ilmu Kandungan dan Kebidanan, FK UMM

vii

ABSTRACT
Atika Caesarini. 2013. The Effect Of Red Grape Seed Extract (Vitis Vinifera)
Against Non-Alcoholic Fatty Liver Improvement In Male White Rat
(Rattus norvegicus strain wistar). Final Project, Medical Faculty,
University of Muhammadiyah Malang. Advisor: (1) Djoni Djunaedi*. (2)
Kusuma Andriana**.
Introduction: Non-alcoholic fatty liver is a condition in which the fat content in
the liver exceeding 5% of the liver weight. Non-alcoholic fatty liver associated
with insulin resistance and metabolic syndrome thus will increase oxidative stress.
Grape seed contains oligomeric proanthocyanidin as a source of antioxidants that
may improve non-alcoholic fatty liver.
Objective: to prove the effect of red grape seed extract (Vitis vinifera) against
non-alcoholic fatty liver improvement in male white rat.
Method & sample: This study was true experimental, using post test control
group design. The sample was divided into 5 groups. Group I (negative control),
group I (positive control) were given high-cholesterol diet, alloxan, and
propylthiouracyl for 35 days, and three other groups were given red grape seed
extract at a dose: 1,8; 3,6; 5,4 mg/kg/day for 21 days with 5 replicates.
Result & discussion: Kruskal Wallis test results sig = 0.000 < p (0.01) showed
the effect of red grape seed extract significantly decreased the number of
macrovesicular cells in non alcoholic fatty liver. The results of correlation test sig
= 0.000 < p (0.01) and linear regression test sig = 0.000 < p (0.01) showed the
correlationship between the dose of red grape seed extract toward the
improvement of non-alcoholic fatty liver.
Conclusion: Red grape seed extract prove the improvement of nonalcoholic fatty
liver in male white rat.
Keyword: red grape seed, high-cholesterol diet, non alcoholic fatty liver.
*

: Professor of Internal Medicine, Medical Faculty, University of
Muhammadiyah Malang
** : Lecturer of Obstetrics and Gynecology, Medical Faculty, University of
Muhammadiyah Malang

viii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
LEMBAR PENGUJI .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................ 3
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4
1.4.1

Manfaat Akademis ............................................................... 4

1.4.2

Manfaat Masyarakat ............................................................. 4

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5
2.1 Anggur Merah .................................................................................... 5
2.1.1 Taksonomi .................................................................................. 5
2.1.2 Morfologi Tanaman .................................................................. 6
2.1.3 Kandungan Kimia Tanaman Anggur ........................................ 7
2.1.4 Beberapa penelitian mengenai manfaat biji anggur merah ....... 8
2.2 Oligomeric Proanthocianidin (OPC) .................................................. 9
2.2.1 Efek samping dan toksisitas ..................................................... 9
2.2.2 Dosis.......................................................................................... 10
2.3 Hepar ................................................................................................... 10
2.3.1 Anatomi dan Histologi Hepar ................................................... 10
2.3.2 Fisiologi Hepar ......................................................................... 11
2.4 Metabolisme Lemak ............................................................................ 13
2.4.1 Metabolisme Lipoprotein ......................................................... 15
2.5 Perlemakan Hati Non Alkoholik ......................................................... 20
2.5.1 Definisi ..................................................................................... 20
2.5.2 Patogenesis ............................................................................... 21
2.5.3 Faktor Resiko ............................................................................ 22
2.5.4 Tanda dan Gejala ...................................................................... 22
2.5.5 Gambaran Histopatologis ......................................................... 23
2.5.6 Resistensi Insulin dan Terjadinya Perlemakan Hati
Non Alkoholik .......................................................................... 25
2.6 Dislipidemia ........................................................................................ 25
2.6.1 Definisi ..................................................................................... 25

x

2.6.2 Komposisi Lipoprotein ............................................................. 26
2.6.3 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma ................................................ 26
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ....................................... 29
3.1 Kerangka Konsep ............................................................................... 29
3.2 Hipotesis.............................................................................................. 30
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 31
4.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 31
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 31
4.3 Populasi dan Sampel .......................................................................... 31
4.3.1 Populasi .................................................................................... 31
4.3.2 Sampel ...................................................................................... 31
4.3.3 Besar Sampel ............................................................................ 32
4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian ............................................... 33
4.4 Bahan dan Instrumen Penelitian.......................................................... 33
4.4.1 Bahan ........................................................................................ 33
4.4.2 Instrumen .................................................................................. 34
4.5 Variabel dan Definisi Operasional ...................................................... 35
4.5.1 Variabel .................................................................................... 35
4.5.2 Definisi Operasional ................................................................. 36
4.6 Alur Penelitian .................................................................................... 37
4.7 Prosedur Penelitian.............................................................................. 38
4.7.1

Pembagian Kelompok Tikus ................................................. 38

4.7.2

Adaptasi ................................................................................. 38

4.7.3

Penentuan Dosis Ekstrak Biji Anggur Merah........................ 38

xi

4.7.4

Pemberian Diet Tinggi Kolesterol ......................................... 40

4.7.5

Pembuatan Ekstrak Biji Anggur Merah (Vitis vinifera) ........ 40

4.7.6

Proses Anestesi dan Pembedahan Hewan Coba .................... 41

4.7.7

Pembuatan Sediaan Histologi ................................................ 41

4.7.8

Pengamatan Hasil .................................................................. 43

4.7.9

Analisis Data.......................................................................... 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA………………………45
5.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 45
5.1.1 Pengaruh ekstrak biji anggur merah (Vitis vinifera)
terhadap jumlah sel lemak………………………………….45
5.2 Analisis Data………………………………………………………49
5.2.1 Uji Anova………..………………………………………….49
5.2.2 Uji Tukey………..………………………………………….50
5.2.3 Uji Korelasi…………………………………………………51
5.2.4 Uji Regresi………………………………………………….51
BAB VI PEMBAHASAN………………………………………………………53
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………57
7.1 Kesimpulan……………………………………………………...57
7.2 Saran……………………………………………………………..57
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58
LAMPIRAN ....................................................................................................... 62

xii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

5.1

Jumlah Sel Lemak Pada Organ Hati……………………………………48

5.2

Tabel notasi berdasarkan uji T Independent…………….……………...50

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Vitis vinifera……………………………………………………….……..5

2.2

Jalur Metabolisme Eksogen……………………………………….…….17

2.3

Jalur Metabolisme Endogen…………………………………………….18

2.4

Jalur Metabolisme Reverse Cholesterol Transport…………………….….…20

2.5

Histopatologis Perlemakan Hati Non Alkoholik………………………..24

2.6

Komposisi lipoprotein…………………………………………………..26

2.7

Klasifikasi kadar lipid plasma…………………………………………..26

3.1

Skema kerangka konsep…………………………………………………29

4.1

Diagram alur penelitian………………………………………………….37

4.2

Konversi dosis antar spesies…………………………………………….39

5.1

Gambaran mikroskopis organ hati tikus putih kelompok 1
dengan pembesaran 400x………………………………………………..45

5.2

Gambaran mikroskopis organ hati tikus putih kelompok 2
dengan pembesaran 400x………………………………………………..46

5.3

Gambaran mikroskopis organ hati tikus putih kelompok 3
dengan pembesaran 400x………………………………………………..46

5.4

Gambaran mikroskopis organ hati tikus putih kelompok 4
dengan pembesaran 400x………………………………………………..47

5.5

Gambaran mikroskopis organ hati tikus putih kelompok 5
dengan pembesaran 400x………………………………………………..47

5.6

Tomografik sel lemak pada organ hati…………………………………..49

xiv

5.7

Kurva hubungan antara dosis ekstrak biji anggur merah
dengan kadar sel lemak………………………………………………….52

xv

DAFTAR SINGKATAN

CETP

:

Cholesterol Ester-Transfer Protein

DM

:

Diabetes Mellitus

FFA

:

Free Fatty Acid

HDL

:

High Density Lipoprotein

IDL

:

Intermediate Density Lipoprotein

LCAT

:

Lechitin Cholesterol Acetyltransferase

LDL

:

Low Density Lipoprotein

NAFLD

:

Nonalcoholic Fatty Liver Disease

NASH

:

Nonalcoholic Steatohepatitis

OPC

:

Oligomeric Proanthocianidin

ROS

:

Reactive Oxygen Species

TG

:

Triacylglycerol

VLDL

:

Very Low Density Lipoprotein

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Hasil analisis jumlah sel lemak pada hati ……………………62

Lampiran 2

Perhitungan kebutuhan buah anggur
setiap dosis manusia………………………………………….67

Lampiran 3

Dokumentasi penelitian………………………………………68

xvii

DAFTAR PUSTAKA
Adams L et all. 2005. Nonalcoholic Fatty Liver Disease, CMAJ 2005;172(7): pp
899-905, view 15 September 2012 http://www.cmaj.ca/cgi/reprint/172/7/899
Andrini A. 2006. Anggur Prabu Bestari Si Merah yang Menggoda. Iptek
Holtikultura No. 2 – Juni 2006.
Angulo, 2002. Long-Term Mortality in Nonalcoholic Fatty Liver Disease: is Liver
Histology of Any Prognostic Significance. Hepatology, Vol 51, viewed 2
Agustus 2012
Anne, Marie F. 2000. Oligomeric Proanthocyanidin Complexes: History,
Structure, and Phytopharmaceutical Applications. Altern Med Rev;5(2):pp
144-151
Arafah N. 2011. Dalam skripsi: Pengaruh Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap
Perbaikan Perlemakan Hati Non Alkoholik Pada Tikus Putih Jantan (Rattus
norvegicus strain wistar)
ATP III (Adult Treatment Panel III). 2001. The third report of the NCEP Expert
Panel Executive Summary (2001). Detection Evaluation and Treatment of The
High Blood Cholesterol in Adult, NCEP, NHL, and Blood Institute, NH. NIH
Publication No. 01-3679, May.
Bellentani S, Tiribelli C, Saccoccio G, Sodde M, Fratti N, De M.C, et all. 2000.
Prevalence of chronic liver disease in the general population of Northern
Italy: the dionysos study. Hepatology; 20: 1442-9.
Bravo et all. 2011. High fat diet-induced non alcoholic fatty liver disease in rats is
associated with hyperhomocysteinemia caused by down regulation of the
transsulphuration pathway. Lipids in Health and Disease, 10:60.
http://www.lipidworld.com/content/10/1/60. viewd 4 September 2012
Bugianesi et all. 2008. Clinical update on non-alcoholic fatty liver disease and
steatohepatitis. Annals of Hepatology; 7(2): April-June: pp 157-160
Clouatre DL, Kandaswami C. 2005. Grape seed extract. In: Coates P, Blackman
M, Cragg G, et al., eds. Encyclopedia of Dietary Supplements. New York,
NY: Marcel Dekker: pp 309-325.
Dalimartha, S. dan Soedibyo, M., 1999. Awet Muda Dengan Tumbuhan Obat dan
Diet Supleme. Trubus Agriwidya, Jakarta. hal. 36-40.
Donatus, 1994. Dalam Skripsi: Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Anggur Merah
(Vitis Vinifera) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Tikus Putih Strain Wistar
Yang Diinduksi Alloxan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Dorland WA, Ivewman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Ed 2. Jakarta. EGC

xviii

El-Alfy A.T. et all. 2005. Protective effect of red grape seeds proanthocyanidins
against induction of diabetes by alloxan in rats. Pharmacological research 52:
pp264-270
Fadlina, 2007. Dalam thesis: Efek Ekstrak Bulbus Bawang Putih (Allium sativum
L.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica V.) Terhadap Profil Lipoprotein
dan Glukosa Model Hewan Hiperkolesterolemi – Diabetes. Fakultas Farmasi
ITB
Fang H.H, Jun Q.Y.M. 2002. Grape seed proanthocyanidin extract induced
mitochondria associated apoptosis in human acute myeloid leukemia 14.3D10
cells. Chin Med J (Engl).;119(5): pp 417-21.
Goldberg C. S. et all. 1984. Acute Inhibition of Hepatic Lipase and Increase in
Plasma Lipoproteins After Alcohol Intake. J. Lipid Res, 25:714-720
Guyton A.C, Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Dalam:
Metabolisme Lemak. Jakarta. EGC. Pp 1077-1088
Hasan I. 2009. Perlemakan Hati Non Alkoholik dalam Sudoyo, A. W., Setiyohadi
B., Alwi I., Simadibrata M. K., Setiadi S., Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Ed 4, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI, Jakarta.: pp 695-701
Hubscher, S.G. 2006. Histological assessment of non-alcoholic fatty liver disease.
Histopathology, 49, pp 450–465. DOI: 10.1111/j.1365-2559.2006.02416.x
Hung LM, Chen JK, Huang SS, et al. 2000. Cardioprotective effect of resveratrol,
a natural antioxidant derived from grapes. Cardiovasc Res.;47(3): pp549- 555
Joshi SS, Kuszynski CA, Bagchi D. 2001. The cellular and molecular basis of
health benefits of grape seed proanthocyanidin extract. Curr Pharm
Biotechnol.;2(2): pp 187-200.
Kemper K.J. 1999. Oligomeric Proanthocyanidin Complexes (OPCs)
Pycnogenols, Pine Bark Extract, Grape Seed Extract. Longwood Herbal Task
Force.
Kwiterovich PO, Jr. 2000. The Metabolic Pathways of High-Density Lipoprotein,
Low-Density Lipoprotein, and Triglycerides: A Current Review. Am J Cardiol;
86: 5L-10L
Laurence B. 1964. Dalam Skripsi: Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Anggur
Merah (Vitis Vinifera) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Tikus Putih Strain
Wistar Yang Diinduksi Alloxan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Leon, Loke KY et all. 2005. Consenquences of childhood and adolescent obesity.
J Clin Nutr;11:S702-4.
Marks A.D, Marks C.M, Smith. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar dalam:
Metabolisme Lemak. Jakarta. EGC Pp 478-533

xix

Mathur P, Das KM, Arora NK. 2007. Non-alcoholic fatty liver disease and
childhood obesity. Indian J Pediatr; 74: pp 401-7.
Merceu P.G, Bonfanti R, Magni S, Lattuda G, De C.F, Canu T, et all. 1999.
Insulin resistence and whole body energy homeostasis in obese adolescents
with fatty liver disease. J Physiol Endocrinol Metab May 9; 1-31.
Monorahardjo S., 2005. Mengenal Beberapa Tanaman yang Digunakan
Masyarakat Sebagai Antidiabetik Untuk Menurunkan Kadar Gula dalam
Darah. Badan Pengawas Obat dan Makanan
Murray A.P. 2004. Grape seed (Vitis vinifera, Vitis coignetiae).. Natural Standard
Database Web site. www.naturalstandard.com. Viewed 5 September 2012
Murray R.K. 2003. Biokimia Harper. Dalam: Pengangkutan dan Penyimpanan
Lipid. Ed 25. Jakarta. EGC Pp 254-269
Nurman A, Margareta A.H. et all. 2007. Perlemakan hati non alkoholik. Universa
Medicina Vol.26 - No.4 Oktober-Desember
Price S.A, Wilson L.M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Ed 6. Jakarta. EGC
Prihatman K. 2000. Anggur dalam: Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di
Pedesaan, BAPPENAS
Rahmawansa, S. S. 2009. Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit
Jantung Koroner. CDK 169/vol.36 no.3/Mei - Juni
Reddy R. 2006, Lipid Metabolism and Liver Inflammation. AJP-Gastrointest
Liver Physiol, Vol 290, viewed 3 September 2012, www.ajpgi.org
Rukmana R. 1999. Budidaya dan Penanganan Pasca Panen Anggur, Kanisius,
Yogyakarta1, 7- 23,27 -28.
Sanyal JA. 2002. The pathogenesis of NASH: human studies. In: Farrel CG, Jacob
Pauline D, Arthur JM, penyunting. Fatty liver disease NASH and related
disorders. USA: Blackwell Publishing;. Pp 76-90
Sanyal AJ, Campbell S.C, Mirshahi F, Rizzo WB, Contos MJ, Sterling RK, et all.
2001. Nonalcoholic steatohepatitis: association of insulin resistance and
mitochondrial abnormalities. Gastroenterology.;120(5): pp1183-92.
Sears D. 2007. Fatty Liver. eMedicine, http://www.emedicine.com. Viewed 6
September 2012
Sey AV. 2003. Nonalcoholic fatty liver disease: Epidemiology and diagnosis.
Hepatology; 37: 917-23.

xx

Schiff A, Scholmerich J, Buchler C. 2006. Mechanism of disease adipocytokines
and viseral adipose tissue emerging role in nonalcoholic fatty liver disease.
Am J Gastroenterol; 2: pp 273-80.
Shepherd J. 2001. The Role of The Exogenous Pathways in Hypercholesterolemia.
Eur heart J suppl 3 (suppl E): E2-E5
Shi J., Yu J., Kakuda Y., Joseph E. 2003. Polyphenolics in Grape Seeds—
Biochemistry and Functionality. J Med Food 6 (4), pp 291–299
Supranto J. 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, PT Rineka, Jakarta.
Suyono R. 2004. Effects of antioxidants on the oxidative susceptibility of lowdensity lipoprotein. J Nutr Sci Vitaminol 43:pp 435-444
Tebib K. et all. 2004. Dietary grape seed tannins affect lipoproteins, lipoprotein
lipases and tissue lipids in rat fed hipercholesterolemic diets. The journal of
nutrition: pp 2451-2457
Tessari P, Coracina A, Cosma A, Tiengo A. 2009. Hepatic lipid metabolism and
non-alcoholic fatty liver disease. Nutr Metab Cardiovasc Dis, 19: pp 291-302
Videla LA, Rodrigo R, Araya J, Ponichik J. 2006. Insulin resistance and oxidative
stress independency in non-alcoholic fatty liver disease. Trands Mol Med, 12:
pp 555-558
Wang H, Cao G, Prior R.L. 1996. Total Antioxidant Capacity of Fruits. J. Agric.
Food Chem, (44), 701-705
Widowati Wahyu. 2008. Potensi Antioksidan Sebagai Antidiabetes. JKM Vol. 7
No. 2 Februari: pp 193-202
Wiryanta J, Gueux E, Balasinska B, et all. 2008. In vivo antioxidant activity of
procyanidin-rich extracts from grape seed and pine (Pinus maritima) bark in
rats. Int J Vitam Nutr Res.;76(1):pp 22-7.

xxi

Dokumen yang terkait

EFEK ANALGETIK EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH ( Vitis Vinifera L) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus) STRAIN WISTAR

3 35 27

Pengaruh Ekstrak Biji Coklat (Theobroma cacao) Terhadap Gambaran Histopatologi Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain wistar) dengan Perlemakan Hati Non Alkoholik

0 13 25

PENGARUH VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP PERBAIKAN PERLEMAKAN HATI NON ALKOHOLIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar)

0 30 25

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis Vinifera) TERHADAP KERUSAKAN SEL OTAK ATEROSKLEROSIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus Norvegicus Strain Wistar)

0 5 24

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera) TERHADAP PENURUNAN RASIO LDL/HDL PLASMA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR YANG DIINDUKSI DIET TINGGI KOLESTERO

0 4 26

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH ( Vitis vinifera ) TERHADAP KETEBALAN PLAK ATEROSKLEROTIK AORTA PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR DIABETIKUM

0 6 23

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera) TERHADAP PENURUNAN KETEBALAN DINDING ARCUS AORTA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) ATEROSKLEROTIK

0 39 18

PENGARUH EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera) TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGIS SEL BETA PANKREAS TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR MODEL DIABETIKUM

0 6 26

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR METHEMOGLOBIN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL

0 8 27

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK BIJI ANGGUR MERAH (Vitis vinifera L.) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI ALKOHOL SUBAKUT

1 7 28