Modal Sosial Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Germo dan Ayam Kampus: Studi Komunikasi interpersonal T1 362010070 BAB II

12 menyampaikan pesan kepada komunikannya, agar segera mendapatkan feedback sesuai dengan tujuannya. Strategi komunikasi tidak dapat disamaratakan, karena setiap komunikator mempunyai cara-cara tersendiri dalam mengkomunikasikan pesannya. Dalam penelitian ini ditemukan bentuk strategi komunikasi digunakan oleh perorangan dalam membangun sebuah hubungan dengan rekan kerjanya, agar pekerjaannya bisa berjalan dengan baik dan lancar. Dalam penelitian yang dilakukan kepada germo “Luna”, ada beberapa strategi komunikasi yang di terapkan kepada “ayam kampus” yang berada dibawah naungannya agar teta p percaya kepadanya. Mengingat, “ayam kampus” adalah pekerjaan yang beresiko, sehingga faktor kepercayaan dari “ayam kampus” kepada germo sangat penting untuk memperlancar pekerjaan mereka. Dalam menyampaikan pesan kepada “ayam kampus”nya, Luna menggunakan beberapa strategi komunikasi dengan harapan pesan tersebut tersampaikan dan mendapatkan feedback sesuai dengan yang diharapkannya. Beberapa strategi komunikasi yang dilakukan dari hasil pra penelitian tersebut adalah strategi yang berkaitan dengan bisnis atau pekerjaan dan strategi yang tidak berkaitan atau diluar dari bisnis atau pekerjaan. Strategi komunikasi yang berkaitan dengan bisnis atau pekerjaan, antara lain manajemen terbuka, tips yang didapatkan merupakan hak penuh dari “ayam kampus”, menyeleksi pelanggan, memberikan perlindungan, serta hubungan pertemanan atau kekeluargaan dalam bekerja. Sedangkan strategi yang tidak berkaitan atau diluar dari bisnis atau pekerjaan, antara lain arisan dan hang out.

2.5 Modal Sosial

Modal sosial dapat didefinisikan sebagai kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan-tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi Coleman, 1999. Definisi lain dikemukakan oleh Burt 1992 yang mendifinisikan modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk melakukan asosiasi berhubungan satu sama lain dan selanjutnya menjadi kekuatan yang 13 sangat penting bukan hanya bagi kehidupan ekonomi tetapi juga setiap eksistensisosial yang lain. Adapun Cox 1995 mendefnisikan modal sosial sebagai suatu rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan norma-norma, dan kepercayaan sosial yang memungkinkan efisien dan efektifnya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebajikan bersama. Cohen dan Prusak L. 2001 mengatakan bahwa modal sosial adalah setiap hubungan yang terjadi dan diikat oleh suatu kepercayaan trust, saling pengertian mutual understanding, dan nilai-nilai bersama shared value yang mengikat anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Modal sosial dapat juga didefinisikan sebagai serangkain nilai dan norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok masyarakat yang memungkinkan terjadinya kerjasama diantara mereka Francis Fukuyama, 2002: XII Dalam kehidupan sehari-hari, modal sosial akan nampak dari suasana saling percaya yang terjadi antar perorangan dalam sebuah kelompok atau organisasi, maupun hubungan interpersonal. Tiga unsur utama dalam modal sosial, yaitu : 1. Kepercayaan Trust Kepercayaan dapat mendorong seseorang untuk bekerjasama dengan dengan orang lain untuk memunculkan aktivitas maupun tindakan bersama yang produktif. Kepercayaan merupakan produk dari norma-norma sosial yang kooperation yang sangat penting yang kemudian memunculkan modal sosial. Fukuyama 2002 menyebutkan kepercayaan sebagai harapan-harapan terhadap keteraturan, kejujuran, perilaku kooperatif yang muncul dalam sebuah komunitas yang didasarkan pada norma-norma yang dianut bersama anggota komunitas-komunitas itu. Adanya kepercayaan yang tinggi akan melahirkan solidaritas kuat yang mampu membuat masing-masing individu 14 bersedia mengikuti aturan, sehingga ikut memperkuat rasa kebersamaan. Kepercayaan dalam hubungan kerja antara germo dengan “ayam kampus” sangat dibutuhkan. Karena dengan adanya kepercayaan ini akan terjalin sebuah hubungan kerjasama yang baik. Serta tidak ada kecurigaan antara “ayam kampus” kepada germo atau sebaliknya. 2. Timbal Balik Reciprocal Timbal balik dapat dijumpai dalam bentuk memberi, saling menerima dan saling membantu yang dapat muncul dari interaksi sosial Soetomo, 2006: 87. Interaksi yang semakin meluas akan menjadi semacam jaringan sosial yang lebih memungkinkan semakin meluasnya lingkup kepercayaan dan hubungan timbal balik. Timbal balik antara germo dengan “ayam kampus” berperan penting dalam pembentukan hubungan keduanya. Dengan saling menerima, terbuka, dan membantu satu dengan yang lain melalui interaksi sosial dapat menjadikan mereka lebih peka satusama lain, baik dalam hal pekerjaan maupun diluar dari pekerjaan. 3. Jaringan Sosial Jaringan sosial yakni sekelompok orang yang dihubungkan oleh perasaan simpati dan kewajiban serta oleh norma pertukaran dan civic engagement. Jaringan ini bisa dibentuk karena berasal dari daerah yang sama, kesamaan kepercayaan politik atau agama, dan lainnya, jaringan sosial tersebut diorganisasikan menjadi sebuah institusi yang memberikan perlakuan khusus terhadap mereka yang dibentuk oleh jaringan untuk mendapatkan modal sosial dari jaringan tersebut Pratikno dkk : 8. 15 Jaringan sosial yang terbentuk antara germo dengan “ayam kampus” karena adanya perasaan simpati dan kewajiban sebagai bagian dari pekerja prostitusi yang terselebung.

2.6 Germo