PENGARUH PENAMBAHAN AIR JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia L.) DAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) TERHADAP KUALITAS PRODUK NATA DE COCO SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI

(1)

i

PENGARUH PENAMBAHAN AIR JERUK NIPIS (

Citrus

aurantifolia

L.) DAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU

(

Vigna radiata

L.) TERHADAP KUALITAS PRODUK

NATA DE

COCO

SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

AYU LINA ANGGRAENI

201110070311071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

PENGARUH PENAMBAHAN AIR JERUK NIPIS (

Citrus

aurantifolia

L.) DAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU

(

Vigna radiata

L.) TERHADAP KUALITAS PRODUK

NATA DE

COCO

SEBAGAI BAHAN AJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH : AYU LINA ANGGRAENI

201110070311071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Ayu Lina Anggraeni

Nim : 201110070311071

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kualitas Nata de Coco Sebagai Bahan Ajar Biologi

Diajukan untuk Dipertanggung Jawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : Ayu Lina Anggraeni

Tempat/Tgl. Lahir : Pasuruan, 6 Mei 1993

NIM : 201110070311071

Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kualitas Nata de Coco Sebagai Bahan Ajar Biologi” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 28 Agustus 2015 Yang Menyatakan,


(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima untuk Memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 28 Agustus 2015 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes 1. ...

2. Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si 2. ...

3. Dra. Iin Hindun, M.Kes 3. ...


(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabil

a

kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Tafsir QS. Insyiroh: 6-8)

Dengan hati yang tulus ikhlas dan penuh rasa syukur

kupersembahkan karya ini untuk orang-orang yang

mencintaiku :

Ayahanda Joni Siswanto dan Ibunda Heni Andayani

Kakakku Harjo Seputro dan Winarsih, Adikku Diko

Pristiwanto serta Mbah Kakung Djuma’ali

Terimakasih atas segala doa, kasih sayang, nasehat dan

motivasinya yang tak henti tercurah untukku


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kualitas Nata de Coco Sebagai Bahan Ajar Biologi”. Penulisan skripsi ini digunakan untuk syarat medapatkan gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universets Muhammadiyah Malang.

Selama proses penyusunan dan penulisan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan tenaga, informasi, bimbingan, motivasi, pengarahan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini, dan Bapak Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si. selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

5. Orang tuaku Joni Siswanto dan Heni Andayani, atas segala kasih sayang,

pengorbanan, bantuan moril serta do’a yang tiada batasnya sepanjang masa.

6. Kakakku Harjo Seputro dan Winarsih serta adikku Diko Pristiwanto yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.


(8)

viii

7. Semua teman-teman Biologi B Angkatan 2011 dan Kos ABA yang selalu

memberikan dukungan semangat, motivasi, bantuan, serta do’anya khususnya

kepada Dian T.A, Tita Rahayu, Ristanto S.W dan Mbak Reny D.S.

8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas do’a, motivasi dan dukungannya.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, serta dapat memotivasi berkembangnya studi dan penelitian lebih lanjut. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk perbaikan karya ini.

Malang, 28 Agustus 2015 Penulis,


(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAKSI ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan Penelitian ... 7

1.6 Definisi Istilah ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) ... 9


(10)

x

2.1.2 Deskripsi Tanaman Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) ... 9

2.1.3 Sifat dan Kadungan Kimiawi Tanaman ... 10

2.2 Tinjauan Kacang Hijau (Vigna radiata L.) ... 11

2.2.1 Klasifikasi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) ... 11

2.2.2 Deskripsi Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.) ... 11

2.2.3 Kadungan Kacang Hijau (Vigna radiata L.) ... 12

2.3 Air Kelapa ... 13

2.4 Bakteri Acetobacter xylinum ... 13

2.5 Fermentasi Nata ... 14

2.6 Nata de Coco ... 15

2.6.1 Nilai Gizi Nata de Coco ... 16

2.7 Standar Kualitas Nata de Coco ... 17

2.7.1 Faktor Penentu Kualitas Nata de Coco ... 17

2.7.2 Syarat Kualitas Nata de Coco dalam Kemasan ... 22

2.8 Ekstraksi ... 22

2.9 Bahan Ajar ... 24

2.9.1 Bahan Ajar Menurut Bentuknya ... 24

2.9.2 Bahan Ajar Menurut Cara Kerjanya ... 25

2.9.3 Bahan Ajar Menurut Sifatnya ... 26

2.10 Handout ... 27

2.10.1 Pentingnya Handout dalam Pembelajaran ... 27

2.10.2 Unsur-unsur Handout ... 28


(11)

xi

2.10.4 Langkah-langkah Penyusunan Handout ... 31

2.11 Kerangka Konsep ... 33

2.12 Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ... 36

3.1.1 Jenis Penelitian ... 36

3.1.2 Rancangan Penelitian ... 36

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 39

3.3 Populasi dan Sampel ... 40

3.3.1 Populasi ... 40

3.3.2 Sampel... 40

3.3.3 Teknik Sampling ... 40

3.4 Jenis Variabel Penelitian ... 42

3.4.1 Variabel Bebas ... 42

3.4.2 Variabel Terikat ... 42

3.4.3 Variabel Kontrol ... 42

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 42

3.6 Prosedur Penelitian... 43

3.6.1 Tahap Persiapan ... 43

3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 44

3.6.3 Tahap Pengamatan Penelitian ... 45


(12)

xii

3.8 Metode Analisis Data ... 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 54 4.1.1 Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan

Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Ketebalan Nata de Coco... 54 4.1.2 Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan

Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Kadar Air Nata de Coco ... 56 4.1.3 Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan

Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Kadar Abu Nata de Coco ... 57 4.1.4 Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan

Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Kadar Serat Nata de Coco ... 59 4.1.5 Nata de Coco dengan Hasil yang Terbaik Menurut Uji

Organoleptik ... 60 4.2 Analisis Data ... 62

4.2.1 Analisis Data Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Ketebalan Nata de Coco ... 62


(13)

xiii

4.2.2 Analisis Data Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Kadar Air Nata de Coco ... 67 4.2.3 Analisis Data Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Kadar Abu Nata de Coco ... 71 4.2.4 Analisis Data Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Kadar Serat Nata de Coco ... 73 4.2.5 Analisis Data Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia

L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Uji Organoleptik Nata de Coco ... 75 4.3 Pembahasan ... 76

4.3.1 Pengaruh Penambahan Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Ketebalan Nata de Coco ... 76 4.3.2 Pengaruh Penambahan Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kadar Air Nata de Coco ... 78 4.3.3 Pengaruh Penambahan Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kadar Abu Nata de Coco ... 80


(14)

xiv

4.3.4 Pengaruh Penambahan Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kadar Serat Nata de Coco ... 80 4.3.5 Pengaruh Penambahan Konsentrasi Air Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Uji Organoleptik Nata de Coco ... 81 4.3.6 Penerapan Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus

aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Kualitas Produk Nata de Coco sebagai Bahan Ajar dalam Pembelajaran Biologi ... 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 87 5.2 Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA ... 88


(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Kondisi Pengolahan Nata de Coco oleh Masyarakat/Petani dan

Perbaikan yang Dianjurkan ... 18

Tabel 2.2 Karakteristik Nata de Coco pada Berbagai Umur Penundaan Air Kelapa ... 19

Tabel 2.3 Karakteristik Nata de Coco pada Berbagai Konsentrasi Amonium Sulfat ... 20

Tabel 2.4 Syarat Kualitas Nata de Coco dalam Kemasan ... 22

Tabel 3.1 Kombinasi dua faktor antara jenis konsentrasi air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dengan jenis konsentrasi ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) yang berbeda ... 38

Tabel 3.2 Rancangan Acak Lengkap (RAL) 48 Kombinasi ... 39

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Ketebalan Nata de Coco ... 55

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kadar Air Nata de Coco ... 56

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kadar Abu Nata de Coco ... 58

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kadar Serat Nata de Coco ... 59

Tabel 4.5 Hasil rata-rata konsentrasi air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap organoleptik pada nata de coco ... 61


(16)

xvi

Tabel 4.6 Hasil ringkasan uji normalitas konsentrasi air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap ketebalan pada nata de coco ... 62 Tabel 4.7 Hasil ringkasan uji analisis varian dua faktor konsentrasi air jeruk

nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap ketebalan pada nata de coco ... 63 Tabel 4.8 Hasil ringkasan uji BNT 5% konsentrasi air jeruk nipis (Citrus

aurantifolia L.) terhadap ketebalan pada nata de coco ... 64 Tabel 4.9 Hasil ringkasan uji BNT 5% konsentrasi ekstrak kecambah

kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap ketebalan pada nata de coco ... 65 Tabel 4.10 Hasil ringkasan uji normalitas konsentrasi air jeruk nipis (Citrus

aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kadar air pada nata de coco ... 67 Tabel 4.11 Hasil ringkasan uji analisis varian dua faktor konsentrasi air

jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kadar air pada nata de coco ... 68 Tabel 4.12 Hasil ringkasan uji BNT 5% konsentrasi air jeruk nipis (Citrus

aurantifolia L.) terhadap kadar air pada nata de coco ... 69 Tabel 4.13 Hasil ringkasan uji BNT 5% konsentrasi ekstrak kecambah

kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kadar air pada nata de coco ... 70


(17)

xvii

Tabel 4.14 Hasil ringkasan uji normalitas konsentrasi air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kadar abu pada nata de coco ... 71 Tabel 4.15 Hasil ringkasan uji analisis varian dua faktor konsentrasi air

jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kadar abu pada nata de coco ... 72 Tabel 4.16 Hasil ringkasan uji normalitas konsentrasi air jeruk nipis (Citrus

aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kadar serat pada nata de coco ... 73 Tabel 4.17 Hasil ringkasan uji analisis varian dua faktor konsentrasi air

jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kadar serat pada nata de coco ... 74 Tabel 4.18 Hasil ringkasan uji friedman konsentrasi air jeruk nipis (Citrus

aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap uji organoleptik rasa pada nata de coco ... 75 Tabel 4.19 Hasil ringkasan uji friedman konsentrasi air jeruk nipis (Citrus

aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap uji organoleptik aroma pada nata de coco ... 75


(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Citrus aurantifolian L. ...9

Gambar 2.2 Vigna radiata L. ...11

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ...33

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian ...37

Gambar 4.1 Diagram Batang Rerata Jumlah Ketebalan Nata de Coco ...55

Gambar 4.2 Diagram Batang Rerata Jumlah Kadar Air Nata de Coco ...57

Gambar 4.3 Diagram Batang Rerata Jumlah Kadar Abu Nata de Coco ...58

Gambar 4.4 Diagram Batang Rerata Jumlah Kadar Serat Nata de Coco...60

Gambar 4.5 Diagram Batang Rerata Uji Organoleptik Rasa Nata de Coco ...82


(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Hasil Uji Statistik Ketebalan Nata de coco ...91

Lampiran 2 Hasil Uji Statistik Kadar Air Nata de coco ...94

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Kadar Abu Nata de coco ...97

Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Kadar Serat Nata de coco ...98

Lampiran 5 Data Organoleptik ...99

Lampiran 6 Hasil Uji Organoleptik...101

Lampiran 7 Foto Proses Pembuatan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau ...102

Lampiran 8 Foto Proses Pembuatan Nata de Coco ...103

Lampiran 9 Foto Proses Uji Kualitas Nata de Coco ...106

Lampiran 10 Foto Uji Organoleptik ...113

Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...114

Lampiran 12 Handout ...120


(20)

xx

DAFTAR PUSTAKA

Al Awwaly,dkk. 2011. Pengaruh Pengunaan Persentase Starter Dan lama Inkubasi Yang Berbeda Terhadap Tekstur, Kadar Lemak Dan Organoleptik Nata De Milko. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, No.2 Vol.6 Agustus 2011. Hal 26-35.

Anitah, sri. 2008. Media Pembelajaran. Suryakarta: UNS Press.

Astuti, R. 2011. Pengaruh Waktu Penyimpanan Terhadap Kadar Edible Film dari Nata De Coco dengan Penambahan Pati, Gliserin, dan Kitosan Sebagai Pengemas Bumbu Mie Instan. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara. Cahyadi, wisnu. 2012. Kedelai Kasiat dan Teknologi. Jakarta : Bumi Aksara. Dalimartha. setiawan. 2008. Atlas tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus

Agriwidya.

Effendi, NH. 2009. Pengaruh Penambahan Variasi Massa Pati (Soluble Starch) Pada Pembuatan Nata de Cco dala Medium Fermentasi Bakteri Acetobacter xylinum. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Effendi, Supli. 2012. Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Bandung: Alfabeta.

Hamad, A & Kristino. 2013. Pengaruh Penambahan Sumber Nitrogen Terhadap Hasil Fermentasi Nata de Coco. Jurnal. Vol.9 No.1 April 2013. ISSN 0216-7395.

Hamid, syamsudin. 2010. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Gama Press.

Iryandi, dkk. 2014. Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Nata De Soya. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, No 1 Vol 1 Juni 2014.

Koswara, sutrisno. 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Khotimah, K. 2002. Pengaruh Ekstrak Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Metode Pengolahan pada Kualitas Daging Broiler. Biotechnology Center UMM: Malang.

Kristianingrum, susila. 2004. Kandungan Gizi Nata De Coco. Skripsi. Program Sarjana. Universitas Negeri Yogyakarta. Hal 1-7.

Lathifa, siti nur. 2013. Pembuatan Nata De Pina Dari Limbah Bonggol Buah Nanas Menggunakan Sumber Nitrogen Ekstrak Kacang hijau. Jurnal. Universitas Pendidikan Indonesia.

Layuk,dkk. 2009. Perbaikan Teknologi Pengolahan Nata De Coco Di Tingkat Petani (Studi Kasus di Lokosi Primatani Desa Ongkaw Minahasa Selatan). Seminar Regional Inovasi Teknologi Pertanian, mendukung Program Pembangunan Pertanian Propinsi Sulawesi Utara. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara.

Nasution, L.R. 2012. Penetapan Kadar Besi dan Kalsium Dalam Kacang Hijau (Phaseolus radiates L.) Dengan Dan Tanpa Kulit Biji Yang Terdapat Di Pasaran Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.


(21)

xxi

Naufalin, R & Wibowo, C. 2003. Pengaruh Penambahan Sukrosa dan Ekstrak Kecambah Pada Kualitas Nata De Cassava. Jurnal. Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian UNSOED.

Nisa, F.C, dkk. 2001. Produksi Nata Dari Limbah Cair Tahu (Whey): Kajian Penambahan Sukrosa dan Ekstrak Kecambah. Jurnal Teknologi Pertanian, 2:74-76.

Niyoko, endang sutriswati rahayu. 1984. Pembuatan Nata Dari Air Kelapa dan Ekstrak Kecambah. Laporan Penelitian. Universitas Gadjah Mada. Hal 10-11.

Nugraheni, mutiara. 2012. Nata dan Kesehatan. Makalah Seminar Nasional. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Pambayun, rindit. 2002. Teknologi Pengolahan Nata De Coco. Yogyakarta: Kanisinus.

Palungkun, R. 1993. Aneka Produk Olahan Kelapa. Jakarta: Penebar Swadaya. Prastowo, andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:

Diva Press.

Putiana, D & Siti, A. 2013. Mutu Fisik, Kadar Serat dan Sifat Organoleptik Nata de Cassava Berdasarkan Lama Fermentasi. Jurnal Pangan dan Gizi Vol.4 No.7 Tahun 2013.

Purwanti, dewi. 2013. Pengaruh Esktrak Kacang Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kualitas Nata de Coco Dan Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi Di SMA. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya.

Ratnawati, devi. 2007. Kajian Variasi Kadar Glukosa Dan Derajat Keasaman (Ph) Pada Pembuatan Nata De Citrus Dari Jeruk Asam (Citrus Limon. L). Jurnal Gradien Vol.3 No.2 Juli 2007.

Rukmana, R & Yudirachman, H. 2014. Budidaya dan Pengolahan Hasil Kacang Kedelai Unggulan. Bandung: Nuansa Aulia.

Rusliawan, A, dkk. 2012. Inovasi Produksi Minyak Kayu Manis Dengan Menggunakan Teknik Hidrodistilasi Vakum. Jurnal Teknologi Kimia dan Industri Vol.1 No.1 Tahun 2012 Hal 92-97.

Sarwono, D. 1994. Jeruk Nipis Dan Pemanfaatannya. Jakarta: Swadaya.

Setyaningtyas, nurul. 2012. Pembuatan Nata De Cassava Dari Kulit Singkong Menggunkan Sumber Nitrogen Ekstrak Touge dan Kacang Hijau. Jurnal. Universitas Pendidikan Indonesia.

Simanihuruk, naomi. 2013. Pemanfaatan Limbah Air Kelapa Dalam Pembuatan Nata De Coco. Jurnal Pengolahan Hasil Pertanian. UPT-P Balai Pelatihan Transmigrasi Pekanbaru.

Siregar, E.M. 2009. Pengaruh Median Starter Antara Air Kelapa dan Nira Aren Terhadap Kualitas Nata de Arenga. Skripsi. Medan: Uiversitas Sumatera Utara.

S.R, Gensika Gigih, dkk. 2013. Pengaruh Penambahan Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau (Vigna radiata L.) dan Waktu Inkubasi terhadap Kekenyalan, Kalsium (Ca), Serat Kasar dan Organoleptik Nata de Whey. Jurnal. Universitas Brawijaya.

Sudjana, N & Ahmad, R. 1989. Teknologi Pengajaran. Sinar Baru Algesindo: Bandung.


(22)

xxii

Sufianto. 2009. Rancangan Dan Analisis Data Percobaan. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang.

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Bandung.

Sutanto, R.S. 2012. Pengaruh pH Substrat Terhadap Kadar Serat, Vitamin C dan Tingkat Penerimaan Nata de Cashew. Artikel Penelitian. Semarang: Universitas Diponegoro.

Sutarminingsih, C.H. 2004. Peluang Usaha Nata de Coco. Kanisius: Yogyakarta. Thomas A.N.S. 1991. Tanaman Obat Tradisional. Kanisinus: Yogyakarta.

Wijayanti, Fivien, dkk. Pengaruh Penambahan Sukrosa dan Asam Asetat Glasial Terhadap Kualitas Nata Dari Whey Tahu dan Substrat Air Kelapa. Jurnal Industri. No 1 Vol 2. 2012.


(23)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan negara tropis penghasil kelapa dengan produksi air kelapa mencapai 15,5 miliar butir per tahun. Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar sebagai produsen kelapa. Kelapa merupakan tanaman dengan multifungsional pada seluruh tanamannya. Khusus pada buah kelapa, daging, tempurung, dan sabut telah di manfaatkan secara luas oleh masyarakat. Sayangnya, air kelapa sebagai salah satu komponen utama buah kelapa belum banyak dimanfaatkan secara luas. Hasilnya 15,5 miliar butir kelapa per tahun dapat menghasilkan 3,75 juta ton air kelapa (Simanihuruk, 2013).

Pada dua dekade belakangan ini, air kelapa sudah mulai dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kepentingan kehidupan masyarakat. Penggunaan air kelapa terbanyak digunakan masyarakat sebagai bahan dasar pembuatan nata de coco (Kristianingrum, 2004). Penggunaan bahan dasar dari air kelapa akan menghasilkan nata de coco yang sangat baik. Kandungan nutrisi pada air kelapa sangat dibutuhkan oleh bakteri Acetobacter xylinum untuk pertumbuhan, perkembangan, dan aktivitasnya (Pambayun, 2002). Nutrisi yang terkandung dalam air kelapa antara lain kadar air, karbohidrat, vitamin C dan B kompleks, serta mineral. Air kelapa memiliki kemampuan menghasilkan nata yang disebabkan oleh kandungan nutrisi yang kaya dan relatif lengkap serta sesuai dengan pertumbuhan bakteri.


(24)

2

Bakteri Acetobacter xylinum mampu membentuk nata melalui proses fermentasi aerob dalam media asam yang memiliki pH 3-6 dengan kandungan nutrisi yang cukup. Suasana asam pada media pertumbuhan bakteri dapat diperoleh dengan penambahan asam cuka atau cuka glasial. Namun, dengan penambahan asam cuka ini akan menimbulkan aroma yang kurang sedap, sehingga memerlukan tindakan lanjut pasca pemanenan nata yaitu dengan perendaman dan perebusan yang berulang-ulang. Supaya tidak menimbulkan aroma asam yang kurang sedap maka solusinya dapat menggunakan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) (Nurhayati, 2006). Berdasarkan penelitian Iryandi (2014), penambahan air jeruk nipis terhadap nata de soya berpengaruh terhadap ketebalan dan lama fermentasi. Konsentrasi air jeruk nipis yang digunakan dalam larutan media nata yaitu 1%, 2,5%, dan 5%.

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) mempunyai kadungan asam sitrat terbanyak dari jeruk yang lainnya, kandungan asam sitrat pada jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) ini sebanyak 7% (Khotimah, 2002). Air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) memiliki suasana asam dan aroma yang khas sehingga diharapkan nata yang dihasilkan akan memiliki aroma yang lebih khas dengan penanganan pasca panen yang lebih praktis. Selain itu, dengan pemberian jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) ini dapat mencapai tingkat keasaman yang optimal yaitu dengan pH 4,3 (Wijayanti, 2012). Pembentukan nata juga dipengaruhi oleh lama fermentasi, dimana lama fermentasi yang optimum akan menghasilkan kualitas terbaik seperti ketebalan yang maksimal.


(25)

3

Pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum selain membutuhkan nutrisi, bakteri ini juga membutuhkan sumber nitrogen. Sumber nitrogen yang sudah terkandung didalam air kelapa masih perlu ditambah supaya hasil nata yang dihasilkan optimal. Kandungan nitrogen pada air kelapa belum cukup digunakan bakteri Acetobacter xylinum untuk merombak glukosa menjadi selulosa, sehingga perlu ditambahkan karbon (dari gula) dan nitrogen (dari kecambah) (Layuk, 2009). Sumber nitrogen berupa kecambah ini memiliki hormon pertumbuhan yaitu hormon auksin dan sitokinin. Hormon-hormon pertumbuhan ini berfungsi untuk memacu perpanjangan sel dan merangsang pembentukan akar dan batang tanaman.

Salah satu sumber nitrogen alami dari tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pengganti sumber nitrogen anorganik dalam pembuatan nata adalah kacang hijau (Vigna radiata L.). Kacang hijau memiliki kandungan gizi yang lengkap dibandingkan kedelai dan kacang tanah. Kandungan vitamin pada kacang hijau lebih baik daripada kedelai dan kacang tanah. Selain itu, kacang hijau memiliki kandungan lemak yang rendah dan dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit salah satunya hepatitis (Setyaningtyas, 2012). Berdasarkan penelitian Purwanti (2013), ekstrak kecambah kacang hijau berpengaruh terhadap tebal, kadar serat, dan prosentase rendeman. Tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa, tekstur dan warna lebih menyukai nata de coco dengan penambahan 70% ekstrak kacang hijau (Vigna radiata L.). Berdasarkan penelitian Naufalin (2003), penambahan sukrosa dan ekstrak kecambah yang kurang tepat akan menyebabkan


(26)

4

produk yang dihasilkan kurang optimal. Penambahan perlakuan ekstrak kecambah yang digunakan ada tiga yaitu 0,25%, 0,5%, dan 0,75%.

Penelitian ini penting dilakukan karena komposisi nutrisi dan hormon yang terkandung pada jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) sudah sesuai dengan kebutuhan bakteri Acetobacter xylinum untuk proses pertumbuhannnya. Selain itu dapat meningkatkan kualitas (ketabalan nata, kadar air, kadar abu, dan kadar serat) nata de coco yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian Iryandi (2014) ketebalan nata yang dihasilkan berkisar antara 0,5 hingga 1,9 cm. Kadar air yang dihasilkan berkisar 98,75% hingga 99,35%. Berdasarkan penelitian Effendi (2009) kadar abu yang dihasilkan berkisar antara 0,19% hingga 1, 44%. Berdasarkan penelitian Iryandi (2014) serst kasar yang dihasilkan berkisar antara 0,55% hingga 1,53%.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan ajar biologi SMA kelas XII semester 2 pada materi bioteknologi, dengan KI (Kompetensi Inti) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. dan KD (Kompetensi Dasar) Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang


(27)

5

Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kualitas Produk Nata de Coco Sebagai Bahan Ajar Biologi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah:

1. Adakah pengaruh penambahan konsentrasi air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kualitas nata de coco ?

2. Pada konsentrasi berapakah air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) yang optimum terhadap kualitas nata de coco ?

3. Bagaimanakah penerapan pengaruh penambahan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kualitas produk nata de coco sebagai bahan ajar dalam pembelajaran biologi ?

1.3Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tunjuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kualitas nata de coco.


(28)

6

2. Untuk mengetahui konsentrasi air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) yang optimum terhadap kualitas nata de coco.

3. Untuk mengetahui penerapan pengaruh penambahan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kualitas produk nata de coco sebagai bahan ajar dalam pembelajaran biologi.

1.4 Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

a. Menambah khasanah keilmuan bagi peneliti.

b. Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan bahan alami yang digunakan sebagai bahan nutrisi pembuatan nata de coco.

2. Manfaat Praktis

a. Memberi informasi kepada masyarakat bahwa air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dapat dijadikan sebagai nutrisi bakteri yang memiliki aroma yang khas. Sedangkan pada ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) sebagai sumber nitrogen yang dibutuhkan bakteri pada nata de coco.

b. Memberikan informasi kepada produsen nata de coco bahwa air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) dapat dijadikan sebagai bahan pengganti


(29)

7

cuka dan amonium sulfat (ZA) untuk produk nata de coco, selain itu untuk mengurangi jumlah pemakaian bahan sintetis.

3. Manfaat dalam dunia pendidikan

Memberikan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada berbagai bidang kehidupan karena di dalam silabus biologi SMA kelas XII semester 2 terdapat KI dan KD yang membahas tentang bioteknologiyaitu :

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KD 4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.

1.5 Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan batasan-batasan penelitian agar tidak menyimpang dari rumusan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) digunakan pada media pertumbuhan bakteri supaya media mempunyai suasana asam dan mencapai pH optimum.

2. Ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) sebagai sumber nitrogen yang dibutuhkan untuk pembuatan nata de coco.


(30)

8

3. Limbah air kelapa digunakan sebagai substrat.

4. Parameter nata de coco meliputi ketebalan nata, kadar air, kadar abu, kadar serat kasar.

5. Parameter preferensi dengan uji organoleptik terhadap nata de coco.

1.6 Definisi Istilah

1. Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan efek gejala suatu hal terhadap hal lain yang saling mempengaruhi (Poerwadinata. 2006).

2. Ekstrak adalah bahan yang diperoleh dari jaringan hewan atau tumbuhan dengan cara menarik sari patinya menggunakan pelarut yang sesuai dan kemudian memekatkannya hingga tahap tertentu (Hamid, 2010).

3. Kecambah adalah suatu tumbuhan kecil yang baru saja tumbuh dari biji yang disemaikan, biji yang baru tumbuh perakarannya tetapi belum mengeluarkan daun (Hamid, 2010).

4. Nutrisi adalah makanan yang mengandung gizi, produksi senyawa organik dari senyawa anorganik pada tumbuhan autotrof (Hamid, 2010).

5. Subtrat adalah permukaan atau media tempat makhluk melekat dan tumbuh, substansi yang digunakan oleh mikroorganisme sebagai sumber makanan (Hamid, 2010).

6. Bahan ajar adalah segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis (Prastowo, 2014).


(1)

Pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum selain membutuhkan nutrisi, bakteri ini juga membutuhkan sumber nitrogen. Sumber nitrogen yang sudah terkandung didalam air kelapa masih perlu ditambah supaya hasil nata yang dihasilkan optimal. Kandungan nitrogen pada air kelapa belum cukup digunakan bakteri Acetobacter xylinum untuk merombak glukosa menjadi selulosa, sehingga perlu ditambahkan karbon (dari gula) dan nitrogen (dari kecambah) (Layuk, 2009). Sumber nitrogen berupa kecambah ini memiliki hormon pertumbuhan yaitu hormon auksin dan sitokinin. Hormon-hormon pertumbuhan ini berfungsi untuk memacu perpanjangan sel dan merangsang pembentukan akar dan batang tanaman.

Salah satu sumber nitrogen alami dari tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pengganti sumber nitrogen anorganik dalam pembuatan nata adalah kacang hijau (Vigna radiata L.). Kacang hijau memiliki kandungan gizi yang lengkap dibandingkan kedelai dan kacang tanah. Kandungan vitamin pada kacang hijau lebih baik daripada kedelai dan kacang tanah. Selain itu, kacang hijau memiliki kandungan lemak yang rendah dan dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit salah satunya hepatitis (Setyaningtyas, 2012). Berdasarkan penelitian Purwanti (2013), ekstrak kecambah kacang hijau berpengaruh terhadap tebal, kadar serat, dan prosentase rendeman. Tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa, tekstur dan warna lebih menyukai nata de coco dengan penambahan 70% ekstrak kacang hijau (Vigna radiata L.). Berdasarkan penelitian Naufalin (2003), penambahan sukrosa dan ekstrak kecambah yang kurang tepat akan menyebabkan


(2)

produk yang dihasilkan kurang optimal. Penambahan perlakuan ekstrak kecambah yang digunakan ada tiga yaitu 0,25%, 0,5%, dan 0,75%.

Penelitian ini penting dilakukan karena komposisi nutrisi dan hormon yang terkandung pada jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) sudah sesuai dengan kebutuhan bakteri Acetobacter xylinum untuk proses pertumbuhannnya. Selain itu dapat meningkatkan kualitas (ketabalan nata, kadar air, kadar abu, dan kadar serat) nata de coco yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian Iryandi (2014) ketebalan nata yang dihasilkan berkisar antara 0,5 hingga 1,9 cm. Kadar air yang dihasilkan berkisar 98,75% hingga 99,35%. Berdasarkan penelitian Effendi (2009) kadar abu yang dihasilkan berkisar antara 0,19% hingga 1, 44%. Berdasarkan penelitian Iryandi (2014) serst kasar yang dihasilkan berkisar antara 0,55% hingga 1,53%.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan ajar biologi SMA kelas XII semester 2 pada materi bioteknologi, dengan KI (Kompetensi Inti) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. dan KD (Kompetensi Dasar) Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia L.) dan Ekstrak Kecambah Kacang


(3)

Hijau (Vigna radiata L.) Terhadap Kualitas Produk Nata de Coco Sebagai Bahan Ajar Biologi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah:

1. Adakah pengaruh penambahan konsentrasi air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kualitas nata de coco ?

2. Pada konsentrasi berapakah air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) yang optimum terhadap kualitas nata de coco ?

3. Bagaimanakah penerapan pengaruh penambahan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kualitas produk nata de coco sebagai bahan ajar dalam pembelajaran biologi ?

1.3Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tunjuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kualitas nata de coco.


(4)

2. Untuk mengetahui konsentrasi air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) yang optimum terhadap kualitas nata de coco.

3. Untuk mengetahui penerapan pengaruh penambahan air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) terhadap kualitas produk nata de coco sebagai bahan ajar dalam pembelajaran biologi.

1.4 Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

a. Menambah khasanah keilmuan bagi peneliti.

b. Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan bahan alami yang digunakan sebagai bahan nutrisi pembuatan nata de coco.

2. Manfaat Praktis

a. Memberi informasi kepada masyarakat bahwa air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dapat dijadikan sebagai nutrisi bakteri yang memiliki aroma yang khas. Sedangkan pada ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) sebagai sumber nitrogen yang dibutuhkan bakteri pada nata de coco.

b. Memberikan informasi kepada produsen nata de coco bahwa air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) dan ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) dapat dijadikan sebagai bahan pengganti


(5)

cuka dan amonium sulfat (ZA) untuk produk nata de coco, selain itu untuk mengurangi jumlah pemakaian bahan sintetis.

3. Manfaat dalam dunia pendidikan

Memberikan pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dasar bioteknologi serta implikasinya pada berbagai bidang kehidupan karena di dalam silabus biologi SMA kelas XII semester 2 terdapat KI dan KD yang membahas tentang bioteknologi yaitu :

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KD 4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.

1.5 Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan batasan-batasan penelitian agar tidak menyimpang dari rumusan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Air jeruk nipis (Citrus aurantifolia L.) digunakan pada media pertumbuhan bakteri supaya media mempunyai suasana asam dan mencapai pH optimum.

2. Ekstrak kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.) sebagai sumber nitrogen yang dibutuhkan untuk pembuatan nata de coco.


(6)

3. Limbah air kelapa digunakan sebagai substrat.

4. Parameter nata de coco meliputi ketebalan nata, kadar air, kadar abu, kadar serat kasar.

5. Parameter preferensi dengan uji organoleptik terhadap nata de coco.

1.6 Definisi Istilah

1. Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan efek gejala suatu hal terhadap hal lain yang saling mempengaruhi (Poerwadinata. 2006).

2. Ekstrak adalah bahan yang diperoleh dari jaringan hewan atau tumbuhan dengan cara menarik sari patinya menggunakan pelarut yang sesuai dan kemudian memekatkannya hingga tahap tertentu (Hamid, 2010).

3. Kecambah adalah suatu tumbuhan kecil yang baru saja tumbuh dari biji yang disemaikan, biji yang baru tumbuh perakarannya tetapi belum mengeluarkan daun (Hamid, 2010).

4. Nutrisi adalah makanan yang mengandung gizi, produksi senyawa organik dari senyawa anorganik pada tumbuhan autotrof (Hamid, 2010).

5. Subtrat adalah permukaan atau media tempat makhluk melekat dan tumbuh, substansi yang digunakan oleh mikroorganisme sebagai sumber makanan (Hamid, 2010).

6. Bahan ajar adalah segala bahan (baik informasi, alat maupun teks) yang disusun secara sistematis (Prastowo, 2014).