Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

36 Dalam penelitian ini, penulis melakukan penentuan sumberdata pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive dan bersifat snowball sampling. Purposive adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek situasi sosial yang diteliti. Sedangkan Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Sampel sumber data dalam penelitian ini adalah Kabid Perindustrian Dispedindagkop dan UMKM Kota Pekalongan dan pelaku usaha kerajinan kain tenun ATBM Medono Kota Pekalongan.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi terus terang atau tersamar. Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data narasumber, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus 37 terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.

2. Wawancara

Esterberg 2002 mendefinisikan interview sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic ”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu Sugiyono, 2006. Esterberg 2002 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur Sugiyono, 2006. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan santai, informal dalam suasana akrab dan persahabatan dan masing-masing pihak tanpa beban psikologis dengan harapan peneliti akan memperoleh kedalaman data yang menyeluruh dan lebih bermanfaat. Wawancara dilakukan dengan Kabid Perindustrian Disperindagkop dan UMKM Kota pekalongan, pelaku usaha kerajinan tenun ATBM Medono Kota Pekalongan. Lewat wawancara mendalam ini, peneliti mengajukan pertanyaan berupa persoalan mengenai strategi komunikasi pemasaran kain tenun ATBM Medono Kota 38 Pekalongan dan strategi bertahan usaha kain tenun ATBM Medono Kota Pekalongan. Selanjutnya peneliti melakukan pertemuan berulang-ulang untuk melaksanakan wawancara guna memperoleh data tentang strategi komunikasi pemasaran kain tenun ATBM Medono Kota Pekalongan. Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka diperlukan bantuan alat-alat, antara lain buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data, rekaman tape recorder untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan dan kamera untuk memotret, dengan adanya foto ini maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, kerena peneliti benar-benar melakukan pengumpulan data.

3. Studi Pustaka