Manfaat dan Bahaya Jamu Kelebihan dan Kekurangan Jamu

2.1.2 Manfaat dan Bahaya Jamu

Jamu memiliki berbagai macam manfaat yang sangat menguntungkan kesehatan tubuh manusia. Adapun manfaat dari jamu antara lain : - Menjaga kebugaran tubuh - Menjaga kecantikan - Mencegah Penyakit - Mengobati Penyakit Jamu dapat dikatakan juga berbahaya bagi kesehatan dan bahaya yang ditimbulkan pada jamu bersifat akumulatif. Hal ini dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : - Digunakan secara terus menerus atau sembarangan - Digunakan dalam jumlah yang berlebihan dosis berlebih - Salah mengonsumsi jamu atau mengonsumsi jamu palsu bercampur dengan obat sintetik Yuliarti, 2008. Bahaya jamu bagi kesehatan tubuh bergantung pada jenis dan macamnya. Kebanyakan jamu yang memniliki khasiat yang spontan dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan diri. Seperti kita ketahui tanpa dicampur bahan berbahaya pun, terkadang sejumlah jamu bisa mengandung bahan berbahaya secara alami. Hal ini terjadi karena sebagian besar jamu yang beredar dimasyarakat belum teruji khasiat dan keamannanya. Perlu diketahui, dalam suatu jenis bahan makanan termasuk bahan obat tradisional sebagian besar mengandung dua macam zat. Di satu sisi bahan tersebut mengandung racun, dan tidak semua bahan yang terdapat di alam dapat langsung kita Universitas Sumatera Utara konsumsi. Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh jamu sangat memungkinkan apalagi dicampurdengan obat-obatan.

2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Jamu

Jamu memang memiliki kelebihan dibandingkan dengan obat – obatan kimia atau yang kita kenal dengan obat apotik.Namun demikian jamu juga memiliki kekurangan.Karena itu sebelum mengonsumsi jamu hendaknya kita memahami segala kelebihan dan kekurangan jamu dengan baik. Kelebihan jamu diantaranya adalah : - Harganya relatif murah - Dapat terjangkau seluruh lapisan masyarakat - Tersedia di alam sekitar kita, misalnya : kita tanam di halaman sekitar rumah - Kandungan kimia di dalam jamu formulasinya lebih ringan dibandingkan obat sintetis - Dapat dikonsumsi sehari-hari karena kandungannya mengandung bahan kimia alami. Selain berbagai kelebihan di atas jamu juga memilki kekurangan diantaranya yaitu : - Efek yang dirasakan tidak dapat secara spontan - Belum ada standarisasi yang baku terhadap jamu dalam segi keamanan terhadap produk ini - Penelitian tentang jamu yang belum banyak dilakukan maka dosis teapat suatu sediaan jamu belum dapat dipastikan dengan jelas. Untuk itu, dalam mengkonsumsi jamu, obat medis modern, herbal maupun memanfaatkan pengetahuan tradisional hendaknya tetap mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara - Dosis dan frekuensi premakaian, termasuk seberapa banyak dan berapa kali harus diminum dalam sehari - Waktu mengkonsumsi sesudah atau sebelum makan - Pertimbangkan kondidi kesehatan secara menyeluruh, termasuk tekanan darah dan gangguan penmcernaan seperti maag - Kebersihan,mutu, kualitas produk - Perhatikan pula tanggal kadarluasa produk - Jangan mengkonsumsi jamu, obat medis, herbal serta terapi tradisional yang lain pada waktu, hari dan jam yang sama. -

2.2. Obat Sintetis

Obat medis obat sintetik adalah obat yang dibuat dari bahan sintetik dan digunakan serta diresepkan dokter dan kalangan medis untuk mengobati penyakit tertentu. Obat medis yang bisa diresepkan mempunyai kekuatan ilmiah karena sudah melalui uji klinis yang dilakukan bertahun-tahun. Meskipun begitu, obat modern memiliki efek samping karena daya tahan tubuh dan kondisi kesehatan masing – masing orang tidak sama. Obat sintetis adalah obat modern yang dibuat dari bahan sintetik atau bahan alam yang diolah secara modern.Biasanya obat sintetis memiliki standard dan sudah diuji secara klinis dan ilmiah. Adapun salah satu contoh obat sintesis adalah parasetamol atau dengan nama lain N–acetyl–para-aminophenol Harmanto, 2007. Parasetamol atau N–acetyl–para-aminophenol , rumus molekul C 8 H 9 NO 2 , Berat Molekul 151,16. N–acetyl–para-aminophenol mengandung tidak kurang dari 98,0 dan tidak lebih dari 101,0 C 8 H 9 NO 2 dihitung terhadap zat anhidrat. Pemerian serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.Kelarutan dalam air mendidih dan dalam Universitas Sumatera Utara natrium hidroksida 1 N; mudah larut dalam etanol.Baku pembanding parasetamol; dilakukan pengeringan di atas silica gel P selama 18 jam sebelum digunakan. Identifikasi spektrum serapan ingramerah zat yang telah dikeringkan di atas pengering yang cocok dan didispersikan dalam kalium bromide P menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada parasetamol Farmakope, 1995. Gambar 2.1 Gambar strukur molekul parasetamol Farmakope,1995 Metode penentuan pada N–acetyl–para-aminophenol dengan menggunakan cakram KBr memiliki penaksiran spektrum infra merah IM yaitu: Tabel 2.1 Penafsiran Spektrum Infra Merah Parasetamol Watson,2005 Bilangan Gelombang cm - Penentuan Keterangan 3360 N-H amida regang Pita ini dapat terlihat cukup jelas meskipun berada di puncak OH regang lebar 3000-3500 OH fenolik regang Sangat lebar karena ikatan hidrogen yang kuat sehingga menutupi pita-pita lain pada daerah ini. ± 3000 C-H regangan Tidak jelas karena serapan OH yang telah ada. Universitas Sumatera Utara 1840 – 1940 Daerah overtonearomatic Sidik jari cukup jelas, tetapi tidak merefleksikan dua pola pita yang ditujukan untuk p-di-substitusi. 1650 C=O amida regang C=O regangan pada amida terjadi pada bilangan gelombang yang rendah dibandingkan dengan gugus-gugus C=O tak terkonjugasi lainnya. 1608 C=C aromatik regang Pita ini kuat karena cincin aromatik memiliki substituen polar yang meningkatkan momen dipole ikatan C=C pada cincin tersebut. 1568 N-H amida tekukan Dalam hal ini serapan kuat, tetapi tidak selalu berlaku demikian. 1510 C-C aromatik regang Bukti suatu doblet akibat interaksi dengan substituent-substituen cincin. 810 =C-H tekukan Kemungkinan C-H aromatik tekukan, tetapi daerah sidik jari tersebut terlalu rumit untuk sepenuhnya mengandalkan penentuan tersebut. Adapun dampak penggunaan N–acetyl–para-aminophenol dengan pencampuran pada jamu herbal antara lain apabila dalam dosis normal, N–acetyl–para-aminophenol tidak mengganggu aliran darah atau ginjal. Tetapi penggunaan dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.Hal ini biasanya dicampurkan dalam jamu Universitas Sumatera Utara pegal linu atau asam urat.Dikarenakan obat ini atau nama lainnyaparasetamol merupakan obatanalgesikpenghilang nyeri dan antipiretik penurun panas Yuliarti, 2008. Obat-obatan yang berasal dari senyawa-senyawa kimia memilki berbagai macam khasiat yang antara lain seperti analgesik yaitu menekan atau mengurangi rasa sakit tanpa menghilangkan rasa kesadaran bagi penderita, antipiretik yaitu menurunkan suhu tubuh yang tinggi kembali normal, antihipertensi yaitu menurunkan tekanan darah ysng tinggi, antihipotensi yaitu menaikkan tekanan darah yang rendah Sumardjo,2009

2.2.1 Macam – macam Obat Sintetis

Dokumen yang terkait

Sintesis Propil Diklofenak Dan Elusidasi Struktur Menggunakan Fourier Transform Infra Red (Ft-Ir) Dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (Gc-Ms)

0 71 80

Sintesis Butil Diklofenak Dan Elusidasi Struktur Menggunakan Fourier Transform Infra Red (Ft-Ir) Dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (Gc-Ms)

0 48 82

Analisis Sifat Fisik Tepung Tapioka di Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Medan

5 108 59

Sintesis Propil Diklofenak Dan Elusidasi Struktur Menggunakan Fourier Transform Infra Red (Ft-Ir) Dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (Gc-Ms)

0 51 80

KARAKTERISASI FISIKOKIMIA GIPSUM TIPE III DAUR ULANG MEREK BLUE DENTAL PLASTER MENGGUNAKAN FOURIER TRANSFORM INFRA RED (FTIR)

0 7 55

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kalium Diklofenak - Sintesis Propil Diklofenak Dan Elusidasi Struktur Menggunakan Fourier Transform Infra Red (Ft-Ir) Dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (Gc-Ms)

0 0 15

Sintesis Propil Diklofenak Dan Elusidasi Struktur Menggunakan Fourier Transform Infra Red (Ft-Ir) Dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (Gc-Ms)

0 0 14

SINTESIS BUTIL DIKLOFENAK DAN ELUSIDASI STRUKTUR MENGGUNAKAN FOURIER TRANSFORM INFRA RED (FT-IR) DAN GAS CHROMATOGRAPHY MASS SPECTROMETRY (GC-MS) SKRIPSI Diajukan untuk mUnivers itas Sumatera Uta

0 1 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Obat Bahan Alam - Karakterisasi Jamu Oplosan Dengan Menggunakan Alatspektrofotometer Fourier Transform - Infra Red (Ft-Ir) Di Balai Pengujian Dan Identifikasi Barang Medan

0 0 15

KARAKTERISASI STRUKTUR MOLEKUL BUTIRAN GEL DAN KERNEL OKSIDA URANIUM DENGAN SPEKTROSKOPI FOURIER TRANSFORM INFRA MERAH

0 0 10