Peranan dan Fungsi Nitrogen dalam Tanaman Padi

Jumlah Pertumbuhan Jumlah Anakan Tinggi Tanaman Anakan yang tidak Efektif Jumlah malai panicle Bobot bulir 0 20 60 90 120 Hari setelah Perkecambahan P e r k e c a m b a h a n T a n a m P e m b e n t u k a n a n a k a n A w a l m u n c u ln y a m a la i P e m b e n t uk a n b u li r p a d i b o o t in g P e n g is ia n b u li r p a d i h e a d in g M a s a k p a n e n Vegetatif Reproduktif Proses pema- tangan Gambar 4. Siklus Pertumbuhan Varietas Tanaman Padi Berumur 120 Hari Sumber: Yoshida, 1981

2.5. Peranan dan Fungsi Nitrogen dalam Tanaman Padi

Nitrogen merupakan komponen ya ng penting dari asam amino, asam nukleat, nukleotida, dan khlorofil. Nitrogen yang diserap oleh tanaman akan diasimilasi menjadi asam amino, yang berikutnya akan membentuk protein dan asam nukleat. Selain itu, N juga menjadi bagian integral dari khlorofil yang merupakan komponen utama tanaman yang menyerap cahaya yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Struktur dasar dari khlorofil adalah cincin porfirin, yang terdiri dari empat cincin pyrole, masing-masing mengandung satu N dan empat atom C. Atom Mg diikat pada pusat cincin porfirin Havlin et al., 1999. Suplai N yang cukup berkaitan dengan aktivitas fotosintetik yang tinggi, pertumbuhan vegetatif yang pesat, dan warna hijau gelap. Kelebihan N berkaitan dengan unsur hara lainnya seperti P, K, dan S, dapat menunda kematangan tanaman. Suplai N memengaruhi penggunaan karbohidrat dalam tanaman. Bila suplai N rendah, maka karbohidrat akan dideposisikan dalam sel-sel vegetatif yang menyebabkan sel-sel vegetatif tersebut menjadi menebal. Tetapi bila karbohidrat yang dideposisikan dalam bagian vegetatif lebih sedikit, akan lebih banyak protoplasma yang terbentuk dan karena protoplasma ini sangat terhidrasi maka akan dihasilkan tanaman yang lebih sukulen. Bila suplai N cukup dan kondisi lingkungan sesuai untuk pertumbuhan, maka lebih banyak protein yang terbentuk Havlin et al., 1999. Menurut Dobermann dan Fairhust 2000 diperlukan suplai N yang cukup selama masa pemasakan untuk menunda penuaan daun-daun, mempertahankan fotosintesis selama pengisian bulir, dan meningkatkan kandungan protein dalam gabah. Selanjutnya mereka menyatakan bahwa N -NO 3 - dan N -NH 4 + adalah sumber utama dari serapan N mineral. Lebih lanjut menurut mereka, sebagian besar N-NH 4 + yang diserap dikandung dalam senyawa organik dalam akar, sedangkan N-NO 3 - bersifat lebih mobil dalam xylem dan juga disimpan dalam vakuola dari bagian tanaman yang berbeda. Untuk memenuhi fungsi esensial sebagai hara tanaman, N-NO 3 - harus direduksi menjadi ammonia melalui aksi reduktase nitrat dan nitrit. Nitrogen diperlukan sepanjang masa pertumbuhan, tetapi kebutuhan N yang terbesar adalah antara awal sampai pertengahan pembentukan anakan dan stadia pembentukan malai. Nitrogen berfungsi dalam mendorong pertumbuhan yang cepat meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah anakan dan meningkatkan ukuran daun, jumlah bulir per malai, persentase bulir yang berisi pada masing- masing malai, dan kandungan protein gabah. Dengan demikian N memengaruhi semua parameter yang berhubungan dengan hasil. Konsentrasi N daun sa ngat erat kaitannya dengan laju fotosintesis daun dan produksi biomassa tanaman. Nitrogen juga mendorong kebutuhan akan unsur hara makro lainnya seperti P dan K Dobermann dan Fairhust, 2000.

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Bagian Kimia dan Kesuburan Tanah dan di Laboratorium Bagian Biologi serta rumah kaca Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, IPB, dan di International Centre for Research in Agroforestry ICRAF, Bogor. Penelitian dimulai dengan pembuatan kompos sejak bulan Mei 2002 sampai Februari 2003, dan dilanjutkan dengan percobaan laboratorium dan rumah kaca sampai bulan September 2003.

3.2. Bahan Penelitian

Contoh tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan tanah Dystrudept dari lahan sawah di Darmaga, Bogor, yang diambil dari kedalaman 0 – 20 cm. Sifat Kimia Dystrudept Darmaga disajikan dalam Tabel 1. Dalam percobaan ini, tanah digunakan tanpa dikeringudarakan lebih dulu, dan dilakukan penyaringan tanah dengan lubang saringan 5 mm. Penyaringan tanah dilakukan selain agar ukuran struktur tanah relatif seragam juga untuk menghilangkan sisa- sisa tanaman yang ada dalam tanah. Bahan organik yang digunakan adalah jerami padi yang diambil dari lahan sawah di daerah Darmaga dan kompos jerami padi 4 dan 8 bulan pengomposan. Karena kesulitan mendapatkan jerami padi dari varietas tanaman padi dan lahan sawah yang sama, maka bahan jerami padi dan kompos jerami 4 dan 8 bulan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari lahan sawah yang berbeda. Pupuk mineral yang digunakan sebagai perlakuan adalah urea 46 N, sedangkan pupuk KCl dan SP-36 diberikan sebagai pupuk dasar, masing-masing dengan takaran yang setara dengan 100 kg ha -1 . Benih padi yang digunakan dalam percobaan rumah kaca adalah IR-64. Sebelum diberikan ke dalam tanah, bobot kering dan konsentrasi N total dari contoh jerami padi dan kompos jerami padi dianalisis dan jumlah bobot segar dari jerami padi dan kompos jerami padi yang diberikan ke dalam tanah didasarkan pada hasil analisis tersebut.

Dokumen yang terkait

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi Dan Abu Sekam Padi Dalam Memperbaiki Sifat Kimia Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

2 80 56

Efisiensi Penggenangan Air lrigasi Dan Pemanfaatan Jerami Padi Dalam Usaha Memperbaiki Beberapa Sifat Fisik Dan Kimia Tanah Sawah (Inceptisol) Serta Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Padi (Oryza Sativa L)

0 26 62

Pengaruh Cara Aplikasi Jerami Padi dan Dosis Pupuk NPK terhadap Sifat Kimia Tanah, Populasi Keong Mas dan Produksi Tanaman Padi

1 29 76

Pemanfaatan Kompos Jerami Padi Dan Pupuk Nitrogen Untuk Meningkatkan serapan N, Pertumbuhan Dan Produksi Padi Pada Lahan Sawah

1 29 90

Pemanfaatan Pupuk Kandang Kambing dan Abu Sekam Padi untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Urea dan Kcl serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) dan Sifat Kimia Tanah Sawah

2 42 87

Studi Aplikasi Mulsa Jerami Padi dan Cara Pengolahan Tanah terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung serta Dinamika Populasi Gulma

0 9 159

Transformasi nitogren dalam tanah tergenang aplikasi jerami padi dan urea serta hubungannya dengan serapan nitrogen dan pertumbuhan tanaman padi

3 34 135

Studi Aplikasi Mulsa Jerami Padi dan Cara Pengolahan Tanah terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung serta Dinamika Populasi Gulma

0 3 149

Pengaruh Pemberian Azospirilum sp. Menggunakan Carrier Kompos Dan Pupuk Urea Dalam Meingkatkan Serapan Nitrogen Serta Pertumbuhan Tanaman Tebu (Saccharum

5 20 121

Peran Nitrogen pada Tanaman Padi Sawah

0 0 4