37
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Jurnal Reflektif
Penerapan Jurnal reflektif dalam penelitian ini didefinisikan secara operasional sebagai skor jurnal reflektif selama proses pembelajaran materi
pengelolaan lingkungan. Skor jurnal reflektif diukur dengan teknik non tes. Instrumen ini telah dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur
berlandaskan teori dan dikonsultasikan dengan ahli. Jurnal reflektif memuat lima aspek dengan mengembangkan strategi berpikir metakognitif siswa. Kelima aspek
tersebut meliputi apa yang telah diketahui, kesulitan apa yang dihadapi, apa yang ingin dipelajari lebih lanjut, pengalaman belajar siswa selama mengikuti proses
pembelajaran dan usaha yang akan dilakukan demi mencapai tujuan belajar. Setiap aspek dalam jurnal belajar mempunyai rentang skor 1 sampai 4
sehingga diperoleh skor minimal 5 dan skor maksimal 20. Jurnal reflektif ditulis siswa setiap 10 menit terakhir pada proses pembelajaran pengelolaan lingkungan
sehingga terdapat tiga jurnal reflektif untuk setiap siswa. Persentase rata-rata skor jurnal reflektif di kelas eksperimen disajikan pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 8. Persentase rata-rata skor jurnal reflektif siswa di kelas eksperimen
No. Kriteria
Persentase Jumlah Siswa
1. Sangat Tinggi
53.3 16
2. Tinggi
46.7 14
3. Rendah
- -
4. Sangat rendah
- -
Tabel 8 menunjukkan bahwa siswa yang rata-rata skor jurnal reflektifnya berada pada kategori sangat tinggi lebih banyak daripada siswa yang berada pada
kategori tinggi dan rendah. Siswa yang berada pada kategori skor jurnal belajar sangat tinggi diperoleh 16 siswa dengan perolehan skor antara 17
– 19, sedangkan siswa yang berada pada kategori tinggi diperoleh 14 siswa dengan perolehan skor
13 – 16 dan tidak ada siswa yang memperoleh skor dengan kategori rendah
maupun sangat rendah. Contoh jurnal reflektif dapat dilihat pada Gambar 2.
38
Gambar 2 Contoh jurnal reflektif siswa Sumber: Data peneliti 2013.
39
2. Hasil Belajar Materi Pengelolaan Lingkungan
Data hasil belajar dalam penelitian ini diukur dengan teknik tes yaitu pre test dan post test yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda yang sama yang telah
diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda yang dapat dilihat pada Lampiran 13. Soal pre test diberikan pada awal pembelajaran materi
pengelolaan lingkungan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sedangkan soal post test diberikan pada akhir pembelajaran materi pengelolaan
lingkungan pada kedua kelompok. Data hasil belajar dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai nilai tes materi pengelolaan lingkungan, jadi nilai
maksimum yang diperoleh siswa yaitu 100 dan nilai minimum 0. Nilai tes dalam penelitian ini dikategorikan sebagai data rasio. Hasil belajar siswa dalam
penelitian ini didefinisikan secara operasional sebagai nilai tes materi pengelolaan lingkungan yang diperoleh siswa dalam kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Hasil belajar siswa disajikan dalam Tabel 9 berikut. Tabel 9. Hasil Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sumber Variasi Hasil Pre test
Hasil Post test Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol
Jumlah siswa 30
30 30
30 Nilai Rata-rata
69.47 67.47
85.47 78.93
Simpangan baku 7.39
5.92 8.30
6.03 Nilai Tertinggi
84.00 84.00
100.00 96.00
Nilai Terendah 52.00
56.00 68.00
68.00 Rentang
32.00 28.00
32.00 28.00
Sumber: Data peneliti 2013 Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil pre test pada kelas eksperimen
diperoleh nilai rata-rata = 69,47, simpangan baku = 7,39, nilai tertinggi = 84, dan nilai terendah adalah 52.00. sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata =
67,47, simpangan baku = 5,92, nilai tertinggi = 84, dan nilai terendah adalah 56. Perolehan hasil pre test tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol relatif sama. Hasil post test pada kelas eksperimen
40
diperoleh nilai rata-rata = 85,47, simpangan baku = 8,3, nilai tertinggi = 100, dan nilai terendah adalah 68. sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata = 78,93,
simpangan baku = 6,03, nilai tertinggi = 96, dan nilai terendah adalah 68. Perolehan nilai post-test menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih
baik daripada kelas kontrol. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Peningkatan hasil belajar siswa
No Kelas
Nilai Rata rata Peningkatan
Normal Gain
Kriteria faktor g
Pre test
Post test
pretest - posttest
pretest - posttest
pretest - posttest
1 Eksperimen
69.47 85.47
16.00 52
Sedang 2
Kontrol 67.47
78.93 11.47
35.2 Sedang
Sumber: Data peneliti 2013 Dari tabel diatas diperoleh keterangan normal gain untuk kelas eksperimen
sebesar 52 dan termasuk dalam kategori sedang, normal gain untuk kelas kontrol sebesar 35,2 dan termasuk dalam kategori sedang.
Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata data post test dapat disajikan pada Tabel 11. Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 10.
Tabel 11. Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Post Test
Kelas Rata-rata
dk t
hitung
t
tabel
Kriteria
Eksperimen 85.5
29.0 3.487
2.033 ada perbedaan
Kontrol 78.9
29.0
Sumber: Data peneliti 2013 Hasil uji-t menunjukkan nilai t
hitung =
3.487 t
tabel
= 2,033 maka H ditolak dan H
1
diterima. Jadi terdapat perbedaan rata-rata nilai post-test yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah dilakukan penerapan jurnal belajar
pada kelas eksperimen. Dapat dikatakan bahwa rata-rata kecerdasan siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda dimana hasil belajar kelas eksperimen
85,47 yang diterapkan jurnal reflektif memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dari siswa di kelas kontrol 78,93.
41
3. Pengaruh penerapan jurnal reflektif terhadap hasil belajar