61
4.4 Uji Keabsahan Data 4.4.1 Triangulasi Sumber
Dalam penelitian ini peneliti menguji kembali data yang didapat untuk memastikan keabsahan data yang telah diberikan
oleh partisipan, pengujian data ini peneliti lakukan melalui indikator-indikator yang peneliti simpulkan untuk mendukung
kebenaran data yang diberikan, yaitu :
1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi
Berdasarkan dari pernyataan ke 5 partisipan bahwa mereka mengetahui tentang pijat bayi sejak bayi berusia 1 hari
atau setelah bayi lahir, sudah potong tali pusar, dimandikan dan selanjutnya pemijatan. Terdapat ritual-ritual tertentu dalam
melakukan pijat bayi yang selama ini diyakini oleh dukun bayi dan menurut partisipan dapat membantu dalam proses
pemijatan juga dapat menyembuhkan penyakit. 2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang Cara Pijat Bayi serta
Persiapan Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Memijat Dari hasil penelitian berdasarkan pernyataan ke 5 partisipan,
cara pijat yang dilakukan dukun bayi dimulai dari badan. Dari ke 5 partisipan 1,3,4 memulai pijatan pada bagian belakang badan
bayi selanjutnya keseluruh tubuh, sedang partisipan ke 2
62 memijat dimulai dari depan hingga keseluruh tubuh. Sedangkan
partisipan 5 memiliki cara pemijatan yang berbeda. Dari hasil wawancara pernyataan partisipan 5 mengatakan bahwa dalam
seminggu, setiap hari ada cara tersendiri dalam memijat. Misalnya hari minggu harus dimulai dari kaki kalau senin dari
kepala selasa punggung, rabu dilutut, kamis dipinggang, jumat dan sabtu di dahi.Persiapannya berupa alat dan bahan yang
digunakan yaitu baby oil, minyak kayu putih, minyak telon, bedak, minyak goreng, dan taleb.Bawang merah digunakan jika
bayi sakit atau untuk terapi.
3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi Dari pernyataan ke 5 partisipan diatas tentang manfaat pijat
bayi, mereka semua mengatakan bahwa pijat bayi sangat peting dilakukan supaya bayi sehat dan tidak lelah.
63
4.5 Pembahasan Untuk mengetahui bagaimana gambaran persepsi dukun bayi