pelayanan kesehatan, sehingga tenaga kesehatan yang merasa tidak dihargai diperhatikan oleh atasan langsungnya cenderung “cuek” dalam bekerja.
Berdasarkan apa yang dijabarkan sebelumnya maka peneliti ingin mengetahui gambaran pengetahuan, motivasi dan supervisi atasan langsung kepala wakil kepala ruangan dalam
penerapan budaya keselamatan pasien oleh tenaga kesehatan pelaksana perawat dan bidan di instalasi rawat inap di RSU Bangli.
1.2 Rumusan Masalah
Implementasi sistem keselamatan pasien di rumah sakit, salah satunya budaya keselamatan pasien merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menjaga mutu pelayanan di rumah sakit.
Sumber daya manusia SDM adalah salah satu aspek yang berperan penting dalam pelaksanaan sistem keselamatan pasien rumah sakit. Perawat dan bidan yang merupakan salah satu komponen
SDM yang paling sering melakukan kontak langsung dengan pasien memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap mutu pelayanan rumah sakit. Masih banyaknya IKP yang terjadi, khususnya
di RSU Bangli dapat dilihat dari jumlah pelaporan IKP yang diterima oleh TKP-RSU Bangli selama tahun Januari-Oktober 2015. Dari hasil studi didapatkan terdapat tenaga kesehatan yang
kurang paham terkait program keselamatan pasien dan kegiatan supervisi yang dilakukan oleh atasan langsung yag kurang optimal sehingga mempengaruhi motivasi tenaga kesehatan dalam
bekerja. Sehingga perlu diketahui apakah aspek pengetahuan, motivasi dan supervisi oleh atasan langsung kepalawakil kepala ruangan ruangan memiliki hubungan dengan penerapan budaya
keselamatan pasien oleh tenaga kesehatan pelaksana perawat dan bidan di instalasi rawat inap RSU Bangli.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Dari uraian diatas dapat dirumuskan pernyataan penelitian sebagai berikut “Bagaimana gambaran pengetahuan, motivasi dan superviseoleh atasan langsung dalam penerapan budaya
keselamatan pasien oleh tenaga kesehatan pelaksana di instalasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Bangli?”
1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, motivasi dan supervisi
oleh atasan langsung dalam penerapan budaya keselamatan pasien oleh tenaga kesehatan pelaksana di instalasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Bangli.
1.4.2 Tujuan Khusus a. Menggambarkan karakteristik tenaga kesehatan pelaksana di instalasi rawat inap, meliputi
umur, pendidikan, jenis kelamin dan masa kerja di RSU Bangli. b. Mengetahui tingkat pengetahuan tenaga kesehatan pelaksana di instalasi rawat inap di RSU
Bangli. c. Mengetahui tingkat motivasi tenaga kesehatan pelaksana di instalasi rawat inap di RSU
Bangli. d. Mengetahui penilaian dari tenaga kesehatan pelaksana tentang tingkat supervisi oleh atasan
langsung di instalasi rawat inap di RSU Bangli. e. Mengetahui tingkat budaya keselamatan pasien tenaga kesehatan pelaksana di instalasi rawat
inap di RSU Bangli.
1.5 Manfaat Penelitian