12
menyampaikan pesan kepada komunikannya, agar segera mendapatkan feedback sesuai dengan tujuannya. Strategi komunikasi tidak dapat disamaratakan, karena
setiap komunikator mempunyai cara-cara tersendiri dalam mengkomunikasikan pesannya.
Dalam penelitian ini ditemukan bentuk strategi komunikasi digunakan oleh perorangan dalam membangun sebuah hubungan dengan rekan kerjanya,
agar pekerjaannya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Dalam
penelitian yang dilakukan kepada germo “Luna”, ada beberapa strategi komunikasi yang di terapkan kepada “ayam kampus” yang berada
dibawah naungannya agar teta p percaya kepadanya. Mengingat, “ayam kampus”
adalah pekerjaan yang beresiko, sehingga faktor kepercayaan dari “ayam kampus” kepada germo sangat penting untuk memperlancar pekerjaan mereka.
Dalam menyampaikan pesan kepada “ayam kampus”nya, Luna menggunakan beberapa strategi komunikasi dengan harapan pesan tersebut
tersampaikan dan mendapatkan feedback sesuai dengan yang diharapkannya. Beberapa strategi komunikasi yang dilakukan dari hasil pra penelitian
tersebut adalah strategi yang berkaitan dengan bisnis atau pekerjaan dan strategi yang tidak berkaitan atau diluar dari bisnis atau pekerjaan.
Strategi komunikasi yang berkaitan dengan bisnis atau pekerjaan, antara lain manajemen terbuka, tips yang didapatkan merupakan hak penuh dari “ayam
kampus”, menyeleksi pelanggan, memberikan perlindungan, serta hubungan
pertemanan atau kekeluargaan dalam bekerja. Sedangkan strategi yang tidak berkaitan atau diluar dari bisnis atau
pekerjaan, antara lain arisan dan hang out.
2.5 Modal Sosial
Modal sosial dapat didefinisikan sebagai kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan-tujuan bersama di dalam berbagai kelompok
dan organisasi Coleman, 1999. Definisi lain dikemukakan oleh Burt 1992 yang mendifinisikan modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan
asosiasi berhubungan satu sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatan yang
13
sangat penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi tetapi juga setiap eksistensisosial yang lain. Adapun Cox 1995 mendefnisikan modal sosial
sebagai suatu rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan norma-norma, dan kepercayaan sosial yang memungkinkan efisien dan
efektifnya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebajikan bersama. Cohen dan Prusak L. 2001 mengatakan bahwa modal sosial adalah setiap
hubungan yang terjadi dan diikat oleh suatu kepercayaan trust, saling pengertian mutual understanding, dan nilai-nilai bersama shared value yang mengikat
anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
Modal sosial dapat juga didefinisikan sebagai serangkain nilai dan norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok masyarakat
yang memungkinkan terjadinya kerjasama diantara mereka Francis Fukuyama, 2002: XII
Dalam kehidupan sehari-hari, modal sosial akan nampak dari suasana saling percaya yang terjadi antar perorangan dalam sebuah kelompok atau
organisasi, maupun hubungan interpersonal. Tiga unsur utama dalam modal sosial, yaitu :
1. Kepercayaan Trust
Kepercayaan dapat mendorong seseorang untuk bekerjasama dengan dengan orang lain untuk memunculkan
aktivitas maupun
tindakan bersama
yang produktif.
Kepercayaan merupakan produk dari norma-norma sosial yang kooperation yang sangat penting yang kemudian memunculkan
modal sosial. Fukuyama 2002 menyebutkan kepercayaan sebagai harapan-harapan terhadap keteraturan, kejujuran,
perilaku kooperatif yang muncul dalam sebuah komunitas yang didasarkan pada norma-norma yang dianut bersama
anggota komunitas-komunitas itu. Adanya kepercayaan yang tinggi akan melahirkan
solidaritas kuat yang mampu membuat masing-masing individu
14
bersedia mengikuti aturan, sehingga ikut memperkuat rasa kebersamaan.
Kepercayaan dalam hubungan kerja antara germo dengan “ayam kampus” sangat dibutuhkan. Karena dengan
adanya kepercayaan ini akan terjalin sebuah hubungan kerjasama yang baik. Serta tidak ada kecurigaan antara “ayam
kampus” kepada germo atau sebaliknya.
2. Timbal Balik Reciprocal
Timbal balik dapat dijumpai dalam bentuk memberi, saling menerima dan saling membantu yang dapat muncul dari
interaksi sosial Soetomo, 2006: 87. Interaksi yang semakin meluas akan menjadi semacam jaringan sosial yang lebih
memungkinkan semakin meluasnya lingkup kepercayaan dan hubungan timbal balik.
Timbal balik antara germo dengan “ayam kampus” berperan penting dalam pembentukan hubungan keduanya.
Dengan saling menerima, terbuka, dan membantu satu dengan yang lain melalui interaksi sosial dapat menjadikan mereka
lebih peka satusama lain, baik dalam hal pekerjaan maupun diluar dari pekerjaan.
3. Jaringan Sosial
Jaringan sosial yakni sekelompok orang yang dihubungkan oleh perasaan simpati dan kewajiban serta oleh
norma pertukaran dan civic engagement. Jaringan ini bisa dibentuk karena berasal dari daerah yang sama, kesamaan
kepercayaan politik atau agama, dan lainnya, jaringan sosial tersebut diorganisasikan menjadi sebuah institusi yang
memberikan perlakuan khusus terhadap mereka yang dibentuk oleh jaringan untuk mendapatkan modal sosial dari jaringan
tersebut Pratikno dkk : 8.
15
Jaringan sosial yang terbentuk antara germo dengan “ayam kampus” karena adanya perasaan simpati dan kewajiban
sebagai bagian dari pekerja prostitusi yang terselebung.
2.6 Germo