25
biasanya memberikan setidaknya 2 laporan pada Rapotivi. Ia juga tak tanggung tanggung turut membantu mempromosikan Rapotivi
secara sukarela pada beberapa kesempatan. Ia pun merasa bangga menjadi penulis dan juga menjadi bagian dari Rapotivi.
4.2.2 Pengguna II
4.2.2.1 Latar Belakang Pengguna II
Pengguna kedua bernama Christhalia Rizky Agatha. Christa adalah seorang mahasiswi jurusan Penerbitan Politeknik Negri
Media Kreatif. Pembelajaran sehari –harinya berkaitan dengan
bidang jurnalistik dan juga seni jurnalistik. Dari pendidikannya tersebut Chritsa mengaku bahwa persoalan tentang kualitas tayangan
televisi sering kali ia dengar dalam beberapa kesempatan. 4.2.2.2
Penilaian terhadap Tayangan Televisi Christa mengaku kesal terhadap tayangan televisi yang
diyakininya dapat merusak moral kedua adiknya yang gemar menonton televisi. Menurutnya banyak tayangan televisi yang yang
dibuat-buat direkayasa sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang wajar dan sebenarnya.
“Menurut saya acara tv Indonesia kurang mendidik, membuat orang yang menontonnya jadi berandai-
andai terlalu jauh. Saya lihat juga tayangan tv mengejar tayang dan keuntungan tanpa di saring terlebh dahulu. Seharusnya kualitas
tayangan meliputi penelitian terlebih dahlu ke masyarakat umum apa yg di butuhkan masyarakat, bermanfaat atau tidak, Bermoral atau
tidak, bahasa yang di gunakannya juga, Alur ceritanya harusnya jangan dibuat2”, ujar Christa.
4.2.2.3 Mengetahui Rapotivi Intensitas Pelaporan
Perkenalannya dengan media Rapotivi berawal saat ia menemukan media ini secara tidak sengaja di media internet. Ia
pernah menulis sebanyak 3 kali di media Rapotivi untuk melaporkan tayangan televisi yang dirasa kurang berkualitas, diantaranya :
26
Sinetron Anak Jalanan ; Sinetron 7 Manusia Harimau ; dan Variety Show Dahsyat. Akan tetapi Christa merasa apa yang ia lakukan
dengan melaporkan di Rapotivi masih kurang efektif , pasalnya meskipun sudah banyak laporan yang masuk tentang satu program
tayangan, namun kenyataanya tayangan program tersebut masih terus diproduksi.
Ia sendiri seringkali juga mengkritik tayangan televisi melalui akun facebook dan blog nya, namun menurutnya cara itu juga tidak
efektif. Christa juga bercerita pengalamnya saat berkesempatan memberikan kritik terhadap kualitas tayangan televisi pada sebuah
acara seminar kampus yang dihaddiri oleh seorang pekerja media. Saat ditanya mengenai kualitas tayangan televisi, sang narasumber
menjawab dengan alasan rating.
4.2.3 Pengguna III