HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL-VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL-VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA

SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN

Oleh

ADE IBRAMSYAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara hasil Brady Wall-Volley Test dengan keterampilan bermain Bolavoli pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kedua variabel dengan sampel penelitian adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler Bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan yang berjumlah 32 orang. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan proses penilaian (tes) menggunakan instrumen Brady Wall-Volley Test dan instrument penilaian keterampilan teknik dasar bermain Bolavoli menggunakan tes Theng K.H. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi Carl Pearson atau Product Moment.

Hasil penelitian menunjukkan: ada hubungan yang signifikan hasil Brady Wall-Volley Test dengan keterampilan bermain Bolavoli dengan koefisien korelasi sebesar 0,75 atau hubungan yang postif/kuat dan hasil Brady Wall-Volley Test memberikan sumbangan sebesar 56,25 % terhadap keterampilan bermain Bolavoli pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan. Dalam usaha meningkatkan keterampilan bermain Bolavoli maka perlu rutin melakukan latihan penguasaan teknik dasar, seperti latihan passing.


(2)

HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL-VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA

SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN

Oleh

ADE IBRAMSYAH Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL-VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA

SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN

(Skripsi)

Oleh

ADE IBRAMSYAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Servis Lengan Bawah ... 14

2. Servis Lengan Atas ... 14

3. Jump Service ... 15

4. Passing Bawah ... 16

5. Passing Atas ... 18

6. Smash ... 19

7. Block ... 21

8. Bentuk Brady Wall-Volley Test . ... 31

9. Diagram Batang Hasil Brady Wall-Volley Test ... 39


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pengertian Ekstrakurikuler ... 7

B. Prinsip-Prinsip Latihan ... 8

C. Sejarah Bolavoli ... 9

D. Bermain Bolavoli ... 11

E. Teknik-Teknik Bermain Bolavoli ... 13

F. Melatih Keterampilan Bermain Bolavoli ... 22

G. Cara Mengukur Keterampilan Bolavoli ... 24

H. Kerangka Pikir ... 25

I. Hipotesis ... 25

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Metode Penelitian... 27

B. Variabel Penelitian ... 28

C. Definisi Operasional Variabel ... 28

D. Populasi dan Sampel ... 28

E. Instrumen Penelitian... 29

F. Teknik Analisis Data ... 35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 38

1. Variabel Hasil Brady Wall-Volley Test ... 38

2. Variabel Keterampilan Bermain Bolavoli ... 39

3. Pengujian Hipotesis ... 41


(6)

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 44

A. Simpulan ... 44

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Nama Siswa ... 47

2. Hasil Tes Brady Wall- Volley Test ... 48

3. Hasil Tes Keterampilan Bermain Bolavoli ... 49

4. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi ... 51

5. Tabel Kerja Korelasi Hasil Brady Wall-Volley Test Dengan Keterampilan Bermain Bola Voli... 53

6. Tabel Kerj Uji t Pengaruh Brady Wall-Volley Test Keterampilan Bermain Bolavoli ... 56

7. Tabel Harga Kritik Dari r Product-Moment... 58

8. Tabel Uji t ... 59

9. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 60

10. Surat Izin Penelitian ... 65

11. Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah ... 66

12. Kartu Kendali Bimbingan Skripsi ... 67

13. Daftar Hadir Seminar Proposal ... 68

14. Daftar Hadir Seminar Hasil ... 69


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 36 2. Distribusi Frekuensi Hasil Brady Wall-Volley Test ... 38 3. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Keterampilan Bermain Bolavoli ... 40


(9)

MOTTO

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap

kita jatuh (Confusisus)

Jangan pernah berhenti untuk bermimpi, karena tak ada yang mustahil selama mau berjuang

untuk meraihnya (Ade Ibramsyah)

You never change if you never try Do it your own way by yourself

Don’t give up ang be a weak until we die Try to the best things what you got

Because you are not a looser (Ade Ibramsyah)


(10)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. H. Sudirman Husin, M.Pd …………

Sekretaris : Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd ………… Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes …………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(11)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ade Ibramsyah NPM : 0713051027

Tempat Tanggal Lahir : Srisawahan, 12 Februari 1990

dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan Antara Hasil Brady Wall-Volley Test Dengan Keterampilan Bermain Bolavoli Pada Siswa SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan”adalah benar hasil karya penulis, bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggung jawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya, atas perhatiannya terimakasih. Bandar Lampung, 8 November 2012


(12)

PERSEMBAHAN

Penulis mempersembahkan karya terbaik ini kepada

Ibu dan Ayah yang sangat penulis sayangi yang telah memberikan dukungan dan motivasi baik secara mental, spiritual dan materi sehingga penulis dapat

mencapai cita-cita dan menjadi yang terbaik hingga nantinya bisa membanggakan Ibu dan Ayah.

Seluruh Pak lek da Bu’lek ku serta Sepupuku (Ferdi, Wisnu, Wawan, Halik, Irena, dan Faris) yang penulis sayangi, terima kasih atas segala perhatian

dan motivasinya sehingga membuat penulis menjadi kuat dan tegar untuk berusaha memberikan karya terbaik ini.

My love “Eka Febriani” terima kasih atas perhatian, kasih sayang dan kesabarannya yang telah diberikan serta dorongan dan semangat untuk menyelesaikan tugas akhir ini, semoga engkau pilihan yang terbaik untukku

dan masa depanku. Almamater-ku FKIP Unila,


(13)

Judul Skripsi : HUBUNGAN ANTARA HASIL BRADY WALL- VOLLEY TEST DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN Nama Mahasiswa : Ade Ibramsyah

Nomor Pokok Mahasiswa : 0713051027

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Sudirman Husin, M.Pd. Drs. Surisman, S.Pd, M.Pd NIP 19581021 198503 1 003 NIP 19620808 198901 1 001

2. Ketua Jurusan Imu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Tengah Provinsi Lampung, pada tanggal 12 Februari 1990 sebagai putra tunggal dari pasangan Bapak Puryanto dan Ibu Supiah.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan formal di Taman Kanak-Kanak Pertiwi pada tahun 1995, melanjutkan Sekolah Dasar di SDN 1 Srisawahan tamat tahun 2001, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Punggur tamat pada tahun 2004 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Pekalongan tamat tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang ditempuh melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Dan pada tahun 2010 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 14 Bandar Lampung.


(15)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia. Skripsi dengan judul “Hubungan Antara Hasil Brady Wall-Volley Test Dengan Keterampilan Bermain Bolavoli Pada Siswa Yang SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M. Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(IP) FKIP dan PLT Kaprodi Penjas Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Hi. Sudirman Husin, M. Pd selaku pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis.

4. Bapak Drs. Surisman, S. Pd, M. Pd selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan kepercayaan kepada penulis.

5. Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M. Kes., selaku penguji utama yang telah memberikan perbaikan dan pengarahan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

7. Drs. Aidatina selaku Kepala SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan yang

telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada pada SISWA yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Bolavoli.

8. Saudari Junita, S. Pd selaku guru Penjaskes di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan yang telah memberikan bantuan dan masukan selama penulis melakukan penelitian.

9. Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Bolavoli, terimakasih atas kerjasama dalam pelaksanaan penelitian

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007, ayo sukseskan program S1


(16)

11. Sahabat terbaikku Badai (Silvia), Re2, Yandri, Rizki, Chandra, Bela, Kang Andi, dan My Dearest ”Eka Febriani” yang telah menjadi motivator, inspirator dan penyemangat bagi penulis selam ini, terimakasih atas semua do’a, dukungan dan bantuannya.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb. Bandar Lampung,

Penulis


(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam bolavoli terdapat beberapa standar tes untuk mengukur kemampuan

passing bolavoli sebagai tes yang mewakili seluruh teknik permainan bolavoli karena passing merupakan teknik atau kemampuan dasar dalam permainan bolavoli. Beberapa tes tersebut adalah seperti : Aapher Volleyball Skill Test dari Strand and Wilson (1993:136-141) merupakan tes keterampilan passing bolavoli dengan tingkat reliabilitas 93 dan mempunya tingkat validitas sebesar 83. Dalam tes ini menggunakan lapangan bolavoli standar yang dilengkapi dengan tali setinggi 8 feet dari tanah dipasang menyeberang lapangan dengan jarak 10 feet dari net. Passing zone terletak di bawah tali dengan ukuran 4x4 feet. Untuk dua

scorring zone terletak pada sampng kanan dan samping kiri lapangan dekat nek ukuran 6x4 feet. Pelaksanaan toser berada pada posisi dan mengoper bola kepada passer yang akan beusaha menge-pass bola setinggi 8 feet ke scoring zone.

Brumbach forearms pass wall-volley test Borrevik (1969) dengan tingkat reliabilitas 896 dan taingkat validitas 80. Tes ini menggunakan media dinding yang rata dengan garis sasaran selebar 2,54 cm dengan tinggi 2,44 cm. Cara pelaksanaannya yaitu dengan memvoli bola menggunakan pass atas dan bawah ke tembok sasaran. Brady wall-volley Test Brady dalam Suharno (1982:101-102) dengan tingkat relibilitas 936 dan tingkat validitas 86. Tes ini juga


(18)

2 menggunakan media dinding dengan pelaksaan Testee berdiri di depan tembok pada garis batas yang berjarak 100 cm dari tembok kemudian memvoli bola ke tembok sasaran yang berukuran lebar 152 cm tingginya dari lantai untuk putri 335 cm. Sedangkan ukuran kotak sasaran yaitu tinggi 30 cm dan lebar 50 cm. Setelah ada aba-aba dari testor, testee memvoli bola sebanyak banyaknya dalam waktu 60 detik. Jika bola sulit dikuasai boleh ditangkap dan diteruskan kembali sampai ada aba-aba berhenti dari testor.

Dari ketiga tes standar keterampilan bolavoli tersebut Brady wall-volley Test lah yang dipilih dalam penelitian ini karena melihat dari kriteria pemilihan tes. Yaitu dari segi kesahihan (validity) Brady wall-volley mempunyai tingkat validitas yang lebih tinggi dari tes yang lainnya. Tuntunan pelaksanaan Brady wall-volley Test

lebih mudah dilaksanakan atau dilakukan dari tes yang lain karena tidak menggunakan proses penilaian yang rumit dengan hasil tes tetap memiliki derajat objektivitas yang cukup tinggi. Dari segi ekonomis Brady wall-volley Test juga sangat terjangkau dari tes yang lainnya karena fasilitas dan alat yang digunakan juga cukup sederhana dan tidak memerlukan testor yang terlalu banyak. Maka dari itu penulis menggunakan Brady wall-volley sebagai tes untuk mengukur keterampilan passing bolavoli pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli.

Salah satu sekolah yang cukup maju dalam kegiatan ekstrakurikulernya adalah di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan. Salah satunya yaitu ekstrakurikuler bolavoli. Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu, yang dimainkan dua regu yang masing-masing regu terdiri dari enam pemain. Bolavoli juga sangat efektif untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan bagi


(19)

3 siswa. Tetapi Saat ini permainan bolavoli berkembang menjadi salah satu produk untuk meningkatkan prestasi diri yang bertujuan untuk mengharumkan nama daerah, bangsa dan negaranya. Seperti yang diungkapkan oleh Suharmo HP (1982:9) bahwa, ciri-ciri permainan bolavoli pada sekarang ini tidak hanya merupakan olahraga yang bersifat rekreasi sekedar alat untuk meningkatkan kesegaran jasmani saja, tetapi telah menuntut kualitas prestasi yang setinggi-tingginya.

Dalam permainan bolavoli terdapat beberapa teknik dasar seperti : Service (awal dimulainya pertandingan atau serangan yang pertama kali dilakukan), Passing

(mengoperkan bola), set up (umpan), Smash (pukulan yang keras dan terarah ke daerah pertahanan lawan) dan block (bendungan). Seperti yang dikatakan oleh Suharno HP (1982:12) "penguasaan teknik dasar permainan bolavoli harus benar-benar diperhatikan sebab teknik dasar dalam permainan bolavoli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam satu permainan, disamping kondisi fisik, taktik dan mental”.

Berdasarkan pengalaman dan observasi yang dilakukan pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan, ternyata hasil tes keterampilan bermain bolavoli sangat tidak tentu yaitu siswa yang diidentifikasi memiliki keterampilan bermain bolavoli cukup tinggi hasil tesnya tidak memiliki selisih yang jauh dari siswa yang mempunyai keterampilan bermain sedang, bahkan hasilnya ada yang berbanding terbalik. Dari uraian permasalahan yang timbul tersebut maka penulis tertarik untuk


(20)

4 melakukan suatu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara hasil Brady wall-volley Test dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Masih kurang maksimalnya hasil Brady wall-volley Test .

2. Belum diketahui hubungan Brady wall-volley Test dengan keterampilan bermain bolavoli.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang dan identifisikasi masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Adakah hubungan yang signifikan hasil Brady wall-volley Test dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan?

2. Seberapa besar sumbangan (konstribusi) hasil Brady wall-volley Test terhadap keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan?

D. Tujuan Penelitian


(21)

5 1. Untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara hasil Brady wall-volley Test

dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

2. Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan (konstribusi) hasil Brady wall-volley Test terhadap keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi 1. Bagi Peneliti

Ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara hasil Brady wall-volley Test

dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan. 2. Bagi Siswa

Sebagai pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan bermain bolavoli. 3. Bagi Guru / Pelatih

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengajar atau melatih, untuk dapat menemukan atau menciptakan berbagai variasi latihan dalam mengembangkan olahraga bolavoli baik di sekolah maupun di masyarakat.

4. Bagi Program Studi Penjaskes FKIP Unila.

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi gambaran dalam upaya pengkajian pengembangan ilmu pembelajaran bola besar, khususnya pembelajaran bolavoli.


(22)

6

F. Ruang Lingkup Penelitian

Objek penelitian : Hubungan antara hasil Brady wall-volley Test dengan keterampilan bermain bolavoli.

Subjek penelitian : Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavolidi SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

Tempat Penelitian : Halaman SMK 1 Swadhipa Natar, yang beralamat Jl. Raya Bumisari No. 217 Lampung Selatan


(23)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ekstrakurikuler

Menurut Sarifudin (1982:33) bahwa "program ekstrakurikuler dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan, di mana hal-hal yang tidak dapat diselesaikan dalam program yang telah ditentukan dalam jam-jam pelajaran sekolah, dapat diberikan pada jam-jam diluar sekolah". Selain itu ekstrakurikuler mempunyai tiga tujuan dasar sebagai berikut :

1. Membina bakat dan minat siswa. Kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat membina dan mengembangkan minat yang ada pada siswa serta memupuk bakat yang telah dimiliki siswa.

2. Sebagai wadah di sekolah. Dengan aktifnya siswa di ekstrakurikuler, secara otomatis siswa telah membentuk wadah-wadah kecil yang di dalamnya akan terjalin komunikasi antar anggota dan sekaligus dapat belajar dalam mengorganisir setiap aktivitas kegiatan ekstrakurikuler.

3. Pencapaian prestasi yang optimal. Beberapa cabang ekstrakurikuler baik secara perorangan maupun kelompok diharapkan dapat meraih prestasi yang optimal, baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

4. Untuk menumbuh kembangkan pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan rohani, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki kepedulian dan


(24)

8 tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya, serta menanamkan sikap sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab melalui berbagai kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah. Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan ekstrakurikuler adalah untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan, untuk memperluas pengetahuan, untuk menyalurkan bakat dan minat dan untuk melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

B. Prinsip-Prinsip Latihan

Menurut Bompa dalam Suharjana (1994) Proses latihan dapat direncanakan, sebab latihan harus mengikuti prinsip-prinsip tertentu. Enam prinsip yang penting adalah :

1. Overload (Beban Lebih)

Tubuh manusia tersusun dari berjuta sel-sel hidup yang kecil. Tiap sel atau grup sel mengembang tugas yang berbeda-beda, semua sel mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan terhadap apa terjadi pada tubuh. Penyesuaian umum ini terjadi didalam tubuh sepanjang waktu, juga suatu penyesuaian terhadap latihan untuk atletik. Suatu beban latihan adalah suatu kerja atau latihan yang dikakukan seseorang atlet dalam waktu berlatih. Pembebanan adalah proses penerapan beban pada latihan. Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan terhadap beban latihan dan berkompensasi lebih dalam pemulihan menjelaskan bagaimana kerja latihan. Bila beban latihan tidak cukup besar maka hanya sedikit atau tidak terjadi kompensasi lebih (Overcompensation). Suatu pembebanan yang


(25)

9 terlalu besar akan membuat atlet mengalami masalah waktu dan mungkin tidak kembali ketingkat kesegaran semula. Kondisi demikian disebabkan oleh latihan lebih (Overtraining).

2. Reversibility (Kompensasi)

Istilah lebih beban progresif digunakan untuk menjelaskan bahwa peningkatan tingkat pembebanan akan mengarah ke penyesuaian yang progresif dan kompensasi lebih ketingkat kesegaran yang lebih tinggi. Peningkatan beban akan mencapai hal-hal demikian sebagai suatu jumlah pengulangan yang tinggi, pengulangan nyang lebih cepat, waktu pemulihan yang lebih singkat sedangkan bebannya lebih berat.

3. Kekhususan (Specificity)

Hukum kekhususan menyatakan bahwa sifat khusus dari beban latihan akan menghasilkan tanggapan khusus dan adaptasi atau penyesuaian sendiri. Beban latihan harus khusus mendahului latihan khusus dalam rencana jangka panjang. Latihan untuk ini mempersiapkan alat memberikan toleransi pembebanan pada latihan khusus. Volume latihan umum menentukan seberapa besar seorang atlet mampu menyelesaikan dalam latihan khusus. Semakin besar volume ini semakin besar pula kapasitasnya untuk latihan khusus.

4. Adaptasi khusus (Spesisic Adaptation Demand)

Dengan latihan normal maka perhitungan jumlah tenaga yang dipergunakan untuk melawan beban akan berkurang, hal ini disebabkan oleh adaptasi latihan.


(26)

10 5. Beban Bertambah (Progressive Resistance)

Prinsip beban bertambah dapat dilakukan dengan meningkatkan bebean secara bertahap dalam suatu program latihan. Progressive (kemajuan) adalah kenaikan beban latihan dibandingkan dengan latihan yang dijalankan sebelumnya. Peningkatan beban latihan dapat dilakukan dengan penambahan set, repetisi, frekuensi atau lama latihan.

6. Prinsip Individu (Individuality)

Pemberian latihan yang akan dilaksanakan hendaknya memperhatikan kekhususan individu, sesuai dengan kemampuan masing-masing karena setiap orang mempunyai ciri yang berbeda baik secara mentalmaupun fisik.

C. Sejarah Bolavoli

Permainan bolavoli mulai dikenal tahun 1895 di Amerika, diprakarsai oleh William G. Morgan, seorang guru pendidikan jasmani pada Young Man Christian Assosiation (YMCA) di kota Holyoke, negara bagian Massachusetes. Pada masa itu permainan bola voli awalnya dimainkan oleh para pengusaha untuk rekreasi di musim panas sebagai kegiatan pelepas lelah sehabis bekerja. Karakteristik permainannya lebih kepada permainan memantul-mantulkan bola oleh tangan atau lengan dari dua regu yang bermain di atas lapangan yang mempunyai ukuran-ukuran tertentu yang dibatasi oleh jaring, sehingga pola-pola permainannya menjadi menyenangkan. Karena memiliki karakteristik yang menyenangkan, maka permainan bolavoli menjadi cukup menarik, dapat melibatkan banyak orang, kemungkinan cedera saat


(27)

11 bermain pun tergolong kecil. Selain itu prinsip bermain bolavoli cukup sederhana, yaitu memukul bola agar bola itu melewati jaring masuk ke lapangan lawan, dan menjaga jangan sampai bola tersebut jatuh dilapangan sendiri. Karena permainan bolavoli ini cukup menarik dan populer, sehingga perkembangannya semakin pesat, dari mulai Kanada, Asia, Amerika Selatan, Eropa, dan terakhir ke Afrika. Bahkan di Indonesia Permainan bolavoli sudah dikenal sejak penjajahan Belanda, sekitar tahun 1928. Diperkenalkan oleh guru-guru Belanda yang bertugas di sekolah-sekolah lanjutan HBS, dan AMS, dan tentara Belanda. Kemudian dilanjutkan oleh angkatan laut Jepang, saat pendudukan tentara Jepang. Setelah Indonesia merdeka, banyak bekas tentara Belanda bergabung dengan Tentara Republik Indonesia ikut serta dalam mempopulerkan permainan bolavoli pada masyarakat Indonesia.

D. Bermain Bolavoli

Menurut Barbara L. Viera (2000) permainan bolavoli terdiri dari dua regu masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain inti yang dipisahkan dengan net setinggi 2,43 meter untuk putra dan 2,24 meter untuk putri. Lapangan berbentuk empat persegi panjang dengan lebar lapangan 9 meter dan panjang lapangan 18 meter, dengan bentuk bola yang terbuat dari kulit dan bagian dalamnya terbuat dari karet dengan ukuran keliling 65-67 cm dan berat bola 250-280 gram.

Kegunaan bermain bolavoli dalam pembentukan individu secara harmonis antara perkembangan jasmani dan rohani sangatlah besar, prestasi pemain akan baik apabila jasmani dan rohani saling terkait didalam gerakan-gerakan


(28)

12 bermain, jiwa sebagai pendorong utama untuk menggerakkan kemampuan jasmani yang dimiliki, perkembangan jasmani dimaksudkan untuk membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan yang meliputi kelincahan, daya tahan, kekuatan, kelentukan dll.

Pada dasarnya prinsip bermain bolavoli adalah memantulkan bola sebelum menyentuh lantai, bola dimainkan sebanyak tiga kali memantulkan dalam lapangan sendiri secara bergantian dengan mengusahakan bola yang dipantulkan itu seberangkan ke lapangan lawan melewati atas jaring net dan usahakan lawan menerima sesulit mungkin.

Bolavoli dimainkan oleh dua regu tiap regu terdiri dari enam pemain, dan tiap regunya berusaha melewatkan bola di atas net bolavoli agar jatuh menyentuh lantai lapangan lawan, kemudian mencegah usaha yang sama dari lawan agar mendapatkan poin atau angka regu yang pertama mencapai angka 25 adalah regu yang menang. (Muhajir, 2004:30).

Dalam permainan bolavoli terdapat beberapa teknik yang mendukung jalannya suatu pertandingan diantaranya : Servis bawah adalah servis dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari bawah. Servis atas (upperhand Service) adalah servis dengan awalan melemparkan bola ke atas kemudian dipukul dengan mengayunkan tangan dari atas. Passing bawah adalah teknik yang digunakan untuk menerima servis, menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah dan


(29)

13 memukul bola yang memantul dari net.

Passing bawah merupakan awal dan sebuah penyerangan dalam bolavoli. Keberhasilan penyerangan tergantung dari baik buruknya Passing bawah. Apabila bola yang dioperkan jelek, maka pengumpan akan mengalami kesulitan untuk menempatkan bola yang baik untuk para penyerang. Passing atas adalah teknik yang digunakan untuk menerima servis, menerima spike, memukul bola setinggi bahu ke atas dan di gunakan untuk memberikan umpan kepada orang yang akan melakukan Smash. Smash adalah bentuk serangan yang paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam bermain bolavoli.

Teknik Smash atau spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Dan bendungan/blocking adalah upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan

E. Teknik-Teknik Bermain Bolavoli

Menurut Suharno (1985) di dalam permainan bolavoli banyak sekali teknik – teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain diantaranya pass atas dan bawah, servis, smes dan bendungan atau blok.

1. Service

Service adalah serangan pertama dalam permainan bolavoli atau dengan kata lain pukulan pertama dalam permainan bolavoli atau sentuhan


(30)

14 pertama dengan bola. Mula-mula Service ini hanya dianggap sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang. Jadi, teknik dasar Service tak boleh kita abaikan, dan harus kita latih dengan baik terus-menerus. Karena Service yang baik, sangat mempengaruhi seluruh jalannya pertandingan. Tapi ini lebih menonjol pada pertandingan tingkat tinggi dibandingkan dengan Service pada tingkatan yang lebih rendah. Jenis Service yang paling umum adalah servis lengan bawah, servis lengan atas, dan jump Service.

Gambar 1. Servis Lengan Bawah.


(31)

15

Gambar 3. Jump Service.

2. Passing

Yang dimaksud dengan Passing di dalam permainan bolavoli adalah usaha ataupun upaya seseorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola yang dimainkannya itu kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.

a. Passing Bawah

Sikap permulaan: ambil posisi sikap siap normal. Pada saat tangan akan dikenakan pada bola, segera tangan dan juga lengan diturunkan serta tangan dan lengan dalam keadaan terjulur ke bawah depan lurus. Siku tidak boleh ditekuk, kedua lengan merupakan papan pemukul yang selalu lurus keadaannya.

Sikap saat perkenaan: pada saat akan mengenakan bola pada bagian sebelah atas (bagian proximal) daripada pergelangan tangan. Ambillah terlebih dahulu posisi sedemikian rupa sehingga badan berada dalam posisi menghadap pada bola. Bagian bola berada pada jarak yang tepat


(32)

16 maka segeralah ayunkan lengan yang telah lurus dan difixir tadi dari arah bawah ke atas depan. Tangan pada saat itu telah berpegangan satu dengan yang lain. Perkenaan bola harus diusahakan tepat pada bagian proximal daripada pergelangan tangan dan dengan bidang selebar mungkin agar bola dapat melambung secara stabil. Maksudnya agar bola selama menempuh lintasanya tidak banyak membuat putaran. Pantulan bola setelah mengenai bagian proximal daripada pergelangan tangan, akan memantul ke atas depan dengan lambungan yang cukup tingi dan dengan sudut pantul 900. Sebagai catatan perlu ditambahkan di sini bahwa bila sudut pantulnya tidak 900 maka secara teoritis bola akan memantul ke arah lain atau dikatakan bola tersebut akan diterima luncas. Dengan demikian bola tidak akan memantul ke arah seperti yang diharapkan.

Sikap akhir: setelah bola berhasil dipass bawah maka segera diikuti pengambilan sikap siap normal kembali dengan tujuan agar dapat bergerak lebih cepat untuk menyesesuaikan diri dengan keadaan.


(33)

17 b. Passing Atas

Sikap permulaan: pemain mengambil sikap siap normal. Dalam bermain bolavoli sikap siap normal ii adalah pengambilan sikap tubuh sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk bergerak kea rah yang diinginkan. Secara keseluruhan tubuh harus dalam keadaan setimbang yang labil. Setimbang maksudnya agar koordinasi daripada tubuh tetap terkuasai dan labil maksudnya agar tubuh dapat digerakan ke berbagai arah yang dikehendaki dalam waktu singkat.

Adapun sikap siap normal itu adalah sebagai berikut: pemain berdiri dengan salah satu kaki berada di depan kaki yang lain. Dianjurkan bila tidak kidal kaki kiri berada lebih ke depan dari kaki kanan. Lutut ditekuk badan agak condong sedikit ke depan dengan tangan siap berada di depan dada. Pada saat akan melakukan Passing, maka segeralah menempatkan diri di bawah bola, dan tangan diangkat ke atas depan kira-kira setinggi dahi.

Sikap saat perkenaan bola: perkenaan bola pada jari adalah di ruas pertama dan kedua terutama ruas pertama dari ibu jari. Pada saat jari disentuhkan pada bola maka jari-jari agak ditegangkan sedikit dan pada saat itu juga diikuti gerakan pergelangan lengan ke arah depan atas agak eksplosif.


(34)

18

Gambar 5. Passing Atas.

Sikap akhir: setelah bola berhasil di-pass maka lengan harus lurus sebagai suatu gerakan lanjutan diikuti lengan badan dan langkah kaki ke depan agar koordinasi tetap terjaga dengan baik. Gerakan tangan, pergelangan, lengan, lengan, dan kaki harus merupakan suatu gerakan yang harmonis, sedangkan pandangan ke arah jalanya bola.

3. Smash

Smash adalah bagian terpenting dalam penyerangan ke daerah lawan selain Service sebagai serangan pertama dalam permainan bolavoli. Di sinilah letak seninya bolavoli.

Kalau pemain hendak memenangkan pertandingan bolavoli, maka mau tidak mau mereka harus menguasai Smash. Smash merupakan suatu keahlian yang esensial, cara termudah untuk memenangkan angka.


(35)

19

Gambar 6. Smash.

Seorang pemain yang pandai melakukan Smash, atau dengan istilah asing disebut “Smasher”, harus memiliki kegesitan dan pandai melompat serta mempunyai kemampuan memukul bola sekeras mungkin. Pemain yang memiliki keahlian ini dapat digolongkan pemain penyerang yang baik. Menurut Sarono proses gerak dasar Smash dalam bermain bolavoli adalah sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan

1) Berdiri dengan kedua kaki sejajar dibuka selebar bahu, 2) Berat badan bertumpu pada kedua telapak kaki.

3) Tangan lurus di samping badan, pandangan ke arah datangnya bola. b. Tahap Pelaksanaan


(36)

20 2) Rendahkan kedua lutut bersamaan kedua lengan ditarik ke

belakang, tolakan kedua kaki ke atas (vertical jump) bersamaan kedua lengan diayunkan ke atas.

3) Pada saat di udara badan sedikit lenting ke belakang. 4) Posisi tangan yang memukul lurus ke atas.

c. Tahap Akhir

1) Mendarat dengan kedua ujung telapak kaki. 2) Badan condong kedepan.

3) Sikap kedua lutut mengeper dan kedua lengan di samping depan badan.

4. Blok

Menang atau kalah pada pertandingan bolavoli sesungguhnya tergantung pada baik tidaknya basic skill atau kemampuan dasar pemain itu sendiri. Basic skill block atau pertahanan merupakan inti dari seluruh system pertahanan. Hanya dengan pertahanan yang kuat, pemain dapat mengimbangi pukulan-pukulan Smash lawan. Sesunguhnya, “pertahanan” juga tergantung pada jenis dan posisi block yang dimainkan.

Jadi, mau tak mau setiap pemain atau regu harus melatih block dengan tekun, dan teliti, tak tergantung pada tingkatan pemain itu sendiri. Apakah ia baru termasuk kelas pemula, sedang, ataupun top, semuanya harus melatih block serajin mungkin kalu ia ingin mampu memenangi dan mengimbangi semua serangan pihak lawan.


(37)

21

Gambar 7. Blok.

Ada tiga jenis blocking, yaitu:

(1) one-man block atau block satu orang, (2) two-man block atau block dua orang, dan (3) three-man block atau block tiga orang.

Untuk membentuk block yang baik, pemain harus dapat menaksir jatuhnya bola. Dengan kata lain, pemain harus dapat meramalkan, kemana kira-kira lawan kita akan memukul bola. Pemain dengan tipe block dua orang atau block tiga orang selalu harus menghadap net. Mereka membentuk block dengan melangkah ke sisi, masing-masing bersedia melakukan take-off pada saat yang bersamaan.

Setiap pemain yang bergerak maju untuk membentuk block harus berhenti dahulu sebelumia take-off. Kalau pemain yang membentuk block itu masih terlalu jauh dari pemimpin block itu pada waktu take-off dari tempatnya


(38)

22 berdiri, dengan kedua lengan dijulurkan kearah pemimpin block itu sewaktu ia sedang melompat. Dengan cara begini, akan terbentuk area pertahanan yang luas dan cukup kuat.

F. Melatih Keterampilan Bermain Bolavoli

Permainan bolavoli adalah permainan yang memerlukan kordinasi otot serta aspek-aspek kebugaran jasmani seperti stamina, kelentukan (flexsibility), kelincahan (agility), kekuatan (strength), power serta daya tahan otot. Beberapa aspek tersebut harus terlebih dahulu dilatih sebelum melakukan latihan teknik dalam permainan bolavoli. Karena dengan penguasaan aspek-aspek tersebut dapat menunjang dalam penguasaan teknik permainan bolavoli. Dalam hal ini antara latihan fisik dan latihan teknik haruslah seimbang guna tercapainya tujuan pelatihan teknik permaianan bolavoli. Dalam bolavoli terdapat beberapa teknik dasar seperti service (awal dimulainya pertandingan atau serangan yang pertama kali dilakukan), passing (mengoperkan bola), set up (umpan), smash (pukulan yang keras dan terarah ke daerah pertahanan lawan) dan block (bendungan). Dan terdapat beberapa cara untuk melatih teknik-teknik dasar tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Latihan Passing

Latihan Passing dapat dilakukan dengan cara latihan toss dan pass. Latihan toss (mengoperkan) dan Pass (mengarahkan) dalam latihan ini diperlukan sedikitnya dua orang untuk melakukannya. Pemain pertama melakukan toss sementara pemain kedua melakukan pass ke pemain pertama. Hal ini harus dilakukan dengan jumlah pengulangan tertentu dan


(39)

23 kemudian kedua pemain saling bergantian.

2. Latihan service

Latihan servis dapat dilakukan secara individu menggunakan media dinding. Pemain melempar bola ke atas melangkah dan mencoba memukul suatu tempat di dinding dengan meniru teknik servis.

3. Latihan smash

Latihan smash dapat dilakukan secara individu menggunakan media dinding. Pemain melemparkan bola ke atas, tangan diangkat lurus ke atas kemudian diayunkan meniru teknik smash yaitu mengarahkan bola ke tanah kemudian ke dinding sehingga akan rebound kembali. Latihan ini dilakukan secara berulang –ulang guna melatih ayunan lengan agar lebih fleksibel. Latihan smash juga dapat dilakukan menggunakan bola yang digantung dengan ketinggian tertentu, dengan catatan bola yang di gantung harus cukup tinggi sehingga pemain yang akan melakukan latihan dapat mmenggunakan teknik smash yang sebenarnya.

4. Latihan block

Latihan block ini juga menggunakan media dinding. Latihan ini bertujuan untuk melatih pemain agar tidak menyentuh net atau tembok pada saat turun setelah melakukan block. Pemain berdiri di depan dinding kemudian melompat dan menyentuh bagian dinding yang dapat pemain lakukan dengan teknik block yang benar.


(40)

24

G. Cara Mengukur Keterampilan Bolavoli

Dalam bolavoli terdapat beberapa tes standar yang dapat d igunakan untuk mengukur keterampilan bolavoli. Beberapa tes tersebut adalah sebagai berikut:

1. Aapher Volleyball Skill Test dari Strand and Wilson (1993:136-141) merupakan tes keterampilan passing bolavoli dengan tingkat reliabilitas 93 dan mempunya tingkat validitas sebesar 83. Dalam tes ini menggunakan lapangan bolavoli standar yang dilengkapi dengan tali setinggi 8 feet dari tanah dipasang menyeberang lapangan dengan jarak 10 feet dari net. Passing zone terletak di bawah tali dengan ukuran 4x4 feet. Untuk dua scorring zone terletak pada sampng kanan dan samping kiri lapangan dekat nek ukuran 6x4 feet. Pelaksanaan toser berada pada posisi dan mengoper bola kepada passer yang akan beusaha menge-pass bola setinggi 8 feet ke scoring zone.

2. Brumbach forearms pass wall-volley test Borrevik (1969) dengan tingkat reliabilitas 896 dan taingkat validitas 80. Tes ini menggunakan media dinding yang rata dengan garis sasaran selebar 2,54 cm dengan tinggi 2,44 cm. Cara pelaksanaannya yaitu dengan memvoli bola menggunakan pass atas dan bawah ke tembok sasaran.

3. Brady wall-volley Test Brady dalam Suharno (1982:101-102) dengan tingkat relibilitas 936 dan tingkat validitas 86. Tes ini juga menggunakan media dinding dengan pelaksaan Testee berdiri di depan tembok pada garis batas yang berjarak 100 cm dari tembok kemudian memvoli bola ke tembok sasaran yang berukuran lebar 152 cm tingginya dari lantai untuk


(41)

25 putri 335 cm. Sedangkan ukuran kotak sasaran yaitu tinggi 30 cm dan lebar 50 cm.

H. Kerangka Pikir

Menurut Soekanto (1984:24) "Kerangka pikir adalah konsep yang memerlukan abstraksi dan hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya berdimensi sosial yang dianggap relevan dengan peneliti".

Tujuan utama belajar teknik dasar adalah untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar yaitu perubahan perilaku yang bersifat psikomotor dan perubahan penguasaan keterampilan gerak suatu cabang olahraga. Selain perubahan yang bersifat afektif dan kognitif, untuk dapat bermain bolavoli dengan baik siswa diharapkan terlebih dahulu menguasai berbagai teknik dasar bolavoli. Keterampilan bermain bolavoli dapat diukur dengan Brady wall-volley Test. Maka dengan demikian dapat diketahui seberapa besar hubungan antara hasil Brady wall-volley Test dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakulilkuler di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

I. Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu “hupo” ( sementara ) dan “thesis” (pernyataan atau teori) karena merupakan pernyataan sementara yang masih lemah keberadaannya, hipotesis dapat menjadi penuntun ke arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap


(42)

26 hubungan antara dua variabel atau lebih.

Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 71) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Pada penelitian ini terdapat hasil Brady wall-volley Test yang akan dikorelasikan dengan keterampilan bermain bolavoli pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara hasil Brady wall-volley

Test dengan keterampilan bermain bolavoli .

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara hasil Brady wall-volley Test


(43)

27

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Dijelaskan oleh Arikunto (1998) penelitian korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa erat hubungan, serta berarti atau tidak hubungan itu. Sedangkan Sukardi (2003) peneitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan dan seberapa berapa jauh hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Riduwan (2005 : 49) penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan dan seberapa jauh hubungan antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dan dalam penelitian ini akan dicari hubungan dari hasil Brady wall-volley Test dengan keterampilan bermain bolavoli, sehingga diketahui seberapa besar hubungan antara kedua variabel tersebut.


(44)

28

B. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan menurut Ibnu (1996:56) variabel penelitian dapat diartikan sebagai objek pengamatan yang menjadi titik perhadapan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel.

Adapun variabel yang diteliti adalah :

a. Sebagai variabel bebas : Hasil Brady wall-volley Test (X)

b. Sebagai variabel terikat : Keterampilan bermain bolavoli (Y)

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk mengatasi agar tidak terjadi persepsi yang keliru, maka perlu adanya definisi dari variabel yang diteliti, yakni :

1. Yang dimaksud hasil Brady wall-volley Test dalam penelitian ini adalah nilai dari hasil tes passing bolavoli yang diciptakan oleh Brady.

2. Yang dimaksud keterampilan bermain bolavoli adalah tingkat kemampuan penguasaan teknik permainan bolavoli yang dinilai menggunakan tes keterampilan bolavoli (Theng K.H).

D. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Arikunto (1998) menyatakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sementara Sudjana (2005) menyatakan bahwa totalitas semua nilai yang mungkin muncul dari hasil menghitung atau mengukur, baik


(45)

29 berupa kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya dinamakan populasi. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan sebanyak 32 orang.

b. Sampel

Alasan menggunakan sampel siswa (putri) karena penelitian ini dilakukan di SMK yang hampir keseluruhan siswanya adalah perempuan, selain itu dilihat dari segi pengamatan siswa putri juga lebih mudah diamati karena dapat terlihat jelas perbedaan atara yang memiliki tingkat keterampilan rendah, sedang dan tinggi. Riduwan (2005:11) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Menurut Arikunto (1998:120) menjelaskan bila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuanya sehingga penelitian populasi. Jadi, dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah seluruh populasi yang ada sehingga disebut populasi sampel, berjumlah 32 orang.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (1998: 112) instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode. Keberhasilan suatu penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji melalui instrumen tersebut.


(46)

30 Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah bentuk Brady wall-volley Test dan analisis keterampilan bermain bolavoli sebagai berikut :

1. Brady wall-volley Test

a) Tujuan : untuk mengukur keterampilan Passing

bolavoli

b) Alat dan Perlengkapan :

1) Stopwatch 2) Peluit 3) Bolavoli 4) Alat-alat tulis 5) Dinding/ tembok

c) Prosedur Pelaksanaan :

1) Petugas/ testor : Berjumlah empat orang, tiga orang sebagai

pencatat skor dan satu orang sebagai penghitung waktu.

2) Pelaksanaan tes : Testee berdiri di depan tembok pada garis

batas yang berjarak 100 cm dari tembok kemudian memvoli bola ke tembok sasaran yang berukuran lebar 152 cm tingginya dari lantai untuk putri 335 cm. Sedangkan ukuran kotak sasaran yaitu tinggi 30 cm dan lebar 50 cm. Setelah ada aba-aba dari testor, testee memvoli bola sebanyak banyaknya dalam waktu 60 detik. Jika bola sulit dikuasai boleh ditangkap dan diteruskan kembali sampai ada aba-aba berhenti dari testor.


(47)

31 d) Penilaian

Skor : Setiap testee melakukan 3 kali pelaksanaan dengan waktu 60 detik untuk setiap kali pelaksanaan, kemudian diambil rata-rata dari 2 percobaan terbaik. Memvoli yang sah ialah masuk ke daerah sasaran, bola mengenai garis batas dianggap masuk. Pantulan dan lemparan pertama serta pantulan bola setelah mati atau ditangkap tidak dihitung.

Gambar 8. Bentuk tes Brady Wall- Volley Test.

2. TesKeterampilan Bermain Bolavoli

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah tes keterampilan bolavoli (Theng K.H). Menurut Nurhasan (1986:


(48)

32 3.6) adapun maksud dan tujuan tes keterampilan bolavoli (Theng K.H) ini adalah untuk mengukur kecakapan pada servis, pass/umpan dan Smash

dalam memainkan bolavoli, serta mengukur kecakapan dalam permainan. a) Tes Service

1. Tujuan : untuk mengukur kemampuan mengarahkan Service ke arah sasaran di lapangan.

2. Alat yang digunakan : a. Lapangan bolavoli b. Net dan tiang net

c. Tiang bambu 2 buah sepanjang 3,50 meter d. Tali plastik sepanjang 10 meter

e. Bola voli

3. Prosedur Pelaksanaan :

a. Petugas/ testor : Seorang yang mengamati beradanya bola pada saat melampaui jaring dan seorang pengawas jatuhnya bola, merangkap pencatat.

b. Pelaksanaan tes : Testee berada dalam daerah servis dan melakukan servis yang sah sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk servis. Bentuk pukulan servis adalah bebas. Kesempatan melakukan servis sebanyak 6 kali.

4. Penilaian :

Skor setiap servis ditentukan oleh tinggi bola waktu melampaui jaring dan angka sasaran di mana bola jatuh. Bola melampaui jaring di antara batas atas jarring dan tali setinggi 50 cm dari padanya : score = angka


(49)

33 sasaran kali 3. Bola yang melampaui jaring di antara kedua tali yang direntangkan ; score = angka sasaran kali 2. Bola yang melampaui jaring lebih tinggi dari tali tertinggi : score = angka sasaran. Bola yang dimainkan dengan cara yang tidak sah atau bola menyentuh jaring atau jatuh di luar bagian lapangan dimana terdapat sasaran : score = 0. Score untuk servis adalah jumlah dari 4 score perkalian terbaik.

b) Tes Passing

1. Tujuan : untuk mengukur keterampilan Passing. 2. Alat yang digunakan :

a. Lapangan bolavoli b. Net dan tiang net

c. Tiang bambu 2 buah sepanjang 3,50 meter d. Tali plastik sepanjang 10 meter

e. Bola voli

3. Prosedur Pelaksanaan

a. Petugas/ testor : Seorang pelempar bola. Seorang yang

mengamati bola lewat di bawah-atas tali yang direntangkan di atas garis serang dan tempat jatuhnya bola, serta merangkap pencatat. b. Pelaksanaan tes : Testee berada di belakang garis serang. Bola

dilempar ke arahnya dari bagian lapangan di seberang testee. Testee memPassing bola secara bebas tetapi sah menurut peraturan. Diberi kesempatan sebanyak 6 kali.

2. Penilaian :


(50)

34 disentuh bola. Bola harus melampaui tali sebelum menyentuh sasaran. Score = 0 untuk bola yang dimainkan dengan cara tidak sah. Score = angka sasaran, untuk bola yang menyentuh garis sasaran. Score untuk umpan ialah jumlah dari 4 score terbaik.

c) Tes Smash

1. Tujuan : untuk mengukur keterampilan Smash/ serangan. 2. Alat yang digunakan :

a. Lapangan bolavoli b. Net dan tiang net c. Bola voli

3. Prosedur Pelaksanaan :

a. Petugas/ testor : Seorang yang melambungkan bola untuk diserang. Seorang pencatat waktu yang juga mengawasi jatuhnya bola merangkap menjadi pencatat.

b. Pelaksanaan tes : Testee berada dalam daerah serang atau bebas di dalam lapangan permainan. Bola dilambungkan dekat dan atas jaring kearah testee. Dengan dan tanpa mempergunakan awalan, testee melompat dan memukul bola melampaui jaring ke dalam lapangan diseberangnya dimana terdapat sasaran dengan angka-angka. Diberi kesempatan sebanyak 5 kali.

4. Penilaian :

Score terdiri dari 2 bagian yang tidak terpisahkan : angka sasaran + waktu kecepatan jalannya bola. Score waktu dalam detik hingga per sepuluhnya. Bola yang menyentuh batas sasaran hitung telah masuk


(51)

35 sasaran dengan angka yang lebih besar. Score = 0 + waktu tetap dicatat, jika pemukul menyentuh jaring atau bola jatuh di luar sasaran. Score untuk serangan ialah jumlah angka dan detik dari semua ke 5 kesempatan

Hasil dari ketiga item tes tersebut kemudian dijumlahkan dengan rumus : Indeks = 1,2 score servis + 0,2 score pass + 0,5 score Smash – 1,0 detik.

F. Teknik Analisis Data

Sehubungan penelitian ini adalah penelitian populasi, maka tidak diperlukan uji persyaratan seperti mencari homogenitas dan normalitas untuk menentukan teknik analisis statistik yang digunakan, karena data sudah merupakan keseluruhan populasi. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi Carl Pearson atau Product Moment dan dicari koefisien determinan guna mengetahui kontribusinya.

1. Mencari Hubungan

Untuk mengetahui adakah hubungan antara hasil Brady wall-volley Test

dan keterampilan bermain bolavoli, dapat digunakan rumus :

  

 

2 2

2

 

2

X -N X -X N X -X N r          

Riduwan (2005:139) Keterangan :

 X

r : Koefisien korelasi

N : Jumlah populasi

X : Skor variabel X


(52)

36 ∑X : Jumlah skor variabel X

∑Y : Jumlah skor variabel Y

∑X2 : Jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y2 : Jumlah kuadrat skor variabel Y

Dalam Sugiyono (2008: 226) Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar = -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Jika didapat r = -1 maka terdapat korelasi negatif sempurna, artinya setiap peningkatan pada variabel tertentu maka terjadi penurunan pada variabel lainnya. Sebaliknya jika didapat r = 1, maka diperoleh korelasi positif sempurna. Artinya ada hubungan yang positif antara variabel, dan kuat atau tidaknya hubungan ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien korelasi. Dan koefisien korelasi adalah 0 maka tidak terdapat hubungan. Menurut Sugiyono (2008: 231) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r.

Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan

0,80 - 1,00 0,60 - 0,79 0,40 - 0,59 0,20 - 0,39 0,00 - 0,19

Sangat kuat Kuat Cukup kuat

Rendah Sangat rendah


(53)

37

Selanjutnya untuk pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y maka digunakan rumus :

2 hitung

r 1

2 n r t

 

Riduwan (2005:139)

Keterangan t hitung : Nilai t

r : Nilai Koefisien Korelasi

n : Jumlah Sampel

Kaedah pengujian : Jika thitung > ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan, sebaliknya jika thitung < ttabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan.

2. Mencari Kontribusi

Untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap Y dicari dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (Sudjana, 2005: 369). Adapun rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

KP = r2 x 100 % Riduwan (2005:139)

Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi dikuadratkan


(54)

44

V. SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat peneliti sampaikan simpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan hasil Brady Wall-Volley Test dengan

keterampilan bermain Bolavoli pada siswa (putri) yang mengikuti ekstrakurikuler Bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

2. Hasil Brady Wall-Volley Test memberikan sumbangan (kontribusi) yang

berarti terhadap keterampilan bermain bolavoli pada siswa (putri) yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan bentuk tes

yang validitas dan reliabelitasnya lebih tinggi karena melihat masih banyaknya tes-tes keterampilan bolavoli yang lainnya.


(55)

45

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Borrevik (1969). Yudiana, Yuyun. 2009. The Implementation Model Tactical

Aproach In Study Of Game Of Volleyball Junior High School. Skripsi.

FPOK UPI. Bandung.

Hajar, Ibnu. 1996. Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan. Penerbit PT Raja Grafindo. Jakarta.

Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. PenerbitErlangga. Bandung.

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti

Pemula. Penerbit: Alfabeta. Bandung.

Soekanto, Soejono. 1984. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Rosdakarya. Bandung.

Strand and Wilson (1993:136-141).Yudiana, Yuyun. 2009. The Implementation

Model Tactical Aproach In Study Of Game Of Volleyball Junior High School.

Skripsi. FPOK UPI. Bandung.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.

Suharjana. 2004. Kebugaran Jasmani. FIK UNY. Yogyakarta.

Suharno, HP. 1985. Dasar-dasar Permainan Bolavoli. IKIP. Yogyakarta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Universitas Lampung. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung. Viera, Barbara L, dan Fergusson Bonnie Jill. 2000. Bolavoli Tingkat Pemula.


(1)

disentuh bola. Bola harus melampaui tali sebelum menyentuh sasaran. Score = 0 untuk bola yang dimainkan dengan cara tidak sah. Score = angka sasaran, untuk bola yang menyentuh garis sasaran. Score untuk umpan ialah jumlah dari 4 score terbaik.

c) Tes Smash

1. Tujuan : untuk mengukur keterampilan Smash/ serangan. 2. Alat yang digunakan :

a. Lapangan bolavoli b. Net dan tiang net c. Bola voli

3. Prosedur Pelaksanaan :

a. Petugas/ testor : Seorang yang melambungkan bola untuk diserang. Seorang pencatat waktu yang juga mengawasi jatuhnya bola merangkap menjadi pencatat.

b. Pelaksanaan tes : Testee berada dalam daerah serang atau bebas di dalam lapangan permainan. Bola dilambungkan dekat dan atas jaring kearah testee. Dengan dan tanpa mempergunakan awalan, testee melompat dan memukul bola melampaui jaring ke dalam lapangan diseberangnya dimana terdapat sasaran dengan angka-angka. Diberi kesempatan sebanyak 5 kali.

4. Penilaian :

Score terdiri dari 2 bagian yang tidak terpisahkan : angka sasaran + waktu kecepatan jalannya bola. Score waktu dalam detik hingga per sepuluhnya. Bola yang menyentuh batas sasaran hitung telah masuk


(2)

sasaran dengan angka yang lebih besar. Score = 0 + waktu tetap dicatat, jika pemukul menyentuh jaring atau bola jatuh di luar sasaran. Score untuk serangan ialah jumlah angka dan detik dari semua ke 5 kesempatan

Hasil dari ketiga item tes tersebut kemudian dijumlahkan dengan rumus : Indeks = 1,2 score servis + 0,2 score pass + 0,5 score Smash – 1,0 detik. F. Teknik Analisis Data

Sehubungan penelitian ini adalah penelitian populasi, maka tidak diperlukan uji persyaratan seperti mencari homogenitas dan normalitas untuk menentukan teknik analisis statistik yang digunakan, karena data sudah merupakan keseluruhan populasi. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi Carl Pearson atau Product Moment dan dicari koefisien determinan guna mengetahui kontribusinya.

1. Mencari Hubungan

Untuk mengetahui adakah hubungan antara hasil Brady wall-volley Test dan keterampilan bermain bolavoli, dapat digunakan rumus :

  

 

2 2

2

 

2

X -N X -X N X -X N r           Riduwan (2005:139) Keterangan :  X

r : Koefisien korelasi N : Jumlah populasi X : Skor variabel X Y : Skor variabel Y


(3)

∑X : Jumlah skor variabel X ∑Y : Jumlah skor variabel Y

∑X2 : Jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y2 : Jumlah kuadrat skor variabel Y

Dalam Sugiyono (2008: 226) Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar = -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Jika didapat r = -1 maka terdapat korelasi negatif sempurna, artinya setiap peningkatan pada variabel tertentu maka terjadi penurunan pada variabel lainnya. Sebaliknya jika didapat r = 1, maka diperoleh korelasi positif sempurna. Artinya ada hubungan yang positif antara variabel, dan kuat atau tidaknya hubungan ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien korelasi. Dan koefisien korelasi adalah 0 maka tidak terdapat hubungan. Menurut Sugiyono (2008: 231) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada Tabel 2 sebagai berikut :

Tabel 2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r. Interval Koefisien Korelasi Interpretasi Hubungan

0,80 - 1,00 0,60 - 0,79 0,40 - 0,59 0,20 - 0,39 0,00 - 0,19

Sangat kuat Kuat Cukup kuat

Rendah Sangat rendah Riduwan (2005:139)


(4)

Selanjutnya untuk pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi untuk mencari makna hubungan variabel X terhadap variabel Y maka digunakan rumus :

2 hitung

r 1

2 n r t

 

 Riduwan (2005:139)

Keterangan t hitung : Nilai t

r : Nilai Koefisien Korelasi n : Jumlah Sampel

Kaedah pengujian : Jika thitung > ttabel, maka tolak Ho artinya signifikan, sebaliknya jika thitung < ttabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan.

2. Mencari Kontribusi

Untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap Y dicari dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (Sudjana, 2005: 369). Adapun rumus koefisien determinasi sebagai berikut :

KP = r2 x 100 % Riduwan (2005:139)

Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi dikuadratkan


(5)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat peneliti sampaikan simpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan hasil Brady Wall-Volley Test dengan

keterampilan bermain Bolavoli pada siswa (putri) yang mengikuti ekstrakurikuler Bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

2. Hasil Brady Wall-Volley Test memberikan sumbangan (kontribusi) yang

berarti terhadap keterampilan bermain bolavoli pada siswa (putri) yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolavoli di SMK 1 Swadhipa Natar Lampung Selatan.

B.Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan bentuk tes

yang validitas dan reliabelitasnya lebih tinggi karena melihat masih banyaknya tes-tes keterampilan bolavoli yang lainnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Borrevik (1969). Yudiana, Yuyun. 2009. The Implementation Model Tactical Aproach In Study Of Game Of Volleyball Junior High School. Skripsi. FPOK UPI. Bandung.

Hajar, Ibnu. 1996. Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan. Penerbit PT Raja Grafindo. Jakarta.

Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. PenerbitErlangga. Bandung.

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Penerbit: Alfabeta. Bandung.

Soekanto, Soejono. 1984. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit Rosdakarya. Bandung.

Strand and Wilson (1993:136-141).Yudiana, Yuyun. 2009. The Implementation Model Tactical Aproach In Study Of Game Of Volleyball Junior High School. Skripsi. FPOK UPI. Bandung.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung. Suharjana. 2004. Kebugaran Jasmani. FIK UNY. Yogyakarta.

Suharno, HP. 1985. Dasar-dasar Permainan Bolavoli. IKIP. Yogyakarta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Universitas Lampung. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung. Viera, Barbara L, dan Fergusson Bonnie Jill. 2000. Bolavoli Tingkat Pemula.


Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PERJANJIAN JUAL BELI PADA SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

2 30 67

PENGARUH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA SWADHIPA I NATAR

1 23 57

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI JURUSAN AKUNTANSI KEUANGAN SMK 1 SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 7 82

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 71

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar dengan Metode Pembelajaran Picture and Picture di kelas IV SD Swasta Swadhipa Natar Lampung Selatan

0 5 43

HUBUNGAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 67

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU KONSUMSI SUSU DI SMPN 1 NATAR LAMPUNG SELATAN

2 34 52

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA SISWA SMK Hubungan Antara Kontrol Diri Dan Keterampilan Sosial Dengan Kecanduan Internet Pada Siswa SMK.

0 3 16

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBASIS LINGKUNGAN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER 1 SMA SWADHIPA NATAR Oleh Sunyono (Dosen PS. Pendd. Kimia FKIP Universitas Lampung) Siti Maryatun (Guru Kimia SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan),

0 0 11

Pengaruh kemampuan menejemerial dan kecerdasan emosional kepala sekolah terhadp kinerja guru Smk 2 Swadhipa Natar Lampung Selatan - Raden Intan Repository

0 0 22