Magnesium 1. Unsur Hara PENDAHULUAN A. Latar Belakang

sepanjang tahun. Seperti tanaman pionir lainnya A. mangium dapat tumbuh dengan bagus pada keadaan yang penuh cahaya. Seperti tanaman polong-polongan lainnya A. mangium melakukan simbiosis dengan bakteri tanah dari genus Rhizobium. Bakteri melakukan penetrasi pada permukaan akar muda dalam tanah kemudian akan memperbanyak diri dengan membentuk bintil akar pada permukaan akar. Melalui bintil-bintil akar, bakteri akan menyerap gas nitrogen dari udara pada tanah. A. mangium yang tumbuh dengan normal memiliki bintil akar yang besar sehingga bisa mencegah terjadinya kekurangan nitrogen, karena bakteri Rhizobium mampu menyediakan kebutuhan nitrogen yang cukup. A.3. Kegunaan Penanaman Acacia mangium pada HTI umumnya adalah untuk menghasilkan bahan baku pembuatan pulp dan kertas, selain itu untuk pembuatan furniture dan pembuatan alat-alat rumah tangga serta pembuatan papan partikel unggul. Dengan kepadatan dan nilai kalori sebesar 4.800 sampai 4.900 kkal per kilogram kayu A. mangium sangat bagus digunakan untuk pembuatan papan partikel yang cukup bagus National Academy of Science, 1983. Menurut Jensen 1999, dalam keadaan mendesak daun A. mangium bisa juga digunakan untuk makanan ternak. Menurut Awang dan Taylor 1993 beberapa spesies akasia dari daerah humid atau sub humid digunakan untuk kegiatan reforestasi, dan menghasilkan kayu untuk produksi pulp, kayu gergajian dan bahan bakar. Di daerah beriklim kering beberapa spesies akasia berguna untuk program rehabilitasi dan mempunyai potensi untuk digunakan dalam kegiatan agroforestri. B. Magnesium B.1. Unsur Hara Unsur hara menurut Mengel dan Kirkby 1982 adalah bahan kimia yang dibutuhkan atau diserap oleh tanaman untuk diserap oleh tanaman untuk proses pertumbuhan dan proses metabolisme. Unsur hara tersebut sangat penting karena menentukan hidup tanaman. Bahan kimia yang dimaksud berdasarkan jumlah yang diperlukan bagi tanaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu unsur hara, yaitu makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro terdiri dari C, H, N, P, K, S, Ca, Mg, Na dan Si. Sedangkan unsur hara mikro terdiri dari Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, Cl dan Co. Suatu unsur hara dikatakan esensial jika : a. Kekurangan unsur hara tersebut dapat menghambat dan mengganggu pertumbuhan baik vegetatif maupun generatif. b. Kekurangan unsur hara tersebut tidak dapat diganti oleh unsur lain c. Unsur tersebut harus secara langsung terlibat dalam gizi makanan tanaman. Menutrut Mackensen 2000, unsur-unsur hara yang hilang akibat kegiatan manajemen HTI adalah berkisar antara 80 – 170 untuk N, 80 – 250 untuk P, 50 – 280 untuk K, 30 – 190 untuk Ca, dan 70 – 450 untuk Mg. Output unsur hara yang berlebihan dan berkelanjutan akan menyebabkan degradasi tanah, yang menyebabkan turunnya produktivitas. Persediaan hara dalam tegakan dan konsentrasi elemen-elemen pada masing-masing bagian dari tegakan, bagian dari tegakan yang diperhatikan dan dipertimbangkan meliputi batang kayu, kulit, cabang, ranting, dan daun. Dalam pemanenan, batang kayu dan kulit diangkut keluar dari lokasi, sedangkan cabang ranting dan daun ditinggalkan dilokasi sebagai sisa phytomasa. Persediaan hara berbeda pada masing-masing pohon. Kandungan hara pada kulit pohon sangat tinggi. B.2. Magnesium dalam Tanah Magnesium Mg yang terdapat didalam tanah berada dalam bentuk: segera tersedia, lambat tersedia, dan tidak tersedia bagi tanaman Tisdale dan Nelson, 1975. Unsur Mg yang tersedia bagi tanaman berada dalam bentuk dapat dipertukarkan danatau dalam larutan tanah. Bentuk lambat tersedia dalam keseimbangan dengan bentuk yang dapat dipertukarkan. Sedangkan yang tidak tersedia terdapat dalam mineral-mineral primer biotit, serpentin, olivin, dan horblende serta dalam mineral-mineral sekunder khlorit, vermikulit, ilit dan monmorilonit. Jika mineral-mineral tersebut terlapuk akan dibebaskan unsur Mg yang dapat diserap oleh tanaman. B.3. Magnesium dalam Tanaman Magnesium merupakan hara makro esensial. Tanaman mengambil unsur ini dalam bentuk ion Mg 2+ , terutama melalui intersepsi akar. Walaupun mekanisme serapan hara Mg melalui intersepsi akar adalah yang terpenting, tetapi serapannya melalui aliran massa dan difusi merupakan hal yang penting untuk tanah-tanah tertentu. Bahkan kedua mekanisme tersebut menunjukkan korelasi yang nyata terhadap serapan Mg terutama untuk tanah-tanah dengan kandungan Mg sangat tinggi atau rendah Indrarjo, 1986 dalam Arios, 2005. Magnesium mempunyai peran yang penting dalam berbagai proses yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Unsur ini merupakan salah satu hara yang dibutuhkan tanaman untuk kegiatan metaboliknya. Magnesium berperan penting dalam tanaman karena merupakan satu-satunya unsur logam yang menyusun molekul klorofil Tisdale dan Nelson, 1975. Kira-kira 10 unsur magnesium di dalam tanaman dijumpai di dalam kloroplas dan berperan sebagai aktivator spesifik dari beberapa enzim. Menurut Indrarjo, 1986 dalam Arios, 2005 enzim yang ikut serta dalam metabolisme karbohidrat yang membutuhkan magnesium sebagai aktivator seperti enzim transfosforilase, dehidrogenase, dan karboksilase.

C. Biomassa