BAB IV GAMBARAN TENTANG
RAPOTIVI DAN PENGGUNA RAPOTIVI
4.1 Media Rapotivi
Rapotivi merupakan sebuah aplikasi android yang dikelola oleh Remotivi. Berkantor pusat di Jakarta Timur, Remotivi merupakan sebuah lembaga studi
dan pemantauan media. Cakupan kerjanya meliputi penelitian, advokasi, dan penerbitan. Dibentuk di Jakarta pada 2010, Remotivi merupakan bentuk
inisiatif warga yang merespon praktik industri media pasca-Orde Baru yang semakin komersial dan mengabaikan tanggung jawab publiknya. Selain
Ra potivi, Remotivi juga membawahi 2 forum lain yakni “Frekuensi Milik
Siapa” dan juga “Tifa Foundation”. www.remotivi.or.id
. Dalam websitenya Rapotivi mengemukakan bahwa mereka memiliki
tujuan untuk mengadukan tayangan TV tak sehat. Dengan dikelola Remotivi dan disponsori oleh Cipta Media Seluler, Rapotivi dirancang untuk
menjembatani aspirasi warga dengan Komisi Penyiaran Indonesia. Rapotivi diharapkan dapat menjadi alat bagi warga untuk menuntut haknya atas
tayangan TV yang sehat, benar, dan bermanfaat. www.rapotivi.org
. Septi Prameswari koordinator seluruh program Rapotivi menuturkan
bahwa program Rapotivi tidak hanya mengembangkan aplikasi dan website, lebih dari pada itu Rapotivi juga melakukan kampanye tentang literasi media.
Kampanye dilakukan dengan 2 cara yakni secara online dan juga offline. Kampanye online dilakukan pada media media sosial dengan berbagai
kreativitas seperti text dan komik. Kampenye offline dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai Universitas atau Sekolah Tinggi di
Indonesia untuk mengadakan diskusi. Pada dasarnya hal utama yang menjadi bahan kampanye Rapotivi yakni
Rapotivi ingin mengemukakan bahwa Rapotivi adalah media publik yang
18
dapat digunakan untuk mengadukan tayangan televisi yg merugikan, tak sehat, tak bermanfaat untuk publik secara luas. Septi juga menuturkan, semangat
awalnya karena melihat bahwa industri pertelevisian abai terhadap kepentingan publik secara umum. Di sisi lain, publik pun tak menyadari
bahwa hak nya sebagai warga negara yg di mana seharusnya televisi melakukan fungsinya sebagai jembatan informasi untu publik ternyata tidak
berjalan ideal. Pada intinya, Rapotivi melihat ada hak publik yg terampas, industri pertelevisian semakin jauh dari tanggung jawabnya dan regulator pun
tidak melindungi kepentingan publik secara penuh. Itulah yg jadi latar belakang rapotivi dan jadi bahan kampanye Rapotivi
Harapan adanya Rapotivi tentu hadirnya tayangan televisi yg sehat dan bermanfaat serta mengedepankan kepentingan publik. Hal ini bisa terwujud
jika publik sadar dan menuntut haknya, serta regulator menjalankan wewenangnya secara maksimal.
Cara kerja Rapotivi adalah menyediakan formulir pengaduan yang didasarkan pada Undang undang penyiaran yang dapat diisi oleh masyarakat
pengakses media ini. Laporan tersebut yang masuk akan diverivikasi oleh staff Rapotivi, dan jika lolos, akan diberikan kepada KPI secara berkala.
Rapotivi juga akan senantiasa memperbaharui status laporan yang telah masuk sehingga penulis dapat memantau perkembangan laporannya. Selain
itu segala laporan yang masuk, dengan bebas akan ditayangkan pada halaman aplikasi ini. Berikut adalah potongan halaman formulir yang disediakan
Rapotivi 1, halaman status perkembangan laporan masuk 2, dan juga halaman utama Rapotivi yang berisi laporan
– laporan masuk 3. .
19
Gambar 1 Halaman Formulir laporan pelanggaran tayangan TV pada aplikasi Rapotivi
Gambar 2 Halaman status aduan tayangan TV pada aplikasi Rapotivi
20
Gambar 3 Halaman utama pada aplikasi Rapotivi
Secara teknis Rapotivi punya 1 tim verifikator. Tim verifikator, tugasnya verifikasi aduan yg masuk. Verifikasi dilakukan dalam 2 tahap. Tahap
pertama, verifikator akan melihat terlebih dulu kelengkapan data yang masuk. Kelengkapan tersebut meliputi judul tayangan, jam tayang, isu yang diadukan,
serta stasiun televisi yang menyiaran. Tahap ini dirasa merupakan tahap yang paling penting bagi Rapotivi. Rapotivi merekam 11 stasiun televisi yg ke
depan akan jadi 15 stasiun selama 24 jam. Adapun kesebalas stasiun televisi yang dapat direkam oleh Rapotivi sebagai berikut:
1 TVRI Televisi 2 RCTI Rajawali Citra Televisi Indonesia
3 SCTV Surya Citra Televisi Indonesia 4 Indosiar
5 MNC TV Media Nusantara Citra
21
6 Trans TV Televisi Transformasi Indonesia 7 Trans 7
8 Metro TV 9 TV One
10 ANTV Andalas Televisi 11 Global TV
Setelah dinyatakan lolos verifikasi tahap pertama, kemudian akan dilanjutkan pada verifikasi tahap dua, yakni verifikasi konten. Setiap
tayangan yang diadukan, akan ditinjau kembali apakah benar ada potensi pelanggaran seperti yang diadukan atau tidak. Jika benar ada, Rapotivi akan
terima aduannya dan diteruskan ke KPI. Indikator yang digunakan adalah Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
Program Siaran P3SPS yg dikeluarkan oleh KPI. Pedoman ini juga dipakai KPI untuk memberikan sanksi kepada lembaga penyiaran selama ini. Selain
itu Rapotivi juga menggunakan peraturan atau UU lain yang relevan. Misalnya untuk mengkaji soal kampanye pemilu di televisi. Hal Ini tidak
diatur dalam P3SPS, tetapi Rapotivi melihat ada potensi pelanggaran karena Peraturan Komisi Pemilihan Umum tahun 2015 mengatur soal ini, sehingga
laporan tersebut tetap dapat diverifikasi dan diteuskan ke KPI. Terkait apakah tayangan itu melanggar atau tidak pada akhirnya KPI sebagai regulator yang
menentukan. Berikut adalah potongan pilihan pelanggaran yang diberikan Rapotivi pada formulir aduan di aplikasi Rapotivi.
22
Gambar 4 Pilhan pelanggaran sesuai P3SPS
Sejauh ini Rapotivi meneruskan aduan yang masuk melalui rapotivi ke KPI dengan 2 cara. Pertama via email, metode ini secara otomatis akan
terkirim saat aduan telah lolos verifikasi. Dan kedua, sebulan sekali dikirimkan kompilasi aduan via pos. Awalnya Rapotivi berharap setiap bulan
bisa audiensi langsung dengan KPI untuk membahas aduan yg masuk ke rapotivi dan tindak lanjutnya dari KPI. Tapi ternyata kpi kurang membuka
pintunya lebar-lebar sehingga audiensi sulit dilakukan. Sejauh ini, yang Rapotivi upayakan untuk tindak lanjut aduan rapotivi adalah memantau surat
keputusan kpi tentang sanksi tayangan melalui website KPI. Dari data Rapotivi, kurang lebih 20 dari aduan yg diteruskan kpi mendapat tindak
lanjut. Sejak diluncurkan 21 feb 2015, Rapotivi menilai bahwa respon publik
terhadapnya positif. Dalam artian, pengguna dan pengunduh aplikasi diatas ekspektasi dan target awal Rapotivi. Begitu juga yang memberikan aduan
23
tayangan via Rapotivi. Kesimpulan Rapotivi terkait hal ini bahwa selama ini publik sadar kalau tayangan televisi tidak sehat dan mengabaikan hak publik
hanya saja publik tidak tahu hrs mengadukan ke mana dan lewat apa. Rapotivi juga memiliki sistem Reward atau penghargaan bagi para
pengguna setianya. Bentuk dari penghargaan yang diberikan adalah pemberian status “guru” dan “kepala sekolah” Rapotivi kepada penulis yang
memiliki intensitas pelaporan yang cukup banyak. Untuk setiap laporan yang lolos akan diberikan nilai 10 poin, bagi penulis yang telah mengumpulkan
100 poin akan mendap at predikat sebagai “guru tetap”. Akumulasi
selanjutnya berdasarkan standart Rapotivi poin penulis terbanyak akan mendapat predikat “kepala sekolah”. Bagi penulis atau penggun ayang telah
mendapatkan predikat “guru tetap” dan “kepala sekolah”, Rapotivi
menyediakan souvenir berupa kenang – kenangan yang akan dikirimkan
melalui paket kepada pengguna dimanapun ia berada di Indonesia.
4.2 Pengguna Rapotivi