Menurut WIPO hak kekayaan intelektual mengacu pada hak yang diberikan kepada orang-orang atas hasil dari buah pikiran mereka creations of
the mind berupa penemuan-penemuan, karya seni dan sastra, simbol-simbol, nama-nama dan gambar-gambar yang digunakan dalam kegiatan perdagangan
commercil. Adapun tujuan perlindungan kekayaan intelektual melalui HaKI secara
umum meliputi Setyowati, 2005: a. Memberi kejelasan hukum mengenai hubungan antara kekayaan dengan
inventor, pencipta, desainer, pemilik, pemakai, perantara yang menggunakannya, wilayah kerja pemanfaatannya dan yang menerima akibat
pemanfaatan HKI untuk jangka waktu tertentu; b. Memberikan penghargaan atas suatu keberhasilan dari usaha atau upaya
menciptakan suatu karya intelektual; c. Mempromosikan publikasi invensi atau ciptaan dalam bentuk dokumen HKI
yang terbuka bagi masyarakat; d. Merangsang terciptanya upaya alih informasi melalui kekayaan intelektual
serta alih teknologi melalui paten; e. Memberikan perlindungan terhadap kemungkinan ditiru karena adanya
jaminan dari negara bahwa pelaksanaan karya intelektual hanya diberikan kepada yang berhak.
B. Perundangan tentang HAKI
Pada saat ini Indonesia telah memiliki produk hukum terkait hak kekayaan intelektual yang cukup memadai dan selaras dengan konvensi-konvensi dunia
dengan memperhatikan kepentingan masyarakat. Peraturan perundang-undangan dimaksud diantaranya sebagai berikut berdasarkan pada jenisnya masing-masing:
A. Hak Cipta 1
UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 2
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1989 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1986 tentang
Dewan Hak Cipta ditetapkan Tanggal 5 April 1989.
3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1989 tentang
Penterjemahan danatau Perbanyakan Ciptaan untuk Kepentingan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, Penelitian dan Pengembangan
ditetapkan Tanggal 14 Januari 1989. 4
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1986 tentang Dewan Hak Cipta ditetapkan Tanggal 6 Maret 1986 .
5 PP No. 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
6 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2004 tentang
Pengesahan WIPO Performances and Phonograms Treaty, 1996Traktat WIPO Mengenai Pertunjukan dan Perekam Suara.
7 Traktat WIPO Mengenai Pertunjukan dan Perekaman Suara.
B. Paten 1
UU Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten 2
Penjelasan UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten 3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2004 tentang Tata Cara Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah ditetapkan
Tanggal 5 Oktober 2004. 4
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1995 tentang Komisi Banding Paten ditetapkan Tanggal 29 Agustus 1995.
5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1993
tentang Bentuk dan Isi Surat Paten ditetapkan Tanggal 22 Februari 1993.
6 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 1991
tentang Pendaftaran Khusus Konsultan Paten ditetapkan Tanggal 11 Juni 1991 .
7 PP No. 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
8 Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 76 Tahun 2012 Tentang
Pelaksanaan Paten Oleh Pemerintah Terhadap Obat Antiviral dan Antiretroviral
9 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2004 tentang
Pelaksanaan Paten oleh Pemerintah terhadap Obat-obat Anti Retroviral. 10 Surat Edaran Nomor : HKI-3-08.OT.02.02 Tahun 2016 Tentang Masa
Peralihan Pembayaran Biaya Tahunan Undang-Undang Paten Nomor 14 Tahun 2001 ke Undang-Undang Paten Nomor 13 Tahun 2016
C. Merek 1
UU Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek 2
UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek 3
Penjelasan UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek 4
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1995 tentang Komisi Banding Merek ditetapkan Tanggal 29 Agustus 1995
5 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1993
tentang Kelas Barang atau Jasa Bagi Pendaftaran Merek ditetapkan Tanggal 31 Maret 1993 .
6 PP No. 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
7 Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 67 Tahun 2016 Tentang
Pendaftaran Merek
8 Keputusan Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Nomor HKI-
02.KI.06.01 Tahun 2017 tentang Penetapan Formulir Permohonan Merek
D. Desain Industri 1
UU Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri 2
Penjelasan UU Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri 3
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain
Industri ditetapkan Tanggal 5 Januari 2005. 4
PP No. 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia E. Desain tata letak sirkuit terpadu
1 UU Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
F. Rahasia dagang 1
UU Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang G. Indikasi Geografis
1 PP Nomor 51 Tahun 2007
2 Penjelasan PP Nomor 51 Tahun 2007
3 PP No. 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
H. Perlindungan Varietas Tanaman UU Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman.
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam hal ini Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual sebagai unsur eksekutif yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum menjadi pelaksana administrasi hak cipta paten, merek, desain industri, dan desain tata letak sirkuit
terpadu. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual semula disebut Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek dibentuk pada tahun 1998. Juga institusi ini
telah ditugasi untuk melakukan koordinasi dengan semua instansi Pemerintah yang berkompeten mengenai segala kegiatan dan permasalahan dalam penegakan
hukum HAKI.
C. Jenis-jenis HAKI