a. Pemberi Asuhan Keperawatan Care Giver
Partisipan melakukan perannya sebagai care giver dengan melaksanakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh rumah
sakit, yaitu memberikan asuhan keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien terkait pemenuhan kebutuhan sehari-hari,
pemberian obat, perawatan, terapi, rehabilitasi dan memberikan pembelajaran kepada pasien untuk menangani masalah yang
dihadapi. Hal tersebut berkaitan dengan teori konsep keperawatan Virginia Handerson dalam Dwidiyanti, 1998 menyatakan bahwa
peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian
dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar manusia yang diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu: psikologis, biologis,
sosiologis dan
spiritual. Pemberian
asuhan keperawatan
merupakan poin penting dalam pelaksanaan peran perawat, dimana perawat harus melihat kebutuhan dasar manusia
berdasarkan empat belas kebutuhan dasar manusia yang diungkapkan Handerson, dimana yang disebut manusia dalam
konteks ini adalah pasien yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, kultural dan spiritual yang mempunyai empat belas
kebutuhan dasar. Oleh karena itu perawat memiliki peran sebagai pelaksananpemberi asuhan keperawatan dalam meningkatkan
kemandirian pasien dan peningkatkan derajat kesehatan pasien.
b. Advokat
Pelaksanaan peran perawat sebagai advokat yang dilakukan oleh partisipan adalah dengan melindungi hak dan memberikan
kewajiban kepada pasien, menanamkan rasa kekeluargaan, memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien. Salah satu
kebutuhan dasar manusia menurut Virginia Handerson dalam Dwidiyanti, 1998 adalah kebutuhan rasa aman dan nyaman.
Ketidaktahuan seseorang dapat menimbulkan kekhawatiran tanpa sebab yang dipengaruhi dalam keadaan sehat maupun sakit. Oleh
karena itu, perawat berperan penting memberikan rasa aman dan nyaman
terhadap pasien
sehingga mengurangi
rasa takutkekhawatiran yang dialami pasien. Perawat di RSJD
mengupayakan pelayanan yang optimal dengan selalu memberikan hak yang seharusnya didapatkan pasien seperti pemenuhan
kebutuhan pangan, istirahat, kebersihan diri dan informasi terkait tindakan yang diberikan ke pasien serta mengajarkan kepada
pasien tentang apa yang harus mereka lakukan selama dirawat. Hal tersebut didukung oleh Hidayat 2008 dalam Firmansyah 2016
menyatakan bahwa peran perawat sebagai advokat adalah mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak
atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya dan hak atas privasi. Pasien memiliki hak penuh atas
setiap tindakan, informasi, dan penanganan yang akan diterimanya.
Sebagai seorang perawat profesional harus memiliki kemampuan dalam menjalankan peran khususnya sebagai advokat dengan
memiliki tanggungjawab besar. Peran perawat lainnya terkait peran sebagai advokat adalah menanmkan rasa kekelurgaan. Hal
tersebut didukung dengan teori caring yang dikemukakan oleh Watson dengan memahami respon manusia terhadap masalah
kesehatan yang actual ataupun yang potensial, kebutuhan manusia dan bagaimana berespon terhadap orang lain dan memahami
kekurangan dan kelebihan pasien dan keluarganya maupun pemahaman terhadap dirinya sendiri. Selain itu memberikan
kenyamanan dan perhatian serta empati pada pasien dan keluarganya Watson, 1987 dalam Dwidiyanti, 1998. Hal tersebut
menggambarkan sikap kepedulian perawat yang tidak membeda- bedakan pasien melainkan mengajarkan rasa kebersamaan dan
saling pengertian antara satu dengan lainnya.
c. Educator