8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien didefinisikan sebagai layanan yang tidak mencederai dan merugikan pasien ataupun sebagai suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi penilaian risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan keselamatan pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko Depkes RI, 2008.
Adapun tujuan program keselamatan pasien adalah untuk terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatnya akuntabilitas rumah sakit,
menurunnya kejadian tidak diharapkan KTD, kejadian tidak cedera KTC dan kejadian nyaris cedera KNC dan terlaksananya program-program pencegahan
sehingga tidak terjadipengulangan kejadian tidak diharapkan Depkes RI, 2008. 1.1.1 Sasaran keselamatan pasien
Terdapat enam sasaran keselamatan pasien yang meliputi: melakukan identifikasi pasien secara tepat, meningkatkan komunikasi yang efektif, meningkatkan
keamanan penggunaan obat yang membutuhkan perhatian atau yang perlu diwaspadai, mengurangi risiko salah lokasi, salah pasien, dan prosedur tindakan operasi,
mengurangi risiko infeksi nosokomial, mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh Permenkes No 1961 Tahun 2011, BAB IV Pasal 8 ayat 2.
1.1.2 Standar keselamatan pasien rumah sakit Standar keselamatan pasien yag disusun ini mengacu pada “Hospital Patient
Safety Standards ” yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of Health
Organization tahun 2002 yang telah disesuaikan dengan kondisi perumahsakitan di
Indonesia. Standar keselamatan pasien wajib diterapkan rumah sakit dan penilaiannya dilakukan dengan instrumen akreditasi rumah sakit. Adapun standar keselamatan
pasien terdiri dari tujuh standar Depkes RI, 2008 yaitu : a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
d. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi sebagai kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien 1.1.3 Langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
Mengacu pada sasaran keselamatan pasien, maka rumah sakit harus merancang proses baru atau memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi kinerja
melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien. Adapun tujuh
langkah keselamatan pasien rumah sakit dalam Permenkes No 1961 Tahun 2011, BAB V Pasal 9 ayat 2 antara lain :
a. Membangun budaya keselamatan pasien b. Pimpinan dan dukungan terhadap staf
c. Integrasi aktivitas manajemen risiko
d. Membangun sistem pelaporan e. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien dan publik
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien g. Implementasi solusi untuk mencegah kerugian
1.1.4 Sembilan solusi live saving keselamatan pasien rumah sakit Pada tanggal 2 Mei 2007 WHO Colaborating Centre for Patient Safety resmi
menerbitkan panduan “Nine Life-Saving Patient Safety Solutions” Sembilan Solusi Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah
sebagai berikut Depkes RI, 2008: a. Perhatikan Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip NORUM Look-Alike, Sound-
Alike Medication Names LASA b. Pastikan identifikasi pasien
c. Komunikasi secara benar saat serah terimapengoperan pasien d. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
e. Kendalikan cairan elektrolit pekat concentrated f. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
g. Hindari salah kateter dan salah sambung selang tube h. Gunakan alat injeksi sekali pakai
i. Tingkatkan kebersihan tangan hand hygiene untuk pencegahan infeksi nosokomial
1.1.5 Jenis Insiden keselamatan pasien Macam kejadian yang terkait dalam keselamatan pasien meliputi beberapa
istilah menurut Permenkes No 1961, BAB I Pasal 1 ayat 3-7 yaitu:
a. Kejadian potensial cedera KPC KPC atau reportable circumstances adalah suatu kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cedera, akan tetapi belum terjadi insiden. b. Kejadian nyaris cidera KNC
KNC atau near miss didefinisikan sebagai kesalahan yang nyaris terjadi terpapar pada pasien.
c. Kejadian tidak cedera KTC KTC atau no harm incident adalah suatu insiden yang sudah terpapar ke pasien
akan tetapi tidak timbul cedera. d. Kejadian tidak diharapkan KTD
Kejadian tidak diharapkan atau adverse event dapat diartikan sebagai cedera atau komplikasi yang tidak diinginkan, yang dapat mengakibatkan timbulnya cedera
pada pasien dan atau perawatan yang lebih lama yang disebabkan oleh manajemen medis dan bukan karena penyakit yang diderita.
e. Kejadian sentinel Kejadian sentinel didefinisikan sebagai suatu KTD yang mengakibatkan cedera
serius bahkan kematian terhadap pasien.
1.2 Budaya Keselamatan Pasien