HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN
DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI
NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Oleh
BOYCE SAPUTRA
Masalah penelitian ini adalah disiplin siswa di sekolah. Sedangkan permasalahan
penelitian yaitu apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan disiplin
siswa disekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
motivasi belajar dengan disiplin siswa di sekolah pada siswa kelas XI SMA
Swadhipa Bumisari Natar tahun pelajaran 2014/2015.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian sebanyak
69 siswa kelas XI SMA Swadhipa Bumisari Natar. Sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan skala motivasi belajar dan disiplin siswa di
sekolah. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.
Berdasarkan perhitungan analisis hubungan antara motivasi belajar dengan
disiplin di sekolah menggunakan korelasi product moment pearson pada taraf
signifikasi 0,05 diperoleh rhitung = 0.328 > rtabel= 0,234 dengan demikian Ho di
tolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan yang signifikan antara motivasi
belajar dengan disiplin di sekolah pada siswa kelas XI SMA Swadhipa Bumisari
Natar Tahun Pelajaran 2014/2015.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara motivasi belajar dengan disiplin siswa di sekolah. Artinya
semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula disiplin siswa di
sekolah. Saran (1) kepada kepala sekolah diharapkan hasil penelitian ini menjadi
masukan dan pertimbangan untuk dapat memberikan dan membantu kemajuan
BK di sekolah dengan memperlakukan guru BK sesuai dengan fungsinya, (2)
kepada peneliti lain, karena dalam penelitian ini ditemukan hubungan yang kurang
kuat diharapkan dapat menemukan faktor-faktor lain diluar variabel motivasi
belajar dan disiplin di sekolah, (3) Kepada tenaga pendidik diharapkan dapat
menjadi motivator dan dan juga sebagai modelling bagi siswa, agar siswa semakin
termotivasi dalam melaksanakan rutnitasnya sebagai seorang pelajar atau peserta
didik di sekolah.

i

RIWAYAT HIDUP

Boyce Saputra lahir di Liwa, Kecamatan Balik Bukit Lampung Barat tanggal 10
Juli 1988, merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak
M.Tarmizi dan Ibu Nuryana.

Penulis menyelesaikan pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah
Menengah Atas (SMA) di Lampung Barat, yaitu Sekolah Dasar Negeri 3 Liwa
diselesaikan tahun 2001, Selanjutnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
Negeri 1 Liwa diselesaikan tahun 2004 dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Negeri 1 Liwa diselesaikan tahun 2007.
Tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Bimbingan
Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung, melalui seleksi jalur prestasi akademik (PMKA).
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif dalam beberapa organisasi di
kampus yaitu Himajip FKIP Universitas Lampung sebagai anggota dan Filateli
Universitas Lampung sebagai sekertaris umum. Penulis melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 9 Bandar Lampung.

iii

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap Alhamdulillah
Saya bersyukur kepada Allah SWT
Yang telah memberikan saya kekuatan untuk menyelesaikan skripsi ini


Karya kecilku ini aku persembahkan untuk

Nenek, emak, bapak ,kakak-kakak, adik, serta keponak-keponakanku
Yang telah memberiku semangat, dorongan, dan do’anya
Maka kupersembahkan ini
Sebagai tanda sayangku untuk kalian semua

ii

MOTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan)
yang diusahakannya dan ia mendapatkan siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya.
(QS. Al Baqarah:286)

“Many failures in life because people do not realize how close they
were to success when they gave up". (Muhammad Ali)


“Kamu akan mampu jika kamu yakin kamu mampu”
(Boyce saputra)

iv

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang, atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Motivasi
Belajar Dengan Disiplin di sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Swadhipa
Bumisari Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015)” sebagai syarat
untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung.
Penulis menyadari skripsi ini dapat diselesaikan atas dorongan, bantuan, arahan,
bimbingan, dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankan penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1.


Bapak Dr. Bujang Rahman, M,Si. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk mengadakan penelitian.

2.

Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.

3.

Bapak Drs. Yusmansyah, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling, FKIP Universitas Lampung sekaligus dosen pembimbing II dalam
skripsi ini penulis sangat berterima kasih banyak atas kemuliaan hati bapak
yang sangat sabar membimbing penulis.

v

4.


Bapak Drs. Giyono, M.Pd., selaku pembimbing akademik dan dosen
pembimbing utama pada penulisan skripsi ini. Terima kasih atas didikannya,
masukan, serta saran-saran pada bimbingan skripsi dan dalam perkuliahan.

5.

Ibu Diah Utaminingsih, S.Psi., M.A., Psi, selaku dosen penguji pada
penulisan skripsi ini. Terima kasih atas masukan, kritik, saran, dan
motivasinya karena tanpa kebaikan dan kesabaran ibu mungkin penulis tidak
bisa menyelesaikan skripsi ini.

6.

Bapak dan Ibu Dosen Bimbingan dan Konseling, terima kasih atas didikannya
selama dalam perkuliahan selama ini. Semoga apa yang bapak dan ibu
berikan dapat bermanfaat bagi kehidupan saya di masa depan

7.

Bapak dan Ibu staf dan karyawan FKIP Unila, terima kasih atas bantuannya

selama ini dalam menyelesaikan segala keperluan administrasi.

8.

Bapak Ardian, S.Pd., selaku guru BK SMA Swadhipa Bumisari Natar, Staf
TU, Waka Kurikulum, Bapak-Ibu Guru serta siswa-siswi SMA Swadhipa
yang telah membantu saya dalam penelitian.

9.

Kedua orang tuaku, Emak- Bak, yang tak henti-hentinya menyayangiku,
memberikan do’a, dukungan, semangat, serta dengan sabar menanti
keberhasilan anakmu ini.

10. Kakak-kakakku : Udo, Wo Netty, Wo Nur, Ak Heri, Ngah Nelli, Ak Anto,
Abang Hendra, Ngah Puji, Ngah Hera, Ak Asep, Ngah Fitri, Ak Ade dan
adikku Leni Mediana, terima kasih atas kasih sayang yang diberikan, dan
do’a kalian yang selalu menemaniku dan selalu memberikan motivasi,
semangat serta bersabar menantikan keberhasilanku.


vi

11. Keponak-keponakanku Nessa, Sapril, Tari, Ridwan, Rangga, Dilla, Arjuna,
Aulia, Rizky, dan Neng Serra terima kasih atas kasih yang kalian berikan dan
senyum kalian adalah salah satu motivasi mamak untuk menyelesaikan
skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat baikku Jaya, Rio Ranau, Rio Btk, Rendi, Rizal, Rudhia,
Mujahiddin, Om Han, Atiq, dan Ibu Yulianti terima kasih karena telah
mengingatkanku untuk menomor satukan pendidikan.
13. Sahabat-sahabat

seperjuanganku

angkatan

2007

yang

memberikan


persaudaraan dan kebersamaannya selama ini : Irfan Prima Aldi, Muharom
Ardian Mandela, Agus Purwanto, Widi Sujadmiko (Reman), Yudi Riski
Prihantoro, Maleluan Pramana (Paulus), Yusbowo, Asep Lukman Efendi,
M.Wahid Nurrohman, Ewintri, Meyti Fitti yani, Marlinda, Citra Pasha
Hartadi, Susi Novianti, Yunis Mutiara Ayogo, Siska Liana, Betty Oktaria, Ira,
Nadya Arissanti Wardani, Eka Susanti, Eka Lisdiana, Nikmah (Inoy),
Rafiqoh, Ayu Permata Sari, Ardila, Shufi Yanti Arfalah, Sulistiana pela,
Trialita Widianingrum, dan Wita Pebritus, semua akan jadi cerita indah
dimasa depan kita nanti.
14. Kakak tingkat 2004 (Tia, Turni, Siska, Nanik, Bindra,Rahmad Soleh), 2005
Egi Jati, 2006 (Dian, Panca, Agung, Maya, Okky, Wela, serta adik tingkat
2008 (Riki, Tio, Idris, Ari, Turina), 2009 (Adit) ,2010 (Nanang, Aan, Wella,
Noprita, Adit, Tamara Boye, Dewa, Ncess, Ayu, Jelita, Nisa, Novita, Irsan),
2011 (Leo, Endah Arum), dan 2012, 2013, dan 2014 terima kasih atas
kebersamaannya dalam masa-masa sulit ataupun senang dan semoga
kebersamaan kita tidak hanya sampai disini.

vii


15. Rekan-rekan PPL FKIP Unila di SMA N 9 Bandar Lampung : Silvia, Anton,
Hendri,

Deni,

Yudi,

Diana,

Dini

danYudi

Riski

Prihantoro

atas

persaudaraannya selama ini, dan semoga tali persaudaraan ini tetap terjaga

selamanya.
16. Rekan-rekanku Kosn Antika center: Roma Aprizon, Afrizal Putra, Juanda
Ali, Ade Cafesa, Deky Saputra, Mustaqim, Ari, Lukman, Bowo, Andra, Novi,
Mujahidin, A.Rudhia, Gilang, dan lainnya atas kebersamaan kita selama ini,
dukungan, perhatian, semangatnya dan senyum kebersamaan selama ini.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini semoga
dengan kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan pada penulis
mendapat balasan pahala yang setimpal dari Allah SWT dan semoga skripsi
ini bermanfaat.
Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini berguna dan bermanfaat untuk
menambah wawasan bagi pembaca dan rekan-rekan semua.

Bandar Lampung,
Penulis,

Boyce Saputra

Desember 2014

viii

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... i
MOTTO ............................................................................................................. ii
PERSEMBAHAN ............................................................................................. iii
SANWACANA .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Latar belakang masalah ................................................................ 1
2. Identifikasi Masalah ..................................................................... 7
3. Pembatasan Masalah..................................................................... 8
4. Rumusan Masalah......................................................................... 8
B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................................... 8
1. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
2. Kegunaan Penelitian.................................................................... 9
C. Kerangka Pikir .................................................................................. 9
D. Hipotesis............................................................................................ 11

II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Bimbingan Konseling Belajar ........................................................... 12
1. Pengertian Bimbingan Konseling ............................................... 12
2. Fungsi Bimbingan dan Konseling ............................................... 13
3. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling ......................................... 14
4. Bidang-Bidang Bimbingan dan Konseling ................................. 16
5. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling.......................... 17
6. Pengertian Belajar dan Ciri Belajar ............................................ 19
7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ............................... 21
8. Bimbingan Konseling Belajar ..................................................... 23
B. Disiplin Siswa di Sekolah ................................................................. 24
1. Pengertian Disiplin Siswa ........................................................... 24
2. Bentuk-Bentuk Disiplin di Sekolah ............................................ 25
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Disiplin Siswa di Sekolah .. 27
4. Upaya Peningkatan Disiplin Siswa di Sekolah ........................... 28
5. Disiplin Siswa Dalam Konteks BK ............................................. 29

ix

C. Motivasi Belajar ................................................................................ 30
1. Pengertian Motivasi Belajar ......................................................... 30
2. Macam-Macam Motivasi Belajar ................................................. 33
3. Fungsi dan Peran Motivasi Dalam Belajar ................................... 35
a. Fungsi Motivasi Belajar.......................................................... 35
b. Peran Motivasi Dalam Belajar ................................................ 35
4. Motivasi Dalam Konteks BK ....................................................... 36
D. Hubungan Motivasi Belajar dengan Disiplin Siswa di Sekolah ....... 38
III.

METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian.............................................................................. 40
B. Tempat dan waktu Penelitian ............................................................ 40
C. Populasi penelitian ............................................................................ 40
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 42
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 43
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 44
G. Uji Persyaratan Instrumen ................................................................. 47
1. Uji Validitas Instrumen ............................................................... 47
2. Uji Reliabilitas Instrumen ........................................................... 48
H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 49

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 51
1. Gambaran Umum Responden ..................................................... 51
2. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 52
B. Analisis data Penelitian ..................................................................... 53
C. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 54
D. Pembahasan ....................................................................................... 56

V.

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................................... 62
B. Saran .................................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 66
LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Tabel 3.1 Populasi penelitian siswa kelas XI SMA Swadhipa .................. 42
2. Tabel 3.2 Skor Pernyataan ......................................................................... 46
3. Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Motivasi Belajar ................................................ 47
4. Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Disiplin Siswa ................................................... 47
5. Tabel 3.5 Rentang Koefisien Reliabilitas .................................................. 48

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampian 1. Absen kelas XI SMA Swadhipa ...........................................67
2. Lampiran 2. Kisi-kisi Skala Motivasi Belajar .........................................69
3. Lampiran 3. Kisi-kisi Skala Disiplin Siswa di Sekolah ...........................70
4. Lampiran 4. Uji Validitas Instrumen Disiplin di Sekolah ......................71
5. Lampiran 5. Hasil Rekap Validitas Item Disiplin ....................................72
6. Lampiran 6. Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar ...........................73
7. Lampiran 7. Hasil Rekap Validitas Item Motivasi ..................................74
8. Lampiran 8. Uji Reliabilitas Instrumen Disiplin di Sekolah Manual ......75
9. Lampiran 9. Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar SPSS ..............77
10. Lampiran 10. Skala Motivasi Belajar ......................................................78
11. Lampiran 11. Skala Disiplin Sekolah ......................................................81
12. Lampiran 12. Hasil Skala Motivasi Belajar .............................................84
13. Lampiran 13. Hasil Skala Disiplin ...........................................................86
14. Lampiran 14. Hasil Analisis Data ............................................................88
15. Lampiran 15. r Tabel................................................................................89
16. Lampiran 16. Surat Izin Penelitian ..........................................................90
17. Lampiran 17. Surat Keterangan Dari Sekolah .........................................91

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1. Kerangka Pikir Penelitian......................................................... 11

1

1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah
1. Latar Belakang

Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.
20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, merupakan suatu usaha
sadar dan terencana dalam rangka membantu peserta didik dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki serta menyesuaikan diri sebaik
mungkin dengan lingkungan, guna menimbulkan perubahan dalam dirinya
yang memungkinkan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Secara
singkat dapat kita katakan bahwa tujuan pendidikan adalah terwujudnya proses
belajar dan pembelajaran yang baik.

Pendidikan merupakan proses belajar mengajar secara formal pada lembaga
pendidikan atau sekolah, yang dilakukan oleh guru dan siswa sebagai pesrta
didik. Adapun pengertian belajar itu sendiri yaitu usaha atau kegiatan yang
bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, yang mencakup
perubahan

tingkah

laku,

sikap,

keterampilan. ( Dalyono, 2009:49).

kebiasaan,

ilmu

pengetahuan

serta

2

Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan
sepanjang hayat, karena melalui belajar subjek belajar atau siswa, dapat
melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup.
Seseorang dapat memperbaiki nasib dan menggapai cita-cita yang didambakan
melalui belajar atau secara singkat dapat diktakan belajar merupakan suatu
aktivitas yang menimbulkan perubahan perilaku baik pengetahuan, sikap dan
tingkah laku kearah kemajuan.

Kegiatan belajar merupakan suatu proses atau aktivitas, siswa dalam
pelaksanaan kegiatan belajar tersebut yang dipengaruhi oleh berbagai hal yang
diisyaratkan oleh banyak faktor. Faktor fakor tersebut dapat berasal dari aspek
internal maupun eksternal. Kita dapat mengetahui dan membedakan faktor
mana saja yang dapat meningkatkan proses belajar siswa. Banyak kasus
penyebab kegagalan dalam kegiatan belajar yang dialami siswa dikarenakan
kurangnya pengetahuan tentang apa saja faktor yang dapat menganggu
kegiatan belajar siswa. Indikator keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari
hasil belajar siswa yang diperoleh dari proses belajar, yang tentunya sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor pokok yang menentuan
dalam keberhasilan siswa adalah disiplin siswa di sekolah.

Disiplin siswa disekolah dipandang penting dalam menentukan keberhasilan
belajar dikarnakan, proses belajar akan berjalan dengan baik apabila siswa
memiliki kesungguhan untuk mentaati semua aturan yang membantunya untuk
mencapai hasil belajar yang diinginkan. Atau dapat dikatakan bahwa untuk
membentuk suatu sikap hidup, perbuatan dan kebiasaan dalam mengikuti,

3

menaati

dan

mematuhi

peraturan

yang

berlaku

seseorang

dapat

mengembangkannya melalui kesadaran diri dan kebebasan dirinya dalam
menaati dan mengikuti aturan yang ada karena aturan dan tata tertib merupakan
dua hal yang sangat penting bagi kehidupan sekolah sebagai sebuah organisasi
penyelenggara pendidikan.

Arikunto (1990:155) berpendapat “.Untuk menjaga berlakunya peraturan dan
tata tertib diperlukan kedisiplinan dari semua personil sekolah. Di dalam
kehidupan sekolah peraturan dan tata tertib dimaksudkan untuk menjaga
terlaksananya kegiatan belajar mengajar siswa, disamping itu juga untuk
memenuhi kebutuhan setiap pribadi yang terlibat di dalamnya karena mereka
adalah individu yang mesti dipandang sebagai manusia seutuhnya”.

Disiplin diperlukan oleh siapapun dan dimanapun. Hal itu disebabkan
dimanapun seseorang berada, maka akan selalu ada peraturan dan tata tertib.
Disiplin mendorong siswa belajar secara kongkrit dalam praktik hidup di
sekolah maupun di rumah. Menurut Tu’u (2004:37) disiplin sangat penting
dalam belajar dan pembelajaran karena alasan sebagai berikut:

a) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa dapat berhasil
dalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan
sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.
b) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang
kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi
dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.

4

c) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan
norma-norma nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak
dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.
d) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak
ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan
ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.

Dari penjelasan diatas, dapat digambarkan betapa pentingnya kedisiplinan
siswa di sekolah untuk mendukung dalam proses belajar, seorang siswa dapat
meraih hasil yang diharapkan atau tidak sangat ditentukan dengan
kedisiplinannya dalam mengikuti proses belajar dan peraturan yang harus
diikiutinya. Namun dalam kenyataannya, ada siswa yang memiliki disiplin
yang tinggi serta ada pula yang rendah. Hal ini dapat terjadi dikarenakan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin siswa disekolah.

1. Berasal dari dalam diri siswa (Internal)
a. Kesehatan atau faktor fisiologis
Kesehatan atau faktor fisiologis yang termasuk dalam faktor internal siswa
meliputi kesehatan pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, keletihan,
kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang di derita. Faktor fisiologis ikut
berperan dalam menentukan disiplin blajar siswa disekolah. Siswa yang
tidak menderita sakit cenderung lebih disiplin dibandingkan siswa yang
menderita sakit dan badannya keletihan.

5

b. Minat
Minat sangat besar pengaruhnya terhadap prsetasi belajar. Seseorang yang
tinggi minatnya dalam mempelajari sesuatu akan dapat meraih hasil yang
tinggi pula. Apabila siswa memiliki minat yang tinggi terhadap pelajaran
akan cenderung disiplin dalam belajar.
c. Bakat
Bakat

merupakan

faktor

yang

besar

peranannya

dalam

proses

belajar.Mempelajari sesuatu sesuai dengan bakatnya akan memperoleh
hasilyang lebih baik. Siswa yang memiliki bakat akan lebih menataati
peraturan atau disiplin karena ia merasa nyaman dengan kondisi belajar
yang ditunjang dengan bakat yang dimilikinya.
d. Motivasi
Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Fungsi motivasi dalam belajar adalah untuk
memberikan semangat pada seseorang dalam belajar untuk mencapai tujuan
sehingga ia akan berusaha untuk megikuti peraturan yang ada dan bersikap
disiplin karena dorongan yang ada dalam dirinya. Motivasi juga merupakan
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang suatu
aturan yang ditetapkan. Motivasi besar pengaruhnya terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik – baiknya, dan ia tidak akan
mentaati setiap aturan yang diberlakukan dalam kegiatan belajar tersebut
karena tidak ada daya tarik baginya.

6

Siswa enggan untuk belajar, dan tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran
itu. Bahan pelajaran yang menarik siswa lebih mudah dipelajari sehingga
cendrung untuk selalu disiplin dalam kegiatan belajar disekolah.
2. Berasal dari luar atau faktor Eksternal
a. Faktor sosial
Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat. Siswa yang tinggal dalam lingkungan yang tertib
tentunya siswa tersebut akan menjalani tata tertib yang ada di
lingkungannya. Seorang guru yang mendidik siswa dengan disiplin akan
cenderung menghasilkan siswa yang disiplin pula. ( Tahkim 2005:11)
Dari penjabaran diatas, dapat kita simpulkan bahwa disiplin siswa di sekolah
diperlukan demi keberhasilan siswa dalam belajar, karena bila siswa tidak
disiplin dalam belajar maka secara otomatis akan berpengaruh terhadap
keberhasilan belajar yang berujung pada kegagalan. Untuk itu dalam rangka
mencapai hasil belajar siswa secara maksimal maka proses belajar harus
ditingkatkan dengan cara siswa lebih disiplin di sekolah. Sedangkan motivasi
belajar siswa diduga dapat mempengaruhi tingkat disiplin siswa disekolah.
Karena dengan adanya dorongan yang kuat dalam diri siswa untuk belajar
maka siswa tersebut akan memiliki kesadaran dan berprilaku disiplin disekolah.

Namun fakta yang ditemukan oleh penulis di SMA Swadhipa Bumisari Natar,
sebagai sekolah yang menysaratkan siswanya untuk memiliki kedisiplinan yang
tinggi, agar siswanya mampu menguasai kompetensi yang diajarkan dan siap
menghadapi dunia kerja yang menuntut disiplin yang tinggi di masa

7

mendatang. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan di sekolah tersebut
diketahui, terdapat beberapa siswa di sekolah yang memiliki tingkat
kedisiplinan yang rendah, seperti terlambat masuk sekolah, terlambat masuk
saat pergantian jam pelajaran dan membolos saat jam pelajaran. Demikian juga
terdapat siswa yang memiliki motivasi belajar rendah seperti tidak
menghiraukan pelajaran yang diberikan oleh guru di dalam kelas dan
sebagainya. Namun ada fenomena yang menarik yaitu, ada beberapa siswa
yang memiliki motivasi belajar rendah namun memiliki kedisiplinan yang
tinggi di sekolah dan begitu juga sebaliknya. Hal ini menarik perhatian penulis
untuk melakukan penelitian mengenai “Hubungan Antara Motivasi Belajar
dengan Disiplin Di Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Swadhipa Bumisari
Natar”.

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka masalah
dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a)

Ada beberapa siswa yang tidak masuk sekolah tanpa keterangan

b)

Ada beberapa siswa yang terlambat datang kesekolah dan terlambat
masuk saat pergantian jam pelajaran baru

c)

Ada beberapa siswa yang tidak disiplin dalam mengerjakan pekerjaan
rumah atau PR yang diberikan oleh guru.

d)

Ada beberapa siswa yang tidak menggunakan atribut lengkap saat
upacara bendera.

8

3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Maka dalam hal ini peneliti membatasi pada “ hubungan motivasi
belajar dengan disiplin di sekolah pada siswa kelas XI SMA Swadhipa
Bumisari Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015”.

4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka secara operasional rumusan masalah pada penelitian ini adalah
rendahnya disiplin siswa di sekolah. Adapun permasalahan dalam penelitian ini
adalah “ Apakah ada hubunngan antara motivasi belajar dengan disiplin siswa
di sekolah”.

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan antara motivasi belajar dengan disiplin di sekolah pada siswa kelas
XI SMA Swadhipa Bumisari Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran
2014/2015.

9

2. Kegunaan Penelitian
Diharapkan penelitian ini dapat berguna secara teori maupun praktek, yaitu :

1. Teori
Hasil penelitian ini mampu mengembangkan konsep ilmu pendidikan
khususnya pada bidang bimbingan dan konseling tentang kajian hubungan
antara motivasi belajar dan disiplin siswa.

2.Praktek
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada
seluruh elemen yang mempunyai peran dalam meningkatkan pendidikan di
SMA Swadhipa Natar sehingga dapat meningkatkan kulaitas pendidikan
kerahan yang lebih baik.

C. Kerangka Pikir
Bagi siswa selaku peserta didik, belajar merupakan hal yang amat penting yang
harus mereka lakukan demi mencapai tujuan yang diinginkan. Keberhasilan
dalam belajar ditentukan oleh proses belajar yang baik dan disiplin yang tinggi
dari siswa disekolah. Tingkat kedisiplinan siswa disekolah amat beragam, hal
in dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi disiplin siswa di sekolah,
baik faktor dari dalam diri maupun dari luar diri siswa itu sendiri. Motivasi
diduga merupakan salah satu faktor yang amat mempengaruni kedisiplinan
siswa di sekolah, hal ini dikarenakan bila seorang siswa memiliki motivasi
belajar yang baik dapat dikatakan ia mempunyai komitmen yang tinggi untuk

10

mentaati segala bentuk aturan yang mengharuskan adanya kedisiplinan dalam
melaksanakannya, dari suatu institusi pendidikan atau sekolah.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel
bebas adalah motivasi belajar dilambangkan dengan (X), dan variabel terikat
adalah disiplin siswa disekolah yang dilambangkan dengan (Y). Motivasi
belajar merupakan salah satu faktor yang mmpengaruhi kegiatan belajar siswa
di sekolah. Sehingga tujuan belajar yang diinginkan dapat tercapai sesuai
dengan harapan. Secara teori menurut Slameto (2003 :17) “Motivasi belajar
merupakan komponen dari belajar yang mampu meningkatkan disiplin siswa di
sekolah”.

Maka bila siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi tentunya sikap siswa
akan cendrung patuh terhadap bentuk peraturan yang berkaitan dengan
kegiatan yang ada disekolah sehingga terbentuk perilaku belajar yang baik
seperti selalu hadir dalam setiap kesempatan belajar, tidak mudah bosan dan
mengikuti kegiatan belajar hingga akhir, dan mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan dengan baik.

Berdasakan uraian diatas, dapat digambarkan bahwa motivasi belajar siswa
dapat membantu siswa dalam melaksanakan proses belajar dan pembelajaran di
sekolah dengan baik. Dengan adanya motivasi belajar pada siswa diharapkan
siswa lebih disiplin di sekolah.

11

Motivasi belajar pada siswa mempunyai peranan yang sangat besar dalam
menimbulkan disiplin pada siswa di sekolah. Tanpa adanya dorongan atau
motivasi, yang ada pada diri siswa tersebut perlu untuk dibangkitkan atau
diperhatikan dalam rangka mendisiplinkan siswa dalam belajar disekolah.
Berdasarkan uraian diatas maka kerangka pemikiran ini dapat digambarkan
sebagai berikut :

Motivasi Belajar
(X)

Disiplin Belajar
(Y)

Gambar 1.1 Kerangka Pikir

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan oleh peneliti, karena bersifat sementara maka perlu diuji
kebenarannya. Adapaun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini : Ada
hubungan antara motivasi belajar dengan disiplin di sekolah pada siswa kelas
XI SMA Swadhipa Bumisari Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran
2014/2015.
Hipotesis Statistik :
Ha : Ada hubungan antara motivasi belajar dengan disiplin di sekolah pada
siswa kelas XI SMA Swadhipa Bumisari Natar Lampung Selatan
Ho : Tidak ada hubungan antara motivasi belajar dengan disiplin di sekolah
pada siswa kelas XI SMA Swadhipa Bumisari Natar Lampung Selatan

12

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bimbingan Konseling Belajar

1. Pengertian Bimbingan Konseling
Pendidikan pada umumnya selalu berintikan bimbingan. Sebab pendidikan
bertujuan agar anak didik menjadi kreatif, produktif, dan mandiri. Artinya
pendidikan berupaya untuk mengembangkan individu. Segala aspek diri anak
didik harus dikembangkan seperti intelektual, moral, social, kognitif, dan
emosional.

Bimbingan

dan konseling adalah upaya untuk

membantu

perkembangan aspek-aspek tersebut menjadi optimal, harmonis, dan wajar.
Chiskolm (dalam Prayitno dan Erman Amti, 1994:94) mengatakan bahwa
bimbingan membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai macam
informasi tentang dirinya sendiri. Berbeda dengan pendapat Smith (dalam
Prayitno dan Erman Amti, 1994:94) yang mengatakan bahwa:
“Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu
guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilanketerampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencanarencana, dan interprestasi-interprestasi yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri yang baik.”
Pengertian bimbingan menurut Rahman Natawijaya adalah suatu proses
pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara terus menerus supaya
individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan
diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan

13

sekolah, keluarga, dan masyarakat. ( Soeparman, 2003 : 12 ), bimbingan ini bisa
dilakukan oleh guru pembimbing maupun guru lain seperti wali kelas ataupun
guru bidang studi. Selain bimbingan, konseling juga perlu dilakukan untuk
membantu siswa dalam perkembangannya di lingkungan sekolah maupun tempat
tinggalnya. Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara oleh seorang konselor terhadap individu guna mengatasi suatu
masalah atau mengoptimalkan potensi yang dimiliki ( Soeparman, 2003 : 18 ).
Dapat disimpilkan bahwa bimbingan merupakan proses pemberian bantuan
kepada individu-individu, agar individu dapat memahami dirinya, menentukan
dan mengarahkan dirinya sendiri, membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana dan
keputusan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

2. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak
dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi
tersebut antara lain:
1) Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai
dengan kepentingan peserta didik.
2) Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai
permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu,
menghambat ataupun menimbulkan kerugian-kerugian tertentu dalam proses
perkembangannya.

14

3) Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang
dialami oleh peserta didik.
4) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan
konseling yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangnya berbagai
potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya
secara mantap dan berkelanjutan.
3. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
Penyelenggaraan bimbingan dan konseling dituntut untuk memenuhi sejumlah
asas bimbingan. Pemenuhan atas asas-asas itu akan memperlancar pelaksanaan
dan

lebih

menjamin

keberhasilan

layanan

atau

kegiatan,

sedangkan

pengingkarannya akan menghambat bahkan akan menggagalkan pelaksanaan
serta mengurangi atau menghamburkan hasil layanan dan kegiatan bimbingan
dan konseling itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:
1) Asas Kerahasiaa, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut
dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang peserta didik atau klien
yang menjadi sasaran layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh
dan tidak layak diketahui oleh orang lain.
2) Asas Kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
adanya kesukaan dan kerelaan klien mengikuti atau menjalankan kegiatan
yang diperuntukkan bagi dirinya.
3) Asas Keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar klien menjadi sasaran layanan bersikap terbuka tidak berpura-pura
memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima
berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi perkembangannya.

15

4) Asas Kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki klien
yang

menjadi

sasaran

layanan

yang

berpartisipasi

aktif

dalam

penyelenggaraan layanan bimbingan.
5) Asas Kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada
bagian umum bimbingan dan konseling yaitu peserta didik sebagai sasaran
layanan diharapkan menjadi individu-individu yang mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima dirinya sendiri dan lingkungannya, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri sendiri.
6) Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar isi layanan terhadap sasaran layanan (klien) yang sama hendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan dan
tahap perkembangan dari waktu-ke waktu.
7) Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
obyek sasaran layan bimbingan dan konseling ialah permasalahan klien
dalam kondisinya sekarang.
8) Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar berbagai layanan bimbingan dan konseling. Baik yang dilakukan guru
pembimbing dan pihak lain saling menunjang, saling harmonis, dan saling
terpadukan. Untuk ini kerjasama antara guru pembimbing dan terkait dalam
penyelenggaraan bimbingan dan konseling perlu dikembangkan.
9) Asas Kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar segenap layanan bimbingan dan konseling didasarkan pada norma dan
tidak boleh bertentangan dengan norma-norma dan nilai yang ada.

16

10) Asas Keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar
kaidah-kaidah professional.
11) Asas Alih Tangan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki
agar pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan
dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan klien mengalih
tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.
12) Asas Tut Wuri Handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan
dapat menciptakan suasana yang memberikan rasa aman, mengembangkan
keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang
seluas-luasnya kepada klien untuk maju.

4. Bidang-Bidang Bimbingan dan Konseling
Sebagai pelayanan yang lengkap dan menyeluruh, pelayanan bimbingan dan
konseling mencangkup 4 bidang, yaitu:

1) Bidang bimbingan pribadi
Pelayanan bimbingan pribadi bertujuan membantu siswa mengenal, menemukan
dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, mandiri, serta sehat jasmani dan rohani. Meliputi: pemantapan dan
pengembangan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Pemahaman diri dan arah pengembangannya, pemahaman bakat dan minat
pribadi, pengenalan kelemahan diri dan penanggulangannya, pengalaman dan
pengamalan hidup sehat.

17

2) Bidang bimbingan sosial
Pelayanan bimbingan sosial bertujuan membantu siswa memahami diri dalam
kaitnya dengan lingkungan dan etika pergaulan sosial yang dilandasi budi pekerti
luhur dan tanggung jawab sosial. Meliputi: pengembangan kemampuan
berkomunikasi, pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan
sosial, pengembangan hubungan yang harmonis dengan teman sebaya, pemaham
dan pengamalan disiplin dan peraturan sekolah.

3) Bidang bimbingan belajar
Pelayanan

bimbingan

belajar

bertujuan

membantu

siswa

mengenal,

menumbuhkan, dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik
untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan program belajar
dalam rangka melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau berperan
serat dalam kehidupan bermasyarakat.

4) Bidang bimbingan karier
Pelayanan bimbingan karier ditujukan untuk mengenal potensi diri sebagai
prasyarat dalam mempersiapkan masa depan karier masing-masing siswa.
Meliputi kegiatan: pengenalan konsep diri berkaitan dengan bakat dan
kecenderungan pilihan jawaban serta arah pengembangannya, pengenalan
bimbingan kerja orientasi dan informasi jabatan, pengenalan berbagai lapangan
pekerjaan, orientasi dan informasi pendidikan tinggi.

5. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1) Layanan

Orientasi,

yaitu

layanan

bimbingan

dan

konseling

yang

memungkinkan klien memahami lingkungan yang baru dimasuki klien, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya klien dilingkungan yang baru.

18

2) Layanan

Informasi,

yaitu layanan bimbingan dan konseling

yang

memungkinkan klien menerima dan memahami berbagai informasi yang
dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan
untuk klien.
3) Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan bimbingan dan
konseling yang memungkinkan klien memperoleh penempatan dan
penyaluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat dan minat serta kondisi
pribadinya.
4) Layanan Pembelajaran, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan klien mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan
kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya.
5) Layanan Konseling Individu, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan klien mendapatkan layanan langsung tatap muka secara
perorangan dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan dan
pengentasan permasalahan pribadi yang dialaminya.
6) Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan bimbingan konseling yang
memungkinkan sejumlah klien secara bersama-sama melalui dinamika
kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu dan
membahas secara bersama-sama pokok bahasan tertentu yang berguna untuk
mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
7) Layanan Konseling Kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan klien memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan

19

pengetasaan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok,
masalah yang dibahas adalah masalah pribadi yang dialami masing-masing
anggota kelompok.
8) Layanan

Mediasi,

yaitu

layanan

konseling

yang

memungkinkan

permasalahan atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat
terentaskan dengan konselor sebagai mediator
9) Layanan Konsultasi, yaitu layanan yang menyediakan bantuan teknisi untuk
konselor,

orang

tua,

administrator,

dan

konselor

lainnya

dalam

mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang dibatasi efektifitas peserta
didik atau sekolah. Konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung
ditujukan kepada klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui
bantuan yang diberikan orang lain.
B. Pengertian Belajar dan Ciri Belajar
Belajar adalah merupakan suatu kewajiban bagi siswa karena dengan belajar
siswa menjadi tahu dari yang sebelumnya tidak tahu dan menjadi bisa dari yang
tadinya tidak bisa. Melalui belajar siswa mendapat ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang baru.
Pengertian belajar menurut Suharsimi Arikunto ( 2008 : 19 ) adalah sebagai
berikut : “belajar diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha
untuk mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan
maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan,
ketrampilan ataupun sikap.”

20

Sejalan dengan pendapat diatas, N.K. Roestiyah (1986 : 141) menyatakan belajar
dapat juga diartikan sebagai perubahan individu dalam pengetahuan, kebiasaan,
dan tingkah laku. Maka seorang disebut balajar apabila ia mengalami perubahan
dalam tingkah laku, pengetahuan, dan keterampilan maupun sikap. Perubahan
yang terjadi dalam diri individu banyak sekali baik sifat maupun jenisnya,
karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri individu merupakan
perubahan dalam arti belajar. Sedangkan menurut Hamalik (1983 : 27); “Belajar
adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is
defined as the modification or strengthtening of behavior through experiencing).
Menurut pengertian ini belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan
melainkan pengubahan kelakuan”.
Melalui belajar, manusia mengalalmi perubahan sehingga tingkah lakunya
berkembang. Seperti yang telah dikutip sebelumnya bahwa belajar merupakan
sebuah proses bukan hasil sehingga belajar berlangsung secara aktif dengan
menggunakan berbagai perbuatan untuk mencapai tujuan.
Pengalaman belajar yang dirasakan oleh seseorang akan diikuti, meresap dalam
jiwanya, mengubah tingkah lakunya kearah yang lebih baik dan merupakan
realisasi dari pengetahuan yang diperolehnya. Perubahan ini meliputi aspek
kognitif, psikomotorik, dan efektif yang didapat dari pengalaman belajarnya.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses
menuju perubahan tingkah laku dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
maupun sikap.

21

Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar menurut (Slameto, 2003 : 3-5)
antara lain adalah :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Perubahan terjadi secara sadar
Perubahan dalam belajar terjadi bersifat kontinyu dan fungsional
Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan dalam belajar bertujuan atau berarah
Perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang guru dalam belajar di sebabkan oleh beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri
orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Faktor-faktor yang menentukan
hasil belajar adalah Dalyono (1997 : 55 – 60):
1. Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri)
a) Kesehatan
Kesehataan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Bila seseorang dalam keadaan tidak sehat maka dapat
mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula halnya jika
kesehatan rohani kurang baik akan mengganggu semangat belajar.
b) Intelegensi dan Bakat
Kedua aspek kejiwaan (psikis) ini besar sekali pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar. Seseorang memiliki intelegensi tinggi (IQ-nya tinggi)
umumnya mudah belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya
orang yang intelegensinya rendah cenderung mengalami kesukaran dalam
belajar, lambat berfikir, sehingga prestasinya pun rendah. Selanjutnya, bila
seseorang mempunyai intelegensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang

22

yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan sukses bila
dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja tetapi intelegensinya
rendah. Sebaliknya apabila orang berbakat lagi pintar (intelegensi tinggi)
biasanya orang yang sukses dalam kariernya.
c) Minat dan Motivasi
Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar maupun dari dalam sanubari
sendiri. Minat dalam belajar disebabkan oleh berbagai hal seperti
keinginan menaikkan martabat, memperoleh pekerjaan, hidup senang dan
lain-lain. Sedangkan motivasi adalah daya penggerak atau pendorong
untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang juga bisa berasal dari luar
maupun dalam diri sendiri. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang
akan turut mempengaruhi keberhasilannya sehingga motivasi belajar perlu
diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri sendiri.
2. Faktor Eksternal (Berasal dari Luar Diri)
a) Keluarga
Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak
dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya
penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua,
rukun atau tidaknya orang tua, adalah beberapa contoh pengaruh dari
keluarga. Selain keluarga, keadaan rumah juga turut mempengaruhi
keberhasilan belajar.
b) Sekolah
Keadaan sekolah sebagai tempat belajar memiliki pengaruh tingkat
keberhasilan belajar. Hal-hal yang dapat mempengaruhi seperti kualitas

23

guru, metode mengajar, fasilitas sekolah, jumlah murid per kelas dan lainlain,
c) Masyarakat
Bila di sekitar tempat tinggal siswa keadaan masyarakatnya terdiri dari
orang-orang yang berpendidikan, hal ini dapat mendorong anak untuk
lebih giat belajar. Begitu juga sebaliknya, jika di lingkungan terdapat
banyak anak-anak yang nakal dan tidak sekolah, hal ini akan mengurangi
semangat belajar.
D. Bimbingan Konseling Belajar
Berdasarkan pendapat soeparman (2003 : 41 – 42), bimbingan konseling
belajar adalah layanan bimbing yang di berikan kepada siswa untuk dapat
membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tahu dan
menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Materi pokok bimbingan konseling belajar antara lain adalah :
1. Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien
2. Pengembangan kemampuan belajar dan menulis secara cepat
3. Pemantapan penguasaan materi pembelajaran
4. Pemahaman tentang pemanfaatan hasil teknologi bagi pengembangan
pengetahuan
5. Pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya bagi pengembangan
pengetahuan
6. Pemahaman tentang pemanfaatan perpustakaan
7. Orientasi belajar di perguruan tinggi (jenjang pendidikan) lebih tinggi.

24

B. Disiplin Siswa di Sekolah
1. Pengertian Disiplin Siswa
Disiplin merupakan suatu istilah yang sudah lazim atau memasyarakat di berbagai
instansi baik swasta atau pemerintah. Kita mengenal ada disiplin kerja, disiplin
lalu lintas, disiplin diri dan macam istilah disiplin yang lain. Masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini hanya difokuskan pada disiplin siswa. Disiplin yang
dimaksud dalam hal ini adalah disiplin yang dilakukan oleh siswa di sekolah.
Untuk lebih memahami tentang disiplin siswa disekolah maka akan di
kemukakan beberapa teori terkait pengertian disiplin dari beberapa ahli. Di
sekolah disiplin mempunyai peranan yang sangat penting karena dengan adanya
disiplin, akan menciptakan suasana yang tertib serta tercapainya prestasi belajar
yang diharapkan. Hal ini dikarenakan bila tidak disiplin maka siswa akan dikenai
sanksi atau hukuman yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah.

Atmodiwirio

Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PERJANJIAN JUAL BELI PADA SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

2 30 67

HUBUNGAN ANTARA SARANA BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI EKONOMI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 32 65

PENINGKATANAKTIVITAS DANHASIL BELAJARSISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA TEMA KELUARGA BAGI SISWA KELAS III SDS SWADHIPA BUMISARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 74

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN DISIPLIN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 71

HUBUNGAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 67

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 202

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 NATAR LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 12 87

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA SWADHIPA BUMISARI NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 7 89

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2 12 83

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS XI SMA NUSANTARA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 4 69