Partisipan 5 1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi

57 lelah bisa demam bisa juga tidak. Mungkin hanya masuk angin atau sakit yang lain. ”Ya manfaatnya biar bayinya nggak capek. Biasanya kalu ada yg capek kesini pijat. Pijat bayi kan cuma adanya keahlian tersendiri mbak, misalnya bayi ini kenapa capek atau perutnya kembung kok nangis, terus karena capek atau karena apa kan kalu yang ga ahlinya gak bisa mba, kadang bayinya capek itu kadang badannya panas tapi kakinya dingin, kalu bayinya capek. tapi kalu bayi panas karena memang demam kan dari kaki sampai kepala kan panas demam itu harus hati-hati. Kalu bayinya itu memang panas demam itu ga berani mijat, nunggu dingin dulu trus baru dipijat kadang bayi capek bisa panas juga ga cuma masuk angin atau apa kan…” [“ya manfaatnya biar bayinya tidak lelah.Biasanya kalau ada yang lelah kesini pijat. Pijat bayi kan Cuma adanya keahlian sndiri mba, misalnya bayi ini kenapa lelah atau perutnya kembung kok menangis terus karena lelah atau karena apa kan kalau yang tidak ahlinya tidak bias mba, kadang bayinya lelah itu kadang badannya panas tapi kakinya dingin, kalau bayinya lelah. Tetapi kalau bayi panas kalau memang demam kan dari kaki sampai kepala kan panas demam itu harus hati-hati. Kalau bayinya itu memang panas demam itu tidak berani pijat, tunggu dingin dulu lalu dipijat. Kadang bayi lelah bias panas juga tidak Cuma masuk angin atau apa kan…”] P4 9

4.3.5 Partisipan 5 1. Persepsi Dukun Bayi tentang Pijat Bayi

Partisipan 5 mengatakan bahwa bayi dipijat sejak baru lahir sampai berusia 5 tahun masih dipijat.Partisipan 5 mengatakan bayi dipijat sejak berusia 1 hari hingga balita. Partisipan 5 sering bekerja sama dengan bidan di desa. 58 Partisipan 5 mengatakan sering bayi yang sudah ditanggani bidan diserahkan kepada mbah untuk merawat bayi tersebut.Selain itu orang tua bayi sering meminta bantuan kepada partisipan untuk merawat bayi mulai dari potong tali pusar hingga menanam tali pusar plasenta dan tali pusar. “Dipijat sejak dari lahir ta urut..Sebelum lahiran sudah mijet, umur mbah 32 tahun trus sudah dipegangi bayi menangani bayi. Nek bayi lahir tekanslapan kulo nek mijeti,, 5 tahun masih urut sampe besar kalu mbah itu. Baru lahir sebulan itu nanti umur satu hari, dua hari sampe slapan. Nek kalu bayi tu dipegang bu bidan, saya dikasih sama bu bidan, kadang-kadang yang punya rumah bayi lahir langsung minta tolong mbah e, jadi lahir sampe ngubur tali puser plasenta dan tali puser. [“Dipijat sejak dari lahir saya pijat.Sebelum lahiran sudah pijat, setelah bayi lahir saya sudah pijat.Setelah 5 tahun masih dipijat sampai besar kalau mbah begitu.Baru lahir sebulan itu nanti umur satu hari, dua hari dipijat sampai besar. Kalau bayi itu dipegang bu bidan, saya dikasih bayinya oleh bu bidan, kadang-kadang yang punya rumah bayi langsung minta tolong sama mbah, jadi semenjak lahir sampai kubur tali pusar plasenta dan tali pusar. …”] P5 3

2. Pengetahuan Dukun Bayi tentang cara Pijat Bayi

Partisipan 5 mengatakan sebelum memijat ucapkan,permisi,..“assalamalaikum..Bismillahnorohmanirohi m. Kalau orang memijat dalam seminggu saja, senin selasa rabu itu ada pijatannya sendiri. Kalau sekarang ini kan selasa dari sini sambil memegang lutut. Kalau minggu pijat dari sini pergelangan kaki dan telapak kaki.Jangan sampai 59 lupa letaknya. Kalau minggu pijat dimulai dari kaki kalau senin dikepala, selasa punggung, rabu dilutut, kamis dipinggang, jumat dan sabtu di dahi, itu katanya orang tua dulu, pokoknya kalau sampai salah urut atau kelewat badan akan sakit. Kalau orang dulu mau pijat semua ada lelekasannya cara pemijatanaturan pijat tidak seperti sekarang dan tidak boleh asal-asalan misalnya minggu mulai dari sini belakang itu tidak boleh nanti sakitnya tidak bilang dan tidak sembuh badannya. “Sebelum urut caranya permisi “Assalamalaikum” Bismillahnirohmanirohim.. Kalu orang mijat itu satu minggu aja senin seloso rabu itu ada pijatnya sendiri, kalu sekarang ini kan seloso dari sini sambil memegang lutut , kalu iku minggu dari sini pergelangan kaki dan telapak kaki,jangan sampe lupa lokasi. Kalu minggu dikaki lah kalu senin dikepala, seloso punggung rabu disini lutut, kamis pinggang, jumat sabtu dahi, itu bilangnya orang tua dulu, pokoknya kalu kelewat lelekas diurut beratin badan sakit badan. Kalu orang dulu itu semua mau urut mau apa ada lelekasannya, nggak seperti sekarang kok nyak,,nyak,,nyak,,nda, nda boleh, kalu misalnya minggu mulai dari sini belakang itu nda boleh, itu kan sakitnya nda mari-mari nanti nda sembuh, badannya…” [“sebelum memijat caranya permisi “ assalamalaikum Bismillahnorohmanirohim. Kalau orang memijat dalam seminggu saja, senin selasa rabu itu ada pijatannya sendiri. Kalau sekarang ini kan selasa dari sini sambil memegang lutut. Kalau minggu pijat dari sini pergelangan kaki dan telapak kaki.Jangan sampai lupa letaknya. Kalau minggu pijat dimulai dari kaki kalau senin dikepala, selasa punggung, rabu dilutut, kamis dipinggang, jumat dan sabtu di dahi, itu katanya orang tua dulu, pokoknya kalau sampai salah urut atau kelewat badan akan sakit. Kalau orang dulu mau pijat semua ada lelekasannya cara pemijatanaturan pijat tidak seperti sekarang dan tidak boleh asal-asalan 60 misalnya minggu mulai dari sini belakang itu tidak boleh nanti sakitnya tidak bilang dan tidak sembuh badannya….”] P5 6 Alat dan bahan yang digunakan untuk memijat yaitu minyak telon, minyak goreng, minyak telon dicampur minyak kayu putih, kadang-kadang minyak goreng campur minyak putih minyak kayu putih . “Ya minyak telon, sampe sekarang minyak telon, dan ada dikasih minyak goreng sekarang. Minyak telon sama minyak kayu putih, kadang-kadang sama minyak goreng campur minyak putih minyak kayu putih, itu…” [“Ya minyak telon, sampai sekarang minyak telon da nada dikasih minyak goreng sekarang. Minyak telon sama minyak kayu putih, kadang-kadang sama minyak goreng campur minyak putih minyak kayu putih itu…”] P5 5

3. Persepsi Dukun Bayi tentang Manfaat Pijat Bayi

Partisipan 5 mengatakan manfaat pijat bayi supaya bayi sehat, kuat, dan bayinya tidak lelah. “Ya supaya bayinya sehat, kuat, bayinya nggak capek to bu..hehe…” [“Ya supaya bayinya sehat, kuat, bayinya tidak lelah to bu hehe…”] P5 8 61 4.4 Uji Keabsahan Data 4.4.1 Triangulasi Sumber