Partisipan 2 1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat bayi

50 Yang normal itu kan yang keluar pertama kepala ada yang bayinya yang keluar pertama bokong….”] P1 8 Partisipan 1 mengatakan jika pijat bayi sangat penting dilakukan.Jika bayi rewel dan sakit harus pijat. “ ya penting, pijet bayinya supaya ngga capek, rewel…” [“Ya penting, pijat bayinya supaya tidak lelah, rewel…”] P1 9

4.3.2 Partisipan 2 1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat bayi

Partisipan 2 mengatakan pijat bayi yaitu pijat secara perlahan. Bayi dipijat sejak lahir setelah usia 3 hari. “Bayinya dipijat alon-alon 3 hari sesudah lahir..” [ “bayinya dipijat pelan-pelan 3 hari sesudah lahir..”] P2 3

2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang cara Pijat Bayi

Partisipan 2 mengatakan cara pijat bayi yang pertama dipijat badan bayi dibagian depan, setelah itu bahunya, dan perut. Setelah itu di dudukan kemudian bayi di tengkurap selanjutnya kepalanya dipijat dan bahu bagian belakang. “ yang pertama badannya dipijet, terus cangklaan, bahunya semua, terus perutnya di elus-elus gini, pinggang. Setelah itu dibalikin didudukin tau toh.Entar itu kepalanya di giniin kepalanya biar ngga monyong, ya misalnya jangan terlalu kencang, pelan-pelan. Terus di balikin terus bahu belakang…” [“yang pertama badannya dipijat, kemudian selangkaan, 51 bahunya semua, kemudian perutnya di elus-elus seperti ini, pinggang. Setelah itu dibalikan didudukan tahu kan. Setelah itu kepalanya di beginikan dipijat kepalanya supaya tidak monyong bentuk memanjang, ya misalnya jangan terlalu kencang pijatannya, pelan-pelan. Kemudian dibalikan badannya lalu bahu belakang…”] P2 6 Bahan-bahan yang digunakan untuk memijat yaitu minyak telon, minyak kayu putih, baby oil, bawang merah juga bisa pakai buat terapi misalnya untuk mencegah pilek. “pake minyak telon, minyak kayu putih, sekarang kan ada banyak toh..trus pake baby oil itu loh, yang lunyu itu loh, bawang merah juga untuk mencegah pilek, ya obat juga to mba…” [“pakai minyak telon, minyak kayu putih, sekarang kan ada banyak toh..terus pakai baby oil itu, yang lunyu itu loh, bawang merah juga untuk mencegah pilek, ya obat juga to mba…”] P2 5

3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Partisipan 2 mengatakan pijat bayi sangat penting tapi orang dikota jarang pijat sedangkan orang didesa sering pijat supaya bayinya sehat. “kalu pijat kan penting supaya bayinya sehat,.tapi kan dari nek orang kota-kota kan jarang pijet tapi nek orang desa kan sering pijat,. Ya ora ng Jawa lah harus pijat….” [“kalau pijat kan penting supaya bayinya sehat, tapi kan dari orang kota-kota kan jarang pijat tapi orang desa kan sering pijat, ya orang Jawa lah harus pijat…”] P2 8 Selain itu partisipan 2 mengatakan awalnya ia jadi dukun bayi karena prihatin karena dulu belum ada bidan masuk desa yang membantu ibu dan bayi yang baru lahir. Ilmu 52 yang diperoleh dukun bayi magic tidak diajarkan oleh siapapun, yang penting niat, suka rela dan doa-doaritual- ritual yang dipercaya partisipan. Semua dukun bayi mempuyai doa-doa khusus untuk membantu dalam proses penyembuhan. Selain itu dalam pijat bayi dukun bayi biasanya sambil membacakan doa-doa tertentu supaya bayinya sehat. “Ya dipijet sambil dibacakan doa-doa supaya bayinya sembuh.Awalnya jadi dukun ngga ada yang nyekolahin, coba awalnya mungkin prihatin karena dulu belum ada bidan yang masuk desa. Jadi sukarela begitu ngga ada yang ngajarin, dulunya kan ngga ada bidan Cuma ada dukun. Terus bisanya mbah jadi dukun karena saking tekunnya doa-doa itu toh,,ritual-ritual. Kalu secara fisike kalu secara praktek perdukunan ngga ada yang ngajarin Cuma yang diandalkan dari doa itu. Ya semua mbah dukun didesa punya doa-doa khusus.,,ya semua dukun didesa seperti itu mba, karena itu dipercaya supaya sakitnya sembuh. Kalu mijet sambil mbaca doa biar bayinya sehat to mba..ya kalu bayinya sakit didoakan supaya,semb uh…” [„ya dipijat sambil dibacakan doa-doa supaya bayinya sembuh.Awalnya jadi dukun tidak ada yang menyekolahka, coba awalnya mungkin prihatin karena dulu belum ada bidan yang masuk desa. Jadi sukarela begitu tidak ada yang ajarkan, dulunya kan tidak ada bidan cum ada dukun. Terus bisanya mbah jadi dukun karena terlalu tekunnya doa-doa itu, ritual-ritula. Kalau secara fisik kalau secara praktek perdukunan tidak ada yang ajarkan Cuma diandalkan dari doa itu. Ya semua mbah dukun didesa punya doa-doa khusus, ya semua dukun desa seperti itu mba, karena itu dipercaya supaya sakitnya sembuh. Kalau pijat sambil baca doa biar bayinya sehat to mba. Ya kalau bayinya sakit didoa kan supaya sembuh…”] P2 7 53

4.3.3 Partisipan 3 1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi