Peranan Mutasi Virus Hepatitis B terhadap Resistensi Terapi Road Map Penelitian

berhubungan dengan kemampuan replikasi dan protein yang disekresikannya. Locarnini, 2003. Adanya mutasi ini akan berpengaruh terhadap resistensi terapi, kekambuhan dan kematian Locarnini, 2006

2.4 Peranan Mutasi Virus Hepatitis B terhadap Resistensi Terapi

Resistensi terhadap terapi merupakan faktor yang sangat berperan dalam kegagalan terapi. Mutasi yang terjadi dapat berupa perubahan asam amino yang dapat menyebabkan penurunan suseptibilitas terhadap terapi Warner, 2008. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah resisten terhadap salah satu jenis terapi dapat mempengaruhi efikasi terhadap jenis terapi lainnya Locarnini, 2008. Pemberian terapi terhadap masing-masing individu hendaknya disesuaikan dengan status imun, genotipe atau subgenotipe, status HBeAg, mutasi, dan derajat kerusakan hati. Virus Hepatitis B adalah virus DNA terkecil dan rantai gandanya memiliki 4 gene yang saling tumpang tindih yang terdiri dari envelope pre-S dan S, nucleocapsid precore dan core, polymerase dengan aktivitas reverse transcriptase yang cenderung salah dan protein x Liu, 2005. Terdapat lima domain yang merupakan wilayah tersering terjadinya mutasi virus Hepatitis B yang berhubungan juga dengan resistensinya terhadap terapi. Kelima domain tersebut memiliki panjang 870 pasang basa. Mutasi dapat berupa perubahan basa pada domain tersebut sehingga dapat mengakibatkan perubahan asam amino yang terbentuk dan hal ini berhubungan dengan resistensi virus terhadap terapi. Mutasi biasanya tidak terjadi hanya di satu domain, melainkan sering terjadi pada beberapa domain dan bahkan bisa menimbulkan multidrug resistance. Mutasi dapat terjadi pada rtL80, rtI169, rtV173, rtL180, rtA181, rtT184, rtS202, rtM204, rtN236 dan rtM250 Yuen, 2007.

2.4 Road Map Penelitian

Pada tahun pertama penelitian sudah dilakukan : 1. Pengumpulan spesimen serum dari 62 penderita Hepatitis B yang dirawat di RSUP Sanglah dan pasien hasil skrining Hepatitis B di UTD Pembina PMI Bali.

2. Dilakukan pemeriksaan jumlah virus pada serum pasien tersebut. Jumlah virus

diperiksa dengan RT PCR di Unit Biologi Molekuler FK UNUD dan di Laboratorium RS Dharmais Jakarta 3. Pemeriksaan genotipe dilakukan terhadap sampel yang jumlah virusnya 5 x 10 3 µL di Unit Biologi Molekuler FK UNUD dan First Base Laboratories Malaysia Pada tahun kedua penelitian, akan dilakukan : 1. Pengumpulan spesimen serum dari 38 penderita Hepatitis B yang dirawat di RSUP Sanglah dan pasien hasil skrining Hepatitis B di UTD Pembina PMI Bali.

2. Dilakukan pemeriksaan jumlah virus pada serum pasien tersebut. Jumlah

virus diperiksa dengan RT PCR di Unit Biologi Molekuler FK UNUD dan di Laboratorium RS Dharmais Jakarta 3. Pemeriksaan genotipe terhadap sampel baru dan sampel yang belum dikerjakan pada tahun pertama di Unit Biologi Molekuler FK UNUD dan First Base Laboratories Malaysia 4. Deteksi mutasi yang terjadi pada Virus Hepatitis B di Unit Biologi Molekuler FK UNUD 5. Deteksi resistensi terhadap terapi di Unit Biologi Molekuler FK UNUD

BAB III METODE PENELITIAN