Sekilas mengenai Periode Romantik

15 dalam bentuk arpeggio F mayor dan F minor. Kemudian dilanjut dengan bentuk “tanya jawab” antara harmoni tonal F mayor dan dominant nya C mayor. 150- 183 A‟‟ Tonalitas kembali ke F mayor. Tema utama muncul kembali dengan modifikasi polifoni, dimana kedua tangan memiliki peranan yang sama. Karya ini diakhiri dengan coda dalam akor dominant berbentuk arpeggio yang dilanjutkan dengan tema penutup dalam F mayor.

B. Periode Romantik

1. Sekilas mengenai Periode Romantik

Kata “romantik” sebenarnya berasal dari sastra pada abad-18. Sejak awal abad-19 dipakai secara umum tanpa diberi arti dan batas yang jelas, apakah yang dimaksudkan suatu gaya, suatu teknik, bentuk-bentuk tertentu, ataukah hanya suatu sikap saja, terutama dalam kesenian. 17 Periode Romantik berlangsung sekitar tahun 1770-1900an. Ludwig van Beethoven 1770-1827 adalah salah satu komponis yang punya peranan penting dalam perkembangan musik menuju ke periode romantik. Setelah Beethoven, komposer memusatkan perhatian musiknya pada ekspresi perasaan yang intens di dalam musiknya. Ekspresi dari emosi jiwa ini, adalah sebuah fokus seni yang mengarah pada doktrin “Romantik”. Munculnya periode Romantik juga dipengaruhi oleh adanya perkembangan dalam aspek kesenian lainnya. Dalam bidang lukis, Friederich, Delacroix, dan Goya. Dalam bidang literatur, Edgar Allan Poe, serta karya-karya puisi, cerita rakyat, dan lain-lain. Di dalam musik abad 19, hal ini merupakan sebuah kreasi evolusi dalam genre baru. Untuk sumber inspirasi, para komposer membuat 17 Karl Edmund Prier, “Sejarah Musik Jilid 2”, Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi, 1993,86 16 musiknya seakan terlihat visual, menjadi sebuah puisi, drama, literatur, dan alam. Komposer masih menggunakan format klasik, yakni “sonata form” dan simfoni sebagai titik awal. Kemudian para komposer mulai menuangkan idenya ke dalam gaya melodi baru, harmoni yang kaya dan penggunaan beberapa unsur dissonant yang bertujuan untuk membuat para pendengar menjadi terharu dibandingkan dengan memahami struktural musikalnya. Musik Romantik memiliki melodi yang lebih emosional, rentang nada yang lebar, dan juga ritme maupun frase yang tidak beraturan yang bertujuan untuk menunjukkan sisi spontanitas. Tempo rubato, yang secara harafiah berarti „mencuri waktu‟ banyak digunakan pada musik Romantik untuk memunculkan ekspresi individual. Musik Romantik diharap dapat mengungkapkan sikap batin, perasaan, dan jiwa manusia. Karya seninya menjadi subyektif dan mengikuti gerakan hati tiap individu.

2. Biografi Johannes Brahms dan Analisis Struktural Ballade in G minor,