2. Virescens
Pada waktu muda buahnya berwarna hijau dan ketika masak warna buah berubah menjadi jingga kemerahan.
3. Albescens
Pada waktu muda buah berwarn keputih – putihan, sedangkan setelah masak
menjadi kekuning – kuningan.Tim Penulis PS, 1997
2.2. Minyak Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit dapat dihasilkan dari inti kelapa sawit yang dinamakan minyak inti kelapa sawit palm kernel oil dan sebagai hasil samping ialah bungkil
inti kelapa sawit pellet, pellet ini biasanya digunakan sebagai makanan ternak. Di Indonesia pabrik yang menghasilkan minyak inti kelapa sawit dan bungkil inti
kelapa sawit adalah pabrik. Ekstraksi minyak kelapa sawit di Belawan – Deli.
2.2.1. Komposisi Minyak Kelapa Sawit
Kelapa sawit mengandung kurang kebih 80 dan 20 buah yang dilapisi kulit yang tipis; kadar minyak dalam prikarp sekitar 34-40. Minyak kelapa sawit
adalah lemak semi padat yang mempunyai komposisi yang tetap. Kandungan
Universitas Sumatera Utara
karotene dapat mencapai 1000 ppm atau lebih, tetapi dalam banyak dari jenis tenera kurang lebih 500
– 700 ppm.
Tabel 2.1. Komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit.
Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit
persen Minyak Inti Sawit
persen Asam kaprilat
- 3
– 4 Asam kaproat
- 3
– 7 Asam laurat
- 46
– 52 Asam miristat
1,1 – 2,5
14 – 17
Asam palmitat 40
– 46 6,5
– 9 Asam stearat
3,6 – 4,7
1 – 2,5
Asam oleat 39
– 45 13
– 19 Asam linoleat
7 – 11
0,5 – 2
Sumber: Ketaren 1986
2.2.2. Pemurnian Minyak Sawit
Tujuan utama dari proses pemurnian minyak adalah untuk menghilangkan rasa serta bau yang tidak enak, warna yang tidak menarik dan memperpanjang masa
simpan minyak sebelum dikonsumsi atau digunakan sebagai bahan mentah dalam industri.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya minyak untuk tujuan bahan pangan dimurnikan melalui tahap proses sebagai berikut :
1. Netralisasi
Netralisasi ialah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas dari minyak atau lemak, dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan
basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun soap stock.
2. Pemucatan Bleaching
Pemucatan ialah suatu tahap proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan ini dilakukan dengan
mencampur minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti tanah serap fuller earth, lempung aktif activated clay dan arang aktif atau dapat juga
menggunakan bahan kimia.
Keuntungan penggunaan bahan kimia sebagai bahan pemucat adalah karena hilangnya sebagian minyak dapat dihindarkan dan zat warna diubah
menjadi zat tidak berwarna yang tetap tinggal dalam minyak. Kerugiannya ialah karena kemungkinan terjadi reaksi antara bahan kimia dan trigliserida sehingga
menurunkan flavor minyak.
Universitas Sumatera Utara
3. Deodorisasi
Deodorisasi adalah suatu tahap proses pemurnian minyak yang bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa flavor yang tidak enak dalam minyak.
Prinsip proses deodorisasi yaitu penyulingan minyak dengan uap panas dalam tekanan atmosfer atau keadaan vakum. Proses deodorisasi perlu
dilakukan terhadap minyak yang digunakan untuk bahan pangan. Beberapa jenis minyak yang baru diekstrak mengandung flavor yang baik untuk tujuan bahan
pangan, sehingga tidak memerlukan proses deodorisasi; misalnya lemak susu, lemak cokelat dan minyak jagung.
4. Hidrogenasi
Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan menambahkan hydrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak, sehingga
akan mengurangi tingkat ketidakjenuhan minyak atau lemak. Proses hidrogenasi, terutama bertujuan untuk membuat minyak atau lemak bersifat
plastis.Ketaren,2005
2.2.3. Pemanfaatan Minyak Sawit