Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan PT. Telkom Divre I Witel Sumut Barat

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. TELKOM

DIVRE I WITEL SUMUT BARAT TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

RIO ARDELTA BARUS 122101076

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : RIO ARDELTA BARUS

NIM : 122101076

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN JUDUL : PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. TELKOM DIVRE I WITEL SUMUT BARAT

Tanggal : ...2015 DOSEN PEMBIMBING

Inneke Qomariah, SE, M.Si NIP.19830720 200604 2 003

Tanggal...2015 KETUA PRODI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal...2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

i

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “PERANAN FASILITAS KERJA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. TELKOM DIVRE I WITEL SUMUT BARAT”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Manajemen Keuangan program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian tugas akhir ini penulis mengucap terima kasih kepada pihak-pihak yang mmberikan bantuan, bimbingan, saran, kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak, CA Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si dan Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Inneke Qomariah, SE, M.Si selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan saran-saran serta bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

4. Seluruh staf pengajar dan staf administrasi/ pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan membekali penulis dengan pengetahuan dalam penyelesaian tugas akhir ini.


(4)

ii

5. Bapak Sahat Charles selaku Manajer Enterprice Service dan Nazrial, SE selaku MGR HR & CDC MEDAN di PT. TELKOM DIVRE I WITEL SUMUT BARAT.

6. Keluarga penulis: Ayah P. Barus; Ibu H. Tarigan; Abang Ricky Suranta Barus S.Pi; adik Asyer Rinaldo Barus, Geby Almina Br Barus, dan Venny Vennesia Br Ginting yang juga turut memberi semangat selama penyelesaian tugas akhir ini.

7. Teman seperjuangan : Ihsan, Hanes, Rio, Reza, Ariza, Habibilah, dan Theresia yang telah memberi dukungan dan saling memberi masukan dalam penyelesaian tugas akhir.

8. Semua pihak, rekan, sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca dan peneliti lainnya.Tuhan Memberkati.

Medan, Juli 2015 Penulis

Rio Ardelta Barus Nim : 122101076


(5)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……….. i

DAFTAR ISI ………. iii

DAFTAR GAMBAR... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….. 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ………... ... 4

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas ……….. 6

B. Visi dan Misi Perusahaan ...………. 14

C. Struktur Organisasi ...………. 14

D. Job Description... ……… 17

E. Jaringan Usaha/Kegiatan ……….... 21

F. Kinerja Terkini Perusahan ... 26

G. Rencana Usaha/Kegiatan ... 27

BAB III. PEMBAHASAN A. Definisi Fasilitas Kerja ... ………. 29

B. Jenis-jenis Fasilitas Perusahaan... ………. 32

C. Produktivitas...………. 38

D. Metode Penelitian ...………. 41

E. Metode Analisis Data ………...……….. 44

F. Hasil Penelitian ... 55

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….……. 63

B. Saran ……….... 64 DAFTAR PUSTAKA


(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo Telkom Tahun 1882 ... 6

Gambar 2.2 Logo Telkom Tahun 1974 ... 7

Gambar 2.3 Logo Telkom Tahun 1991 ... 8

Gambar 2.4 Logo Telkom Tahun 2009 ... 9

Gambar 2.5 Logo Terbaru Telkom ... 9

Gambar 2.6 Logo PT. Telkom Indonesia Tbk ... 13


(7)

v

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Instrument Skala Likert... 43 Tabel 3.2 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas

Perlengkapan Kantor (XA) ... 45 Tabel 3.3 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas

Mesin-mesin Kantor (XB) ... 48 Tabel 3.4 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas

Teknologi dan Informasi Kantor (XC) ... 50 Tabel 3.5 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas

Prasarana Kantor (XD) ... 52 Tabel 3.6 Distribusi Penilaian Responden Terhadap


(8)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi disegala bidang, dalam menghadapi perkembangan tersebut tentu saja diperlukan fasilitas dan peralatan dalam kesiapan sarananya. Kalangan dunia usaha baik instansi pemerintah maupun instansi swasta dalam melakukan usaha sangat membutuhkan fasilitas atau peralatan kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efesien dan hasil kerja yang optimal. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia dalam mengoperasikan fasilitas atau peralatan kerja tersebut.

Pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas karyawan sehingga dapat membentuk tenaga kerja yang produktif. Terampil dan profesional yang bekerja secara efektif dan efisien. Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang oleh perusahaan dalam rangka pelaksanaan strateginya. Disamping itu terdapat pula berbagai faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja, diantaranya adalah sikap mental, pendidikan, keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi dan kesempatan berprestasi.


(9)

Fasilitas adalah sarana dan prasarana untuk melancarkan dan memberikan kemudahan suatu pekerjaan. Kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu. Fasilitas kerja adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana yang dapat membantu memudahkan suatu kegiatan atau aktivitas. Dalam setiap segi proses perkantoran yang produktif, maka perusahaan harus menyediakan fasilitas yang lengkap. Peningkatan produktivitas dapat ditunjang dengan adanya penyediaan fasilitas kerja yang dapat membantu dan memotivasi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan kantor dengan baik (anonim, 2007).

Perusahaan harus membuat perencanaan fasilitas dengan baik, agar fasilitas yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan fasilitas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebelum dan sesudah operasi. Secara umum perencanaan fasilitas mempunyai beberapa fungsi seperti menunjang kegiatan produksi, menggunakan tenaga kerja, peralatan dan ruang serta energi secara efektif, meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja.

Secara umum, tujuan perencanaan fasilitas yaitu untuk menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan material (handling dan penyimpanan), menggunakan (tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi) secara efektif, meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja (Situmorang, 2007).

Penggunaan fasilitas yang efisien dan efektif akan mampu mempermudah pelaksanaan pekerjaan karyawan, sehingga produktivitas perusahaan atau kantor pemerintahan akan dapat mewujudkan tujuannya. Fasilitas kerja terbagi atas dua


(10)

bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Fasilitas sarana kantor contohnya adalah Komputer, Telepon, Faksimile, Printer, Fotocopy, Mesin Tik, dan In Focus. Fasilitas prasarana kantor contohnya adalah Fasilitas Pendidikan, fasilitas olahraga, Rekreasi, Musholla, Kantin, dan Fasilitas Kesehatan (Moekijat, 2006).

Pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa. Dalam hal ini tentu memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak, antara lain tenaga administrasi, tenaga sekretaris, maupun tenaga operasional. Dalam menjalankan aktivitasnya PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menggunakan berbagai macam fasilitas kerja untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas kerja dan ketetapan waktu pengerjaan tugas oleh karyawan. Fasilitas kerja tersebut berupa fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Fasilitas sarana kantor terdiri dari komputer, printer, faximile, In Focus, filling cabinet, portable generating set dan lain-lain. Fasilitas prasarana terdiri dari fasilitas olah raga, kantin, dan Musholla.

Dengan adanya fasilitas kerja yang baik pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat maka diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja staf dan pegawainya. Produktivitas yang meningkatkan dapat di lihat dari cara kerja atau prosedur yang cepat. Prosedur yang cepat karena pegawai maupun karyawan memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik dari karyawan didukung oleh adanya fasilitas kerja.


(11)

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis memilih judul “Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut, “Apakah fasilitas kerja dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Bagian Barat ?”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui apakah fasilitas kerja yang tersedia dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai peranan fasilitas kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

2. Bagi Perusahaan

Bagi PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sebagai bahan masukan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan dengan lebih efektif dan efesien pada masa yang akan


(12)

datang, serta sebagai pertimbangan untuk perbaikan-perbaikan fasilitas yang ada di PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya yang bersangkutan dengan Peranan Fasilitas Kerja Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan.


(13)

6 BAB II

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA A. Sejarah Ringkas

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia.Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik, Bank of New York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

a. Era Colonial

Gambar 1.1 Logo Telkom Tahun 1882


(14)

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf.Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh pemerintah Hindia Belanda kedalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecahmenjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

b. Perumtel

Gambar 2.2 Logo Telkom Tahun 1974

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT


(15)

Indonesian Satellite Corporation Tbk (Indosat) diambil alih pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

c. PT Telekomunikasi Indonesia (persero)

Gambar 2.3 Logo Telkom Tahun 1991

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991. Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkandi Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI), Bursa Saham London (LSE) dan Bursa Saham New York (NYSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas itu adalah 933 juta lembar saham.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT


(16)

Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

d. PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk

Gambar 2.4 Logo Telkom Tahun 2009

Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” (Telkom Baru) yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan, dan pada tahun 2009 momen pendirian sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.

Gambar 2.5

Perubahan Logo Baru Telkom

Pada tanggal 16 Agustus 2013 perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2013 memiliki arti khusus bagi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), karena bersamaan dengan hari jadi tersebut Telkom mempersembahkan tiga Mahakarya untuk Indonesia, yakni Telkomsel, Indonesian


(17)

Digital Network dan Internasional Expansion. Bertepatan dengan momen Hari Kemerdekaan RI tersebut, Telkom mendeklarasikan penampilan baru logo Telkom Indonesia tahun 2013 yang mencerminkan komitmen Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Perayaan tersebut dikemas dalam sebuah event menarik bertajuk “Mahakarya Telkom untuk Indonesia” yang disiarkan secara langsung oleh RCTI, Jumat 16 Agustus 2013.Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan berintegrasi dengan empat aspek dasar perubahan, yaitu transformasi bisnis, infrastruktur, sistem dan model operasi serta sumber daya manusia.

Penyelenggara Telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional, oleh sebab itu perlu menyesuaikan bentuk perusahaan.Untuk itu berdasarkan peraturan pemerintah No.25 tahun 1991, maka bentuk perusahaan umum (perum) dialihkan menjadi Perusahaan Persero (Persero). Bisnis Telkom terbagi menjadi 12 unit operasi regional, yang dikenal dengan nama “witel” dikontrol secara terpusat oleh kantor pusat Telkom Bandung, Jawa Barat.

Tiap witel mempunyai strukutur manajemen tersendiri yang bertanggung jawab terhadap aspek bisnis Telkom dalam wilayah mereka, dari penyediaan jasa telepon hingga kegiatan manajemen dan pengaman, meskipun bukan merupakan perusahaan yang berorientasi kepada laba. Sebagai bagian restrukturisasi, kegiatan bisnis perusahaan terbagi dalam 3 area utama, yaitu: bisnis utama, bisnis sampingan dan jasa pendukung bisnis perusahaan.

Bisnis utama perusahaan adalah menyediakan jasa sambungan lokal dan sambungan lokal jarak jauh. Bisnis yang berhubungan termasuk jasa seluler


(18)

bergerak, saluran sewa telex, penyewaan satelit transponder, VSAT dan berbagi jasa tambahan lainnya. Bisnis sampingan tersebut tidak dioperasikan oleh Telkom secara langsung seluruhnya tetapi melalui kerja sama (Joint Venture), yaitu Telkom mempunyai keuntungan langsung dan tidak langsung. Kemudian bisnis seluler analog dioperasikan oleh Telkom dengan perjanjian pembagian keuntungan bersama investor. Hal ini menjadi perhatian lebih bagi perusahaan untuk mengubah penambahan bisnis sampingan kearah kerjasama.Perusahaan juga merencanakan untuk mendelegasikan perusahaan luar (out source) untuk jasa pendukung bisnis sebagai bagian dari restrukturisasi. PT Telkom Indonesia, Tbk telah menghapus struktur wilayah usaha Telekomunikasi (WITEL) dan diresmikan 7 (tujuh) Divisi Regional. Divisi Regional mempunyai tanggung jawab untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayahnya masing-masing, sedangkan Divisi Network berkewajiban menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri. Melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional. Ketujuh Divisi Regional itu adalah :

1. Divisi Regional I, Sumatera.

2. Divisi Regional II, Jakarta & sekitarnya. 3. Divisi Regional III, Jawa Barat.

4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah & DIY. 5. Divisi Regional V, Jawa Timur.

6. Divisi Regional VI, Kalimantan.

7. Divisi Regional VII, Kawasan Timur Indonesia, meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.


(19)

Masing-masing divisi dikelola oleh suatu tim manajemen yang terpisah berdasarkan prinsip disentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) & pusat keuntungan (Divisi Network), serta divisi lainnya yang mempunyai keuntungan internal secara terpisah. Divisi-divisi pendukung terdiri dari Divisi Pelatihan, Divisi Properti, Divisi Sistem Informasi. Berdasarkan informasi divisi ini, maka kantor pusat diubah menjadi pusat biaya. Berlakunya kebijaksanaan dekonsentrasi menjadikan jumlah SDM menjadi lebih sedikit.

Telkom Divisi I sumatra membawahi 8 kantor daerah pelayanan telekomunikasi (Kandatel) Yaitu :

1. Kandatel Aceh dengan daerah pelayanan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian daerah Provinsi Sumatera Utara (Pangkalan Susu, Pangkalan Brandan).

2. Kandatel Medan dengan daerah pelayanan Kotamadya Medan, sebagian besar Kabupaten Langkat, dan sebagian daerah Kabupaten Deli Serdang (Tanjung Morawa, Perbaungan, Lubuk Pakam dan Galang).

3. Kandatel Sumatera Utara (Sumut) dengan area pelayanan Provinsi Sumatera Utara selain area pelayanan Kandatel Aceh dan Kandatel Medan.

4. Kandatel Sumatera Barat (Sumbar) dengan area pelayanan Provinsi Sumatera Barat.

5. Kandatel Riau Daratan (Ridar) dengan area pelayanan Provinsi Riau kecuali Riau Kepulauan.


(20)

7. Kandatel Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) dengan area pelayanan Provinsi Sumatera Selatan Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung.

8. Kandatel Lampung dengan area pelayanan Provinsi Lampung.

Logo PT Telkom Indonesia, Tbk dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 2.6 Logo PT Telkom Indonesia, Tbk Sumber: PT Telkom Indonesia, Tbk

Makna logo PT Telkom Indonesia, Tbk adalah sebagai berikut:

Penampilan logo baru tersebut mencakup perubahan logo secara menyeluruh dan terintegrasi dengan 4 (empat) aspek dasar perusahaan, yaitu Transformasi Bisnis, Infrastruktur, Sistem dan Model Operasi serta Sumber Daya Manusia.

1. Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru Telkom yaitu TIMES (Telecommunication,

Information, Media & Edutainment,dan Services).

2. Tangan yang meraih keluar, simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi keluar (Empowering).


(21)

3. Jemari tangan, simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat (Assured).

4. Kombinasi tangan dan lingkaran, simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan awal yang baru (Progressive).

5. Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan (Heart).

6. Tulisan Telkom Indonesia, sebagai pandu bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesia Telecommunication Flag Carrier).

Sedangkan warna yang digunakan dalam logo adalah:

1. Warna merah mencerminkan spirit Telkom untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan perusahaan.

2. Warna putih berarti suci, damai, cahaya dan bersatu, yang mencerminkan semangat Telkom untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.

3. Hitam merupakan warna dasar melambangkan kemauan keras. 4. Abu-abu yang merupakan warna transisi melambangkan teknologi.

B. Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi PT Telkom Indonesia, Tbk, yaitu:

“To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (TIMES) player in the region”, (Untuk menjadi

perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment dan Service (TIMES) di kawasan regional).


(22)

a) Menyediakan layanan “more for less” TIMES, dan

b) Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

C. Struktur Organisasi

Secara umum pengertian dari struktur organisasi adalah suatu susunan pekerjaan dari masing – masing pekerjaan yang terdapat dalam suatu perusahaan, mulai dari tingkat yang paling atas sampai dengan tingkat yang paling bawah, yang tersusun sedemikian rupa dalam suatu perusahaan. Organisasi merupakan hal yang paling penting dalam menentukan tujuan perusahaan, atas dasar kerja sama yang mempunyai bentuk dan susunan yang jelas dalam merumuskan tugas setiap unsur antara yang satu dengan yang lainnya dalam hubungan kerja. Selain itu juga untuk memperlancar dan mempermudah pimpinan untuk mengadakan pengawasan terhadap tugasnya.

Agar tujuan organisasi tercapai dengan sebaik-baiknya maka dalam kerja sama harus ada koordinasi yaitu kontak dan keselarasan diantara karyawan maupun kegiatan-kegiatannya, sehingga semua berlangsung secara tertib dan seirama dalam mencapai tujuan organisasi.

Adapun kegunaan dari pembagian tugas dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut :

a) Untuk menghemat waktu, tenaga. b) Mempermudah pelaksanaan kerja.

c) Mencegah adanya pemupukan pekerjaan dalam suatu bagian. d) Mempermudah pengawasan oleh pihak atasan.


(23)

Struktur Organisasi Finance Service PT.Telkom Divre I Witel Sumut Barat

Gambar 2.7 Struktur Organisasi Finance Service Sumber: PT Telkom Indonesia, Tbk

General Manajer Telkom Sumut Barat

MGR FS Witel Sumut Barat

Officer I Finance Service Officer I Cash &

Bank

Officer I Cash in Operation


(24)

D. Job Description

Berikut ini adalah uraian pekerjaan (job description) yang ada di PT. Telkom Divre I pada Finance Service Witel Sumut Barat.

1. General Manajer Telkom Wilayah

General Manajer Telkom Wilayah memiliki tugas pokok sebagai berikut: a. Komando untuk memastikan terlaksananya interelasi lateral (Lateral

Process) antar program eksekusi dari berbagai unit/devisi fungsional dalam rangka pelaksanaan operasi pelayanan customer. Operasi/Infrastruktur/Network/alat produksi dan interelasi dengan stakeholder di wilayahnya.

b. Komando untuk memastikan terlaksananya operasi, namun tidak termasuk terbatasnya dalam hal pengaturan prioritas baik untuk kebutuhan di kota yang bersangkutan maupun kebutuhan operasi atas daerah yang berada dalam lingkup wilayahnya.

c. Komando untuk pergerakan dan pedayagunaan seluruh sumber daya manusia di lingkup operasinya.

d. Koordinasi untuk penyediaan dan optimalisasi penggunaan sarana/sumber daya pendukung aktivitas eksekusi layanan customer dan operasi/Infrastruktur/Network/alat produksi wilayahnya.

e. Komando untuk memastikan pelaksanaan operasi di wilayahnya sesuai dengan kebijakan/bisnis proses yang telah ditentukan oleh unit/divisi fungsional.


(25)

f. Komando koordinasi/supervise/pembinaan operasional baik unit operasi tingkat daerah di lingkup wilayahnya.

g. Komando untuk koordinasi operasi infra daerah dalam lingkup wilayahnya atau lintas wilayah yang khususnya untuk kantor wilayah yang ada di kota “Ex Regional” (Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan kota lain yang bisa dijadikan basis agregat “Regional”).

Tanggung jawab utama General Manager Wilayah:

a. Memastikan seluruh sumber daya (anggaran, sarana pendukung alat produksi dan SDM) yang berada atau dialokasikan di lokasi daerah terkait dimanfaatkan secara optimal untuk melakukan eksekusi seluruh program bisnis Telkom dalam upaya pemenangan kompetisi di lokasi wilayah terkait.

b. Memastikan terkondisinya proses eksekusi seluruh program bisnis pada tingkta speed dan cost leadership yang memadai untuk merespon dinamika kompetisi di lokasi wilayah terkait.

c. Memastikan terlaksana dan terkoordinasinya eksekusi seluruh program bisnis dari berbagai divisi fungsional yang telah dialokasikan ke wilayah yang bersangkutan.

2. Office Manager Finance Service Telkom Divre I Witel Sumut Barat Berfungsi:

a. Memastikan kebutuhan UBIS area operasinya dievaluasi secara cermat dan payment point dikelola efektif untuk tidak menyalahgunakan layanan Cash & Bank dan verifikasi layanan UBIS.


(26)

b. Memastikan setiap transaksi perpajakan UBIS area operasi direview atau diverifikasi dan dilengkapi dengan dokumen yang memadai untuk menjamin kelengkapan eviden-eviden dokumen perpajakan (faktur, bukti potong, spp).

c. Memastikan daftar SPB diverifikasi kesesuaian kewenangan pembayarannya yang jatuh tempo untuk menjamin pembayaran SPB.

d. Memastikan setiap posting atas transaksi Cash In/Cash Out direview dan dinilai untuk menjamin hasil posting telah sesuai dengan dokumen.

e. Memastikan internal control dilaksanakan dengan konsisten pada seluruh point control.

f. Memastikan pencatatan transaksi keuangan dikendalikan untuk menyajikan saldo yang akurat.

3. Officer 1 Cash & Bank Berfungsi:

a. Memastikan program kerja dan kinerja atasan dan data atau informasi lainnya yang relevan dengan pekerjaan dipetakan dan diintegrasikan untuk menyusun program kerja dan sasaran pekerjaan OFF 1 Cash & Bank. b. Memastikan penerimaan kas dan penggunaan kas direview dan diposting. c. Memastikan dokumen-dokumen penerimaan kas dan pengeluaran kas

disimpan.

d. Melakukan verifikasi pengeluaran kas untuk mengendalikan validitas. e. Menghindari terjadinya pelanggaran atas regulasi.


(27)

4. Officer I & II Cash In Operation Berfungsi:

a. Memastikan penerimaan kas dan penggunaan kas direview dan diposting. b. Memverifikasi kesesuaian penerimaan kas dengan rekening koran.

c. Memverifikasi pendapatan yang bersifat tunai maupun piutang. d. Mereview dan memposting pendapatan yang telah diverifikasi. e. Memastikan cash in terkendali dengan baik.

f. Menginisiasi penjelasan-penjelasan pada rekonsiliasi. 5. Officer I Finance Service

Berfungsi:

a. Memastikan seluruh dokumen cash in diverifikasi untuk menyusun jurnal transaksi cash in.

b. Seluruh dokumen transaksi disimpan sesuai dengan prinsip kearsipan yang efektif.

c. Memastikan rekonsiliasi saldo account sekunder dan saldo rekening koran dilaksanakan secara periodik.

d. Memastikan kompetisi yang dipersyaratkan bagi OFF 1 FS ditingkatkan melalui pembentukan keahlian baru yang lebih efektif dan inovatif.

e. Berinteraksi secara berkesinambungan terhadap mitra kerja sehingga membangun kolaborasi yang sinergis dan mendapatkan feed back.

6. Officer II Finance Service Berfungsi:

a. Memposting transaksi perpajakan untuk menjamin akurasi saldo transaksi perpajakan pada SAP tepat waktu.


(28)

b. Menyajikan laporan pajak akurat dan tepat waktu. c. Memastikan dokumen terkait pajak tersimpan.

d. Seluruh tagihan direview dan diverifikasi untuk menjamin dokumen tersebut lengkap dan sesuai dengan memo jurnal dan park dokumen.

E. Jaringan Usaha/Kegiatan

PT. Telkom Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha telekomunikasi dan bisnis utama perusahaan ini yaitu menyediakan sambungan lokal dan sambungan lokal jaraj jauh. Dalam perusahaan PT. Telkom Indonesia terdapat beberapa layanan diantaranya yaitu:

a. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Kabel 1. TELKOM Lokal

TELKOM lokal adalah layanan untuk panggilan antar pekanggan tetap, dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam satu wilayah lokal. Tarif yang dikenakan adalah tarif telpon lokal, yaitu Rp 250 per pulsa

2. TELKOM SLJJ

TELKOM SLJJ (Sambungan Lokal Jarak Jauh), adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor panggilan dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode area. Biaya penggunaan tergantung pada jarak, waktu dan tanggal panggilan ini dilakukan.

3. TELKOM SLI-007

Sebelumnya layanan ini dijuluki dengan TELKOM Internasional Call (TIC) 007, sesuai dengan saat diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei


(29)

2006, kami mengubah namanya menjadi TELKOM SLI-007. TELKOM SLI-007 adalah layanan jasa komunikasi antar Negara dengan menggunakan kode. Layanan ini melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107.

4. TELKOM Speedy

Speedy Broadband Acces merupakan layanan internet pita lebar yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (“ADSL”) dengan kecepatan tinggi hingga 3 Mbps. Speedy menyediakan layanan data, multimedia dan telepon/fax secara bersamaan (simultan) dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada.

b. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel 1. TELKOMFlexi

TELKOMFlexi adalah layanan terkomunikasi suara dan data yang berbasis nirkabel. Layanan ini terbatas pada satu area tertentu dalam arti pelanggan hanya dapat menggunakannya dalam sebuah kode area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah. TELKOMFlexi menawarkan tiga layanan dasar: suara, SMS, dan data dengan kecepatan rendah. Layanan bernilai tambah juga tersedia seperti Ring Back Tone (RBT).

c. Data dan Internet

1. TELKOMGlobal-01017

TELKOMGlobal-01017 merupakan layanan premium panggilan VoIP internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017 untuk panggilan ke lebih dari 253 kode negara tujuan. Tarif layanan ini adalah


(30)

76,9% dari tarif SLI untuk semua negara dan tidak mengenal timeband (tarif flat setiap waktu).

2. TELKOMSave

TELKOMSave adalah layanan panggilan jarak jauh dan panggilan internasioan VoIP standar, sejenis dengan TELKOMGlobal-01017. TELKOMSave merupakan layanan yang menggunakan metode dialing dua tahap. Agar dapat melakukan panggilan internasional atau panggilan jarak jauh, pelanggan terlebih dahulu harus memutar nomor akses, memasukkan nomor PIN, selanjutnya memutar nomor tujuan.

3. TELKOMNet-Instant

TELKOMNet-Instant merupakan layanan akses internet dial-up tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesbilitas.

4. Plasa.com

Layanan portal web PT. Telkom Indonesia yang menyajikan layanan informasi serta komunikasi internet berbahasa Indonesia dengan fokus layanan pada komunitas pendidikan nasional.

5. Kartu i-VAS

Untuk mendukung para pengguna internet, PT. Telkom Indonesia mengeluarkan kartu Internet Value Added Service (“i-VAS”) yang merupakan alat pembayaran prabayar untuk mengakses berbagai konten layanan internet.


(31)

6. Ventus

Ventus merupakan layanan bernilai tambah konvergensi antara email dan sistem seluler (mobile) atau lebih dikenal denga istilah mobile push email yang memungkinkan pengguna seluler melakukan relay email yang umumnya dihubungkan via dekstop dan laptop dialihkan ke smartphone (telepon seluler).

d. Jaringan dan Interkoneksi 1. TELKOMVision

TELKOMVision merupakan brand name dari PT. Indonusa Telemedia, anak perusahaan yang bergerak di bidang TV berbayar. Layanan yang diberikan TELKOMVision terdiri dari TV kabel, akses internet cepat dan TV satelit.

2. TELKOMIntercarrier

TELKOMIntercarrier merupakan layanan interkoneksi untuk penyelenggara jasa dan jaringan lainnya (other licensed operator/OLO).

e. Seluler

1. Telkomsel

Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM atau 3G. Seluruh fitur layanan telkomsel didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan komunikasi dan multimedia.

2. kartuHALO

kartuHalo diperkenalkan pertama kali pada tahun 1995 dan merupakan kartu pascabayar yang paling banyak digunakan. Pada akhir 2009 kami memiliki


(32)

2 (dua) juta pelanggan kartuHalo. Dengan pangsa pasar sekitar 38,2% dari pelanggan pascabayar, kartuHalo tetap menjadi pemimpin pasar pada segmen ini.

3. simPATI

Produk ini merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler di Asia dan merupakan produk Telkomsel yang paling akses. Perbedaan dengan layanan prabayar operator lainnya adalah simPATI memberikan jasa roaming internasional dan bebas roaming nasional/domestik.

4. Kartu AS

Diluncurkan pada tahun 2004 dan produk ini merupakan kartu prabayar yang murah dan terjangkau. Kartu AS dapat digunakan diseluruh Indonesia dengan tarif percakapan yang sangat kompetitif

F. Kinerja Terkini

Kegiatan usaha PT. Telkom Indonesia Tbk yang sudah beroperasi yaitu: jasa telepon dalam negeri merupakan usaha PT. Telkom yang memberikan pendapatan terbesar. Komposisi pendapatan jasa yang meliputi: biaya pasang, biaya abonemen (langganan) bulanan dan biaya pemakaian telepon untuk panggilan lokal dan jarak jauh, pelayanan jasa telepon dalam negeri juga termasuk penyediaan telepon umum, baik kartu maupun koin.

Jasa interkoneksi kepada penyelenggara telekomunikasi lain merupakan jasa telekomunikasi karena adanya penyelenggara sambungan telekomunikasi oleh pihak lain, seperti PT. Indosat. Dari hasil penyelenggara ini PT. Telkom


(33)

Indonesia Tbk memperoleh pendapatan yang diterima dari penyelenggara atau bagi hasil.

Jasa telepon bergerak seluler yaitu penyelenggraan sambungan telepon bergerak seluler (STBS) ini bekerja sama dengan pihak lain atau dengan sistem patungan atau bagi hasil. Jasa satelit merupakan jasa yang disediakan oleh PT. Telkom Indonesia Tbk dari penyewaan transponden satelit dan dimulai tahun 1996 beralih pasa satelindo, namun PT. Telkom terus melanjutkan jasa stasiun bumi untuk hubungan telekomunikasi melalui sistem satelit komunikasi.

Jasa lainnya adalah meliputi jasa internet, e-mail, calling card, telex, telegram, dan lainnya. TELKOMFlexi yang merupakan layanan jasa telekomunikasi tanpa kabel (wireless) dengan teknologi berbasisi CDMA (Code Division Multiple Access). Dan yang terbaru yaitu Indihome dimana indihome ini merupakan layanan triple play dari Telkom yang terdiri dari telepon rumah, internet on fiber atau high speed internet, dan usee tv cable (IP TV) beserta beberapa fitur tambahan seperti Indihome View, Melon, dan Trend Micro Internet Security.

G. Rencana Usaha/Kegiatan

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi, informatika serta optimalisasi sumber daya perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi:


(34)

1. Usaha Utama

a. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Usaha Penunjang

a. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan informatika.

b. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset

bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.


(35)

28 BAB III PEMBAHASAN

A. Definisi Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja merupakan salah satu pendorong untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efesien. Pengembangan teknologi yang semakin maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dalam melakukan sebuah pekerjaan, oleh sebab itu setiap fasilitas kantor yang disediakan harus dapat dikuasai oleh karyawan. Penggunaan fasilitas yang efesien dan efektif akan mampu mempermudah pelaksanaan pekerjaan karyawan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Produktivitas yang meningkat dapat dilihat dari cara kerja atau prosedur yang cepat. Prosedur yang cepat karena karyawan maupun maupun staf memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik dari staf dan karyawan didukung oleh adanya fasilitas kerja (Lupiyaodi, 2006 : 150)

Secara umum, tujuan perencanaan fasilitas kerja yaitu untuk menunjang tujuan organisasi melalui peningkatan material (handling dan penyimpanan), menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang, dan energi secara efektif, meminimalkan investasi modal, mempermudah pemeliharaan, meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja (Situmorang, 2007).

Fasilitas kerja merupakan salah satu faktor penting untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Fungsi peralatan memberikan kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan, agar tercapainya produktivitas kerja. Tidak dapat


(36)

disangka lagi, bahwa fasilitas berupa peralatan kerja sangat diperlukan dalam membina prosedur dan tata kerja Pemerintahan, mempermudah pekerjaan, menghemat waktu, tenaga dan pikiran manusia dalam melaksanakan tugas-tugas rutin yang harus dihadapi dalam menyelesaikan berbagai macam tugas kantor (Hasibuan, 2007)

Fasilitas kerja terbagi atas dua bagian yaitu fasilitas sarana kantor dan fasilitas prasarana kantor. Fasilitas sarana kantor contohnya adalah Komputer, telepon, faksimile, printer, fotocopy, mesin tik, dan in focus. Fasilitas prasarana kantor contohnya adalah fasilitas olahraga, rekreasi, musholla, kantin dan fasilitas kesehatan. Adapun fungsi dari fasilitas kerja tersebut adalah untuk menghemat secara fisik, tenaga dan pikiran manusia dalam melakukan pekerjaannya, mengurangi kebosanan dan keletihan bekerja apabila harus mengejarkan pekerjaan yang berulang-ulang, untuk menghemat waktu, untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan rapi, meningkatkan ketelitian yang sempurna karena jika dilakukan secara manual biasanaya terjadi kesalahan. Dengan demikian perlu ada mesin-mesin elektronik dan fasilitas lain yang mendukung produktivitas kerja. (Moekijat, 2006).

Penggunaan perlengkapan dan mesin-mesin (fasilitas kantor) merupakan salah satu aspek yang menarik perhatian pekerjaan kantor modern. Fasilitas-fasilitas yang cocok memberikan bantuan yang besar kepada efesiensi kantor. Dalam memilih mesin kantor perlu diperhatikan beberapa hal yaitu mesin yang akan dipakai harus benar-benar diperlukan, jenis mesin hendaknya praktis, mesin tersebut hendaknya dapat mengurangi biaya pelaksanaan pekerjaan, mutu mesin harus benar-benar baik, mesin dapat mengurangi kesulitan, mesin dapat


(37)

digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan, pemeliharaan mesin dapat dilakukan dengan mudah, pelatihan untuk menggunakan mesin tersebut dapat dilaksanakan dengan mudah, mesin dapat digunakan dengan mutu pegawai, mesin harus cocok dengan pekerjaan yang akan dilakukan (Moekijat, 2006).

Peralatan kantor yang baik menghemat gerak pegawai, membantu pengawasan pegawai, dan menambah kesehatan dan efesiensi karyawan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan bila membeli peralatan kantor adalah harus menghemat ruang lantai, tinggi meja dan kursi harus sepadan, tidak begitu berat (agar mudah dipindah-pindahkan), fungsinya harus berhubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan, keawetann (perlatan dari logam lebih awet dari pada peralatan yang terbuat dari kayu), resiko kebakaran (peralatan dari logam adalah lebih baik daripada peralatan dari kayu terhadap bahaya kebakaran), harus ada ruangan yang cukup dibawah untuk dapat dibersihkan (Moekijat, 2006).

Fasilitas kantor merupakan hal yang memang harus diperhatikan dan harus ada dalam dukungan segala aktivitas yang ada didalam suatu instansi baik itu instansi pemerintah dan swasta. Biasanya fasilitas kantor digunakan oleh suatu instansi maupun organisasi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakan secara berulang-ulang dengan jumlah banyak sarta dalam bentuk yang sama, sehingga membuang waktu dan membosankan bagi yang mengerjakan karena memerlukan ketelitian dalam pengerjaannya untuk mencegah terjadinya kesalahan,


(38)

B. Jenis-jenis fasilitas yang ada di PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat

PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan berbagai fasilitas untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat.

Beberapa fasilitas kerja karyawan yang terdapat pada PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat.

1. Fasilitas Sarana Kantor a. Komputer

Komputer merupakan salah satu alat elektronik yang berfungsi untuk mengolah data dengan menggunakan suatu program tertentu untuk menghasilkan informasi. Komputer sangat dibutuhkan dan berguna untuk mendukung tugas-tugas kantor.

Keuntungan dari penggunaan komputer antara lain :

1. Komputer dapat menyimpan banyak data, baik itu disket, CD, maupun di flash disk dan dapat dilihat kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan kembali sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga.

2. Komputer dapat digunakan untuk mencari informasi mengenai berita-berita yang dibutuhkan melalui internet.

3. Komputer juga dapat digunakan untuk mengirimkan informasi maupun data-data lainnya ke instansi atau organisasi lainnya melalui penggunaan e-mail.


(39)

Kerugian dari penggunaan komputer antara lain :

1. Memerlukan tenaga yang benar-benar cakap dan ahli dalam menggunakan komputer.

2. Komputer memerlukan ketelitian dan biaya lebih dalam merekrut tenaga kerja.

3. Memerlukan biaya yang lebih untuk membeli, merawat, dan memelihara fasilitas kantor terutama komputer.

b. Laptop

Laptop adal mudah) yang terintegrasi pada sebuah casing. Laptop diberikan kepada Pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sesuai dengan kebutuhannya.

c. Printer

Printer merupakan fasilitas kantor yang dipergunakan untuk mencetak hasil pengetikan baik itu berbentuk data, laporan maupun surat-surat yang diketik melalui komputer. Melalui printer, hasil ketikan dapat dicetak serta diketahui dengan jelas dan melalui printer juga data-data dapat diperbanyak selayaknya mesin photo copy.

d. Scanner

Scanner adalah suatu alat elektronik yang fungsinya mirip dengan mesin fotokopi. Mesin fotocopy hasilnya dapat langsung dilihat pada kertas sedangkan scanner hasilnya ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat dirubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus yang kemudian dapat disimpan sebagai file text, dokumen dan gambar.


(40)

e. Mesin Photo Copy

Mesin photo copy merupakan mesin yang dapat digunakan untuk menggandakan warkat/surat dan data-data dengan jenis kertas seperti HVS, duplicator, roneo, dan sebagainya. Untuk itu,mesin photo copy sangat penting dalam penggandaan suatu data.

f. Wifi

Wifi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity yaitu sebuah media penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan untuk komunikasi atau mentransfer program dan data dengan kemampuan yang sangat cepat.

Kelebihan dari menggunakan wifi yaitu lebih portable, artinya kita tidak repot dengan memikirkan kabel penghubung ke hotspot. Dan juga, akses transfer data lebih cepat (ini bisa diperoleh jika peralatan kita masih dalam jangkauan pusat hotspot. Namun ada juga kelemahan dari wi-fi ini, yaitu sering di hack (dibobol) oleh orang lain

g. Telepon

Telepon merupakan alat yang digunakan untuk melakukan suatu komunikasi antara satu orang dengan orang lain di tempat yang berbeda. Telepon merupakan fasilitas yang sangat penting bagi perusahaan karena dapat menghubungkan langsung pegawai dengan orang lain yang berada di tempat yang berbeda dan jarak yang jauh.

h. Faksimile (fax)

Faksimile adalah alat untuk mengirim dan menerima data atau dokumen sesuai dengan aslinya, baik berupa tulisan maupun gambar dalam waktu singkat


(41)

tanpa merusak data aslinya. Faksimile sangat berperan penting bagi pegawai untuk mengerjakan aktivitas kantor yang berhubungan dengan pengiriman data.

Faksimile dapat dikatakan juga sebagai mesin photo copy jarak jauh dikarenakan faksimile merupakan perangkat komunikasi yang digunakan untuk pengiriman/penerimaan data melalui jaringan komunikasi berdasarkan proses scanning disisi pengirim dan printing di sisi penerima.

i. Alat Tulis Kantor (ATK)

Alat Tulis Kantor (ATK) merupakan perlengkapan yang sangat dibutuhkan pegawai/karyawan demi berlangsungnya operasional kantor. Alat Tulis Kantor (ATK) berupa pulpen, pensil, gunting, kertas, kalkulator, kalender meja, lem, klip,dll.

j. Air Conditioner (AC)

Pada setiap ruang kerja pegawai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat terdapat satu buah Air Conditioner (AC).

k. Televisi (TV)

Pada setiap ruang kerja pegawai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat terdapat satu buah televisi (TV). Sarana ini digunakan para pegawai ketika jam istirahat kerja atau waktu senggang selama bekerja.

l. Lemari

Lemari pada ruang kerja pegawai berfungsi untuk menyimpan surta-surat, laporan dan dokumen-dokumen penting lainnya.


(42)

m. Meja Kantor

Meja kantor adalah bentuk furnitur yang digunakan untuk membaca, menulis,menempatkan peralatan kantor seperti komputer, mesin fax dan sebagainya di kantor. Meja Kantor juga menyediakan penyimpanan untuk beberapa perlengkapan kantor dan alat tulis.

n. Kursi Kantor

Kursi kantor adalah salah satu factor yang dapat menciptakan kenyamanan dalam bekerja.

o. Lampu

Lampu merupakan alat penerangan yang member efek cahaya pada ruangan kerja pegawai.

2. Fasilitas Prasarana Kantor a. Olahraga

Prasarana olahraga yang disediakan pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat yaitu tenis meja, lapangan bola volley, lapangan bulu tangkis dan senam. Prasarana olahraga yang disedikan pada PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat digunakan para pegawai guna menunjang kebugaran jasmani dan setiap hari Jum’at,seluruh pegawai mengikuti senam yang diadakan di halaman parkir tepatnya dibelakang gedung.

b. Mushola

Mushola merupakan prasarana yang disediakan PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sebagai tempat beribadah bagi umat muslim untuk menuaikan sholat.


(43)

c. Jaminan Sosial

Jaminan sosial memberikan perhatian dan pelayanan kepada setiap pegawai. Adapun jaminan sosial yang diberikan kepada pegawai antara lain :

1. Jasa Asuransi

Jasa asuransi diberikan bagi setiap pegawai mengganti pendapatan yang hilang pada saat kematian atau seseorang tidak mampu bekerja secara normal. Asuransi yang diberikan kepada Pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat adalah asuransi kesehatan.

2. Taperum (Tabungan Perumahan)

Taperum (Tabungan perumahan) merupakan tabungan yang diberikan kepada pegawai yang sudah pensiun, dipotong dari gaji setiap bulannya.

d. Kantin

PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat memiliki satu buah kantin yang menjual makanan berat, makanan ringan, berbagai jenis minuman. Dengan adanya kantin, para pegawai dapat dengan mudah memperoleh makanan dan minuman baik untuk sarapan maupun untuk makan siang.

e. Kendaraan Dinas

Kendaraan dinas merupakan alat bantu untuk kelancaran pelaksanaan tugas agar meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan perusahaan kepada masyarakat. Kendaraan dinas berupa mobil. Pemakaian kendaraan dinas berlaku selama pegawai masih berstatus sebagai Pegawai yang aktif (belum pensiun).


(44)

Polsus (Poliklinik khusus) merupakan layanan kesehatan yang disediakan PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat. Setiap Pegawai yang berobat di Polsus (Poliklinik khusus) ditangani oleh dokter umum. Layanan yang diberikan seperti check up, operasi gigi, memberikan obat yang telah diresep oleh dokter serta menangani penyakit ringan. Setiap Pegawai yang berobat di Polsus (Poliklinik khusus) tidak dikenakan biaya (gratis).

Sumber : PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat. (2015)

C. PRODUKTIVITAS

Produktivitas merupakan salah satu hal yang paling pokok dalam pencapaian suksesnya perusahaan, karena itu manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakn penggerak faktor-faktor lainnya harus dapat dirangkum menjadi satu kesatuan di dalam melaksanakan proses produksi dalam perusahaan yang paling efektif dan efisien. Efisien adalah usaha pada produksi untuk memberantas segala pemborosan bahan dan tenaga kerja maupun gajala yang merugikan (Ndraha, 2006).

Sedangkan produktivitas merupakan perbandingan secara ilmu hitung antar jumlah yang dihasilkan dengan jumlah setiap sumber yang digunakan selama produksi berlangsung. Ada sebagian orang beranggapan bahwa produk sama dengan produktivitas, padahal masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda (Ndraha, 2006).

Melalui pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas pegawai sehingga dapat terbentuk tenaga kerja yang produktif, terampil dan professional yang bekerja secara efektif dan efisien karena sumber daya manusia


(45)

merupakan faktor yang sangat menentukan bagi peningkatan produktivitas. Selain faktor yang sangat menentukan bagi peningkatan produktivitas faktor-faktor lainnya seperti mesin, perlatan, dan sebagainya. Dengan kata lain pegawai merupakan kunci tercapainya produksi barang dan jasa sesuai dengan yang direncanakan dan mampu bersaing dipasaran. Tingginya produktivitas kerja berarti meningkatkan pendapatan staf dan pegawai dan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaaan. Pendapat mengenai pengertian produktivitas secara umum adalah rasio antara hasil kegiatan (output) dengan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (Anoraga, 2005).

Sikap pegawai mengoperasikan peralatan sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Kunci keberhasilan perusahaan yang unggul dalam mencapai produktivitas yang tinggi adalah mendorong dan menuntut prestasi staf dan pegawai, menghargai staf dan pegawai sebagai suatu pribadi manusia, mempengaruhi staf dan pegawai, memberikan pelatihan teknologi dan memperlakukan mereka sebagai orang dewasa (Anoraga, 2005) .

Jadi, dengan demikian pengertian produktivitas pada prinsipnya adalah perbandingan yang terbaik atau rasionalitas antara hasil nyang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan sumber-sumber dan waktu yang dipergunakan atau input, selanjutnya pengertian produktivitas terus meningkat meliputi semua bidang ilmu pengetahuan (Anoraga, 2005).

Produktivitas kerja merupakan pelaksanaan pekerjaan dengan cara tertentu tanpa mengurangi maksud dan tujuan yang hendak dicapai seperti dengan cara mempermudah sistem pekerjaan, menekan biaya serendah mungkin, menghemat waktu dan sebagainya (Gie, 2009).


(46)

Konsep produktivitas menurut Piagam Oslo 1984 adalah sebagai berikut yaitu Produktivitas adalah konsep universal, yang dimaksud adalah menyediakan banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan menggunakan semakin sedikit sumber-sumber daya (Moekijat, 2006).

1. Produktivitas didasarkan pada multi disiplin yang secara efektif merumuskan tujuan, rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumber-sumber daya sacara efisien namun tetap menjaga kualitas.

2. Produktivitas secara terpadu melibatkan semua usaha manusia dengan menggunakan modal, keterampilan, teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber daya lainnya. Tujuannya untuk perbaikan kehidupan yang bermanfaat bagi seluruh kehidupan manusia, melalui pendekatan konsep produktivitas secara menyeluruh.

3. Produktivitas berbeda pada masing-masing negara sesuai dengan kondisi, potensi dan kekurangan serta harapan-harapan yang dimiliki oleh Negara yang bersangkutan dalam jangka pendek dan jangka panjang, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam melaksanakan pendidikan, pelayanan dan komunikasi.

4. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu, teknologi dan teknik-teknik manajemen, akan tetapi mengandung filosofis dan sikap yang didasarkan pada motivasi yang kuat untuk mencapai mutu kehidupan yang lebih baik.

Menurut Dewan Produktivitas Nasional 1983, pengertian produktivitas adalah sebagai berikut (Yuli, 2005) :


(47)

1. Produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

2. Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan seluruh sumber daya yang digunakan.

Melihat pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan bahwa Produktivitas adalah perbandingan antara hasil suatu pekerjaan pegawai dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian metode kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moloeng, 2004:6). Sedangkan penelitian metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2009: 14). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel Fasilitas Perlengkapan Kanto, variabel Fasilitas Mesin-mesin

Kantor, variabel Fasilitas Teknologi dan Informasi Kantor, variabel Fasilitas Prasarana Kantor, dan Variabel Produktivitas karyawan.


(48)

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Telkom Divre Regional I Sumut Barat, Jalan Prof. H. M. Yamin SH, No.2 Medan dan Penelitian dilakukan pada bulan April 2015.

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Situmorang dan Lutfi, 2012:6).

Skala likert akan menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut digunakan sebagai dasar dalam menyusun instrument yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan (Sugiyono, 2006:98).

Tabel 3.1

Instrument Skala Likert

No Jawaban Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1


(49)

4. Jenis Data

Penelitian menggunakan 2 (dua) jenis data di dalam melakukan penelitian untuk membantu memecahkan masalah, yaitu :

1. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan dalam bentuk kuesioner yang dibagikan kepada Pegawai PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat

2. Data sekunder

data-data yang diperoleh dari sumber-sumber lain atau literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian.

5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pernyataan yang diberikan secara langsung kepada responden.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan penelitian.


(50)

E. METODE ANALISIS DATA 1. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan salah satu metode analisis dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

2. Hasil Analisis Deskriptif

Metode deskriptif responden merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah primer berupa kuesioner yang berisikan pernyataan-pernyataan yang dibuat untuk mendapatkan informasi yang relevan dan dibutuhkan untuk menganalisis masalah penelitian yang telah diisi oleh responden penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah Pegawai PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat

3. Analisis Deskriptif Variabel

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert untuk menyatakan produktivitas penggunaan fasilitas pada PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat. Jumlah seluruh pertanyaan ada 27 butir yang terdiri dari 7 pertanyaan untuk variabel Fasilitas Perlengkapan Kantor, 5 pertanyaan untuk variabel Fasilitas Mesin-mesin Kantor, 5 pertanyaan untuk variabel Fasilitas Teknologi dan Informasi Kantor, 5 pertanyaan untuk variabel Fasilitas Prasarana Kantor dan 5 pertanyaan Produktivitas Karyawan.


(51)

Berikut adalah tabel- tabel yang menjelaskan secara deskriptif presentase hasil penelitian setiap variabel.

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas Perlengkapan Kantor (XA)

Tabel 3.2

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Perlengkapan Kantor (XA)

Produktivitas Penggunaan Fasiltas Perlengkapan Kantor

Item STS TS N S SS Total

%

Total Responden

F % F % F % F % f %

Item 1 2 7.1429 3 10.7143 2 7.14286 17 60.714 4 14.286 100 28 Item 2 3 10.714 3 10.7143 6 21.4286 12 42.857 4 14.286 100 28 Item 3 0 0 2 7.14286 6 21.4286 14 50 6 21.429 100 28 Item 4 1 3.5714 1 3.57143 6 21.4286 17 60.714 3 10.714 100 28 Item 5 2 7.1429 6 21.4286 1 3.57143 13 46.429 6 21.429 100 28 Item 6 2 7.1429 4 14.2857 2 7.14286 15 53.571 5 17.857 100 28 Item 7 2 7.1429 0 0 1 3.57143 18 64.286 7 25 100 28

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, Microsoft Excel 2007, 2015) Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 28 orang responden terhadap variabel fasiltas perlengkapan kantor yaitu :

1. Pada butir pertanyaan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 4 responden atau sekitar 14,2 % yang sangat setuju bahwa PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan perabot dengan kuantitas sesuai dengan kebutuhan pegawai. Sekitar 17 responden atau sekitar 60,7 % menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar 7,1% menyatakan netral, 3 responden atau sekitar 10,7 % menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1% menyatakan sangat tidak setuju. 2. Pada butir pertanyaan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 4

responden atau sekitar 14,2 % yang sangat setuju bahwa PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan


(52)

perabot dengan kualitas baik sehingga memberikan kenyamanan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Sekitar 12 responden atau sekitar 42,8 % menyatakan setuju, 6 responden atau sekitar 21,4% menyatakan netral, 3 responden atau sekitar 10,7 % menyatakan tidak setuju, dan 3 responden atau sekitar 10,7 % menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada butir pertanyaan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 6 responden atau sekitar 21,4 % yang sangat setuju bahwa Lampu yang tersedia pada setiap ruang kerja pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat memberikan penerangan yang baik sehingga menciptakan kenyamanan bagi pegawai dalam bekerja. Sekitar 14 responden atau sekitar 50 % menyatakan setuju, 6 responden atau sekitar 21,4 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan tidak setuju.

4. Pada butir pertanyaan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 3 responden atau sekitar 10,7 % yang sangat setuju bahwa PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan Alat Tulis Kantor (ATK) yang mencukupi sehingga mampu memenuhi kebutuhan pegawai. Sekitar 17 responden atau sekitar 60,7 % menyatakan setuju, 6 responden atau sekitar 21,4 % menyatakan netral, 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan sangat tidak setuju.

5. Pada butir pertanyaan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 6 responden atau sekitar 21,4 % yang sangat setuju bahwa PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan AC


(53)

(Air Conditioner) pada setiap ruang kerja pegawai sehingga menciptakan suasana ruangan kerja yang sejuk. Sekitar 13 responden atau sekitar 46,4% menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan netral, 6 responden atau sekitar 21,4 % reponden menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan sangat tidak setuju.

6. Pada butir pertanyaan enam dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 5 responden atau sekitar 17,8 % yang sangat setuju bahwa televisi (TV) yang tersedia pada ruang kerja pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat hanya boleh dinyalakan ketika jam istirahat kerja atau waktu senggang selama bekerja. Sekitar 15 responden atau sekitar 53,5 % menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral, 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan tidak setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan sangat tidak setuju. Pada butir pertanyaan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 7 responden atau sekitar 25 % yang sangat setuju bahwa ketersediaan segala fasilitas berupa perabot yang memadai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat memotivasi pegawai untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi. Sekitar 18 responden atau sekitar 64,2 % menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan sangat tidak setuju.

7. Pada butir pertanyaan tujuh dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 7 responden atau sekitar 25 % yang sangat setuju bahwa Ketersediaan segala fasilitas berupa perabot yang memadai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat memotivasi pegawai untuk


(54)

memberikan kinerja yang lebih baik lagi. Sekitar 18 responden atau sekitar 64,2 % menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,6 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1% menyatakan sangat tidak setuju.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas Mesin-mesin Kantor (XB)

Tabel 3.3

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Mesin-mesin Kantor (XB)

Produktivitas Penggunaan Failitas Mesin-mesin Kantor

Item STS TS N S SS Total

%

Total Responden

f % f % F % F % f %

Item 1 0 0 2 7.14286 1 3.57143 18 64.286 7 25 100 28 Item 2 1 3.5714 2 7.14286 1 3.5714 14 50 10 35.714 100 28 Item 3 0 0 0 0 4 14.2857 12 42.857 12 42.857 100 28 Item 4 0 0 0 0 2 7.14286 15 53.571 11 39.286 100 28 Item 5 0 0 2 7.14286 2 7.14286 15 53.571 9 32.143 100 28

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, Microsoft Excel 2007, 2015)

Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 28 orang responden terhadap variabel fasiltas mesin-mesin kantor yaitu :

1. Pada butir pertanyaan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 7 responden atau sekitar 25 % yang sangat setuju bahwa komputer dan laptop disediakan bagi pegawai sesuai dengan kebutuhan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Sekitar 18 responden atau sekitar 64,2 % menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan tidak setuju.

2. Pada butir pertanyaan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 10 responden atau sekitar 35,7 % yang sangat setuju bahwa pegawai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat mampu mengoperasikan komputer dan laptop dengan baik. Sekitar 14


(55)

responden atau sekitar 50 % menyatakan setuju, 1 responden atau sekitar 3,5% menyatakan netral, 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan tidak setuju, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada butir pertanyaan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 12 responden atau sekitar 42,8 % yang sangat setuju bahwa penggunaan komputer dan laptop dengan baik mampu meningkatkan produktivitas pegawai dalam bekerja. Sekitar 12 responden atau sekitar 42,8 % menyatakan setuju, dan 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan netral.

4. Pada butir pertanyaan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 11 responden atau sekitar 39,2 % yang sangat setuju bahwa printer yang tersedia mempermudah pegawai dalam mencetak hasil pengetikan berbentuk data yang diketik melalui komputer maupun laptop. Sekitar 15 responden atau sekitar 53,5 % menyatakan setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral.

5. Pada butir pertanyaan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 9 responden atau sekitar 32,1 % yang sangat setuju bahwa mesin photo copy sangat membantu pegawai dalam hal penggandaan suatu data. Sekitar 15 responden atau sekitar 53,5 % menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan tidak setuju.


(56)

c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas Teknologi dan Informasi Kantor (XC)

Tabel 3.4

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Teknologi dan Informasi Kantor (XC)

Produktivitas Penggunaan Teknologi dan Informasi Kantor

Item STS TS N S SS Total

%

Total Responden

F % F % F % f % f %

Item 1 0 0 2 7.14286 3 10.7143 14 50 9 32.143 100 28 Item 2 0 0 1 3.57143 3 10.7143 14 50 10 35.714 100 28 Item 3 0 0 1 3.57143 2 7.14286 12 42.857 13 46.429 100 28 Item 4 0 0 1 3.57143 2 7.14286 11 39.286 14 50 100 28 Item 5 0 0 0 0 2 7.14286 10 35.714 16 57.143 100 28

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, Microsoft Excel 2007, 2015)

Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 28 orang responden terhadap variabel fasiltas teknologi dan informasi kantor yaitu :

1. Pada butir pertanyaan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 9 responden atau sekitar 32,1 % yang sangat setuju bahwa faksimilie (fax) dan telepon digunakan pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat untuk menyampaikan informasi yang berhubungan dengan pekerjaannya. Sekitar 14 responden atau sekitar 50 % menyatakan setuju, 3 responden atau sekitar 10,7 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan tidak setuju.

2. Pada butir pertanyaan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 10 responden atau sekitar 35,7 % yang sangat setuju bahwa penggunaan faksimile (fax) dan telepon dapat menghemat waktu kerja pegawai. Sekitar 14 responden atau sekitar 50 % menyatakan setuju, 3 responden atau sekitar 10,7


(57)

% menyatakan netral, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan tidak setuju.

3. Pada butir pertanyaan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 13 responden atau sekitar 46,4 % yang sangat setuju bahwa jaringan wifi yang disediakan PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sangat bermanfaat bagi pegawai. Sekitar 12 responden atau sekitar 42,8 % menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan tidak setuju.

4. Pada butir pertanyaan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 14 responden atau sekitar 50 % yang sangat setuju bahwa pegawai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menggunakan wifi untuk memperoleh informasi yang dapat menunjang kinerja pegawai. Sekitar 11 responden atau sekitar 39,2 % menyatakan setuju, 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral, dan 1 responden atau sekitar 3,5 % menyatakan tidak setuju.

5. Pada butir pertanyaan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 16 responden atau sekitar 57,1 % yang sangat setuju bahwa jaringan wifi mempermudah pegawai dalam menyampaikan dan memperoleh informasi dari luar kantor instansi. Sekitar 10 responden atau sekitar 35,7 % menyatakan setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral.


(58)

d. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Fasilitas Prasarana Kantor (XD)

Tabel 3.5

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Fasilitas Prasarana Kantor (XD) Produktivitas Penggunaan Prasarana Kantor

Item STS TS N S SS Total

%

Total Responden

f % F % F % f % f %

Item 1 0 0 0 0 4 14.2857 16 57.143 8 28.571 100 28 Item 2 0 0 0 0 7 25 13 46.429 8 28.571 100 28 Item 3 0 0 0 0 4 14.2857 17 60.714 7 25 100 28 Item 4 0 0 2 7.14286 5 17.8571 14 50 7 25 100 28 Item 5 0 0 0 0 4 14.2857 15 53.571 9 32.143 100 28

Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner, Microsoft Excel 2007, 2015

Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 28 orang responden terhadap variabel fasiltas prasarana kantor yaitu :

1. Pada butir pertanyaan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 8 responden atau sekitar 28,5 % yang sangat setuju bahwa fasilitas prasarana kantor berupa mobil merupakan alat bantu untuk kelancaran pelaksanaan tugas pegawai. Sekitar 16 responden atau sekitar 57,1 % menyatakan setuju, dan 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan netral.

2. Pada butir pertanyaan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 8 responden atau sekitar 28,5 % yang sangat setuju bahwa kendaraan dinas berupa mobil diberikan kepada pegawai sesuai dengan kebutuhan pegawai, Sekitar 13 responden atau sekitar 46,2 % menyatakan setuju, dan 7 responden atau sekitar 25 % menyatakan netral.

3. Pada butir pertanyaan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 7 responden atau sekitar 25 % yang sangat setuju bahwa kendaraan dinas dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Sekitar


(59)

17 responden atau sekitar 60,7 % menyatakan setuju, dan 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan netral.

4. Pada butir pertanyaan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 7 responden atau sekitar 25 % yang sangat setuju bahwa pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menggunakan kendaraan dinas hanya untuk keperluan kerja. Sekitar 14 responden atau sekitar 50 % menyatakan setuju, 5 responden atau sekitar 17,8 % menyatakan netral, dan 2 responden atau sekitar 7,14 % menyatakan tidak setuju.

5. Pada butir pertanyaan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 9 responden atau sekitar 32,1 % yang sangat setuju bahwa ketersediaan kendaraan dinas mampu meringankan kerja pegawai. Sekitar 15 responden atau sekitar 53,5 % menyatakan setuju, dan 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan netral.

e. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produktivitas Karyawan (XE)

Tabel 3.6

Distribusi Penilaian Responden Terhadap Produktivitas Karyawan (XE)

Produktivitas Karyawan

Item STS TS N S SS Total

%

Total Responden

f % F % F % F % F %

Item 1 0 0 0 0 2 7.14286 15 53.571 11 39.286 100 28 Item 2 0 0 0 0 2 7.14286 10 35.714 16 57.143 100 28 Item 3 0 0 0 0 2 7.14286 15 53.571 11 39.286 100 28 Item 4 0 0 0 0 2 7.14286 17 60.714 9 32.143 100 28 Item 5 0 0 0 0 4 14.2857 10 35.714 14 50 100 28


(60)

Berdasarkan Tabel 3.6 menunjukkan hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 28 orang responden terhadap variabel fasiltas prasarana kantor yaitu :

1. Pada butir pertanyaan satu dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 11 responden atau sekitar 39,2 % yang sangat setuju bahwa pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat mempertanggungjawabkan pekerjaan yang di lakukan. Sekitar 15 responden atau sekitar 53,6 % menyatakan setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral.

2. Pada butir pertanyaan dua dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 16 responden atau sekitar 57,1 % yang sangat setuju bahwa Pimpinan PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat disiplin dalam bekerja. Sekitar 10 responden atau sekitar 35,8 % menyatakan setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral.

3. Pada butir pertanyaan tiga dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 11 responden atau sekitar 39,3 % yang sangat setuju bahwa Pimpinan PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menjaga hubungan baik dengan bawahan. Sekitar 15 responden atau sekitar 53,5 % menyatakan setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral.

4. Pada butir pertanyaan empat dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 9 responden atau sekitar 32,1 % yang sangat setuju bahwa pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat melakukan pekerjaan dengan maksimal. Sekitar 17 responden atau sekitar 60,8 % menyatakan setuju, dan 2 responden atau sekitar 7,1 % menyatakan netral.


(61)

5. Pada butir pertanyaan lima dari kuesioner yang disebar dan dianalisis terdapat 14 responden atau sekitar 50 % yang sangat setuju bahwa pegawai PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat bekerja tepat waktu. Sekitar 10 responden atau sekitar 35,8 % menyatakan setuju, dan 4 responden atau sekitar 14,2 % menyatakan netral.

F. HASIL PENELITIAN

a. Pengaruh Fasilitas Perlengkapan Kantor terhadap produktivitas karyawan

Fasilitas perlengkapan kantor merupakan fasilitas yang disediakan kantor dengan

kuantitas dan kualitas sesuai dengan kebutuhan. Fasilitas perlengkapan kantor yaitu perabot, ATK (Alat Tulis Kantor), televisi (TV), Air Conditioner (AC), dan lain sebagainya. Penggunaan fasilitas perlengkapan kantor dengan efektif akan mampu memberikan kenyamanan bagi Pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat dalam melakukan aktivitas kantor serta mampu memotivasi Pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa fasilitas

perlengkapan kantor berpengaruh baik terhadap peranan fasilitas kerja pada PT.

Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat dengan hasil jawaban responden pada variabel fasilitas perlengkapan kantor (XA) yang terdiri dari variabel XA 1 terdapat 17 responden atau 60,7 % dari 28 responden setuju bahwa PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan perabot dengan kuantitas sesuai dengan kebutuhan


(62)

pegawai, pada variabel XA 2 terdapat 12 responden atau 42,9 % dari 28 responden setuju bahwa PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan perabot dengan kualitas baik sehingga memberikan kenyamanan bagi pegawai dalam melakukan pekerjaan sehari-hari, variabel XA 3 terdapat 14 responden atau 50 % dari 28 responden setuju bahwa lampu yang tersedia pada setiap ruang kerja pegawai pada PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat memberikan penerangan yang baik sehingga menciptakan kenyamanan bagi pegawai dalam bekerja, pada variabel XA 4 terdapat 17 responden atau 60,7 % dari 28 responden setuju bahwa PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan Alat Tulis Kantor (ATK) yang mencukupi sehingga mampu memenuhi kebutuhan pegawai, pada variabel XA 5 terdapat 13 responden atau 46,4 % dari 28 responden setuju bahwa PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menyediakan AC (Air Conditioner) pada setiap ruang kerja pegawai sehingga menciptakan suasana ruangan kerja yang sejuk, pada variabel XA 6 terdapat 15 responden atau 53,6 % dari 28 responden setuju bahwa televisi (TV) yang tersedia pada ruang kerja pegawai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat hanya boleh dinyalakan ketika jam istirahat kerja atau waktu senggang selama bekerja, dan pada variabel XA 7 terdapat 18 responden atau 64,3 % dari 28 responden setuju bahwa ketersediaan segala fasilitas berupa perabot yang memadai pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat memotivasi pegawai untuk memberikan kinerja yang lebih baik lagi.


(1)

58

wifi yang disediakan pada PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sangat bermanfaat bagi pegawai, variabel XC 4 terdapat 14 responden atau 50 % dari 28 responden sangat setuju dan bahwa 11 responden atau 39,3 % dari 28 responden setuju bahwa pegawai pada PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menggunakan wifi untuk memperoleh informasi yang dapat menunjang kinerja pegawai, dan pada variabel XC 5 terdapat 16 responden atau 57,1 % dari 28 responden sangat setuju dan bahwa 10 responden atau 35,7 % dari 28 responden setuju bahwa jaringan wifi mempermudah pegawai dalam menyampaikan dan memperoleh informasi dari luar kantor instansi.

d. Pengaruh Fasilitas Prasarana Kantor terhadap produktivitas

karyawan

Fasilitas Prasarana Kantor merupakan fasilitas yang diberikan kepada pegawai berupa kendaraan dinas yaitu mobil. Fasilitas ini sangat membantu untuk kelancaran pelaksanaan tugas Pegawai PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat. Penggunaan fasilitas prasarana kantor dengan efektif mampu menproduktivitaskan waktu kerja pegawai serta dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat kepada masyarakat.

Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa fasilitas prasarana kantor berpengaruh baik terhadap produktivitas pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat dengan hasil pengolahan data menggunakan variabel, dimana jawaban responden pada variabel fasilitas prasarana kantor (XD) yang terdiri dari variabel XD 1 terdapat 16


(2)

responden atau 57,1 % dari 28 responden setuju bahwa fasilitas prasarana kantor berupa mobil merupakan alat bantu untuk kelancaran pelaksanaan tugas pegawai, variabel XD 2 terdapat 13 responden atau 46,4 % dari 28 responden setuju bahwa kendaraan dinas berupa mobil diberikan kepada pegawai sesuai dengan kebutuhan pegawai, variabel XD 3 terdapat 17 responden atau 60,7 % dari 28 responden setuju bahwa kendaraan dinas dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, variabel XD 4 terdapat 14 responden atau 50 % dari 28 responden setuju bahwa pegawai PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat menggunakan kendaraan dinas hanya untuk keperluan kerja, dan pada variabel XD 5 terdapat 15 responden atau 53,6 % dari 28 responden setuju bahwa ketersediaan kendaraan dinas mampu mengefektifkan waktu kerja pegawai.

e. Produktivitas Karyawan

Produktivitas merupakan salah satu hal yang paling pokok dalam pencapaian suksesnya perusahaan, karena itu manusia sebagai salah satu faktor produksi yang merupakan penggerak faktor-faktor lainnya harus dapat dirangkum menjaadi satu kesatuan di dalam melaksanakan proses produksi dalam perusahaan yang paling efektif dan efisien. Efisien adalah usaha pada produksi untuk memberantas segala pemborosan bahan dan tenaga kerja maupun gajala yang merugikan (Ndraha, 2006).

Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Produktivitas karyawan berpengaruh baik pada PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat dengan hasil pengolahan data menggunakan variabel, dimana jawaban responden pada variabel fasilitas prasarana kantor (XE)


(3)

60

yang terdiri dari variabel XE 1 terdapat 15 responden atau 53,6 % dari 28 responden setuju bahwa setiap pegawai berusaha untuk mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilakukannya, variabel XD 2 terdapat 16 responden atau 57,1 % dari 28 responden setuju bahwa Pimpinan disiplin dalam bekerja, variabel XD 3 terdapat 15 responden atau 53,6 % dari 28 responden setuju bahwa pimpinan menjaga hubungan baik dengan bawahan, variabel XD 4 terdapat 17 responden atau 60,8 % dari 28 responden setuju bahwa pegawai PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat melakukan pekerjaan dengan maksimal, dan pada variabel XD 5 terdapat 14 responden atau 50 % dari 28 responden setuju bahwa pegawai PT. Telkom Divvisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat bekerja tepat waktu.


(4)

61 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis dan mengevaluasi uraian – uraian pada bab terdahulu, maka terdapat kesimpulan sebagai berikut:

1. Fasilitas sarana kantor yang tersedia pada PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sudah cukup lengkap, fasilitas tersebut berupa komputer, laptop, printer, telepon, scanner, mesin fotocopy, wifi, faksimile (fax), alat tulis kantor (ATK), air conditioner (AC), televisi (TV), lemari, meja kantor, kursi kantor, dan lampu. . Fasilitas sarana kantor tersebut berperan dalam meningkatkan produktivitas kerja, karena karyawan dapat lebih efektif dan efisien melakukan pekerjaannya disebabkan sarana tersebut berguna untuk mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat menghemat waktu, hasil kerja lebih berkualitas dan terjamin, lebih memudahkan/sederhana dalam gerak para pengguna/pelaku, ketepatan susunan stabilitas pekerja lebih terjamin.

2. Fasilitas prasarana kantor yang tersedia pada PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat berupa fasilitas olahraga, kendaraan dinas, musholla, jaminan sosial dan kantin. Fasilitas prasarana tersebut secara tidak langsung berperan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, dikarenakan dapat memberikan semangat untuk karyawan dan mempermudah mereka untuk melakukan aktivitas sehari – hari seperti


(5)

62

makan dan ibadah, sehingga memotivasi mereka untuk melakukan pekerjaan lebih baik lagi.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan kepada PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan suatu hasil kerja yang baik seharusnya diimbangi dengan pemenuhan fasilitas kerja yang baik pula. Contohnya PT.Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat Utara masih banyak memiliki fasilitas kerja yang harus di perbaharui dan kenyamanan di ruang kerja perlu ditingkatkan. Dengan menjadikan ruang yang sejuk dan nyaman dan mampu memotivasi karyawan dalam malaksanakan kewajibannya.

2. Pemenuhan terhadap fasilitas kerja hendaknya mendapatkan perhatian yang lebih serius sehingga dapat mendatangkan motivasi tersendiri kepada karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.

3. Perencanaan fasilitas baik berupa penambahan fasilitas ataupun perbaikan harus dilakukan dengan baik dengan memperhatikan fase-fase perencana peralatan.

4. Pemeliharaan fasilitas sebaiknya rutin dilakukan untuk dapat menghindari segala sesuatu yang dapat membahayakan keselamatan kerja karyawan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hadari Nawawi, et.al.2006. Kepemimpinan yang Efektif. Yogyakarta : UGM Press

Danim, Sudarman, 2004. Motivasi Kepemimpinan dan kelompok: Penerbit Rineka Cipta

Furry, F,J.,2014, Pengaruh Produktivitas Penggunaan Fasilitas E-Filling Terhadap kepuasan

Harahap, Sofyan Syafri, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, Pustaka Quantum, Jakarta.

Haryanto, Edy, 2013. “Kualitas layanan, Fasilitas dan Harga Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Layanan Pada Kantor Samsat

Cambel dalam skripsi Ivan Haris (2010)

Situmorang, 2007. “Perencanaan Fasilitas Untuk Menunjang Tujuan Organisasi Melalui peningkatan Material (handling dan material)

Lupiyaodi, 2006:150, Fasilitas menjadi komponen individual dari penawaran yang Mudah ditumbuhkan dan dikurangi tanpa mengubah kualitas dan model jasa. Anwar Prabu Mangkunegara, 2005. Evaluasi Kinerja. Bandung : Refika Aditama Goleman, et.al. 2006. Kepemimpinan berdasarkan EQ. Jakarta : GPU

Esposito, Jean E. 2003. Seni Komunikasi : Membangun Pengertian ditempat Kerja.

Jakarta : Grasindo

Sugiyono 2006: 98. Tabel Instrument Skala Likert

PT. Telkom Divisi Regional I Wilayah Telkom Sumatera Utara Bagian Barat. (2015)