103 Untuk menghasilkan tuangan yang berkualitas maka diperlukan pola yang berkualitas
tinggi, baik dari segi konstruksi, dimensi, material pola, dan kelengkapan lainnya. Pola digunakan untuk memproduksi cetakan. Pada umumnya, dalam proses pembuatan cetakan,
pasir cetak diletakkan di sekitar pola yang dibatasi rangka cetak kemudian pasir dipadatkan dengan cara ditumbuk sampai kepadatan tertentu. Pada lain kasus terdapat pula cetakan
yang mengerasmenjadi padat sendiri karena reaksi kimia dari perekat pasir tersebut. Pada umumnya cetakan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah sehingga
setelah pembuatan cetakan selesai pola akan dapat dicabut dengan mudah dari cetakan. Inti dibuat secara terpisah dari cetakan, dalam kasus ini inti dibuat dari pasir kuarsa
yang dicampur dengan Airkaca Water GlassNatrium Silikat, dari campuran pasir tersebut dimasukan kedalam kotak inti, kemudian direaksikan dengan gas CO2 sehingga menjadi
padat dan keras. Inti diseting pada cetakan. Kemudian cetakan diasembling dan diklem. Sembari cetakan dibuat dan diasembling, bahan-bahan logam seperti ingot, scrap,
dan bahan paduan, dilebur di bagian peleburan. Setelah logam cair dan homogen maka logam cair tersebut dituang ke dalam cetakan. Setelah itu ditunggu hingga cairan logam
tersebut membeku karena proses pendinginan. Setelah cairan membeku, cetakan dibongkar. Pasir cetak, inti, dan benda tuang dipisahkan. Pasir cetak bekas masuk ke instalasi daur
ulang, inti bekas dibuang, dan benda tuang dibersihkan dari kotoran dan dilakukan pemotongan terhadap sistem saluran pada benda tersebut.
Gambar 2 Proses pengecoran logam Sudjana, 2008 2.
Peralatan Pengecoran
Komponen-komponen utama untuk pembuatan cetakan untuk pengecoran logam diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Rangka Cetak, terdiri dari Cope dan Drag, yaitu setangah bagian dari bagian atas dan
bawah dari cetakan pasir. Rangka cetakan frame berfungsi sebagai bingkai yang dibuat dari baja atau besi tuang, dimana rangka cetakan frame ini harus dapat
mempertahankan bentuk cetakan apabila cetakan menerima pembebanan yang diberikan oleh bahan tuangan tersebut, akan tetapi terdapat pula rangka cetakan yang
dibuat dari kayu yang dibuat sedemikian rupa sehingga mudah untuk memegang atau mengangkat cetakan tersebut.
104
Gambar 3 Rangka cetak, cope dan drag Sudjana, 2008
b. Pola
pattern, yaitu sebuah bentuk dan ukuran benda yang sama dengan bentuk asli
benda yang dikehendaki, pola ini dapat dibuat dari kayu atau plastik yang nantinya akan dibentuk pada cetakan pasir dalam bentuk rongga atau yang disebut mold jika model ini
dikeluarkan yang kedalamnya akan dituangkan logam cair. Sudjana, 2008
Gambar 4 Contoh Pola Suhardi, 2010 c. Pasir Cetak,
Cetakan merupakan bagian yang akan bekerja menerima panas dan tekanan dari logam cair yang dituang sebagai bahan produk, oleh karena itu pasir
sebagai bahan cetakan harus dipilih sesuai dengan kualifikasi kebutuhan bahan yang akan dicetak baik sifat penuangannya maupun ukuran benda yang akan dibentuk dalam
penuangan ini dimana semakin besar benda tuangan maka tekanan yang disebut tekanan metallostatic akan semakin besar dimana cetakan harus memiliki kestabilan
mekanis yang handal. Beberapa jenis bahan cetakan yang sering digunakan antara lain:
1. Pasir tanah liat Pasir tanah liat ialah pasir yang komposisinya terdiri atas campuran pasir-kwarsa
dengan tanah liat yang berfungsi sebagai pengikat. Pasir tanah liat ini dapat dibedakan menjadi dua macam menurut cara pemakaiannya yaitu :
- Pasir kering yaitu jenis pasir tanah liat dimana setelah dibentuk menjadi
cetakan harus dikeringkan terlebih dahulu. Pasir ini sangat cocok digunakan untuk pengecoran benda-benda yang kecil maupun yang
besar. -
Pasir basah ialah jenis pasir tanah liat yang telah dibentuk menjadi cetakan tidak perlu dilakukan pengeringan atau pasir ini hanya
digunakan untukpengecoran benda-benda yang kecil.
105 2. Pasir minyak
Pasir minyak ialah pasir kwarsa yang dalam pemakaiannya dicampur dengan minyak sebagai bahan pengikatnya, sifatnya yang sangat baik dan cocok digunakan dalam
pembuatan teras baik ukuran kecil maupun besar, setelah pembentukan, teras dikeringkan dan dipoles dengan cairan serbuk batu bara. Teras dengan bahan pasir
minyak ini dimana pengikatnya adalah minyak setelah penuangan minyak akan terbakar sehingga teras mudah untuk dikeluarkan.
3. Pasir dammar buatan Resinoid Pasir dammar buatan ialah pasir cetak dengan komposisi yang terdiri dari pasir
kwarsa dengan 2 dammar buatan. Pasir jenis ini hamper tidak perlu ditumbuk dalam pemadatannya. Pasir ini juga memiliki sifat yang baik setelah mengeras dan
pengerasannya dapat diatur dengan sempurna serta cocok digunakan untuk membentuk benda-benda dengan ukuran yang cukup besar. Proses penghitaman
masih harus dilakukan seperti penggunaan pasir-pasir yang lainnya. 4. Pasir kaca air
Pasir kaca air merupkan komposisi dari pasir kwarsa dengan kurang lebih 4 kaca air Pemadatannya hampir tidak perlu ditumbuk dan sifatnya sangat baik setelah
dikeraskan melalui pemasukan gas CO dan dihitamkan Pasir kaca ini digunakan sebagai bahan cetakan dengan ukuran sedang.
5. Pasir semen Pasir semen merupakan campuran pasir kwarsa dengan kurang lebih 9 semen
serta air kurang lebih 6 . Pemadatannya tidak perlu ditumbuk dan sifatnya sangat baik setellah mengeras walupun proses pengerasannya lambat. Setelah kering juga
dihitamkan. Pasir ini digunakan sebagai bahan teras dan cetakan yang berat.
d. Komponen pengecoran yang lain