DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN ii
PERNYATAAN iii
PENGHARGAAN iv
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTARTABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1.2. Permasalahan
3 1.3. Tujuan
3 1.4.Manfaat
3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamu Alami
4 2.1.1. Penggolongan Obat Bahan Alam
4 2.1.1.1. Jamu
4 2.1.1.2. Herbal Terstandar
6 2.1.1.3. Fitofarmaka
7 2.1.2. Manfaat dan Bahaya Jamu
8 2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Jamu
9 2.2. Obat Sintetis
10 2.2.1. Macam – Macam Obat Sintesis
13 2.3. Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red FT-IR
15
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Dan Alat
19 3.2.Prosedur kerja
20 3.2.1. Preparasi Sampel
20 3.2.2. Analisa Gugus Fungsi dengan Fourier Transform InfraRed FT-IR 20
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil
21 4.2. Pembahasan
24
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
26 5.2. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN 28
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Penafsiran spektrum FT-IR parasetamol
11 Tabel 4.1Bilangan gelombang pada jamu oplosan
22 Tabel 4.2Bilangan gelombang pada jamu alami
23 Tabel 4.3Bilangan gelombang pada obat pereda nyeri 24
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman Tabel 2.1 Struktur molekul parasetamol
11 Tabel 2.2Diagram skematis spektrofotometer FT-IR
16 Tabel 4.1 SpektrumFT-IR jamu oplosan
21 Tabel 4.2Spektrum FT-IR jamu alami
22 Tabel 4.3 spektrum FT-IR obat pereda nyeri
23
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Alat spektrofotometer FT-IR
29
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Telah dilakukan karakterisasi terhadap jamu oplosan dengna menggunakan spektrofotometer FT-IR, spectrum FT-IR menunjukkan adanya gugus fungsi aromatic,
para substitusi, -NH dan karbonil yang identik dengan senyawa N- acetyl-para- aminophenol. Hal ini membuktikan bahwa adanya penambahan senyawa sintetik ke
dalam jamu oplosan, dikarenakanb, jamu oplosan tersebut mengandung senyawa yang sama dengan obat sintetik. Sehingga jamu oplosan ini tidak dapat dikategorikan sebagai
jamu alami.
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Characterization of mingle guest has been done by spectrofotometric FT-IR, spectrum FT-IR show that there are aromatic, para substituted,-NH, and carbonyl group which
identify by N-acetyl-para-aminophenol compound. It prove that mingle guest has been added sintetic compound because it has the same compound with medicine. So mingle
guest is not natural guest category.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan tekhnologi dalam beberapa dekade ini telah membuat industri banyak tersebar secara merata di Negara Kesatuan Repubik Indonesia. Hal ini memberikan
peluang yang besar bagi para pelaku usaha bisnis untuk menanamkan modalnya. Industri makanan dan obat-obatan merupakan salah satu industri yang paling diminati
para pelaku usaha bisnis. Industri obat-obatan tradisional atau industri obat alami jamu, merupakan salah satu yang mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia dan
tersebar ke seluruh pelosok nusantara. Tentu saja hal ini memberikan dorongan yang besar terhadap para pelaku bisnis untuk menambah kwalitas produk yang baik. Sebagai
contoh ada berbagai inovasi serta variasi dari produk jamu seperti bentuk tablet pil,bubuk, dan menawarkan berbagai pilihan rasa. Tetapi hal ini tidak menutup
kemungkinan adanya tindakan kecurangan. Merebaknya jamu palsu maupun jamu yang bercampur bahan kimia yang beredar dipasar dalam negeri beberapa waktu ini semakin
menambah keraguan masyarakat akan khasiat dan keamanan mengkonsumsi jamu Lestari, 2007.
Kebutuhan masyarakat akan jamu sangat tinggi, sehingga kebanyakan industri jamu ingin memberikan kualitas produk yang terbaik. Tetapi hal ini memberikan
dorongan akan penyimpangan terhadap produk jamu tersebut. Tidak adanya aturan, standar dan uji klinis memberikan peluang bagi industri untuk melakukan kecurangan
pada proses pengolahannya. Diantaranya dengan menambahkan atau mencampurkan
Universitas Sumatera Utara
ekstrak jamu dengan berbagai jenis bahan kimia berbahaya.Dengan tujuan untuk menjadikan jamu tersebut semakin berkhasiat secara instan.Bahan kimia Berbahaya
yang digunakan meliputi metampiron, antalgin, deksametason, allopurinol, CTM, sibutramin hidroksida, furosemid, kofein,teofilin, dan parasetamol N – acetyl – para
aminophenol.Adapun dampak yang ditimbulkan tidak berlangsung secara spontan melainkan bersifat akumulatif dalam jangka waktu tertentu.Tentu saja sangat
berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia apabila sering mengkonsumsinya.Bisnis jamu sangat memeberikan peluang besar bagi pelaku bisnis tetapi dapat merugikan
konsumen. Didalam bisnis tidak jarang berlaku konsep tujuan menghalalkan segala
cara.Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari,
etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya.
Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum
sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai. Oleh karena itu saya akan membuktikan apakah jamu opolosan dari pasar belawan ini dapat dikategorikan sebagai obat sintetis
dengan menggunakan instrumentasi Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red FTIR.
Universitas Sumatera Utara
1.2.Permasalahan
Padaidentifikasi ini yang menjadi permasalahan adalah: Ditemukannya jamu oplosan di kalangan masyarakat dengan berbagai variasi
kebutuhan kesehatan seperti jamu pereda nyeri.Hal ini sangat tidak sesuai dengan kode etik perdagangan, seharusnya pereda nyeri tersebut hanya diperbolehkan untuk obat-
obatan bukan untuk jamu. Oleh karena itu, penulis ingin membuktikan dengan spektrofotometer FT-IR. “Apakah jamu oplosan dapat dikatakan obat sintesis?”.
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui senyawa yang terdapat dalam jamu oplosan dan obat sintetis dengan menggunakan alat spektrofotometer FT-IR
2. Untuk mengetahui perbedaan jamu oplosan dengan jamu alami berdasarkan spektrum FTIR terhadap senyawa yang dihasilkan
1.4.Manfaat
1.Dapat mengetahui perbedaan jamu alami dengan jamu campuran obat sintetis. 2. Dapat mengkarakterisasi jamu oplosan secara kualitatif berdasarkan spektrumFTIR
senyawa yang dihasilkan
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA