c. Resistensi terapi yang ditemukan pada penderita Hepatitis B di
Bali
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini menjadi awal dilakukannya deteksi genotipe, mutasi serta resistensi terhadap terapi dari Virus Hepatitis B yang menginfeksi
penderita di Bali.Nantinya diharapkan pemeriksaan ini dapat dikembangkan menjadi pelayanan rutin bagi pasien Hepatitis B yang
menetap maupun berkunjung ke Bali sehingga sangat bermanfaat dalam menunjang diagnosis maupun terapinya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Epidemiologi Hepatitis B
Infeksi Hepatitis B merupakan masalah kesehatan dunia Huy, 2008 dan merupakan infeksi yang endemik di Asia Pasifik, Afrika, Eropa Selatan, dan Amerika
Latin Lin, 2011.Lebih dari 400 juta penduduk dunia merupakan penderita hepatitis kronis Mcmahon, 2009 dan 75 nya adalah orang Asia Norder, 2004.Prevalensi
infeksi berkisar dari 2 sampai 20.Dampak yang ditimbulkan sangat berbeda-beda di masing-masing Negara. Bila infeksi berlangsung kronik, maka 2 sampai 10
akan menjadi Sirosis dan 1 sampai 3 akan menjadi hepatoma. Progresivitas penyakit berhubungan dengan genotipe virus, jumlah virus dan adanya mutasi yang
spesifik.Saat ini telah ditemukan ada 10 genotipe Virus Hepatitis B dan beberapa subgenotipe dengan distribusi geografi yang berbeda-beda Olinger, 2007.
Patogenisitas yang berbeda-beda antara masing-masing genotipe membantu klinisi dalam menentukan risiko progresivitas penyakit dan optimalisasi pemberian antivirus
Lin, 2011.
2.2 Genotiping Hepatitis B dan Peranannya dalam Kronisitas Penyakit
Infeksi akut Genotipe A memiliki risiko tinggi untuk menjadi kronis, sering mengalami spontan HBeAg serokonversi, serta memiliki respon terapi yang baik
terhadap terapi interferon. Infeksi akut Genotipe B memiliki risiko rendah untuk menjadi kronis, memiliki respon terapi yang baik terhadap interferon, tetapi sering
mengalami spontan HBeAg serokonversi. Infeksi akut Genotipe C memiliki risiko rendah untuk menjadi kronis, jarang mengalami spontan HBeAg serokonversi, tetapi
memiliki frekuensi tinggi dalam mutasi dan delesi serta menunjukkan viral load dan kemampuan replikasi yang lebih tinggi dibandingkan Genotipe B. Infeksi akut
Genotipe D memiliki risiko tinggi untuk menjadi kronis dan mengalami mutasi, tetapi jarang mengalami spontan HBeAg serokonversi Lin, 2011.
Genotipe B dan C banyak ditemukan di daerah endemic Asia, transmisi vertikal perinatal mempunyai peranan penting dalam penyebarannya Lin, 2011. Infeksi