KOMPUTER TERAPAN SEMESTER 2
i | P a g e
HALAMAN SAMPU
Komputer Terapan Jaringan
Paket Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan
2
SMK/MAK Kelas XI
(2)
ii
ii | P a g e
Penulis : Ferdinan Ivan S.
Editor Materi :
Editor Bahasa :
Ilustrasi Sampul :
Desain & Ilustrasi Buku :
Hak Cipta © 2014, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN
Semua hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak (mereproduksi), mendistribusikan, atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun, termasuk fotokopi, rekaman, atau melalui metode (media) elektronik atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam kasus lain, seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah dan penggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hak cipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit.
Hak publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh Kementerian Pendidikan & Kebudayaan.
Untuk permohonan izin dapat ditujukan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, melalui alamat berikut ini:
Pusat Pengembangan & Pemberdayaan Pendidik & Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif & Elektronika:
(3)
iii | P a g e pembelajaran yang berpusat kepada guru (teachers-centered) menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (student-centered), dari pembelajaran pasif (pasive learning) ke cara belajar peserta didik aktif (active learning-CBSA) atau Student Active Learning-SAL.
Buku teks Komputer Terapan Jaringan ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains.
Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran Komputer Terapan Jaringan ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi kesempurnaan buku teks ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam membantu terselesaikannya buku teks siswa untuk Mata Pelajaran Komputer Terapan Jaringan kelas XI/Semester 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Jakarta, November 2013 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(4)
iv
iv | P a g e
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
PETA KEDUDUKAN BUKU ... xi
1.PENDAHULUAN ... 1
1. Deskripsi ... 1
2. Prasyarat ... 2
3. Petunjuk Penggunaan ... 2
4. Tujuan Akhir ... 3
5. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar ... 3
6. Cek Kemampuan Awal ... 5
2. PEMBELAJARAN ... 6
A.Deskripsi ... 6
B. Kegiatan Belajar ... .6
BAB I ... 6
1.1 Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi Perangkat Lunak ... 6
1.1.1. Tujuan Pembelajaran ... 6
1.1.2. Aktivitas Belajar Siswa ... 6
1.1.2.1 Mengamati/Observasi ... 6
1.1.2.2 Menanya ... 6
1.1.2.3 Mengumpulkan Informasi ... 6
1.1.2.4 Mengasosiasi/Menalar ... 75
1.1.3. Rangkuman ... 75
1.1.4. Tugas ... 75
1.1.5. Penilaian Diri ... 75
BAB II ... 75
2.1 Kegiatan Belajar 2 : Fungsi Dan Kinerja Piranti Komputer Terapan ... 76
2.1.1. Tujuan Pembelajaran ... 76
2.1.2. Aktivitas Belajar Siswa ... 76
2.1.2.1 Mengamati/Observasi ………...76
2.1.2.2 Menanya ... 76
2.1.2.3 Mengumpulkan Informasi ... 76
2.1.2.4 Mengasosiasi/Menalar ... 100
2.1.3. Rangkuman ... 100
2.1.4. Tugas ... 100
2.1.5. Penilaian Diri ... 100
BAB III ... 100
3.1 Kegiatan Belajar 3 : Perawatan Peralatan ... 101
3.1.1. Tujuan Pembelajaran ... 101
3.1.2. Aktivitas Belajar Siswa ... 101
3.1.2.1 Mengamati/Observasi ……….101
3.1.2.2 Menanya ... 101
3.1.2.3 Mengumpulkan Informasi ... 101
3.1.2.4 Mengasosiasi/Menalar ... 153
3.1.3. Rangkuman ... 153
3.1.4. Tugas ... 154
3.1.5. Penilaian Diri ... 154
3. PENUTUP ... 155
Daftar Pustaka ... 155
(5)
v | P a g e
Gambar 1.6. Lanjutan Instalasi Virtual Box ... 12
Gambar 1.7. Install Driver USB ... 13
Gambar 1.8. Install Driver ... 13
Gambar 1.9. Install Layanan Jaringan ... 13
Gambar 1.10. Instalasi Virtual Box Selesai ... 14
Gambar 1.11. Tampilan Awal Virtual Box ... 15
Gambar 1.12. Membuat Mesin Virtual ... 15
Gambar 1.13. Menentukan Ukuran RAM Virtual ... 16
Gambar 1.14. Membuat Harddisk Virtual (1) ... 16
Gambar 1.15. Membuat Harddisk Virtual (2) ... 17
Gambar 1.16. Membuat Harddisk Virtual (3) ... 17
Gambar 1.17. Membuat Harddisk Virtual (4) ... 18
Gambar 1.18. Akses Pengaturan Mesin Virtual ... 18
Gambar 1.19. Memilih File Image ... 19
Gambar 1.20. Menjalankan Mesin Virtual ... 19
Gambar 1.21. Install Ubuntu Server ... 24
Gambar 1.22. Pemilihan Bahasa ... 25
Gambar 1.23. Pemilihan Lokasi (1) ... 25
Gambar 1.24. Pemilihan Lokasi (2) ... 26
Gambar 1.25. Pemilihan Lokasi (3) ... 26
Gambar 1.26. Konfigurasi Keyboard (1) ... 27
Gambar 1.27. Konfigurasi Keyboard (2) ... 27
Gambar 1.28. Konfigurasi Keyboard (3) ... 28
Gambar 1.29. Deteksi Perangkat Keras ... 28
Gambar 1.30. Deteksi Perangkat Keras (2) ... 29
Gambar 1.31. Peringatan Konfigurasi Network ... 29
Gambar 1.32. Konfigurasi Jaringan Manual ... 30
Gambar 1.33. Memasukkan IP Address ... 30
Gambar 1.34. Memasukkan Netmask ... 31
Gambar 1.35. Memasukkan Gateway ... 31
(6)
vi
vi | P a g e
Gambar 1.37. Memasukkan Hostname ... 32
Gambar 1.38. Memasukkan Nama User ... 33
Gambar 1.39. Memasukkan Password ... 33
Gambar 1.40. Pilihan Enkripsi Direktori ... 34
Gambar 1.41. Konfirmasi Zona Waktu ... 34
Gambar 1.42. Deteksi Media Penyimpanan ... 35
Gambar 1.43. Partisi Harddisk (1) ... 35
Gambar 1.44. Partisi Harddisk (2) ... 36
Gambar 1.45. Partisi Harddisk (3) ... 36
Gambar 1.46. Partisi Harddisk (4) ... 37
Gambar 1.47. Penyalinan File ... 37
Gambar 1.48. Konfigurasi APT ... 38
Gambar 1.49. Konfigurasi Package Manager ... 38
Gambar 1.50. Instalasi Perangkat Lunak ... 39
Gambar 1.51. Pengaturan Update Sistem ... 39
Gambar 1.52. Pilihan Aplikasi Server ... 40
Gambar 1.53. Instalasi GRUB (1) ... 40
Gambar 1.54. Instalasi GRUB (2) ... 41
Gambar 1.55. Proses Instalasi Ubuntu Server Selesai ... 41
Gambar 1.56. Persiapan Instalasi Windows Server 2012 ... 42
Gambar 1.57. Pemilihan Bahasa ... 43
Gambar 1.58. Memulai Proses Install ... 43
Gambar 1.59. Persiapan Instalasi (2) ... 44
Gambar 1.60. Pemilihan Versi Windows Server ... 44
Gambar 1.61. Ketentuan Lisensi ... 45
Gambar 1.62. Tipe Instalasi ... 45
Gambar 1.63. Pemilihan Partisi ... 46
Gambar 1.64. Proses Instalasi ... 46
Gambar 1.65. Memasukkan Password Admin ... 47
Gambar 1.66. Instalasi Windows Server Selesai ... 47
Gambar 1.67. Memulai Instalasi Ubuntu ... 48
Gambar 1.68. Persiapan Instalasi Ubuntu ... 49
Gambar 1.69. Partisi Disk (1) ... 49
Gambar 1.70. Partisi Disk (2) ... 50
Gambar 1.71. Pemilihan Zona Waktu ... 50
Gambar 1.72. Pemilihan Layout Keyboard ... 51
Gambar 1.73. Melengkapi Data Pengguna ... 51
Gambar 1.74. Proses Instalasi Ubuntu ... 52
Gambar 1.75. Pemilihan Bahasa Windows 7 ... 53
(7)
vii | P a g e
Gambar 1.86. Network connections ... 60
Gambar 1.87. Ethernet Properties ... 61
Gambar 1.88. Ipv4 Properties ... 61
Gambar 1.89. Backup Drive ... 64
Gambar 1.90. Backup and Restore ... 65
Gambar 1.91. Memilih Lokasi Backup ... 65
Gambar 1.92. Pilihan Proses Backup ... 66
Gambar 1.93. Memilih Folder ... 66
Gambar 1.94. Review Backup Settings ... 67
Gambar 1.95. Proses Backup Berlangsung ... 67
Gambar 1.96. Memulai Restore File ... 68
Gambar 1.97. Memilih Lokasi File Backup ... 68
Gambar 1.98. Menentukan Lokasi File Hasil Restore ... 69
Gambar 1.99. Proses Restore Berlangsung ... 69
Gambar 1.100. System Settings ... 70
Gambar 1.101. Memilih Backup ... 70
Gambar 1.102. Menjalankan Backup Lewat Kata Kunci ... 71
Gambar 1.103. Pengaturan Backup ... 71
Gambar 1.104. Proses Backup Berlangsung ... 72
Gambar 1.105. Password Backup ... 72
Gambar 1.106. Memilih Lokasi Backup ... 73
Gambar 1.107. Memilih Waktu Backup ... 73
Gambar 1.108. Memilih Lokasi Hasil Restore ... 74
Gambar 1.109. Memasukkan Password File Backup ... 74
Gambar 2.1. ipconfig ... 76
Gambar 2.2. Gnome Network Tools ... 77
Gambar 2.3. Ping ... 84
Gambar 2.4. Ping pada Network Tools ... 86
Gambar 2.5. Netstat pada Network Tools ... 87
Gambar 2.6. Traceroute ... 88
(8)
viii
viii | P a g e
Gambar 2.8. Lookup ... 90
Gambar 2.9. Whois ... 91
Gambar 2.10. Pengaturan Bios (1) ... 92
Gambar 2.11. Pengaturan Bios (2) ... 93
Gambar 2.12. Pengaturan Bios (3) ... 93
Gambar 2.13. Pengaturan Bios (4) ... 94
Gambar 2.14. Pengaturan Bios (5) ... 94
Gambar 2.15. Pengaturan Bios (6) ... 95
Gambar 2.16. Pengaturan Bios (7) ... 95
Gambar 2.17. Pengaturan Bios (8) ... 96
Gambar 2.18. Pengaturan Bios (9) ... 96
Gambar 2.19. Resource Monitor ... 97
Gambar 2.20. HD Tune ... 98
Gambar 2.21. DirectX ... 99
Gambar 3.1. Motherboard ... 104
Gambar 3.2. Pemasangan Prosesor ... 105
Gambar 3.3. Pemasangan Kipas Prosesor ... 105
Gambar 3.4. Pemasangan RAM ... 106
Gambar 3.5. Memasukkan Motherboard dalam Casing ... 106
Gambar 3.6. Pemasangan Power Supply ... 107
Gambar 3.7. Pemasangan Harddisk ... 107
Gambar 3.8. Pemasangan DVD ROM dan Kabel Data ... 108
Gambar 3.9. Pemasangan VGA card ... 109
Gambar 3.10. Pemasangan Expansion Card ... 109
Gambar 3.11. Memasang Tombol-tombol Casing ... 110
Gambar 3.12. Obeng ... 118
Gambar 3.13. Tang ... 119
Gambar 3.14. Kuas ... 119
Gambar 3.15. Kain Kering dan Cairan Pembersih ... 120
Gambar 3.16. Peralatan Penyedot Debu ... 120
Gambar 3.17. Casing PC ... 121
Gambar 3.18. CD Cleaner ... 122
Gambar 3.19. DVD-ROM ... 122
Gambar 3.20. Scan Disk ... 123
Gambar 3.21. Disk Defragmenter ... 124
Gambar 3.22. VGA Card ... 125
Gambar 3.23. Memori ... 126
Gambar 3.24. Membersihkan RAM ... 126
Gambar 3.25. Power Supply PC ... 127
(9)
ix | P a g e
Gambar 3.36. Melepas Cartridge ... 139
Gambar 3.37. Device Manager ... 140
Gambar 3.38. Pengawatan dalam Kabel Lurus ... 142
Gambar 3.39. Hubungan dalam Kabel Silang ... 143
Gambar 3.40. Multimeter... 149
(10)
x
x | P a g e
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Contoh IP Address ... 78
Tabel 2.2. Pembagian kelas IP Address ... 79
Tabel 2.3. Subnetmask ... 82
Tabel 3.1. Gejala dan Diagnosa ... 113
Tabel 3.2. Kode Beep Award BIOS ... 113
Tabel 3.3. Kode Beep AMI BIOS ... 114
Tabel 3.4. Kode Beep IBM BIOS ... 114
(11)
xi | P a g e Komputer Terapan
Jaringan
Komunikasi Data
Administrasi Server Sistem Operasi
Jaringan
Keterangan
C1 Kelompok mata pelajaran Dasar Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi
C2 Kelompok mata pelajaran Dasar Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika
C3 Kelompok mata pelajaran Paket Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan
Mata pelajaran Komputer Terapan Jaringan Semester 1 Mata pelajaran prasyarat
(12)
xii
xii | P a g e
Peta Konsep : Komputer Terapan Jaringan Kelas XI
Keterangan
KD 3.1- 4.1 Konsep teknologi komputer terapan jaringan
KD 3.2- 4.2 Kebutuhan komputer terapan untuk aplikasi jaringan komunikasi data.
KD 3.3- 4.3 Jenis-jenis peripheral jaringan KD 3.4- 4.4 Deskripsi protocol komunikasi KD 3.5- 4.5 Kinerja I/O bus
KD 3.6- 4.6 Penerapan perangkat lunak komputer terapan jaringan KD 3.7- 4.7 Pengujian kinerja computer terapan jaringan
(13)
penggunaan bersama perangkat keras dengan tujuan membawa informasi secara cepat dan tepat dari sisi pengirim (Transmitter) menuju ke sisi penerima (Receiver).
Komputer Terapan Jaringan adalah salah satu mata pelajaran wajib paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Berdasarkan struktur kurikulum mata pelajaran ini disampaikan di kelas XI semester 1 dan 2 masing-masing 2 jam pelajaran. Untuk semester 1 topik materi pembelajaran menekankan pada konsep teknologi komputer terapan jaringan, kebutuhan komputer terapan untuk aplikasi jaringan komunikasi data, jenis-jenis peripheral jaringan, dan deskripsi protokol komunikasi. Sedangkan untuk semester 2 topik materi pembelajaran menekankan pada kinerja I/O bus, penerapan perangkat lunak
eksperimen berbasis sains merupakan bidang pendekatan ilmiah dengan tujuan dan aturan khusus, dimana tujuan utamanya adalah untuk memberikan bekal ketrampilan yang kuat dengan disertai landasan teori yang realistis mengenai fenomena yang akan kita amati. Ketika suatu permasalahan yang hendak diamati memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak bisa terjawab, maka metode eksperimen ilmiah hendaknya dapat memberikan jawaban melalui proses yang logis. Proses-proses dalam pendekatan scientifik meliputi beberapa tahapan yaitu: mengamati, hipotesis atau menanya, mengasosiasikan atau eksperimen, mengumpulkan atau analisa data dan mengkomunikasikan. Proses belajar pendekatan eksperimen pada hakekatnya merupakan proses berfikir ilmiah untuk membuktikan hipotesis dengan logika berfikir.
(14)
2 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1. Diagram Proses Metode Saintifik-Eksperimen Ilmiah
2. Prasyarat
Untuk kelancaran pencapaian kompetensi dalam mata pelajaran komputer terapan jaringan ini dibutuhkan beberapa peryaratan baik pengetahuan maupun ketrampilan dasar. Persyaratan tersebut antara lain ialah: Peserta didik telah menguasai mata pelajaran jaringan dasar. Disamping itu peserta didik mempunyai kompetensi dalam hal pemanfaatan teknologi informasi, seperti mengoperasikan hardware komputer dan mengoperasikan perangkat lunak aplikasi. Perangkat lunak aplikasi tersebut antara lain ialah pengolah data untuk menganalisis data hasil eksperimen, pengolah kata untuk membuat laporan dan aplikasi presentasi untuk mengkomunikasikan dan mempresentasikan hasil laporan.
3. Petunjuk Penggunaan
Buku pedoman siswa ini disusun berdasarkan kurikulum 2013 yang mempunyai ciri khas penggunaan metode saintifik. Buku ini terdiri dari dua bab yaitu bab satu pendahuluan dan bab dua pembelajaran. Dalam bab pendahuluan beberapa yang harus dipelajari peserta didik adalah diskripsi mata pelajaran yang berisi informasi umum, rasionalisasi dan penggunaan metode scientifik. Selanjutnya pengetahuan tentang persyaratan, tujuan yang diharapkan, kompetensi inti dan dasar yang akan dicapai serta test kemampuan awal.
Bab dua menuntun peserta didik untuk memahami deskripsi umum tentang topik yang akan dipelajari dan rincian kegiatan belajar sesuai dengan kompetensi dan tujuan
(15)
Tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dapat berupa tugas praktek, eksperimen atau pendalaman materi pembelajaran. Setiap tugas yang dilakukan melalui beberapa tahapan saintifik yaitu: 1) melakukan pengamatan setiap tahapan unjuk kerja; 2) melakukan praktek sesuai dengan unjuk kerja; 3) mengumpulkan data yang dihasilkan setiap tahapan; 4) menganalisa hasil data menggunakan analisa diskriptif; 5) mengasosiasikan beberapa pengetahuan dalam uraian materi pembelajaran untuk membentuk suatu kesimpulan; dan 6) mengkomunikasikan hasil dengan membuat laporan portofolio. Laporan tersebut merupakan tagihan yang akan dijadikan sebagai salah satu referensi penilaian.
4. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari uraian materi dalam bab pembelajaran dan kegiatan belajar diharapkan peserta didik dapat memiliki kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan materi:
Konsep teknologi komputer terapan jaringan
Kebutuhan komputer terapan untuk aplikasi jaringan komunikasi data. Jenis-jenis peripheral jaringan
Dasar
1. Kompetensi Inti 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Kompetensi Dasar :
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya 1.2. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan
yang menciptakan berbagai sumber energi di alam
1.3. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
1.4. Meningkatkan nilai-nilai keimanan dalam upaya untuk mencegah pengaruh negatif perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Kompetensi Inti 2: Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
(16)
4 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Kompetensi Dasar:
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3. Kompetensi Inti 3: Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar:
3.1. Memahami konsep teknologi komputer terapan jaringan. 3.2. Memahami kebutuhan komputer
terapan untuk aplikasi jaringan komunikasi data.
3.3. Memahami jenis-jenis periperal jaringan pada komputer terapan jaringan.
3.4. Memahami protokol komunikasi komputer terapan jaringan
3.5. Memahami kinerja I/O bus komputer terapan jaringan
3.6. Menerapkan perangkat lunak yang dipergunakan pada komputer terapan jaringan.
3.7. Memahami metoda pengujian kinerja computer terapan jaringan
3.8. Memahami prosedur perawatan komputer terapan jaringan.
4. Kompetensi Inti 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar:
4.1 Menyajikan konsep teknologi komputer terapan jaringan.
4.2 Menyajikan kebutuhan komputer terapan untuk aplikasi jaringan komunikasi data.
4.3 Menyajikan jenis-jenis peripheral jaringan pada computer terapan jaringan
4.4 Menyajikan deskripsi protocol komunikasi computer terapan jaringan 4.5 Menyajikan hasil kinerja I/O bus
komputer terapan jaringan
4.6 Menyajikan hasil penerapan perangkat lunak komputer terapan jaringan.
(17)
2. Jelaskan karakteristik dari setiap bus pada I/O bus!
3. Sebutkan berbagai perangkat lunak yang dapat dipergunakan
piranti jaringan!
7. Jelaskan cara membersihkan dan menyimpan log kerja peralatan! 8. Jelaskan langkah-langkah
(18)
6 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
2.PEMBELAJARAN
A. Deskripsi
Dalam bab ini akan menjelaskan dan menyajikan konsep komputer terapan jaringan yang terdiri dari 3 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 meliputi pengertian dan fungsi tiap bagian setup/instalasi perangkat lunak. Kegiatan belajar 2 meliputi kinerja dan fungsi peralatan jaringan komputer. Kegiatan belajar 3 meliputi perawatan peralatan jaringan komputer. Setiap kegiatan belajar disertai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam 1 kali tatap muka, uraian materi, tes formatif untuk menguji kompetensi pengetahuan anda, dan tugas atau praktikum (individu dan kelompok) untuk menguji kompetensi keterampilan anda.
B. Kegiatan Belajar
BAB I
1.1. Kegiatan Belajar 1 : Setup/Instalasi
Perangkat Lunak
1.1.1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar satu ini siswa diharapkan dapat mengetahui instalasi dan pengaturan perangkat lunak serta sistem operasi.
1.1.2. Aktivitas Belajar Siswa
1.1.2.1. Mengamati / Observasi
Setelah mengikuti kegiatan belajar satu ini siswa diharapkan dapat mengamati :
Manual instalasi/setup
Koneksi kendali ke piranti. Pengaturan fungsi jaringan Pengaturan fungsi peripheral lain. Melakukan back-up
1.1.2.2. Menanya
Selama mengikuti kegiatan belajar satu ini siswa diharapkan dapat :
Mendiskusikan manual instalasi / setup
Mendiskusikan koneksi kendali ke piranti.
Mendiskusikan pengaturan fungsi jaringan
Mendiskusikan pengaturan fungsi peripheral lain.
Mendiskusikan proses back-up
1.1.2.3. Mengumpulkan Informasi
Perangkat lunak/piranti lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Atau boleh juga diartikan sebagai
„penterjemah' perintah-perintah yang
dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras.
Program komputer ini, isinya dapat diubah dengan mudah. Pada komputer, perangkat lunak dimuat ke dalam RAM kemudian dieksekusi di dalam CPU. Pada level paling bawah, perangkat
(19)
System Software adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membantu menjalankan perangkat keras dan sistem komputer. Tujuan dari system software adalah membatasi semaksimal mungkin programmer aplikasi dari kompleksitas sebuah komputer, terutama yang berhubungan dengan akses memori dan perangkat keras secara langsung. Termasuk dalam kelompok ini adalah sistem operasi, driver perangkat keras, perangkat lunak pendiagnosa, windowing system, utilities dan lain-lain. Dari kelompok ini sistem operasi merupakan perangkat lunak yang paling penting. Perangkat lunak ini bekerja sebagai antar muka antara komputer dengan dunia luar. Pada bagian hardware, sistem operasi akan mendiskripsikan perangkat keras yang ada atau terhubung dengan komputer.
Sistem operasi menyediakan antar muka pada perangkat keras ini
menggunakan “driver” tertentu
sehingga perangkat ini dapat dikenali dan bekerja sebagai mana mestinya.
digunakan. Alat bantu ini meliputi editor teks, compiler, interpreter, linkers, debugger dan lain-lain. Sebuah Integrated Development Environment (IDE) atau lingkungan
pengembangan terpadu
menggabungkan alat-alat bantu ini untuk mempermudah programmer. c. Application Software
Application Software adalah perangkat lunak yang digunakan membantu manusia mengerjakan tugas-tugas tertentu. Tipe-tipe application software antara lain, perangkat lunak otomatisasi industri, perangkat lunak bisnis, perangkat lunak pendidikan, perangkat lunak software, database, dan game komputer.
Perangkat lunak dalam sebuah jaringan komputer terdiri dari dua perangkat utama, yaitu perangkat lunak sistem operasi jaringan (Network Operating System) dan sistem aplikasi yang digunakan untuk bekerja dalam jaringan komputer tersebut. Proses
(20)
8 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 konfigurasi perangkat lunak jaringan
komputer merupakan pekerjaan yang menentukan bentuk dari jaringan komputer yang akan dibangun, terutama proses konfigurasi perangkat lunak sistem operasi jaringannya. Besar kecilnya kapasitas komputer yang dipergunakan, baik komputer server maupun komputer workstation ditentukan oleh kedua jenis perangkat lunak ini.
Ada bermacam-macam sistem operasi jaringan yang beredar saat ini, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya, baik sistem operasi jaringan peer-to-peer maupun sistem operasi client/server. Pada prinsipnya proses instalasi setiap sistem operasi ini sama, yaitu meliputi proses copy file-file sistem operasi, instalasi device driver perangkat yang digunakan pada sistem operasi tersebut dan pengaturan konfigurasi sistem jaringan, serta pengaturan konektivitas pada workstation yang ada.
1. Virtualisasi
Dalam ilmu komputer, virtualisasi adalah istilah umum yang mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer. Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan suatu bentuk simulasi dari sesuatu yang asalnya bersifat fisik, misalnya sistem operasi, perangkat penyimpanan data atau sumber daya jaringan. Hal ini termasuk membuat sebuah sumber daya tunggal terlihat berfungsi sebagai beberapa
sumber daya logikal atau membuat beberapa sumber daya fisik terlihat sebagai satu sumber daya logikal.
Virtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan instalasi sistem operasi dilakukan diatas sistem operasi yang ada saat ini, tidak dalam partisi tertentu namun dalam suatu file tertentu dan file tersebut merupakan perwakilan dari suatu sistem komputer virtual. Satu komputer dapat memiliki lebih dari satu komputer virtual. Oleh karena itu, instalasi lebih dari satu sistem operasi juga dimungkinkan dengan teknik ini.
Dalam ilmu komputer, Ada dua jenis virtualisasi yaitu virtualisasi penuh dan virtualisasi paruh. Virtualisasi penuh maksudnya mensimulasikan secara lengkap hal-hal yang mendasari suatu perangkat, sedangkan virtualisasi paruh hanya mensimulasikan beberapa hal dari perangkat tersebut. Virtualisasi paruh lebih mudah dijalankan daripaada virtualisasi penuh, akan tetapi virtualisasi paruh memiliki kekurangan dalam hal compatibility atau kesesuaian.
Platform virtualisasi atau virtual computer dapat digambarkan melalui sebuah hardware komputer dengan sistem operasinya bertindak sebagai host yang menciptakan simulasi dari komputer lain dengan sistem operasinya sendiri sebagai guest software dan kemudian akan terhubung dengan hardware yang dimiliki komputer host. Akses dari guest ke system resources seperti akses jaringan, keyboard, disk storage dan
(21)
digantikan dengan satu server besar dengan tujuan untuk mengurangi jumlah hardware yang memiliki harga tinggi seperti CPU. Meskipun hardware dijadikan satu seperti itu, sistem operasinya tidak digabung. Masing-masing sistem operasi yang berjalan pada satu server tersebut akan menjadi sebuah sistem operasi yang berjalan
dengan cepat.
Error atau kesalahan yang terjadi pada mesin virtual tidak akan membahayakan sistem komputer host, sehingga mesin virtual sangat cocok digunakan untuk mempelajari cara install sebuah sistem operasi baru tanpa merusak sistem operasi yang telah ada.
Gambar 1.1. Virtualisasi Sistem Operasi 2. Virtual Box
VirtualBox adalah paket perangkat lunak virtualisasi untuk komputer berbasis x86 dan AMD64/Intel64 dari Oracle Corporation. Paket VirtualBox menginstal pada sistem operasi host yang ada sebagai aplikasi dan aplikasi
host ini memungkinkan sistem operasi tamu tambahan yang dikenal dengan Guest OS, untuk memuat dan menjalankan sistem operasi pada lingkungan virtual masing-masing. Sistem operasi host yang didukung termasuk Linux, Mac OS X, Windows XP, Windows
(22)
10 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 Vista, Windows 7, Windows 8, Solaris,
dan OpenSolaris sementara untuk sistem operasi tamu yang didukung termasuk versi dan derivasi dari Windows, Linux, BSD, OS / 2, Solaris, Haiku dan lainnya.
Untuk instalasi sistem operasi akan dilakukan melalui virtual box sehingga dapat mencoba untuk menginstall
berbagai versi sistem operasi baik untuk sistem operasi untuk komputer server maupun untuk komputer client atau workstation. Versi virtual box yang digunakan adalah versi 4.3.18 yang
dapat diunduh melalui
https://www.virtualbox.org/wiki/Download s dan memilih sesuai dengan sistem operasi yang digunakan.
(23)
Gambar 1.3. Instalasi Virtual Box Setelah mengunduh versi virtual box
yang akan dipergunakan, maka tahap selanjutnya adalah terlebih dahulu menginstall aplikasi yang telah diunduh tersebut dan dilanjutkan dengan konfigurasi virtual box. Berikut langkah-langkah untuk instalasi virtual box pada sistem operasi windows :
1) Dimulai dengan menjalankan aplikasi virtual box yang telah diunduh dan memilih Next untuk memulai proses instalasi.
2) Dapat memilih lokasi direktori untuk lokasi penyimpanan hasil instalasi, membutuhkan ruang sebesar 140MB.
(24)
12 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.5. Peringatan Reset Koneksi 3) Akan tampil peringatan yang
menyatakan bahwa koneksi jaringan akan direset dan koneksi tersebut akan terputus sementara selama proses instalasi berlangsung.
4) Setelah pengaturan instalasi selesai maka dilanjutkan dengan memilih Install untuk memulai proses menyalin file aplikasi ke harddisk.
(25)
Gambar 1.7. Install Driver USB 5) Akan tampil permintaan untuk
menginstall driver USB.
6) Lalu tampil permintaan untuk menginstall driver perangkat jaringan.
7) Dan terakhir akan tampil permintaan untuk menginstall aplikasi layanan jaringan untuk manajemen dan konfigurasi jaringan.
Gambar 1.8. Install Driver
(26)
14 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.10. Instalasi Virtual Box Selesai 1) Selesai proses penyalinan file
aplikasi dan instalasi driver maka pilih Finish untuk mengakhiri proses instalasi.
Setelah proses instalasi virtual box telah selesai maka tahap selanjutnya adalah mempersiapkan konfigurasi yang akan dipergunakan untuk menginstall beberapa sistem operasi. File konfigurasi dipergunakan oleh virtual box untuk pengaturan hardware virtual untuk sistem operasi antara lain nama dan versi sistem operasi, alokasi memori RAM, alokasi media penyimpanan harddisk, sumber file instalasi sistem operasi, dan lain sebagainya. Sistem operasi virtual yang berjalan pada vitual box sering disebut sebagai Guest OS atau sistem operasi tamu.
Komputer yang dipergunakan disarankan memiliki alokasi memori RAM
yang lebih besar begitu juga untuk harddisk yang digunakan agar Guest OS dapat berjalan dengan baik, tetapi jika tidak dapat memenuhi kedua hal tersebut maka dapat diatur lewat file konfigurasi virtual box agar alokasi RAM dan harddisk tidak menghabiskan seluruh sumber daya yang ada. Untuk file sumber instalasi dari sistem operasi biasanya menggunakan file image berformat iso yang dapat diunduh dari situs sumber sistem operasi atau dapat diperoleh lewat media optical disk seperti CD dan DVD. Untuk keperluan instalasi ini akan menggunakan file image dalam format iso yang telah disalin ke harddisk terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempersiapkan file konfigurasi virtual box :
(27)
Gambar 1.11. Tampilan Awal Virtual Box 1) Saat pertama kali menjalankan
virtual box akan menampilkan beberapa pilihan, pilih New untuk membuat mesin virtual baru yang akan digunakan untuk menginstall sistem operasi.
2) Mengisi nama mesin virtual, contohnya Ubuntu_Server karena akan menginstall sistem operasi Ubuntu Server 12.04 serta memilih juga tipe dan versi sistem operasi.
(28)
16 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.13. Menentukan Ukuran RAM Virtual 3) Menentukan ukuran memori virtual,
disesuaikan dengan jumlah memori utama dari perangkat keras yang dipergunakan. Ukuran memori virtual yang direkomendasikan adalah 512MB.
4) Selain memori virtual, diperlukan juga harddisk virtual untuk menyimpan file sistem operasi serta penyimpanan data lainnya. Ukuran harddisk virtual yang direkomendasikan adalah 8 GB.
(29)
Gambar 1.15. Membuat Harddisk Virtual (2) 5) Terdapat beberapa versi harddisk
virtual yang dapat dipilih. Direkomendasikan untuk menggunakan format VDI karena merupakan format dengan tingkat kompabilitas yang lebih baik untuk virtual box.
6) Ada dua pilihan dalam cara penyimpanan virtual harddisk yaitu dynamically allocated yang akan mengembang ukurannya secara dinamis atau fixed size yang memiliki ukuran tetap. Untuk menghemat ruang dapat menggunakan versi dinamycally allocated.
(30)
18 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.17. Membuat Harddisk Virtual (4) 7) Masukkan nama virtual harddisk,
sebaiknya disesuaikan dengan nama mesin virtual sehingga tidak bingung dalam menggunakan. Untuk ukuran direkomendasikan sebesar 8GB atau lebih besar lagi jika ingin menginstall sistem operasi Windows.
8) Setelah memilih Create di langkah sebelumnya maka mesin virtual telah siap untuk dijalankan, tetapi sebelumnya akan dilakukan dulu beberapa pengaturan melalui setting.
(31)
Gambar 1.19. Memilih File Image 9) Untuk menginstall sebuah sistem
operasi maka harus menambahkan dulu file image dari sistem operasi tersebut, biasanya dalam format iso. File tersebut dapat dipilih lewat choose disk dan memilih lokasi penyimpanannya.
10) Mesin virtual telah selesai dibuat dan siap dijalankan untuk menginstall sistem operasi, untuk menjalankannya dapat memilih start. Langkah-langkah menginstall sistem operasi akan dibahas berikutnya.
(32)
20 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 3. Sistem Operasi
Sistem Operasi adalah perangkat lunak yang bertugas mengelola penggunaan sumberdaya dalam komputer dan menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk mengakses sumberdaya tersebut.
Fungsi-fungsi sebuah sistem operasi secara umum antara lain :
a. Antar muka pengguna
Fungsi ini merupakan fungsi yang paling mudah dikenali oleh pengguna karena melalui fungsi ini pengguna dapat berinteraksi dengan sistem operasi, perangkat keras maupun perangkat lunak yang lain. Sistem operasi pada dasarnya menunggu input atau instruksi dari pengguna dan kemudian menerjemahkan perintah-perintah tersebut dalam bahasa yang dimengerti oleh komputer. Antar muka pengguna menjadi tempat bagi pengguna untuk menuliskan atau menyampaikan perintah tersebut. Secara garis besar ada dua model antar muka pengguna yaitu Command Line Interface (CLI) dan Graphical User Interface (GUI). CLI memberikan fasilitas bagi pengguna untuk memberikan perintah dalam bentuk teks sedangkan GUI lebih berbasis pada tampilan grafis. Dewasa ini hampir semua sistem operasi modern menyediakan model GUI sebagai antar muka pengguna.
b. Manajemen memori
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte, yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat Masukan /Keluaran. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile (tidak permanen) yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.
Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti:
Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
Memilih program yang akan di-load ke memori.
c. Manajemen file
File (berkas) adalah kumpulan informasi yang berhubungan, sesuai dengan tujuan pembuat berkas tersebut. Umumnya file merepresentasikan program dan data. File dapat mempunyai struktur yang bersifat hirarkis (direktori, volume). Sistem operasi mengimplementasikan konsep abstrak dari file dengan mengatur media penyimpanan.
(33)
Memetakan berkas ke secondary-storage.
Mem-back-up berkas ke media penyimpanan yang tidak permanen (non-volatile)
d. Manajemen Proses
Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Alokasi sumber daya tersebut dikelola oleh Sistem Operasi. Misalnya, penggunaan memori oleh CPU, file-file yang terbuka, dan penggunaan oleh perangkat-perangkat input/output lain. Ketika proses tersebut berhenti dijalankan, sistem operasi akan mendapatkan kembali semua sumber daya yang bisa digunakan kembali.
Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses. Menunda atau melanjutkan
proses.
Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan harddisk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem Masukan/Keluaran:
Penyangga: menampung sementara data dari atau ke perangkat Masukan/Keluaran. Spooling: melakukan penjadwalan
pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih efisien (antrian)
Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan atau Keluaran tertentu.
4. Sistem Operasi Jaringan
Sebagaimana halnya dengan perangkat komputer yang bisa beroperasi
(34)
22 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 setelah ada sistem operasi, maka sebuah
jaringan pun dapat bekerja setelah ada sistem operasi yang mengatur jaringan tersebut. Sistem operasi pula yang mampu membedakan arsitektur suatu jaringan dan mampu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada pada jaringan. Misalnya, sistem operasi bisa membedakan antara jaringan Ethernet dan Token-Ring. Sistem operasi itu juga dapat mengatur pemanfaatan fasilitas jaringan seperti print sewer untuk berbagi pakai perangkat printer, dan lain sebagainya.
Saat ini banyak beredar sistem operasi untuk jaringan. Mulai dari sistem operasi jaringan untuk workgroup sampai sistem operasi untuk sebuah jaringan yang sangat besar. Mengingat pemanfaatan jaringan komputer yang sudah sedemikian besar, maka beberapa sistem operasi seperti Microsoft Windows menyediakan fasilitas untuk membangun sebuah workgroup.
Seluruh komponen jaringan di atas saling berhubungan satu sama lain dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Namun demikian hubungan komponen-komponen tersebut tidaklah mengikat. Maksudnya adalah bahwa perubahan pada salah satu komponen bisa
dilakukan tanpa harus melakukan perubahan pada komponen yang lain. Misalnya, mengganti sistem operasi jaringan tanpa harus mengganti instalasi jaringan yang sudah ada. Dan bisa mengganti instalasi kabel tanpa harus menginstalasi ulang seluruh komponen jaringan yang ada. Hal ini bisa dimungkinkan karena masing-masing komponen menempati lapisan tersendiri dalam jaringan.
Oleh sebab itu untuk menjaga konektivitas di antara lapisanlapisan tersebut, ISO (International Standard Organization) sebagai sebuah lembaga yang bertugas menjaga standarisasi di bidang teknologi mengeluarkan suatu standar yang dikenal dengan OSI (Open System Interconnection).
Dalam kegiatan belajar ini akan menunjukkan beberapa sistem operasi yang luas digunakan baik untuk komputer server maupun komputer workstation antara lain :
Sistem operasi untuk server :
o Ubuntu Server 12.04 LTS o Microsoft Windows Server
2012
Sistem operasi untuk workstation :
o Ubuntu Desktop 12.04 o Windows 7
(35)
termasuk hubungannya dengan perangkat-perangkat lain yang terdapat di dalam jaringan tersebut.
Mengingat tugas dan fungsinya yang sedemikian rupa maka sebuah komputer server harus memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan komputer lain yang ada dalam jaringan. Jika sebuah komputer server digunakan untuk melayani jaringan secara nonstop, maka sebuah komputer server juga harus memiliki daya tahan yang tinggi. Namun demikian pada dasarnya pertimbangan dalam memilih sebuah komputer server tidak berbeda jauh dan pertimbangan dalam memilih komputer workstation, selain bahwa untuk komputer server memiliki kemampuan yang lebih besar.
Untuk memilih sebuah komputer server harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sistem operasi jaringan yang akan dipergunakan.
Sistem aplikasi yang akan dijalankan.
Arsitektur jaringan yang diterapkan.
Jumlah komputer workstation dalam jaringan yang dilayani.
aplikasi yang akan dipergunakan sangat mempengaruhi besar kecilnya kapasitas dan kemampuan sebuah komputer server yang harus disediakan. Seperti halnya pada komputer workstation, sebuah sistem operasi jaringan maupun sistem aplikasi akan dapat berjalan dengan baik dalam sebuah jaringan jika komputer yang digunakan mampu untuk menjalankannya. Mungkin juga bisa menggunakan spesifikasi komputer server di bawah spesifikasi ideal yang disyaratkan oleh sistem operasi maupun sistem aplikasi jaringan namun tentu dengan berbagai konsekuensinya seperti turunnya kinerja sistem operasi dan sistem aplikasi tersebut atau tidak berfungsinya sistem tersebut dengan sebagaimana mestinya.
Arsitektur sebuah jaringan juga ikut menentukan besar kecilnya kapasitas dan kemampuan komputer server yang harus disediakan. Untuk menghasilkan kinerja yang hampir sama, maka jaringan dengan arsitektur bus akan membutuhkan komputer server yang lebih besar jika dibandingkan dengan arsitektur ring atau star. Berbeda pula jika menggunakan arsitektur Ethernet
(36)
24 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 (Fast Ethernet) dengan arsitektur Token
Ring. Hal ini dikarenakan kecepatan atau unjuk kerja masing-masing arsitektur tersebut memang berbeda.
Selain semakin banyak jumlah komputer workstation yang dikontrol, maka semakin besar pula komputer server yang harus digunakan karena semakin banyak komputer workstation yang terhubung, maka semakin besar pula tingkat permintaan yang harus dilayani oleh komputer server dan semakin rumit pula lalu lintas jaringan yang harus dikontrol oleh komputer server tersebut.
Untuk komputer server maka akan menggunakan sistem operasi yang dikhususkan untuk server juga, dimana pada perangkat lunak sistem operasi
yang bersifat terbuka atau open source dapat menggunakan sistem operasi Ubuntu Server tanpa mengeluarkan biaya untuk membeli lisensi. Sistem operasi ubuntu server menggunakan perintah berbasis teks atau Command Line Interface (CLI) walau tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan tampilan antarmuka. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginstall sistem operasi ubuntu server, jika pertama kali menginstall maka dapat menggunakan virtual box :
1) Setelah menjalankan mesin virtual yang telah dibuat sebelumnya maka mesin virtual tersebut akan menjalan file iso untuk proses instalasi, terdapat beberapa pilihan, untuk menginstall dapat langsung memilih Install Ubuntu Server.
(37)
Gambar 1.22. Pemilihan Bahasa 2) Dilanjutkan dengan memilih bahasa
untuk proses instalasi, bahasa yang dipilih juga akan menjadi bahasa yang dipergunakan saat sistem operasi selesai diinstall.
3) Untuk pemilihan lokasi, karena Indonesia tidak tersedia di halaman ini maka dapat memilih area Other.
(38)
26 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.24. Pemilihan Lokasi (2) 4) Dilanjutkan dengan memilih region
Asia dari daftar pilihan region yang disediakan.
5) Lalu dapat mencari Indonesia dari daftar negara yang ada, semua pilihan dapat dikonfirmasi dengan menggunakan tombol Enter.
(39)
Gambar 1.26. Konfigurasi Keyboard (1) 6) Proses instalasi kemudian akan
mencoba untuk mendeteksi jenis keyboard yang dipergunakan, dapat memilih No untuk menentukan sendiri jenis keyboardnya.
7) Pada pilihan selanjutnya dapat memilih English (US) karena merupakan standar yang umum digunakan.
(40)
28 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.28. Konfigurasi Keyboard (3) 8) Langkah terakhir dalam konfigurasi
keyboard adalah memilih layout keyboard, biasanya keyboard standar QWERTY yang umumnya digunakan, maka dapat memilih layout English (US).
9) Proses instalasi kemudian akan berlanjut pada deteksi perangkat keras untuk mencari cd-rom drives, karena menggunakan mesin virtual maka akan terdeteksi cd-rom virtual.
(41)
Gambar 1.30.Deteksi Perangkat Keras (2) 10) Lalu proses instalasi akan
mendeteksi perangkat keras jaringan yang terhubung.
11) Jika tidak terhubung ke internet maka akan diminta untuk melakukan konfigurasi jaringan secara manual
(42)
30 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.32. Konfigurasi Jaringan Manual 12) Pilih “Configure Network Manually”
untuk memasukkan IP Address, Netmask, dan Gateway
13) Konfigurasi jaringan dimulai dengan memasukkan IP Address,
contoh IP Address yang dipakai pada proses instalasi ini adalah 192.168.1.1, pilih “Continue” untuk melanjutkan.
(43)
Gambar 1.34. Memasukkan Netmask 14) Masukkan Netmask 255.255.255.0,
merupakan IP jaringan kelas C dengan jumlah maksimum host
254, pilih “Continue” untuk
melanjutkan.
15) Untuk Gateway, masukkan 192.168.1.100 kemudian pilih “Continue”
(44)
32 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.36. Memasukkan Name Server Adresses 16) Pada bagian Name Server
Adressess, disesuaikan dengan IP Address yang telah dimasukkan sebelumnya yaitu 192.168.1.1
17) Masukkan nama host yang akan digunakan sebagai nama server di jaringan
(45)
Gambar 1.38. Memasukkan Nama User 18) Pada pengaturan user atau
pengguna, masukkan nama user yang akan dipergunakan pada sistem
19) Setelah itu masukkan kode password dari nama user yang telah dimasukkan sebelumnya dan ulangi memasukkan password tersebut untuk verifikasi.
(46)
34 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.40. Pilihan Enkripsi Direktori 20) Pada permintaan enkripsi direktori
home, pilihan yang diambil adalah “No” sehingga jika suatu saat sistem mengalami kerusakan maka data-data yang disimpan pada direktori home dapat diambil karena tidak dienkripsi. Bisa juga
memilih “Yes” untuk mengenkripsi direktori home untuk alasan keamanan data.
21) Pada konfirmasi zona waktu, jika sudah sesuai maka dapat memilih “Yes”
(47)
Gambar 1.42. Deteksi Media Penyimpanan 22) Proses Instalasi akan mendeteksi
media penyimpanan yang digunakan dan perangkat keras lainnya.
23) Pada proses partisi media penyimpanan atau harddisk, dapat
memilih “Guided” sehingga proses partisi akan dipandu dan memudahkan proses partisi harddisk.
(48)
36 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.44.Partisi Harddisk (2) 24) Tahap selanjutnya adalah
pemilihan harddisk yang akan dipartisi, proses partisi dapat menghapus data-data yang ada jika tidak dilakukan dengan benar, Tetapi karena menggunakan harddisk virtual maka tidak perlu khawatir kehilangan data karena
tidak akan mengganggu partisi data pada sistem operasi host yang sedang berjalan.
25) Mengkonfirmasi pilihan harddisk, pilih “Yes” jika sudah benar. Disarankan berhati-hati jika saat instalasi menggunakan harddisk fisik (bukan virtual harddisk).
(49)
Gambar 1.46. Partisi Harddisk (4) 26) Harddisk kemudian akan diformat
menjadi beberapa partisi baru antara lain ext4, swap dan ext2 yang umum digunakan pada partisi
Linux, pilih “Yes” untuk
melanjutkan.
27) Proses instalasi kemudian menyalin semua file-file sistem
operasi ke dalam media penyimpanan virtual harddisk, karena menggunakan jenis penyimpanan dinamically allocated maka ukurannya juga akan bertambah seiring proses penyalinan data.
(50)
38 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.48. Konfigurasi APT 28) Proses instalasi kemudian akan
mengkonfigurasi apt (advanced package tool) yang nantinya akan digunakan di sistem operasi untuk menambahkan atau menghapus perangkat lunak atau aplikasi Linux.
29) Pada bagian konfigurasi package manager, cukup dikosongkan saja jika tidak menggunakan proxy kemudian lanjutkan dengan memilih “Continue”.
(51)
Gambar 1.50. Instalasi Perangkat Lunak 30) Proses instalasi akan menginstall
perangkat lunak ke media penyimpanan.
31) Pada bagian selanjutnya terdapat beberapa pilihan untuk menangani
update sistem, untuk stabilitas dan keamanan yang lebih baik dapat memilih untuk menginstal update secara otomatis.
(52)
40 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.52. Pilihan Aplikasi Server 32) Tergantung kebutuhan
penggunaan server, dapat memilih beberapa aplikasi untuk server, disarankan untuk memilih yang dibutuhkan saja supaya server dapat bekerja secara optimal. Dapat juga memilih secara manual
pada sistem operasi selesai proses instalasi.
33) GRUB boot loader akan diinstall sebagai antarmuka yang pertama kali tampil saat ubuntu server dijalankan untuk memilih mode yang diinginkan.
(53)
Gambar 1.54. Instalasi GRUB (2) 34) Sebelum GRUB diinstal ke MBR
(Master Boot Record) dari harddisk, harus dikonfirmasi terlebih dahulu, pilih “Yes” untuk melanjutkan.
35) Langkah terakhir adalah memilih “Continue” untuk menyelesaikan keseluruhan proses instalasi
(54)
42 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 Ubuntu merupakan sistem operasi
berbasis GNU/Linux turunan dari distro Debian yang sangat mudah digunakan, handal, stabil dan aman. Ubuntu berasal dari filosofi Afrika yang berarti "Kemanusiaan kepada sesama”. Selain Ubuntu versi server, terdapat beberapa pilihan sistem operasi linux lain khusus untuk server antara lain Fedora, CentOS, Debian dan lain sebagainya. Sistem operasi linux banyak dipilih karena dapat dipergunakan secara gratis dan bersifat open source. Sebagai alternatifjuga terdapat sistem operasi berlisensi untuk server, dimana untuk menggunakan sistem operasi tersebut harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk membeli lisensinya. Salah satu sistem operasi server berlisensi adalah Windows Server 2012, untuk keperluan belajar dan
mencoba Windows Server maka dapat mengunduh versi evaluasi atau Evaluation Copy yang dapat digunakan secara gratis selama 180 hari untuk mempelajari fitur yang disediakan serta sebagai bahan perbandingan dengan sistem operasi open source. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginstall Windows Server 2012 : 1) Setelah mengunduh file ISO evaluation copy, maka dilanjutkan dengan mempersiapkan mesin virtual sama seperti langkah-langkah yang dilakukan sebelumnya untuk mempersiapkan mesin virtual buat instalasi Ubuntu Server. Jalankan mesin virtual tersebut dan proses instalasi akan dimulai.
(55)
Gambar 1.57. Pemilihan Bahasa 2) Pada tampilan awal akan diberikan
pilihan untuk memilih bahasa, format waktu dan mata uang, serta layout keyboard. Pada contoh instalasi ini akan menggunakan bahasa Inggris dengan layout
keboard US. Pilih “Next” untuk melanjutkan.
3) Dilanjutkan dengan memilih “Install Now” untuk melanjutkan proses instalasi.
(56)
44 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.59. Persiapan Instalasi (2) 4) Menunggu proses persiapan
instalasi berlanjut
5) Terdapat 4 versi berbeda dimana server core merupakan versi minimalis yang hanya menggunakan perintah berbasis
teks, server core with gui menambahkan tampilan antarmuka. Standar dan Datacenter berbeda pada jumlah lisensi untuk virtualisasi. Pada proses instalasi ini akan memilih versi Data Center dengan GUI.
(57)
Gambar 1.61. Ketentuan Lisensi 6) Setelah membaca ketentuan lisensi
lalu pilih “I accept the license terms” kemudian pilih “Next” untuk melanjutkan.
7) Pada tipe instalasi terdapat 2 pilihan yaitu pilihan untuk
mengupgrade atau memperbaharui versi windows dan pilihan untuk install baru. Pada instalasi ini akan memilih “Custom Install” untuk install baru windows server.
(58)
46 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.63. Pemilihan Partisi 8) Pada bagian pemilihan partisi dan
harddisk yang digunakan dilanjutkan dengan memilih harddisk yang tersedia kemudian dapat melakukan proses format data lewat “Drive options” jika
diperlukan, lanjutkan dengan memilih “Next”.
9) Proses instalasi kemudian akan menyalin file-file sistem operasi ke harddisk, akan dilakukan restart beberapa kali selama proses ini berlangsung.
(59)
Gambar 1.65. Memasukkan Password Admin 10) Masukkan password dan
konfirmasi password untuk user Administrator, lalu pilih “Finish” untuk menyelesaikan proses instalasi.
11) Kemudian akan masuk ke halaman Login dengan menekan CTRL+ALT+DEL, masukkan password untuk user Administrator untuk memulai menggunakan Windows Server 2012.
(60)
48 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 6. Komputer Client (Workstation)
Komputer Workstation merupakan komputer yang menjadi tempat dimana pengguna komputer jaringan bekerja. Sesuai dengan fungsinya maka perangkat komputer ini harus memenuhi syarat untuk bekerja dalam jaringan tersebut. Dalam memilih dan menentukan konfigurasi ideal sebuah komputer workstation perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
Sistem aplikasi apa yang akan digunakan dengan jaringan tersebut
Sistem operasi jaringan apa yang akan digunakan
Arsitektur jaringan apa yang akan digunakan
Perkembangan sistem komputerisasi yang akan digunakan
Seperti sistem operasi untuk server, maka sistem operasi untuk workstation juga banyak tersedia baik versi open
source yang gratis atau yang harus membayar untuk versi berlisensi. Untuk sistem operasi open source pada kegiatan belajar ini akan menggunakan ubuntu 12.04, versi dengan kode yang sama seperti ubuntu server tetapi ditujukan untuk workstation dan tentunya tidak dilengkapi berbagai aplikasi khusus server. Selain itu versi ubuntu ini menggunakan tampilan antarmuka sehingga lebih user-friendly bila dibandingkan dengan versi server. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menginstall Ubuntu 12.04:
1) Dimulai dengan mempersiapkan dulu file ISO yang bisa diunduh di situs Ubuntu kemudian dijalankan dengan mesin virtual. Pada tampilan awal dapat memilih bahasa dan kemudian pilih “Install Ubuntu” untuk memulai proses instalasi, dapat juga memilih “Try Ubuntu” untuk mencoba tanpa perlu diinstall.
(61)
Gambar 1.68. Persiapan Instalasi Ubuntu 2) Pada tahap persiapan instalasi
membutuhkan jumlah ruang penyimpanan minimal 4.5GB, jika terhubung dengan internet dapat mengunduh update saat proses instalasi. Serta memilih untuk menginstall perangkat lunak tambahan untuk dapat memainkan
media audio. Pilih “Continue” untuk melanjutkan.
3) Pada langkah berikutnya adalah proses partisi dimana diberikan pilihan untuk mengatur partisi secara manual atau menghapus isi harddisk dan menginstall ubuntu.
(62)
50 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.70. Partisi Disk (2) 4) Memilih harddisk yang akan
digunakan untuk proses instalasi, menggunakan harddisk virtual dari virtual box, isi dari harddik akan dihapus dan digunakan untuk Ubuntu.
5) Saat proses penyalinan data berlangsung, dilanjutkan dengan memilih lokasi, pengguna dapat memilih area waktu di Indonesia.
(63)
Gambar 1.72. Pemilihan Layout Keyboard 6) Pada pemilihan layout keyboard,
dapat memilih layout English dan pilih “Continue” melanjutkan.
7) Lengkapi data-data pengguna yaitu nama, nama komputer, username serta password. Pada tahap ini
dapat memilih apakah akan login secara otomatis atau membutuhkan password untuk login. Terdapat juga pilihan enkripsi folder/direktori home jika diinginkan.
(64)
52 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.74. Proses Instalasi Ubuntu 8) Setelah itu proses instalasi sistem
akan terus berjalan sampai selesai, kemudian pengguna dapat login ke dalam sistem untuk menjalankan sistem operasi.
Jika pada sistem operasi server telah membandingkan antara Ubuntu Server 12.04 dan Windows Server 2012, maka pada sistem operasi workstation juga akan membandingkan antara Ubuntu 12.04 dengan Windows 7. Windows 7 merupakan sistem operasi berlisensi dan merupakan penerus dari Windows XP, terdapat juga versi Windows yang lebih
baru yaitu Windows 8 tetapi untuk kegiatan belajar ini akan menggunakan Windows 7. Versi Evaluation Copy juga tersedia untuk dapat digunakan secara gratis tetapi dengan jangka waktu lebih singkat yaitu 90 hari. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk proses instalasi Windows 7 :
1) Proses instalasi diawali dengan mempersiapkan file image ISO dan mesin virtual untuk keperluan instalasi, yang kemudian dijalankan lewat virtual box.
(65)
Gambar 1.75. Pemilihan Bahasa Windows 7 2) Langkah-langkah instalasi hampir
sama dengan proses instalasi windows server, dimulai dengan memilih bahasa dan layout keyboard.
3) Lalu dilanjutkan dengan memilih “Install Now” untuk memulai proses instalasi menggunakan bahasa yang telah dipilih sebelumnya.
(66)
54 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.77. Ketentuan Lisensi 4) Pilih dulu “I accept the license term”
sebelum melanjutkan dengan memilih “Next”
5) Pada tipe instalasi dilanjutkan dengan memilih “Custom” untuk melakukan pemilihan partisi untuk proses install baru windows
(67)
Gambar 1.79. Pemilihan Partisi Harddisk 6) Pilih partisi harddisk yang akan
digunakan, dapat juga membagi partisi harddisk untuk memisahkan antara sistem operasi dan penyimpanan data, atau melakukan format jika ingin membersihkan harddisk sebelum diinstall.
7) Proses instalasi kemudian akan terus berlanjut, dan pengguna kemudian dapat melengkapi data user, password dan lain-lain untuk login ke sistem.
(68)
56 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 7. Konfigurasi Jaringan
Saat ini, sebagian besar komputer dan laptop telah memiliki perangkat jaringan yang terintegrasi yaitu Ethernet untuk terhubung ke jaringan komputer melalui kabel LAN. Sehingga membuat perangkat tambahan Network Interface Card telah jarang dipergunakan, kecuali untuk kebutuhan tertentu yang membutuhkan lebih dari satu perangkat Ethernet. Sebagian besar sistem operasi juga telah menginstall device driver yang diperlukan secara otomatis sehingga tidak perlu lagi menginstall secara manual. Pada bagian ini akan dibahas mengenai konfigurasi TCP/IP, atau mengatur IP address secara manual, baik menggunakan tampilan antarmuka ataupun menggunakan baris perintah pada CLI. Contoh yang pertama adalah konfigurasi IP address menggunakan baris perintah pada Ubuntu server.
Untuk mengkonfigurasi Interface jaringan di Linux, perintah yang digunakan adalah perintah ifconfig. Ifconfig atau Interface Configure memiliki banyak fungsi, seperti mengaktifkan dan menonaktifkan perangkat jaringan, mengatur ip address, atau hanya sekedar melihat konfigurasi perangkatnya saja.
Sebagai contoh, coba ketikkan perintah ifconfig, maka akan tampil seperti ini :
rizal@server:~$ ifconfig
eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 08:00:27:4f:39:a5
inet addr:192.168.1.1
Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0
inet6 addr: fe80::a00:27ff:fe4f:39a5/64 Scope:Link
UP BROADCAST RUNNING
MULTICAST MTU:1500 Metric:1
RX packets:564 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:827 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:1000
RX bytes:50264 (50.2 KB) TX bytes:100516 (100.5 KB)
lo Link encap:Local Loopback inet addr:127.0.0.1 Mask:255.0.0.0 inet6 addr: ::1/128 Scope:Host
UP LOOPBACK RUNNING MTU:16436 Metric:1
RX packets:476 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
TX packets:476 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
collisions:0 txqueuelen:0
RX bytes:39916 (39.9 KB) TX bytes:39916 (39.9 KB)
Disitu terlihat ada dua konfigurasi perangkat yaitu interface utama eth0 lengkap dengan informasi berapa ip address, netmask, dan broadcast addressnya seperti yang telah diatur pada saat instalasi, serta lo yang juga terlihat tidak jauh berbeda dengan interface eth0
Pada umumnya, seluruh pengaturan TCP/IP di Linux (dalam hal ini, Ubuntu),
(69)
yang digunakan oleh sistem dalam melihat seluruh konfigurasi TCP/IP di Ubuntu. Setiap komputer booting, komputer akan menentukan seluruh pengaturan TCP/IP dengan melihat isi file ini. Jadi apabila kalian ingin pengaturan ip address, netmask, broadcast, dll, secara permanen, maka yang harus dilakukan cukup dengan mengedit file tersebut. Caranya dengan mengetikkan perintah dibawah :
sudo nano /etc/network/interfaces Maka, akan muncul seperti ini :
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface auto lo
iface lo inet loopback
# The primary network interface auto eth0
iface eth0 inet static address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0
yang ada di sistem Ubuntu yang telah otomatis tertulis saat melakukan instalasi pertama kali. Jika ingin melakukan suatu perubahan, misalnya saja ingin mengganti ip addressnya menjadi 192.168.1.10, maka tinggal edit IP pada bagian address begitu juga bila ingin merubah alamat gateway dan nameserver.
Namun jika ingin mengatur agar ip address menjadi dinamis/dhcp, ubah konfigurasi tersebut menjadi seperti ini :
# The primary network interface auto eth0
iface eth0 inet dhcp
Jika sudah, simpan perubahan dengan menekan kombinasi keyboard CTRL + X, lalu tekan y, dan tekan Enter. Untuk melihat efeknya, silahkan restart networking nya dengan perintah berikut :
sudo service networking restart
Atau jika masih tidak ada perubahan, coba restart komputernya :
sudo reboot.
Untuk Ubuntu 12.04 versi Desktop atau komputer workstation pengaturan interface jaringan lebih mudah dilakukan karena dapat diakses lewat antarmuka,
tetapi bagi yang ingin melakuan konfigurasi lewat baris perintah juga dapat menggunakan aplikasi Terminal untuk mengakses perintah-perintahnya.
(70)
58 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 Berikut langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk konfigurasi jaringan pada Ubuntu 12.04 :
1) Diawali dengan mengakses menu bar yang terdapat di Desktop dan memilih System Settings untuk menampilkan berbagai perangkat keras yang tersedia.
2) Di System Settings terdapat berbagai pilihan untuk menambahkan device driver baru, mengatur koneksi bluetooth, warna, resolusi dan lain sebagainya. Untuk keperluan konfigurasi jaringan maka dapat memilih Network
Gambar 1.81. System Settings
(71)
Gambar 1.83. Wired Network 3) Pilih Wired dan pastikan dinyalakan
dengan memastikan bahwa “ON” yang terpilih, kemudian pilih “Options” untuk merubah IP address.
4) Pilih Ipv4 Settings kemudian pilih metode pengisian IP address
adalah manual supaya dapat dirubah oleh pengguna. Masukkan IP address, netmask dan gateway kemudian pilih “Add” lalu “Save” untuk menyimpan perubahan yang dilakukan.
(72)
60 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
Gambar 1.85. Network and Sharing Center Untuk Windows Server 2012 dan
Windows 7 memiliki langkah yang sama dalam pengaturan interface jaringan. Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan untuk pengaturan jaringan pada platform sistem operasi Windows :
1) Diawali dengan terlebih dahulu mengakses “Network and Sharing Center” yang dapat diakses dari lambang Network pada sudut
kanan bawah di Desktop, kemudian pilih “Change adapter settings” untuk mengubah pengaturan interface jaringan.
2) Pada pilihan koneksi jaringan yang tersedia, klik kanan pada gambar Ethernet kemudian pilih “Properties”. Hal ini membutuhkan akses admin.
(73)
Gambar 1.87. Ethernet Properties 3) Kemudian pilih “Internet Protocol
Version 4” dan klik OK untuk membuka pilihan pengaturan yang tersedia
4) Sama seperti pengaturan jaringan pada antarmuka di Ubuntu,
masukkan IP address, subnet, dan gateway untuk merubahnya
kemudian pilih “OK” untuk
menyimpan perubahan tersebut.
(74)
62 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 8. Backup Dan Restore
Berbagai bentuk sistem fault tolerance didukung oleh banyak sistem operasi jaringan. Semua sistem tersebut memiliki satu tujuan, yaitu keamanan dan keutuhan data dalam jaringan. Namun demikian ada satu sistem penanganan data yang mampu memberi jaminan keutuhan data, dan merupakan sistem yang didukung oleh semua sistem operasi, bahkan pada sistem single user sekalipun, yaitu dengan membuat copy atau cadangan data yang disebut dengan backup data. Dengan menggunakan backup data maka jika terjadi kerusakan data atau kerusakan media (hard disk), pengguna dapat dengan cepat melakukan recover data, yaitu dengan me-restore atau menyalin ulang data dari backup yang ada.
Untuk ukuran data yang sudah sedemikian besar, terlebih lagi untuk melakukan backup data dari hard disk komputer server yang menampung data dari para pengguna jaringan, dapat dipertimbangkan penggunaan harddisk eksternal atau media penyimpanan luar yang berukuran besar. Perkembangan harddisk eksternal yang semakin lama semakin murah dan semakin terjangkau harganya merupakan alternatif yang banyak dipilih sebagai media backup data. Hal ini dikarenakan oleh besarnya kapasitas yang mampu disimpan ke dalam media harddisk yang berukuran relatif kecil.
Dalam melakukan backup data dapat dilakukan secara selektif. Artinya, bisa melakukan backup hanya untuk data-data yang betul-betul harus di-backup. Dengan cara demikian maka bisa menekan biaya backup data serendah mungkin. Sebagai contoh, cukup melakukan backup pada direktori-direktori yang digunakan oleh user untuk menyimpan data kerja sementara direktori-direktori yang berisi sistem aplikasi tidak perlu dibackup, karena sistem aplikasi bisa diinstalasi ulang jika terjadi kerusakan.
Untuk memudahkan proses backup, user-user dalam jaringan bisa menyimpan data pada satu direktori di komputer server, yaitu dengan menempatkannya pada satu direktori dan dibagi dalam sub-sub direktori. Dengan demikian proses backup cukup dilakukan dari satu direktori saja, demikian pula dengan proses restore data yang mungkin dilakukan.
Di samping pemilihan data yang di-backup, dalam melakukan proses backup diperlukan bantuan perangkat lunak backup yang sesuai dengan kebutuhan. Pada dasarnya hampir setiap sistem operasi, baik sistem operasi untuk komputer stand alone maupun sistem operasi jaringan, telah dilengkapi dengan utilitas backup
Di samping utilitas yang tersedia pada sistem operasi, ada kalanya diperlukan utilitas backup dari pihak ketiga. Untuk memilih utilitas backup yang akan
(75)
backup adalah sistem backup dengan cara membackup seluruh data atau file yang dipilih dengan membuat backup baru. Sistem ini akan menimpa backup yang lama jika dalam media yang digunakan sudah ada file backup. Sedangkan Incremental backup adalah backup dengan cara
menyambung atau
menambahkan data backup baru ke data backup sebelumnya. Sistem ini memungkinkan hanya membackup file-file baru atau yang telah mengalami perubahan, sedangkan untuk file-file lama tidak mengalami perubahan.
Menyediakan fasilitas backup terjadwal atau berkala. Fasilitas ini memungkinkan untuk melakukan kontrol otomatis terhadap proses backup data sehingga kemungkinan terjadinya keterlambatan proses backup
memiliki jadwal pemakaian cukup padat. Dengan kemampuan ini maka tidak perlu menghentikan proses kerja yang sedang berlangsung dalam jaringan tersebut.
Perlu dipertimbangkan pula dukungan terhadap sistem aplikasi database yang dipergunakan sehingga utilitas tersebut mampu membackup data dan sistem database secara sempurna, terutama jika menggunakan sistem aplikasi khusus yang mengatur proses backup untuk data aplikasi tersebut.
Hal lain yang bisa dipertimbangkan dalam proses backup yang bersifat kearsipan adalah adanya fasilitas kompresi data. Fasilitas ini mungkin akan memperlambat proses backup, namun akan meningkatkan efisiensi penggunaan kapasitas media backup.
Tahap selanjutnya dari proses backup adalah pemeliharaan dan penyimpanan
(76)
64 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2 backup data. Setelah melakukan backup
terhadap data, maka perlu memperhatikan penyimpanannya. Pastikan bahwa backup tersebut berada di tempat yang aman dan terlindung, bisa disimpan pada lokasi yang berbeda dengan tempat di mana jaringan komputer berada. Hal ini perlu diperhatikan untuk menunjang fungsi backup sebagai fasilitas pengamanan data yang dilakukan secara terpisah dari jaringan. Berbeda dengan fasilitas fault tolerance, backup memungkinkan menyimpan cadangan data di tempat yang aman dan terpisah dari lokasi jaringan.
Sebagai tambahan, pada sebuah jaringan workgroup bisa
mempertimbangkan proses backup yang dibebankan pada masing-masing user. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa pada jaringan workgroup umumnya masing-masing workstation dalam jaringan menyimpan data secara lokal (tidak ada server) sehingga jika harus dilakukan backup secara bersama maka akan cukup menyulitkan operator backup.
Berikut contoh cara backup data pada sistem operasi windows 7:
1) Klik kanan pada drive harddisk yang akan dibackup, pilih “Tools” kemudian pilih “Back Up Now”
(1)
152 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
utama timbulnya berbagai masalah dalam jaringan. e. Daya tahan perangkat
jaringan
Meski ada jaminan dari vendor bahwa perangkat jaringan yang Anda pergunakan memiliki kehandalan yang cukup tinggi, namun kenyataan di lapangan seringkali terbukti bahwa perangkat tersebut tidak seperti yang diperkirakan.
f. Penurunan kinerja perangkat jaringan
Sebagai akibat dari berkembangnya organisasi pengguna jaringan tersebut, tingkat penggunaan sistem jaringan komputer akan menjadi semakin tinggi. Sementara itu kinerja perangkat akan semakin menurun seiring dengan pertumbuhan data yang diolah dan ditampung dalam jaringan. Dengan semakin berkembangnya jaringan dan bertambahnya komputer yang terhubung dalam jaringan, maka lalu lintas data dalam jaringan pun semakin tinggi yang pada akhirnya akan
menurunkan kinerja dari perangkat jaringan, terutama perangkat server.
Mengingat berbagai kemungkinan tersebut, maka perlu dipertimbangkan penggunaan alat-alat atau perangkat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan tersebut. Salah satu alat utama yang banyak digunakan adalah UPS (Uninterruptable Power Supply). Alat ini berfungsi sebagai power supply backup pada saat listrik mati agar perangkat-perangkat yang ada tidak mengalami kejadian mati mendadak, terutama perangkat server. Dengan bantuan UPS ini minimal bisa melakukan shutdown untuk menutup server secara normal sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan data pada server akibat kegagalan proses penulisan data yang terhenti tiba-tiba dapat dihindari.
Di samping UPS, perlu pula dipertimbangkan penggunaan perangkat stabilizer yang berfungsi untuk menjaga kestabilan tegangan listrik yang menjadi catu daya bagi perangkat-perangkat dalam jaringan karena tegangan listrik yang naik-turun (tidak stabil) akan sangat berpengaruh terhadap
(2)
Kegiatan Belajar 3 : Perawatan peralatan 153
153 | P a g e kinerja dan daya tahan perangkat.
Pada dasarnya perangkat UPS telah pula dilengkapi dengan fasilitas stabilisasi tegangan. Namun jika menggunakan kedua perangkat tersebut secara bersama (stabilizer dan UPS), maka tempatkan stabilizer di awal dari susunan hubungan perangkat tersebut.
Selain dari perangkat di atas, untuk memperbaiki kondisi listrik yang menjadi catu daya, perlu pula diperhatikan kondisi grounding-nya. Bilamana perlu dapat dibuat rangkaian ground tersendiri jika kondisi ground pada listrik kurang bagus. Pada daerah yang rawan gangguan petir perlu dipertimbangkan penggunaan perangkat pelindung, terutama untuk perangkat-perangkat komunikasi seperti modem, router dan sebagainya.
3.1.2.4. Mengasosiasi / Menalar
Setelah Mengikuti kegiatan belajar 3 ini diharapkan siswa menyimpulkan berbagai hasil percobaan dan pengamatan terkait dengan prosedur perawatan komputer terapan jaringan, instalasi komponen PC, diagnosa kesalahan lewat POST, pemeriksaandan perbaikan peripheral serta penyusunan laporan.
3.1.3. Rangkuman
Peralatan/Komponen pada PC meliputi unit input, unit proses, dan unit output. Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpangan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Untuk melakukan perbaikan
periferal, perlu dilakukan diagnosa awal kerusakan pada periferal tersebut. Kemudian menentukan langkah- langkah perbaikan dengan baik, dan melakukan cek ulang fungsi periferal tersebut untuk melihat hasil perbaikan tersebut. Perbaikan konektifitas merupakan
tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
(3)
154 Komputer Terapan SMK/MAK Kelas XI Semester 2
3.1.4. Tugas
Buatlah kelompok terdiri atas 2-3 orang. Masing-masing kelompok membuat ringkasan tentang perawatan peralatan komputer terapan jaringan, kemudian secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya didepan kelas.
1. Bacalah uraian materi diatas dengan teliti dan cermat.
2. Buatlah ringkasan materi menggunakan aplikasi pengolah presentasi.
3. Presentasikan hasil ringkasan di depan kelas.
3.1.5. Penilaian Diri
Setelah Mengikuti kegiatan belajar 3 ini diharapkan siswa memiliki wawasan pengetahuan dan dapat menjawab berbagai hal terkait dengan prosedur perawatan komputer terapan jaringan, instalasi komponen PC, diagnosa kesalahan lewat POST, pemeriksaan dan perbaikan peripheral serta penyusunan laporan.
(4)
155
155 | P a g e
Daftar Pustaka
Sofana, Iwan. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Bandung: Informatika
Wahana Komputer, 2001. Buku Pintar Penanganan Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Menginstalasi PC. Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC Dan Peripheral. Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Melakukan Perbaikan Periferal. Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (Local Area Network). Departemen Pendidikan Nasional.
Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC Yang Tersambung Jaringan. Departemen Pendidikan Nasional. Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. 2004. Melakukan Perbaikan Dan Atau
Setting Ulang Koneksi Jaringan. Departemen Pendidikan Nasional.
Rahman, Rizal. 2013. Mahir Administrasi Server dan Router dengan Linux Ubuntu Server 12.04 LTS. Bekasi.
Mulyanto, Aunur Rofiq, dkk. 2008. Rekayasa Perangkat Lunak Jilid 1. Departemen Pendidikan Nasional
Utomo, Pramudi, dkk. 2008. Teknik Telekomunikasi Jilid 3. Departemen Pendidikan Nasional.
Hidayati, Rima. 2013. Konsep Virtualisasi. Diunduh di http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/07/rima-virtualisasi.pdf
__________, Praktikum Network Troubleshooting. Diunduh di http://josh.staff.ugm.ac.id/seminar/Modul%20Network%20Troubleshooting.pdf
(5)
156
156 | P a g e
GLOSARIUM
ALU (Arithmetic and Logical Unit)mengacu pada bagian dari CPU yang berguna untuk memproses data secara logika dan juga data-data yang memerlukan perhitungan. ALU terdiri dari register-register untuk menyimpan informasi.
Baseband
Sebuah fitur dari teknologi network yang menggunakan hanya satu pembawa (carrier) frekuensi. Contohnya adalah Ethernet. Juga disebut “narrowband (pita sempit).
Benchmark mengacu pada aktivitas pengukuran/pembandingan beberapa macam produk yang memiliki fungsi sama, untuk mengetahui tingkatan-tingkatan kualitasnya. Sebuah program bench mark berjalan pada beberapa komputer yang berbeda dalam urutan untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan relatif masing-masing komputer.
Binary mengacu pada sebuah metode penomoran dengan dua karakter yang menggunakan satu dan nol. System penomoran binary mendasari semua pernyataan digital dari informasi.
Brainware mengacu pada istilah untuk menyatakan manusia sebagai pemakai komputer. Brainware bisa dikategorikan menjadi sistem analis, programmer dan operator.
Client-Server mengacu pada suatu bentuk arsitektur dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan antarmuka pemakai dan menjalankan aplikasi (komputer ) dan
server adalah perangkat yang
menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data dan keamanannya (server atau mainframe).
Domain mengacu pada definisi dari alamat di Internet, yang juga merujuk ke
sebuah negara di mana situs web tersebut digunakan. Misalnya co.id untuk Indonesia. Sedangkan co atau com untuk lembaga komersial dan net untuk lembaga yang berhubungan dengan Internet. Ethernet mengacu pada suatu standar perangkat keras LAN (Local Area Network), mengenai pengkabelan serta spesifikasi transmisinya.
Fifth Generation Computer mengacu pada komputer generasi kelima, komputer keluaran tahun sembilan puluhan sampai sekarang. Komputer generasi kelima memiliki kemampuan memproses hal lain disamping pengolahan data, misalnya untuk kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Gateway menngacu pada sebuah komputer yang melayani konversi protokol antara beberapa tipe yang berbeda dari suatu network atau program aplikasi. Sebagai contoh, sebuah gateway dapat meng-convert sebuah paket TCP/IP menjadi paket NetWare IPX atau dari Apple Talk menjadi DECnet, dan lain-lain. Internet mengacu pada istilah umum yang dipakai untuk menunjuk Network tingkat dunia yang terdiri dari komputer dan layanan servis atau sekitar 30 sampai 50 juta pemakai komputer dan puluhan sistem informasi termasuk e-mail, Gopher, FTP dan World Wide Web.
IP address mengacu pada alamat numeric unik dari sebuah komputer di Internet. IP address komputer Anda sama dengan nomor telepon Anda sendiri dalam fungsinya.
Network Adapter mengacu pada sebuah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke jaringan. Sebuah network adapter bisa berupa kartu PCI ataupun terhubung dengan sebuah
(6)
157
157 | P a g e
komputer secara eksternal melalui USB atau parallel port.
Peer to Peer mengacu pada suatu model komunikasi dua arah antar pengguna PC melalui jaringan komputer atau Internet tanpa melalui sebuah server. Dalam model ini, tiap pesertanya memiliki kapabilitas yang sama dan tidak seorangpun dari peserta dapat memulai suatu sesi komunikasi tersendiri.
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) mengacu pada protokol komunikasi yang mula-mula dikembangkan oleh Departemen Pertahanan AS. TCP/IP menyediakan jalur transportasi data sehingga sejumlah data yang dikirim oleh suatu server dapat diterima oleh server yang lain. TCP/IP
merupakan protokol yang memungkinkan sistem di seluruh dunia berkomunikasi pada jaringan tunggal yang disebut Internet
USB (Universal Serial Bus) mengacu pada socket yang terdapat di semua PC model baru untuk koneksi perangkat-perangkat USB. USB mendukung instalasi yang mudah dengan system Plug and Play, dan secara bertahap menggantikan port serial dan pararel yang lama.
Perangkat USB meliputi scanner, modem dan printer