Pengaruh Total Liabilities to Total Assets terhadap Financial Distress

membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Current ratio merupakan indikator likuiditas yang dipakai secara luas, dengan alasan selisih lebih aset lancar di atas hutang lancar merupakan suatu jaminan terhadap kemungkinan rugi yang timbul dari usaha dengan cara merealisasikan aset lancar non kas menjadi kas. Semakin besar jumlah jaminan yang tersedia untuk menutup kemungkinan rugi sehingga semakin kecil probabilitas perusahaan mengalami financial distress. Dengan demikian variabel Current Assets to Current Liabilities mempunyai pengaruh negatif terhadap kondisi financial distress perusahaan.

4. Pengaruh Total Liabilities to Total Assets terhadap Financial Distress

Rasio Total liabilities to total assets TLTA digunakan untuk mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur. Rasio ini memperlihatkan proporsi seluruh aktiva yang didanai oleh hutang Fitriyah dan Hariyati, 2013. Menurut Brigham dan Houston 2001 dalam Ardiyanto dan Prasetiono 2011, rasio total liabilities to total assets yang tinggi dapat menimbulkan risiko financial distress yang tinggi. Bunga dan pokok pinjaman yang semakin tinggi jika tidak diikuti dengan hasil penjualan yang tinggi dan stabil memungkinkan terjadinya gagal bayar. Hal ini disebabkan semakin besar nilai rasio TLTA menandakan semakin besar jumlah aset perusahaan yang dibiayai oleh hutang sehingga probabilitas perusahaan terhadap financial distress akan semakin tinggi. Dengan demikian variabel Total Liabilities to Total Assets berpengaruh positif terhadap financial distress. 5. Pengaruh Cash Flow From Operation to Total Assets terhadap Financial Distress Rasio arus kas ini juga berguna untuk melihat kinerja perusahaan disamping rasio dari neraca dan laba rugi. Rasio ini berguna untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan Lakhsan dan Wijekoon, 2013. Kieso et al. 2008 menyatakan semakin tinggi rasio cash return on total assets semakin efektif pula penggunaan total aset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan kas bersih dari aktivitas operasinya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat pengembalian kas atas aset perusahaan arus kas bersih dari aktivitas operasi perusahaan tersedia untuk mendanai kegiatan operasional dan membayar hutang perusahaan sehingga probabilitas terjadinya financial distress semakin kecil. Sebaliknya apabila nilai CFFOTA semakin rendah menunjukkan kemampuan aset perusahaan kurang produktif dalam menghasilkan kas dan kondisi seperti ini akan mempersulit perusahaan dalam pendanaan untuk kegiatan operasionalnya. Dengan demikian variabel Cash Flow From Operation to Total Assets mempunyai pengaruh negatif terhadap kondisi financial distress perusahaan.

D. Paradigma Penelitian

Dokumen yang terkait

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS MENGGUNAKAN LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

12 49 50

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 17

PREDIKSI RASIO KEUANGAN TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 3 87

PENDEKATAN MULTINOMIAL LOGIT Prediksi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Dengan Pendekatan Multinomial Logit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012).

0 1 17

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN MULTINOMIAL LOGIT Prediksi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Dengan Pendekatan Multinomial Logit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia T

0 1 14

MANFAAT RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 8

Prediksi Financial Distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan menggunakan analisis Multinomial Logit.

0 2 105

Prediksi Financial Distress pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan menggunakan analisis Multinomial Logit

0 0 103

PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS DENGAN MENGGUNAKAN MULTIPLE DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 18 98

PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 12 124