Biografi Johannes Brahms dan Analisis Struktural Ballade in G minor,

16 musiknya seakan terlihat visual, menjadi sebuah puisi, drama, literatur, dan alam. Komposer masih menggunakan format klasik, yakni “sonata form” dan simfoni sebagai titik awal. Kemudian para komposer mulai menuangkan idenya ke dalam gaya melodi baru, harmoni yang kaya dan penggunaan beberapa unsur dissonant yang bertujuan untuk membuat para pendengar menjadi terharu dibandingkan dengan memahami struktural musikalnya. Musik Romantik memiliki melodi yang lebih emosional, rentang nada yang lebar, dan juga ritme maupun frase yang tidak beraturan yang bertujuan untuk menunjukkan sisi spontanitas. Tempo rubato, yang secara harafiah berarti „mencuri waktu‟ banyak digunakan pada musik Romantik untuk memunculkan ekspresi individual. Musik Romantik diharap dapat mengungkapkan sikap batin, perasaan, dan jiwa manusia. Karya seninya menjadi subyektif dan mengikuti gerakan hati tiap individu.

2. Biografi Johannes Brahms dan Analisis Struktural Ballade in G minor,

Op.118 No.3 Johannes Brahms adalah komponis asal Jerman pada awal abad ke-19. Lahir di Hamburg, Jerman, pada 7 Mei 1833. Musik diperkenalkan ke hidupnya pada usia dini. Brahms muda mulai bermain piano pada usia 7 tahun. Brahms harus berkontribusi terhadap pendapatan keluarga dengan bermain piano di tempat dansa, penginapan lokal, dan sepanjang dermaga kota untuk meringankan kondisi keuangan keluarganya. Brahms mengaitkan Romantik dengan Klasik maupun dengan teknik komposisi abad 17-18. Maka karya Brahms berdiri diatas dasar kokoh. Angin Romantik yang dimainkan pada cabang, tidak dapat menggoyangkan batangnya. 18 Ia berpegang pada bentuk klasik tetapi juga keterikatan dari bagian-bagian pada suatu aturan. Karya musik piano Brahms mencari 18 Gerhard N estler, “Geschicte der Musik” Piper : Schott Music, 1997, 476 17 keseimbangan antara keteraturan Klasik dengan ekspresi Romantik, hasilnya adalah suatu ungkapan melankolis. Komposer Romantik Awal yang berpengaruh besar pada Brahms adalah Robert Schumann. Tanpa jasa Schumann, Brahms tidak akan bisa menjadi komposer yang dikenal sekarang. Brahms memiliki konflik percintaan yang rumit dalam hidupnya. Ia menyukai Clara yang merupakan istri dari Robert Schumann, sahabat dan guru Brahms. Mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dan seumur hidup, namun merupakan hubungan yang tidak wajar. Mereka memiliki kasih sayang yang besar tetapi juga menghormati satu sama lain. Brahms merasakan tekanan yang berat dalam dirinya. Antara mencintai Clara, menghormati Clara dan Robert, yang menyebabkan ia berpikiran untuk bunuh diri. Tidak lama setelah Robert meninggal, Brahms memutuskan ia harus melepaskan diri dari rumah tangga Schumann. Ia mengambil cuti, meninggalkan Clara dengan perasaan sakit hati. Tapi Brahms dan Clara terus menjalin komunikasi. Keras kepala dan tak kenal kompromi, Brahms juga dikenal kasar dan sarkastik dengan orang dewasa. Dengan anak-anak, ia menunjukkan sisi lembut, sering membagi-bagikan permen kepada anak-anak yang ia temui di lingkungan di Wina. Dia juga menikmati alam dan sering pergi untuk berjalan-jalan di hutan. Musiknya sejak 1860, terjual dengan baik. Seorang Brahms, jauh dari kehidupan yang mewah. Ia hidup hemat di apartemen sederhana yang berantakan, dengan kertas musik dan buku, dan pembantu rumah tangga tunggal yang membersihkan rumah dan memasak untuknya. Brahms juga suka membagi sejumlah uang kepada temannya dan membantu siswanya, namun ia merahasiakannya. Klavierstucke, Op.118, adalah kumpulan 6 karya dari Brahms untuk piano solo. Karyanya selesai pada 1893 dan didedikasikan untuk Clara Schumann. Op. 118 ini secara keseluruhan lebih introspektif dari karya piano sebelumnya, yang cenderung lebih virtuoso dalam karakter. Format 18 karya ini berbentuk a b a‟ dalam A B A‟, yang menunjukkan bahwa Brahms masih berbasis pada aturan klasik dan pola bentuk yang ketat. Berikut analisis struktural dari Ballade in G minor, Op.118 no.3 Tabel 2.6. Analisis Struktural Ballade in G minor, Op. 118 No. 3 Birama Keterangan 1-40 Eksposisi Diawali tonalitas G minor, dengan melodi block chord dan dinamika forte. Terjadi kontras ke dinamika piano saat harmoni beralih ke Eb mayor. Intensitas lagu semakin meningkat, hingga kembali ke G minor. 41-76 Pengembangan Terjadi modulasi di B mayor. Merupakan bagian yang sangat ekspresif, dengan dinamik pianissimo dan menunjukkan sensitivitas dari Brahms. 77-117 Rekapitulasi Merupakan pengulangan yang sama dengan bagian A. Diakhiri dengan tonalitas G minor, yang menghilang perlahan-lahan.

3. Biografi Franz Liszt dan Analisis Struktural Un Sospiro