Bahan dan Alat 1. Bahan Tahapan Penelitian 1. Tahapan Analisa Unsur Magnesium pada Tanaman

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dilakukan dilaboratorium kesuburan dan kimia tanah, Fakultas Pertanian, IPB dengan menggunakan data yang diambil di Hutan Tanaman Industri PT Musi Hutan Persada, Sumatera Selatan yang dilaksanakan pada bulan April 2004 B. Bahan dan Alat B.1. Bahan Bahan utama yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah daun, cabang, batang, kulit batang, dan akar dari tanaman Acacia mangium yang berumur satu sampai lima tahun pada rotasi kedua pada HPHTI PT. Musi Hutan Persada, Propinsi Sumatera Selatan. Sedangkan bahan yang digunakan di laboratorium adalah HClO 4 , HNO 3 , HCl, larutan pewarna P-A dan air aquades. B.2. Alat Alat yang diperlukan di laboratorium adalah lumpang porselain, ayakan tanah 2 mm, timbangan, mesin pengocok, larutan lantan, UV-VIS Spectrometer, flamephotometer, Block disgestion, Mesin giling Blender tanaman, tabung pereaksi, corong, labu digest, pipet, oven timbangan, kertas saring. Sedangkan alat yang digunakan penelitian adalah Perconal Computer PC dengan Software Microsoft Excels dan Software Minitab. C. Tahapan Penelitian C.1. Tahapan Analisa Unsur Magnesium pada Tanaman Untuk mengetahui konsentrasi unsur magnesium pada tanaman A. mangium dilakukan dengan menggunakan metode destruksi basah pengabuan basah yaitu merupakan destruksi dengan menggunakan asam. Asam-asam yang digunakan adalah H 2 SO 4 , HNO 3 , dan HClO 4 . Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam destruksi basah tanaman A. mangium pada bagian daun, batang kayu, kulit batang, cabang dan akar dalam menentukan unsur magnesium adalah sebagai berikut: 1. Oven contoh bagian tanaman daun, batang, kulkit batang, cabang dan akar masing-masing 200 gram selama 48 jam dengan suhu 60 C sampai kadar airnya habis dan mencapai kering giling. 2. Setelah mencapai kering giling kemudian masukkan masing-masing bagian tanaman tersebut kedalam mesin giling untuk digiling hingga menjadi serbuk. 3. Timbang serbuk daun, batang, kulit batang, cabang dan akar A. mangium masing-masing sebanyak 0,5 gram lalu masukkan masing-masing serbuk bagian tanaman tersebut pada lima labu ukur 100 ml. 4. Tambahkan larutan HNO 3 , dan HClO 4 lima mililiter dengan perbandingan 1:2 pada labu ukur tersebut, kemudian diinkubasi direndam selama semalam. 5. Panaskan ekstrak daun, batang kayu, kulit batang, cabang dan akar A. mangium yang ada di labu ukur ke dalam block Digestion alat penangas dengan suhu 150 C selama 1,5 jam, sampai asap coklat hilang dan asapnya menjadi putih. Untuk menghilangkan koloid yang tertinggal tambahkan satu mililiter larutan HCl. 6. Naikkan suhu Block digestion sampai 230 C selama 30 menit. 7. Dinginkan ekstrak yang telah dipanaskan tersebut, tambahkan air aquades sampai tanda tera pada labu ukur 50 mililiter + 10 mililter air aquades supaya ekstrak tidak menempel di dinding. 8. Himpitkan ekstrak kedalam labu ukur 50 ml. Bila ekstrak keruh maka saring dengan kertas saring. 9. Kemudian ukur kadar unsur hara magnesium dari ekstrak dengan menggunakan UV VIS Spechtrometer. C.2. Analisa Unsur Magnesium pada Tanah Analisa Kimia tanah yang dilakukan dengan metode AAS. Metode ini dikembangkan untuk tanah-tanah masam. Langkah-langkah ekstraksi adalah sebagai berikut : 1. Kering udarakan contoh tanah selama tujuh hari. 2. Tumbuk tanah dalam lumpang porselen sampai halus kemudian ayak dengan ayakan berdiameter 2 mm. Lakukan pada setiapa contoh tanah per horizon dan loikasi. 3. Masukkan 1,5 gram tanah yang sudah ditumbuk dan diayak ke dalam labu ekstraksi. 4. Tambahkan 15 mililiter larutan pengekstrak P-A 5. Kocok selama 15 menit dengan mesin pengocok. Larutan P – A berupa campuran antara HCl 0,025 N + NH4 0,03 N sehingga menjadi larutan 30 ml larutan P – A menjadi satu liter atau 1,11 gram NH4F + 4,16 HCl N per liter. 6. Saring ekstrak tanah tersebut dengan menggenakan kertas saring. 7. Pipet 5 ml ekstrak tanah dan tambahklan 5 ml air aquades untuk pengenceran. 8. Tambahkan larutan lantan. 9. Hitung kandungan unsur hara magnesium pada ekstrak tanah dengan menggunakan alat Flamephotometer. C.3. Penentuan Biomassa Biomassa yang diukur adalah pada bagian batang kayu, kulit cabang dan daun, berat kering total pada masing-masin bagian pohon batang kayu, kulit, cabang dan daun diperoleh dengan menggunakan rumus : 100 KA 1 BB BK + = KA diperoleh dari nilai rata-rata KA sampel sebanyak tiga ulanagan pada tiap bagian pohon yang diambil. Adapun perhitungan KA adalah sebagai berikut : BKc BKc - BBc KA = Keterangan : Bk = Berat kering BB = Berat basah KA = Persen kadar air BBc = Berat basah contoh BKc = Berat kering contoh Penentuan kadar Mg pada biomassa yaitu dengan Mg pada Biomassa = Biomassa pada tiap bagian tanaman x Konsentrasi Mg pada tiap bagian

D. Pengolahan data