Perumusan Masalah Struktur Organisasi

Ketenagakerjaan juga mengelola anggaran kas. Anggaran kas disusun oleh bagian umum dan keuangan yang ada pada kantor. Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit kas tersebut. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara efisien. Berdasarkan uraian diatas terlilhat jelas bahwa perencanaan dan pengawasan mempunyai peranan yang sangat penting dalam anggaran kas. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk menulis tugas akhir ini dengan judul “FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN”

B. Perumusan Masalah

Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang terdapat dalam suatu badanperusahaan yaitu meliputi bidang Pemasaran, SDM dan Umum, Keuangan, Pelayanan dan sebagainya. Walaupun demikian yang dilakukan oleh suatu badanperusahaan tidaklah sama meskipun dibidang usaha yang sejenis. Universitas Sumatera Utara Perencanaan kas yang dituangkan ke dalam penyusunan dan pelaksanaan anggaran kas mutlak memerlukan prosedur penerimaan dan pengeluaran yang memadai diharapkan dan dapat dipakai sebagai alat pengawasan. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah apakah anggaran kas BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan sudah berfungsi dengan baik, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diatasi dan diantisipasi dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah fungsi anggaran kas sebagai alat perencanaan dan pengawasan yang disusun oleh BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan sudah berfungsi dengan baik”

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis, sebagai masukan dan tambahan ilmu pengetahuan mengenai anggaran kas. b. Bagi Perusahaan, untuk mengetahui sejauh mana anggaran kas sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan. Universitas Sumatera Utara c. Bagi Pembaca, diharapkan dapat menjadi bahan rujukan atau sumber informasi bagi yang ingin mempelajari dan membahas lebih jauh tentang anggaran kas.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal SurveiObservasi Penelitian ini dilakukan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan yang terletak di Jl. Kapten Pattimura No.334 Medan. Jadwal Survey Tugas Akhir Juni Juli NO KEGIATAN 2014 2014 I II III IV I II 1 Pengesahan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir Universitas Sumatera Utara

2. Rencana Isi

Rencana isi teerdiri dari 4 bab yaitu pendahuluan, profil BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan, Fungsi anggaran kas sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Medan, dan penutup dimana satu sama lain saling berkaitan. BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang mencakup jadwal surveyobservasi dan rencana isi. BAB II : BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN Pada bab ini diuraikan tentang gambaran perumusan yang meliputi sejarah singkat BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan, Visi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan, Misi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan, Tujuan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan. Universitas Sumatera Utara BAB III : FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN Dalam bab ini penulis menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu meliputi pengertian anggaran dan kas, anggaran, kas, penyusunan anggaran kas, anggaran kas sebagai alat perencanaan, anggaran kas sebagai alat pengawasan, analisis penggunaan kas. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan perlu untuk efektivitas lembaga pendidikan tinggi negeri dimasa yang akan datang. Universitas Sumatera Utara 8 BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR CABANG MEDAN

A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkanfunded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja disektor formal. Sejarah terbentuknya PT Jamsostek Persero mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.331947 jo UU No.21951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan PMP No.481952 jo PMP No.81956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.151957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.51964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial YDJS, diberlakukannya UU No.141969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan. Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah PP No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial Universitas Sumatera Utara tenaga kerja ASTEK, yang mewajibkan setiap pemberi kerjapengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.341977 tentang pembentukan wadah penyelenggaran ASTEK yaituPerumAstek. Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK. Dan melalui PP No.361995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilanyanghilang,akibatrisikososial. Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi: Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabatkemanusiaan.” Sampai saat ini, PT Jamsostek Persero memberikan perlindungan 4 empat program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, Jaminan Hari Tua JHT dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya. Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Universitas Sumatera Utara Januri 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015. Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, Jamsostek pun terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan berbagai program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan keluarganya. Kini dengan system penyelenggaraan yang semakin maju, program Jamsostek tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Gambar 2.1 Logo BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Sumber : Buku Pedoman dan Informasi BPJS Ketenagakerjaan tahun 2013-2014 Arti Logo BPJS Ketenagakerjaan HIJAU 1. Warna hijau melambangkan kesejahteraan. 2. Warna hijau diharapkan dapat merepresentasikan nilai-nilai pertumbuhan, harmoni, kesegaran, stabilitas dan keamanan. Universitas Sumatera Utara PUTIH 1. Warna putih melambangkan integritas. 2. Warna putih diharapkan dapat merepresentasikan kemurnian, kebersihan dan kesempurnaan sebagai symbol kebaikan. KUNING 1. Warna kuning melambangkan optimism. 2. Warna kuning diharapkan dapat merepresentasikan optimism, pencerahan dan kebahagiaan serta memberi harapan akan masa depan yang lebih baik. BIRU 1. Warna biru melambangkan keberlanjutan. 2. Warna biru diharapkan dapat merepresentasikan kepercayaan, kesetiaan, kebijaksanaan, kepercayaan diri, keahlian dan ketahan jangka panjang. Visi dan Misi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan 1. Visi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Menjadi Badan penyelenggara Jaminan Sosial BPJS berkelas dunia, terpercaya, bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan.

2. Misi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan

Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi: Universitas Sumatera Utara a. Tenaga Kerja : Memberikan perlindungan yang layak bagitenagakerjadan keluarga b. Pengusaha : Menjadi mitra terpercaya untuk memberikanperlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkanproduktivitas c. Negara : Berperan serta dalam pembangunan

3. Fungsi BPJS Ketenagakerjaan

Sebagai program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dengan memberikan perlindungan 4 empat program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja JKK, Jaminan Kematian JKM, dan Jaminan Hari Tua JHT bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah merupakan suatu kerangka yang memperlihatkan sejumlah tugas-tugas dan kejadian-kejadian untuk mencapai tujuan organisasi. Hubungan antara fungsi-fungsi wewenang dan tanggung jawab setiap anggota didalamnya, biasanya bekerjasama dengan baik untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Dalam suatu perusahan yang menentukan bentuk organisasi adalah pimpinan yang bertujuan untuk mempermudah pimpinan dalam melaksanakan Universitas Sumatera Utara tugas-tugas yang menentukan bagian-bagian perkerjaan serta merupakan suatu alat untuk memberikan wewenang dan tanggung jawab atas perkerjaan yang diberikan kepada bawahan. Adapun struktur organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut ini : Universitas Sumatera Utara STRUKTUR ORGANISASI KANTOR CABANG Gambar 2.2 Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Medan Sumber : Buku Pedoman dan Informasi BPJS Ketenagakerjaan tahun 2013-2014 KEPALA KANTOR CABANG SEKRETARIS KABID KEUANGAN DAN T. INFORMASI KABID PELAYANAN KABID SDM UMUM KABID PEMASARAN INFORMAL KHUSUS KABID PEMASARAN FORMAL MARKETING OFFICER 4 PENATA MADYA ADMINISTRASI PEMASARAN RELATIONSHIP OFFICER 5 PENATA MADYA PEMASARAN INFORMAL KHUSUS PENATA MADYA ADMINISTRASI INFORMAL KHUSUS PENATA MADYA SDM CUSTOMER SERVICE PENATA MADYA PELAYANAN PENATA MADYA PELAYANAN PENATA MADYA PKP PENATA MUDA UMUM PENATA MUDA KEUANGAN PENATA MADYA KEUANGAN KANTOR CABANG PEMBANTU STAFF UMUM PENATA MADYA T.I Universitas Sumatera Utara

C. Job Description