toleransi pensinyalan data pada ±0.25 atau 2,500ppm.
4 Low speed USB 1.0 dengan frekuensi clock 1.50Mbits dan
toleransi pensinyalan data pada ±1.5 atau 15,000ppm.
Keuntungan yang didapatkan dan tujuan dari penerapan USB adalah
sebagai berikut : 1 Penggunaannya mudah
Pemakai tidak harus memasang tombol atau jumper pada PCB
atau peralatan,
tidak harus
membuka casing
untuk memasang peralatan IO baru.
Cukup tancapkan peralatan USB ke konektor USB, komputer akan
langsung mendeteksi
adanya peralatan tersebut, tanpa perlu
merestart komputer. 2 Mendukung
powerdown suspend
Apabila tidak digunakan, secara otomatis peralatan USB akan
mengalami suspend, sehingga konsumsi daya bisa lebih kecil.
3 Dapat mensuplai daya pada peralatan-peralatan IO
USB mensuply daya ke peralatan USB dengan arus sebesar 500
mA, Sehingga apabila sebuah peralatan
memerlukan daya
sebesar 500 mA maka peralatan tersebut
tidak memerlukan
tambahan daya. 4 USB bersifat multiplatform
USB mendukung hampir semua sistem operasi, bahkan dapat
langsung diakses oleh peralatan mobile atau smartphone yang
mendukung fitur USB OTG.
Gambar 10.1. Konektor USB USB
mempunyai beberapa
tipe konektor, antara lain konektor tipe A dan
konektor tipe B. Konektor tipe A terhubung ke host secara upstream
sementara konektor tipe B terhubung ke peralatan secara downstream, kedua
konektor tersebut terhubung oleh sebuah kabel USB. Untuk perangkat elektronik
yang lebih kecil seperti kamera digital, smartphone
dan komputer
tablet menggunakan konektor USB tipe mini-a
dan mini-b serta USB tipe micro-a dan micro-b
untuk perangkat
elektronik terbaru.
4. Ethernet
Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk
data jaringan
komputer yang
dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David Boggs di Xerox Palo Alto Research
Center PARC pada tahun 1972. Versi
awal Xerox Ethernet dikeluarkan pada tahun 1975 dan di desain untuk
menyambungkan 100 komputer pada kecepatan 2,94 megabit per detik melalui
kabel sepanjang satu kilometer. Desain tersebut menjadi sedemikian sukses di
masa itu sehingga Xerox, intel dan Digital Equipment
Corporation DEC
mengeluarkan standar Ethernet 10Mbps yang banyak digunakan pada jaringan
komputer saat ini. Selain itu, terdapat standar Ethernet dengan kecepatan
100Mbps yang dikenal sebagai Fast Ethernet.
Proses standardisasi
teknologi Ethernet disetujui pada tahun 1985 oleh
Institute of Electrical and Electronics Engineers
IEEE, dengan
sebuah standar yang dikenal dengan Project 802.
Standar IEEE selanjutnya diadopsi oleh International
Organization for
Standardization ISO,
sehingga menjadikannya
sebuah standar
internasional dan
mendunia yang
ditujukan untuk membentuk jaringan komputer. Karena kesederhanaan dan
keandalannya, Ethernet
pun dapat
bertahan hingga saat ini, dan bahkan menjadi arsitektur jaringan yang paling
banyak digunakan. Jika
dilihat dari
kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis,
yakni sebagai berikut: 1 10 Mbitdetik, yang sering disebut
sebagai Ethernet saja standar yang
digunakan: 10Base2,
10Base5, 10BaseT, 10BaseF 2 100
Mbitdetik, yang
sering disebut sebagai Fast Ethernet
standar yang
digunakan: 100BaseFX,
100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX
3 1000 Mbitdetik atau 1 Gbitdetik, yang sering disebut sebagai
Gigabit Ethernet standar yang digunakan:
1000BaseCX, 1000BaseLX,
1000BaseSX, 1000BaseT.
4 10000 Mbitdetik
atau 10
Gbitdetik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan
fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan
cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum ditransmisikan di atas
kabel. Ethernet
merupakan sebuah
teknologi jaringan yang menggunakan metode
transmisi baseband
yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit
pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half
duplex yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak
dapat melakukan
keduanya secara
sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full
duplex atau
half-duplex. Ethernet
menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with
Collision Detection untuk menentukan station
mana yang
dapat
mentransmisikan data
pada waktu
tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan
teknologi Ethernet, setiap komputer akan mendengar terlebih dahulu sebelum
berbicara, artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada
komputer lain
yang sedang
mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan
data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk
mengambil alih
jaringan untuk
mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan
bahwa jaringan
yang menggunakan teknologi Ethernet adalah
jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come,
First-Served, daripada
melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi
jaringan lainnya. Ethernet dapat menggunakan topologi
jaringan fisik apa saja bisa berupa topologi bus, topologi ring, topologi star
atau topologi mesh serta jenis kabel yang digunakan bisa berupa kabel
koaksial bisa berupa Thicknet atau Thinnet, kabel tembaga kabel UTP atau
kabel STP, atau kabel serat optik. Meskipun demikian, topologi star lebih
disukai. Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan topologi bus,
sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal
tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.
5. IEEE 802.11